Atmosfer

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Istilah atmosfer berasal dari bahasa Yunani atmos yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berarti uap dari sphaira berarti lapisan. Secara umum, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pengertian atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti bumi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lapisan gas ini tetap berada di tempatnya karena pengaruh gaya </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">gravitasi bumi.</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Secara fisik atmosfer dapat dirasakan dan dapat diperkirakan </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; text-align: justify;">keberadaannya. Ketika kamu berdiri di pantai atau di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: justify;">lapangan terbuka, akan terasa sekali terpaan angin yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: justify;">merupakan bagian dari atmosfer. Atmosfer mempunyai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: justify;">beberapa sifat, antara lain sebagai berikut.</span></div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat dirasakan kecuali </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam bentuk angin.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dinamis dan elastis sehingga dapat mengembang dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mengerut.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Susunan Atmosfer</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gas-gas yang membentuk atmosfer sering kita sebut udara, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terdiri atas unsur-unsur gas dan senyawa kimia. Gas yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membentuk udara di atmosfer dapat dibagi menjadi dua </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; text-align: justify;">kelompok, yaitu gas yang jumlahnya permanen (gas konstan) </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: justify;">dan gas yang jumlahnya berubah (gas variabel).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Gas di atmosfer yang jumlahnya tetap atau permanen yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">nitrogen, oksigen, hidrogen, helium, dan beberapa jenis gas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang keberadaannya di atmosfer sedikit seperti argon, neon, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">krypton, dan xenon. Gas-gas ini mempunyai proporsi relatif </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">konstan permukaan bumi sampai ketinggian kira-kira </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">25 km. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di antara gas-gas tersebut, oksigen memegang peranan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penting bagi kehidupan. Salah satunya mengubah makanan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menjadi energi hidup. Oksigen dapat bersenyawa dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">unsur-unsur kimia lain, juga diperlukan untuk pembakaran. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Nitrogen terdapat di udara dalam jumlah paling banyak yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak langsung bersenyawa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan elemen-elemen lain, tetapi pada hakikatnya nitrogen </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penting bagi kehidupan karena merupakan bagian dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">senyawa organis.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Helium dan hidrogen sangat jarang di udara kecuali pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">elevasi (ketinggian) yang tinggi. Gas-gas ini merupakan gas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">meteorologi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Neon, argon, xenon, dan krypton disebut gas mulia (inert </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">gases), karena tidak mudah bersenyawa dengan elemen lain. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Manfaat gas antara lain neon digunakan untuk reklame atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lampu penerang dan argon dipakai dalam bola lampu listrik.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Gas yang jumlahnya berubah terdiri atas uap air, karbon </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dioksida, dan ozon. Ketiga gas ini penting dalam proses </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pertukaran panas oleh penyinaran antara atmosfer, matahari, </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">bumi dan antara bagian-bagian di atmosfer sendiri. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Meskipun nitrogen dan oksigen keduanya meliputi jumlah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">99% volume udara, tetapi kedua gas ini sangat pasif terhadap </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">proses-proses meteorologi. Gas-gas yang penting di dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">proses meteorologi antara lain sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Uap air (H2O), gas ini dapat berubah wujud dari fase gas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menjadi fase cair dan padat.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Karbon dioksida (CO2), gas ini dapat menjadi inti-inti </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kondensasi yang mempercepat proses pembentukannya.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ozon (O3), gas ini terdapat terutama pada ketinggian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">20–30 km. Ozon penting karena menyerap sinar ultra </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">manusia.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Lapisan Atmosfer</b></span><br /><div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menurut perubahan suhu dan ketinggiannya, atmosfer dapat dikelompokkan menjadi empat lapisan, yakni troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer (ionosfer).</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>a. Troposfer</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beberapa ciri lapisan ini adalah sebagai berikut.</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lapisan ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan di bumi. Pada lapisan ini terjadi peristiwa-peristiwa cuaca seperti angin, hujan, awan, dan halilintar. Lapisan troposfer merupakan satu-satunya lapisan atmosfer yang mengandung uap air.</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li style="text-align: justify;">Temperatur troposfer relatif tidak konstan, makin tinggi dari permukaan bumi, suhunya makin rendah.</li><li style="text-align: justify;">Ketebalan dan ketinggian lapisan ini berbeda-beda di setiap bagian bumi. Di daerah kutub ketinggiannya ±8 km dengan suhu ±-46° C, di daerah sedang ketebalannya ±11 km dengan suhu ± -50° C, dan di daerah khatulistiwa ketinggiannya ±16 km dengan suhu ± -30° C. Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer antara di bagian kutub dan khatulistiwa diakibatkan karena adanya pengaruh rotasi bumi. Efek yang ditimbulkan gerakan rotasi di bagian khatulistiwa lebih besar bila dibandingkan di bagian kutub. Hal itulah yang mengakibatkan ketebalan atmosfer di bagian khatulistiwa lebih besar.</li><li style="text-align: justify;">Troposfer terdiri atas beberapa lapisan, yaitu lapisan planetair dengan ketinggian 0 – 1 km, lapisan konveksi dengan ketinggian 1 – 8 km, dan lapisan tropopause dengan ketinggian 8 – 12 km.</li><li style="text-align: justify;">Tropopaus merupakan lapisan antara yang membatasi lapisan troposfer dengan lapisan di atasnya (stratosfer). Temperaturnya relatif konstan.</li><li style="text-align: justify;">Gerakan udara secara vertikal (konveksi) terhenti pada lapisan tropopause ini.</li></span></ul></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>b. Stratosfer</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut.</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lapisan stratosfer terbagi atas tiga lapisan sebagai berikut. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a) Lapisan isotherm, terletak antara 16 – 20 km dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">temperatur yang tetap, yaitu -50° C. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b) Lapisan panas, terletak antara 21 – 35 km dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">temperatur antara -50° C sampai + 50° C. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c) Lapisan campuran teratas, terletak antara 36 – 50 km </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan temperatur antara -70° C sampai +80° C.