Ikan sidat (Anguilla sp.) memiliki pola daur hidup katadromous artinya mengawali hidup di laut, tumbuh menjadi dewasa di perairan tawar, dan akan kembali ke laut untuk memijah. Selain memiliki pola hidup yang unik, ikan sidat juga populer sebagai makanan yang mewah karena memiliki nilai nutrisi yang baik. Masyarakat Jepang merupakan konsumen ikan sidat terbesar dengan jumlah konsumsi mencapai 100.000 ton per tahun, dan disusul oleh China, Korea, Amerika, dan beberapa negara Eropa, seperti Denmark, Perancis, Italia, Belgia, Jerman dan Belanda. Pemenuhan konsumsi ikan sidat dunia sebagian besar + 80 % diproduksi melalui kegiatan budidaya. Namun pasokan benihnya (glass eel dan elver) masih bergantung pada usaha penangkapan dari alam (muara-muara sungai).

Di Indonesia, ikan sidat banyak ditemukan di daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam seperti pantai selatan P. Jawa, pantai barat P. Sumatera, pantai timur P. Kalimantan, pantai P. Sulawesi, pantai kepulauan Maluku dan Papua.
Tidak seperti halnya di negara lain (Jepang, dan negara-negara Eropah), di Indonesia sumberdaya ikan sidat belum banyak dimanfaatkan, padahal ikan sidat ini baik dalam ukuran benih maupun ukuran konsumsi jumlahnya masih cukup melimpah.
Agar sumberdaya ikan sidat yang cukup melimpah ini dapat dimanfaatkan secara optimal, maka perlu dilakukan langkah-langkah strategis yang diawali dengan mengenali daerah yang memiliki potensi sumberdaya ikan sidat (benih dan ukuran konsumsi) dilanjutkan dengan upaya pemanfaatannya baik untuk konsumsi lokal maupun tujuan ekspor.

Paper ini memuat informasi pemanfaatan sumberdaya ikan di Indonesia melalui pengembangan industri perikanan berbasis budidaya ikan sidat. (MJ-Sidatmania)

Indonesia paling sedikit memiliki enam jenis ikan sidat yaitu: Anguilla marmorata, A. celebensis, A. ancentralis, A. borneensis, A. bicolor bicolor dan A. bicolor pacifica. Jenis-jenis ikan sidat tersebut menyebar di daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam dan distibusi geografis ikan sidat dunia.

Di perairan daratan (inland water) ikan sidat hidup di perairan estuaria (laguna) dan perairan tawar (sungai, rawa dan danau) dataran rendah hingga dataran tinggi. (MJ-Sidatmania).

Post a Comment

 
Top