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada stratosfer terdapat lapisan ozon (O3) pada ketinggian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">35 km sehingga disebut juga ozonosfer. Pada stratosfer, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perbedaan ketinggian menyebabkan perbedaan suhu.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ozon merupakan lapisan yang memegang peranan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penting bagi kehidupan karena menjadi pelindung pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">permukaan bumi dari pancaran sinar ultraviolet matahari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang berlebihan sehingga tidak merusak kehidupan di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bumi.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada lapisan ini terdapat lapisan stratopause yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mesosfer. Suhu di stratopause umumnya konstan.</span></li></ul></div><div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>c. Mesosfer</b></span></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terdapat lapisan mesosfer yang berada pada ketinggian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">antara 50–80 km. Lapisan ini mempunyai peranan penting </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karena dapat melindungi bumi dari kejatuhan meteor. Pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lapisan ini meteor hancur dan terbakar karena gesekan</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan udara sehingga hanya kepingan-kepingan kecil yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sampai di permukaan bumi. Diperkirakan kecepatan meteor</span></div></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">sewaktu memasuki atmosfer bumi mencapai 25.000 km </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">per jam. Karena kecepatan itulah meteor terbakar dan hancur </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga menimbulkan cahaya terang yang bergerak cepat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada malam hari.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>d. Termosfer atau Ionosfer</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai berikut.</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada lapisan ini sebagian molekul dan atom-atom </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atmosfer mengalami proses ionisasi, maka sering disebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lapisan ionosfer.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada lapisan ini terdapat lapisan inversi, yaitu lapisan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atmosfer yang menunjukkan makin naik, suhunya makin </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tinggi. Karena itulah lapisan ini memiliki temperatur yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">cukup tinggi hingga mencapai ratusan derajat Celcius, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga disebut lapisan termosfer.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada lapisan terdapat partikel-partikel ion yang berfungsi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai pemantul gelombang radio. Lapisan ionosfer </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terbagi menjadi tiga lapisan sebagai berikut. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a) Lapisan E atau lapisan Kennely Heavyside (100 – </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">200 km). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b) Lapisan F atau lapisan Appleton (200 – 400 km). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c) Lapisan atom (400 – 800 km). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada lapisan E dan F, gelombang radio mengalami </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pemantulan, yakni gelombang panjang dan pendek.</span></li></ul></div></div><div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Manfaat Atmosfer</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Berikut beberapa manfaat atmosfer bagi kehidupan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di muka bumi.</span></div><div><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Memantulkan kembali sinar ultraviolet yang dipancarkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">matahari. Radiasi ultraviolet sangat berbahaya bagi makhluk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hidup di bumi.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Melindungi bumi dari benturan benda-benda langit atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">meteor yang hancur lebih dahulu di lapisan mesosfer.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sebagai pemantul gelombang radio yang digunakan dalam</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">proses telekomunikasi.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menjaga kestabilan suhu udara, sehingga tidak terlalu panas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di siang hari dan terlalu dingin di malam hari.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Membantu makhluk hidup dalam pemenuhan kebutuhan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oksigen untuk bernapas.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menjaga temperatur bumi. Tanpa atmosfer, temperatur bumi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada siang dan malam dapat berbeda drastis. Temperatur </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">siang akan tinggi sekali dan temperatur malam akan rendah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sekali. Atmosfer menjaga agar temperatur antara siang dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">malam hari tidak terlalu jauh berbeda.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sebagai sumber gas dan uap pembuat hujan.</span></li></ul></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Cuaca dan Iklim</b></span></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di daerah yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">relatif sempit. I</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">klim adalah keadaan rata-rata cuaca pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">suatu wilayah yang relatif luas dan waktu yang relatif lama </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(puluhan tahun). Ilmu yang mempelajari cuaca disebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">meteorologi dan ilmu yang mempelajari iklim adalah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">klimatologi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Cuaca dan iklim dapat terbentuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karena unsur-unsur sinar matahari, suhu/temperatur, kelembapan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">udara, tekanan udara, curah hujan, angin, dan awan.</span></div></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>a. Sinar Matahari</b></span></div></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bumi beredar mengelilingi matahari pada lintasan elips yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">disebut garis edar (orbit). </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiOQy42JQC5krxDujcVjkYZK16VKkQc-JICE4CsHcun0_DPalnbOXaB_9IeeOf4xezH7CDh8xjhOv7Umg3_Awpibrc89CLyfNId7Y5nXjgQlb5zFHpk17GgdJvw5XmYbPq2kx_oW9HTg-G/s1600/sinar_matahari.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiOQy42JQC5krxDujcVjkYZK16VKkQc-JICE4CsHcun0_DPalnbOXaB_9IeeOf4xezH7CDh8xjhOv7Umg3_Awpibrc89CLyfNId7Y5nXjgQlb5zFHpk17GgdJvw5XmYbPq2kx_oW9HTg-G/s1600/sinar_matahari.png" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Matahari yang berpijar memancarkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sinarnya ke segala arah, dan bumi yang </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">mengelilinginya pun menerima sinar matahari tersebut. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Karena bumi berbentuk bulat dan selalu berputar pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">porosnya, tidak mungkin semua permukaan bumi menerima </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">penyinaran matahari pada saat yang bersamaan. Waktu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penerimaan sinar matahari di suatu kawasan tertentu sangat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dipengaruhi oleh letak lintang kawasan tersebut. </span></div></div></div><div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>b. Suhu (Temperatur)</b></span></div></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Adanya perbedaan tingkat pemanasan matahari di permukaan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bumi menyebabkan suatu kawasan akan memiliki </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perbedaan suhu dengan kawasan lainnya. Sebagian panas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang sampai ke permukaan bumi diserap dan sebagian lagi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dipantulkan. Pantulan sinar matahari tersebut akan sangat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">memengaruhi suhu di kawasan tersebut. </span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kawasan permukaan bumi yang berada pada posisi garis </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lintang 0 – 23° (sekitar garis khatulistiwa) akan mengalami </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pemanasan yang lebih banyak dibanding kawasan yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dekat kutub. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Daerah atau dataran yang tinggi akan memiliki suhu yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lebih sejuk dibanding daerah atau dataran yang rendah. Hal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ini terjadi karena pemanasan berlangsung melalui gelombang </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">pantulan pemanasan dari permukaan. Dataran tinggi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">semacam pegunungan biasanya tidak membentang seperti </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dataran rendah, sehingga pemantulan pun tidak dapat </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">berlangsung maksimal. Selain itu, kerapatan udara di dataran </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tinggi lebih renggang daripada di dataran rendah, sehingga </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">udara di dataran tinggi kurang mampu menyerap panas.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pemanasan di darat akan lebih cepat dibandingkan perairan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karena keadaan daratan yang padat dan sulit ditembus sinar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">matahari. Pemanasan pada kawasan perairan berlangsung </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">lambat karena air selalu bergerak dan dapat tertembus sinar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">matahari.</span></li></ul></div></div><div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>c. Kelembaban Udara</b></span></div></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pemanasan yang terjadi pada permukaan bumi menyebabkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">air-air yang ada pada permukaan bumi, baik di daratan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">maupun lautan, menguap dan termuat dalam udara. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kandungan uap yang ada dalam udara ini dinamakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kelembaban udara. Kelembaban udara dapat beruba-hubah, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tergantung pada pemanasan yang terjadi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kandungan uap air yang termuat dalam jumlah udara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tertentu pada temperatur tertentu dibandingkan dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kandungan uap yang dapat termuat dalam udara tersebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">disebut kelembaban relatif atau kelembaban nisbi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Besarnya kelembaban relatif dinyatakan dalam persen. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Untuk menentukan kelembaban relatif, digunakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">persamaan sebagai berikut.</span></div></div></div></div></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 340px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: #f8f8f8; text-align: -webkit-auto;">Kelembapan Relatif =  </span></i></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>e</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="100px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><i> </i>x 100%</span><br /><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i> </span></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="15"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>E</i></span></td></tr></tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Keterangan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>e</i> = jumlah uap air yang dikandung udara (lembab absolut)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>E</i> = jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">udara tersebut</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Suhu di suatu kawasan adalah 25° C, sedangkan setiap 1 m³</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">udara memuat kandungan uap sebesar 45 gr. Apabila udara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada temperatur tersebut mampu memuat 67,5 gr uap air, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tentukan kelembaban relatifnya!</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 340px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: #f8f8f8; text-align: -webkit-auto;">Kelembapan Relatif =  </span></i></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>e</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="100px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><i> </i>x 100%</span><br /><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i> </span></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="15"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>E</i></span></td></tr></tbody></table></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 340px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: #f8f8f8; text-align: -webkit-auto;"><span style="color: #f3f3f3;">Kelembapan Relatif</span> =  </span></i></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>45</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="100px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><i> </i>x 100% =66%</span><br /><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i> </span></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="15"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>67,5</i></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jadi, kelembaban relatif di kawasan tersebut adalah 66,6%.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>d. Tekanan Udara</b></span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul oleh adanya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berat dari lapisan udara. Udara merupakan kumpulan gas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang masing-masing memiliki massa dan menempati ruang. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Karena massa yang dimilikinya, udara pun memiliki </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">tekanan. Suhu di suatu kawasan sangat berpengaruh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terhadap tekanan udara di kawasan tersebut. Bila suhu makin </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tinggi, maka tekanan udara akan makin rendah. Ini </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">disebabkan udara yang hangat bersifat renggang. Sebaliknya, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bila suhu makin rendah, maka tekanan udara akan makin tinggi karena udara yang dingin lebih padat daripada udara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang panas. Berdasarkan hal tersebut, suhu sangat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menentukan perbedaan tekanan udara di setiap kawasan di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">muka bumi ini.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>e. Angin</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tekanan udara di setiap kawasan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di bumi ini tidak sama. Karena adanya perbedaan tekanan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">udara di dua kawasan yang berbeda, maka udara yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berada di salah satu kawasan tersebut akan bergerak di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kawasan lain. Udara akan bergerak dari daerah dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tekanan udara tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">rendah untuk mengisi ruang. Maka udara bergerak dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">daerah yang dingin ke daerah yang lebih panas. Udara yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bergerak ini disebut angin.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>f. Curah Hujan</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hujan ialah suatu proses jatuhnya air (H2O) dari udara ke </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">permukaan bumi. Air yang jatuh dapat berbentuk cair </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">maupun padat (es dan salju). Hujan terjadi karena </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menguapnya air sebagai akibat dari pemanasan sinar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">matahari. Uap-uap air tersebut kemudian naik ke atmosfer</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan mengalami kondensasi sehingga membentuk awan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lama-kelamaan awan akan makin berat, karena kandungan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">airnya makin banyak. Bila uap air di awan telah mencapai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">jumlah tertentu, maka titik-titik air pada awan tersebut akan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">jatuh sebagai hujan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Awan</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Awan adalah kumpulan besar dari titik-titik air atau kristalkristal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">es yang halus di atmosfer. Pada waktu musim </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kemarau sedikit sekali kita jumpai awan di udara karena </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penguapan yang terjadi sedikit, tetapi di musim hujan kita </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dapat menjumpai banyak sekali awan dengan berbagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bentuk dan variasinya, hal ini karena kandungan uap air di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">udara cukup banyak. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Berdasarkan bentuknya, awan dibedakan sebagai berikut.</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidPHJASydd5j0e_6EvECt6sCe4Y0setqI1MSXmiMT9wPIx5bqBv-1Wb4tcGUJsXm4b-7W_yIzBwho1bELJqPtJb_ohiGxLGhoPz2227trf5syp_UWR51VDhKwrvz5otakAbzqn0MPl3NCj/s1600/jenis-jenis_awan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 0.1em; margin-right: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidPHJASydd5j0e_6EvECt6sCe4Y0setqI1MSXmiMT9wPIx5bqBv-1Wb4tcGUJsXm4b-7W_yIzBwho1bELJqPtJb_ohiGxLGhoPz2227trf5syp_UWR51VDhKwrvz5otakAbzqn0MPl3NCj/s1600/jenis-jenis_awan.png" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Awan cumulus, yaitu awan putih yang bergerombol yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sering kita lihat di siang dan sore hari.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Awan stratus, yaitu awan yang berbentuk seperti selimut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang berlapis-lapis dan relatif luas.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Awan cirrus, yaitu awan yang letaknya tinggi sekali dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tipis seperti tabir.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Awan nimbus, yaitu awan gelap dengan bentuk yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tidak menentu, awan ini menandakan akan terjadinya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hujan.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kadang-kadang dijumpai bentuk-bentuk awan yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bervariasi atau gabungan. Contohnya awan cumulonimbus, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yaitu awan yang bergumpal-gumpal gelap yang biasanya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">disertai dengan petir dan hujan yang lebat. Jenis awan ini </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sangat berbahaya bagi penerbangan.</span></div></div>

Atmosfer

Istilah atmosfer berasal dari bahasa Yunani atmos yang  berarti uap dari sphaira berarti lapisan. Secara umum,  pengertian atmosfer adalah l...

Read more »

Anggota Tata Surya

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Anggota Tata Surya. Selain Bumi, terdapat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">planet-planet lain yang mengelilingi Matahari. Tidak hanya Bumi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang mengelilingi Matahari, tetapi planet-planet lain, satelit, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">asteroid, dan meteor juga mengelilingi Matahari. Semua bendabenda </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">langit menjadi satu kesatuan dan membentuk sebuah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sistem yang sangat teratur. Sistem ini disebut tata surya.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Matahari</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Matahari adalah pusat tata surya. Matahari merupakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebuah bintang yang paling dekat dengan bumi. Seperti bintang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lainnya, Matahari merupakan sebuah benda panas yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersusun oleh berbagai gas yang bertekanan tinggi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Matahari adalah raksasa jika dibandingkan dengan planet yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terbesar sekali pun. Diameter Matahari 109 kali diameter Bumi, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yaitu 1,4 juta km. Walaupun Matahari itu berbentuk gas, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">beratnya lebih dari 300.000 kali berat Bumi. Suhu permukaannya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">± 5.000°C. </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Planet</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>a. Merkurius</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mercurius adalah planet yang paling dekat matahari. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Permukaan Mercurius sangat panas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan kering. Suhu permukaan Mercurius dapat mencapai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">427° C pada tengah hari dan –184° C pada tengah malam. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Permukaan Mercurius mempunyai sejumlah kawah atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lubang ledakan yang terjadi akibat tabrakan dengan meteor </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">dan komet. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Gravitasi pada permukaan planet Merkurius adalah sekitar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sepertiga gravitasi pada permukaan Bumi.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>b. Venus</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Venus adalah yang terpanas dalam tata surya. Lapisan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atmosfer yang tebal seperti awan putih menyelubungi permukaannya. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Awan putih ini terdiri dari karbon dioksida yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terjadi akibat pembakaran asam sulfat panas oleh gunung-gunung </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berapi. Awan ini menghalangi pemantulan panas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Matahari, sehingga menyebabkan suhu menjadi sangat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">panas. Suhu siang hari dapat mencapai lebih dari 500° C. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Venus sering disebut bintang pagi atau bintang senja karena </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sering terlihat berkilauan dari bumi pada pagi atau senja hari.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>c. Bumi</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bumi juga satu-satunya planet mempunyai unsur (seperti </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">air) yang dapat berupa gas, cairan, dan padat. Bumi adalah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">suatu planet yang dinamis, yang secara konstan mendaur </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ulang dirinya sendiri.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>d. Mars</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Besar planet </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ini setengah dari ukuran Bumi. Satu hari di Mars hampir sama </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lamannya dengan satu hari di Bumi. Mars mempunyai dua </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bulan yang mungkin dapat menangkap asteroids. Belahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">selatannya adalah suatu permukaan tua yang stabil dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">banyak orang kawah atau lubang ledakan, sedangkan </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">belahan utaranya menjaga arus lahar dari gunung berapi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dahsyat yang paling besar dalam sistem tata surya. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Planet Mars adalah planet yang paling mirip dengan Bumi, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga para ilmuwan terus melakukan serangkaian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penelitian apakah memungkinkan bagi manusia untuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hidup di planet ini.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>e. Jupiter</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jupiter merupakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">planet paling besar dalam tata surya. Ukuran planet Jupiter </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dua kali dari gabungan semua planet lain dalam tata surya. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Atmosfer Jupiter terdiri dari hidrogen dan helium, serta </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mempunyai awan dari amoniak dan kristal es. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sistem Jupiter dan satelit-satelitnya menyerupai miniatur tata </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">surya. Planet Jupiter mempunyai hari yang paling pendek </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dibanding planet-planet lain karena periode rotasi planet </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jupiter ini hanya kurang lebih 10 jam. Malam hari pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">planet Jupiter adalah jauh dari gelap, langit terlihat terang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oleh banyaknya bulan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>f. Saturnus</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Planet </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ini dikelilingi oleh beribu-ribu cincin yang terbentuk dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">partikel-partikel es dan batu karang yang kecil yang diperkirakan </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">merupakan bekas peninggalan dari suatu satelit </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terdahulu yang telah hancur oleh suatu benturan dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">satelit yang lain. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam tata surya, planet Saturnus mempunyai urutan kedua </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terbesar setelah planet Jupiter. Meskipun demikian, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kepadatan planet Saturnus sangat rendah sedemikian hingga </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">planet dahsyat ini bisa mengapung di atas air. Hal ini </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">diperkirakan karena planet Saturnus berisi kebanyakan gas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">helium dan hidrogen. Planet ini juga dapat menghasilkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">panas sendiri akibat sparasi gas.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>g. Uranus</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Planet Uranus adalah urutan ketujuh dari Matahari. Yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membedakan planet Uranus dari planet-planet yang lain </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adalah bahwa salah satu kutubnya menghadap ke Matahari. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Satu teori menyatakan bahwa hal ini diakibatkan planet </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Uranus ditabrak oleh suatu objek besar, sehingga bergeser </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ke sisinya. Sedangkan objek yang menabraknya hancur dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bekas peninggalannya membentuk awan uap air batu-batu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di sekitar Uranus yang membentuk cincin tipis. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ada teori lain yang menyatakan bahwa cincin tipis yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menyelubungi planet Uranus terbentuk akibat salah satu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">satelinya dihantam oleh meteor. Seperti Neptunus, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kebanyakan dari Uranus adalah suatu samudra air yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kotor yang tecampur gas metana dan amoniak. Atmosfernya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang terdiri dari helium dan hidrogen memperlihatkan suatu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">jejak gas metana yang memberi warna hijau kebiru-biruan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada planet ini.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>h. Neptunus</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Planet tejauh dari Matahari adalah Neptunus. Keadaan planet </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Neptunus hampir sama dengan planet Uranus. Kedua planet </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ini sering disebut planet kembar. Neptunus adalah planet </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam tata surya yang paling berangin. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ukuran planet Neptunus empat kali ukuran Bumi dan sedikit </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lebih kecil dibanding planet Uranus. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Planet ini mempunyai suatu inti yang kecil dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">batu karang dan dikelilingi oleh suatu samudra bercampur </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">dengan lumpur dan material berbatu. Atmosfernya yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terdiri dari helium dan hidrogen. Seperti pada Uranus, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sedikit gas metana memberikan warna hijau kebiru-biruan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada planet ini.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gerakan planet-planet mengitari Matahari disebabkan oleh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adanya gaya gravitasi. Secara umum, hukum gravitasi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mengatakan bahwa benda-benda yang memiliki massa akan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tarik-menarik yang besarnya berbanding terbalik dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kuadrat jaraknya. Semakin besar jaraknya semakin kecil gaya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tariknya dan semakin kecil jaraknya semakin besar gaya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tariknya. Gaya gravitasi Matahari dirumuskan sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 240px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="70px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: #f8f8f8; text-align: -webkit-auto;">F = G .</span></i></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="45px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>m . M</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><i> ............(9</i>.1<i>)</i></span><br /><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i> </span></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="45"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>r²</i></span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Keterangan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>G</i> = konstanta gravitasi</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>m</i> = massa planet</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>M</i> = massa Matahari</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>r</i> = jarak planet dengan Matahari</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>F</i> = gaya gravitasi Matahari</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br />Gaya gravitasi Matahari mampu membuat lintasan planet berbentuk elips. Perhatikan gambar lintasan-lintasan planet di dalam tata surya. Untuk memahami perbandingan antarplanet, perhatikan Tabel.</span></div></div></div><table border="1" cellpadding="2" cellspacing="0" style="background-color: #f8f8f8; border-collapse: collapse; border: 1px solid #eb5200; margin: 0em 0em 0em 0px; text-align: justify; width: 640px;"><tbody><tr><td style="background-color: #336699;" width="50"><div style="text-align: center;"><span style="color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>Planet</i></span></div></td><td style="background-color: #336699;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="color: white;"><i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Diameter </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rata-Rata </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(km)</span></i></span></div></td><td style="background-color: #336699;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="color: white;"><i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jarak Rata-Rata </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dari Matahari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(km)</span></i></span></div></td><td style="background-color: #336699;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="color: white;"><i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Massa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(kg)</span></i></span></div></td><td style="background-color: #336699;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="color: white;"><i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Periode </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rotasi</span></i></span></div></td><td style="background-color: #336699;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="color: white;"><i><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Periode </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Revolusi</span></i></span></div></td></tr><tr><td style="background-color: #f8f8f8;" width="50"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Merkurius</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4.862</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">58 juta</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3,29 × 10²³</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">59 hari</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">88 hari</span></div></td></tr><tr><td style="background-color: #f8f8f8;" width="50"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Venus</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">12.190</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">108 juta</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">4,90 × 10²⁴</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">–243 hari</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">225 hari</span></div></td></tr><tr><td style="background-color: #f8f8f8;" width="50"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bumi</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">12.725</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">149,6 juta</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">5,98 × 10²⁴</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">23,9 jam</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">365 hari</span></div></td></tr><tr><td style="background-color: #f8f8f8;" width="50"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mars</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">6.780</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">228 juta</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">6,58 × 10²³</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">24,6 jam</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">687 hari</span></div></td></tr><tr><td style="background-color: #f8f8f8;" width="50"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jupiter</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">142.860</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">779 juta</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1,90 × 10²⁷</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">9,8 jam</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">11,9 tahun</span></div></td></tr><tr><td style="background-color: #f8f8f8;" width="50"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Saturnus</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">120.000</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1.428 juta</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">5,68 × 10²⁶</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">10,2 jam</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">29,5 tahun</span></div></td></tr><tr><td style="background-color: #f8f8f8;" width="50"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Uranus</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">50.100</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">2.875 juta</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">8,97 × 10²⁵</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">–10,8 jam</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">84 tahun</span></div></td></tr><tr><td style="background-color: #f8f8f8;" width="50"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Neptunus</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">48.600</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">4.500 juta</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1,02 × 10²⁶</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">15,8 jam</span></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="100"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">164,8 tahun</span></div></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Setiap planet mengitari Matahari dalam sebuah lintasan elips </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang disebut orbit planet. Orbit segenap planet hampir pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bidang yang sama. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Johannes Kepler (1571–1630) telah meneliti gerak planet-planet </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">dalam mengelilingi Matahari, kemudian merumuskannya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">dalam Hukum Kepler.</span></div><blockquote class="tr_bq"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hukum I Kepler</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lintasan setiap planet berbentuk elips dan Matahari terletak </span>di salah satu fokus elips.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hukum II Kepler</span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam waktu yang sama, planet menempuh bidang yang </span>luasnya sama.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hukum III Kepler</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kuadrat periode revolusi planet berbanding lurus dengan </span>pangkat tiga jarak planet terhadap Matahari.</span></div></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Asteroid</b></span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menurut Titus Bode, ada daerah kosong antara Mars dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jupiter. Para ahli astronomi pada masa Bode yakin bahwa ada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebuah planet yang belum diketahui di antara kedua benda itu. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Untuk menelitinya, pada tanggal 1 Januari 1801, seorang ahli </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">astronomi Italia, Giuseppi Piazzi menemukan sebuah benda </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">langit dalam ruang angkasa di antara orbit Mars dan Jupiter. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Kemudian, benda ini dinamakan Ceres yang diketahui </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">mempunyai diameter sekitar 1.000 km. Lambat laun daerah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">kosong di antara Mars dan Jupiter ditemukan benda-benda kecil </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">lain yang mirip planet.</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Sekarang telah ditemukan lebih dari seribu benda-benda </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">kecil seperti ini dan ditaksir seluruhnya lebih dari 5.000 buah. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Benda langit ini dikenal sebagai planet kecil atau asteroid.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>4. Komet</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di antara berbagai anggota keluarga Matahari yang paling </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">aneh ialah komet. Komet tidak tunduk pada berbagai hukum </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang menguasai kesembilan planet dan beribu-ribu asteroid. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Komet bukannya bergerak di dalam orbit yang hampir sirkuler </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">pada arah yang tunggal, tetapi berputar sekeliling Matahari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">dalam bentuk elips yang memanjang luar biasa dan ke setiap </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">arah. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Sekarang, secara umum </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">telah disepakati bahwa komet termasuk anggota keluarga </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Matahari. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Komet biasanya tampak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">sebagai benda yang suram dan terpencar. Pusatnya merupakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">bagian yang terpadat. Bagian padat ini disebut sebagai inti. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Daerah mirip tudung yang mengelilingi inti disebut koma. Pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">saat komet mendekati Matahari, koma menjadi lebih cerah. Pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">jarak sekitar 160 juta km dari Matahari, beberapa komet </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; text-align: left;">menunjukkan zat berkabut yang mengalir dan menjauhi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Matahari serta membentuk ekor. Ekor ini tampak terdiri atas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">gas yang sangat tipis yang bersinar dengan menyerap dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">memantulkan cahaya Matahari yang jatuh di atasnya. </span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>5. Meteor</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Orang percaya bahwa komet mungkin pecah menjadi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">partikel-partikel yang kadang-kadang terlihat memasuki </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atmosfer Bumi sebagai meteor. Besar meteor berkisar dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pecahan yang tidak lebih besar dari kepala jarum sampai batu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">raksasa yang beratnya berton-ton. Kamu dapat mengetahui </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adanya meteor dengan melihat cahaya cerah yang dihasilkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oleh benturan meteor dengan atmosfer Bumi. Kebanyakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">meteor hancur setelah membentur atmosfer. Namun beberapa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di antaranya mendarat di Bumi dan disebut meteorit.</span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>6. Satelit</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus mempunyai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">satelit atau bulan yang berputar mengelilingi planetplanet </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut. Dari hasil pengamatan para astronom baru-baru </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ini, mungkin Pluto mempunyai satelit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;"><b>Matahari</b></span><br /><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Energi Matahari</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sumber energi Matahari berasal dari reaksi fusi, yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penggabungan inti-inti atom Hidrogen membentuk inti-inti</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atom Helium. Akibat reaksi kimia pada inti Matahari, maka </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terjadi pengurangan massa Matahari yang berubah menjadi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">energi Matahari. Oleh Albert Einstein, besarnya energi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dirumuskan :</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">E = m × c² .......... (9.2)</span></blockquote></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Keterangan:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>E</i> = energi Matahari (joule)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>m</i> = massa yang hilang (kg)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c = kecepatan cahaya (3 × 10⁸ m/s)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Lapisan-Lapisan Matahari</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Matahari tersusun oleh beberapa daerah yang berbeda, yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atmosfer Matahari, fotosfer,</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPACcxdeUfHtGAmO9mShiWexoL63y-98CE-5xAR5N7zlCJnnA1IqAly1N03gLmu88LIeL2kQVNQOnlY52nK5uU0uS2iKmat4WEmGWbUsXDSTzMuBVQmIae6XVqffOSo8RunznTwXCEqS3T/s1600/matahari.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPACcxdeUfHtGAmO9mShiWexoL63y-98CE-5xAR5N7zlCJnnA1IqAly1N03gLmu88LIeL2kQVNQOnlY52nK5uU0uS2iKmat4WEmGWbUsXDSTzMuBVQmIae6XVqffOSo8RunznTwXCEqS3T/s200/matahari.jpg" width="180" /></a></div>dan inti Matahari. Atmosfer <span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Matahari terdiri atas dua lapisan. Lapisan sebelah dalam disebut </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">kromosfer atau bola warna. Lapisan ini menjulang sejauh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">12.000 km di atas permukaan Matahari. Lapisan atas atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebelah luar terdapat korona atau mahkota. Korona ini </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">membentuk lingkaran cahaya putih indah yang mengelilingi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">keseluruhan Matahari dan menyorotkan pita cahaya yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">panjangnya berjuta-juta kilometer ke arah ruang angkasa. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Fotosfer merupakan lapisan yang menyelubungi lapisan inti </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Matahari. Suhu pada lapisan ini ± 6.000°C. Inti Matahari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merupakan lapisan terdalam, tempat berlangsungnya reaksi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">inti.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Bumi</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>1. Bagian-Bagian Bumi</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bumi terdiri atas tiga bagian, yaitu udara, air, dan bagian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">padat atau seperti yang dikatakan seorang ilmuwan, atmosfer, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hidrosfer, dan litosfer. </span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Atmosfer adalah udara yang mengelilingi Bumi, terdiri atas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sekitar 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">termasuk uap air, debu, dan karbon dioksida.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lapisan bawah dari selubung udara adalah troposfer. Dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bahasa Yunani tropos berarti ”berubah”. Troposfer merupakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">daerah tempat perubahan-perubahan besar terjadi yaitu suhu, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tekanan, dan kadar uap air. Walaupun sebagian besar perubahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atmosfer relatif terjadi di dekat Bumi, troposfer meluas sampai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">suatu ketinggian sekitar 10 km.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lapisan selanjutnya adalah stratosfer yang merupakan zona </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">angin aneh yang dikenal sebagai aliran jet. Pada aliran jet ini </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">aliran udara sangat kuat dan bergerak cepat, dapat mencapai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kecepatan 400 km/jam. Suhu di dalam stratosfer naik dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tingkat bawah –60°C pada ketinggian 10 km sampai ke tingkat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atas 0° C pada ketinggian 40 km.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lapisan selanjutnya adalah termosfer. Daerah udaranya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sangat tipis karena terbuka oleh radiasi dari ruang angkasa dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Matahari. Pada ketinggian 400 km atau lebih terdapat eksosfer </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang dipandang sebagai pinggiran atmosfer yang paling luar.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Rotasi dan Revolusi Bumi</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bumi melakukan dua rotasi sekaligus, yaitu rotasi terhadap </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sumbunya dan rotasi terhadap Matahari (disebut revolusi Bumi). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Arah rotasi Bumi adalah dari barat ke timur. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Waktu yang diperlukan Bumi untuk melakukan rotasi pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sumbunya yaitu 1 hari atau 23 jam 56 menit 4,09 detik, kemudian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dibulatkan menjadi 24 jam.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rotasi Bumi menyebabkan berbagai peristiwa. Di antaranya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adalah menyebabkan terjadinya siang dan malam, gerak semu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">harian benda langit, terjadi pemepatan bentuk Bumi di daerah </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">kutub dan penggembungan di daerah ekuator, pembelokan arah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">angin, menyebabkan terjadinya perbedaan waktu untuk tempat-tempat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang berbeda derajat bujurnya.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Revolusi Bumi adalah gerak Bumi mengelilingi Matahari. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Periode revolusi Bumi adalah 1 tahun, yaitu 365,25 hari atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">365 ¼ hari. Revolusi Bumi menyebabkan beberapa peristiwa,</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">yaitu gerak semu Matahari, pergantian musim, perubahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lamanya siang dan malam, dan terlihatnya rasi bintang yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berbeda-beda dari bulan ke bulan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ketika berevolusi, Bumi tidak tegak lurus terhadap bidang</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ekliptika, melainkan miring dengan arah yang sama dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membentuk sudut 23,5°. Oleh karena itu terdapat empat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kedudukan Bumi pada orbitnya, yaitu sebagai berikut</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tanggal 21 Maret sampai dengan 21 Juni. B</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">elahan Bumi utara mengalami musim semi, sedangkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">belahan Bumi selatan mengalami musim gugur.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tanggal 21 Juni sampai dengan 23 September. B</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">elahan Bumi utara mengalami </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">musim panas, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">musim dingin.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tanggal 23 September sampai dengan 22 Desember. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kutub utara Bumi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">condong menjauhi Matahari sehingga mengalami musim </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">gugur, sedangkan kutub selatan makin condong ke Matahari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga mengalami musim semi.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tanggal 22 Desember sampai dengan 21 Maret. Kutub </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">selatan makin condong ke arah Matahari sehingga mengalami </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">musim panas. Kutub utara mengalami </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">musim dingin karena letaknya makin jauh dari Matahari</span></li></ul></div></div>

Anggota Tata Surya

Anggota Tata Surya. Selain Bumi, terdapat  planet-planet lain yang mengelilingi Matahari. Tidak hanya Bumi  yang mengelilingi Matahari, teta...

Read more »

Tenaga Eksogen dan Endogen

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Permukaan bumi terbentuk karena adanya proses alamiah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang berlangsung terus-menerus. Peristiwa alamiah tersebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">digerakkan oleh suatu tenaga alamiah yang berasal dari dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">maupun luar bumi. Tenaga-tenaga yang berasal dari dalam bumi </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">dan bersifat membentuk permukaan bumi dikenal sebagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tenaga endogen. Adapun tenaga-tenaga yang berasal dari luar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bumi dan bersifat mengubah atau merusak permukaan bumi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">disebut tenaga eksogen.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>a. Tenaga Endogen</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tenaga endogen secara umum ada dua macam, yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tektonisme dan vulkanisme. </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXXI8xpv_G4DrHnxqnArYXtZkyOLSVtPZLOTEihn9Ktmp31vlkvwlpDtrtWSHHwRcaCaUFcMvV1WSKpC_Qd1y3UluZ-3iZFdolnvmPqamHN2f9c9hXFKyahib5rU_FV0AAAgj06Bu_edZd/s1600/gunung.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXXI8xpv_G4DrHnxqnArYXtZkyOLSVtPZLOTEihn9Ktmp31vlkvwlpDtrtWSHHwRcaCaUFcMvV1WSKpC_Qd1y3UluZ-3iZFdolnvmPqamHN2f9c9hXFKyahib5rU_FV0AAAgj06Bu_edZd/s1600/gunung.png" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tektonisme merupakan gejala </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">alam yang berupa peristiwa pergerakan lapisan kerak bumi </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">yang menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Peristiwa alami karena tektonisme dapat berupa pelipatan, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pergeseran, ataupun pengangkatan membentuk struktur </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">permukaan bumi. Beberapa contoh bentuk alam yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">disebabkan oleh gejala tektonisme antara lain adanya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lembah, gunung, jurang, dan bukit.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gejala alam yang berupa peristiwa keluarnya magma </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dari perut bumi ke permukaan dinamakan vulkanisme. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Vulkanisme terjadi akibat tekanan gas di dapur magma yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">temperaturnya tinggi, sehingga magma mendesak keluar. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Aktivitas gunung berapi merupakan contoh peristiwa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">vulkanisme.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>b. Tenaga Eksogen</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tenaga pengubah bentuk permukaan bumi yang berasal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dari luar permukaan bumi dinamakan tenaga eksogen. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tenaga eksogen biasanya membentuk permukaan bumi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan perusakan, misalnya melalui pelapukan, erosi, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">abrasi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1) Pelapukan</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pelapukan merupakan proses alami hancurnya batuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tertentu menjadi berbagai jenis tanah. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Berdasarkan penyebabnya, proses </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pelapukan kimia, fisika, dan biologi.</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoUJSFCxFd8ElrqNzb2RUhM_QEiud4yO9xMcv8zGv_tQ58Mi1z3IkXVrzAkOtYcb1HAE2aneE3QKVNbpNq-fOJjQ36mfjufHKM6fHOpqKOLYgIrnXYywwBtj83J47lBpvzX9ynOI32c8ba/s1600/pelapukan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 0.1em; margin-right: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoUJSFCxFd8ElrqNzb2RUhM_QEiud4yO9xMcv8zGv_tQ58Mi1z3IkXVrzAkOtYcb1HAE2aneE3QKVNbpNq-fOJjQ36mfjufHKM6fHOpqKOLYgIrnXYywwBtj83J47lBpvzX9ynOI32c8ba/s1600/pelapukan.png" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pelapukan kimia adalah pelapukan yang terjadi karena </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">reaksi kimia yang mengakibatkan hancurnya batuan</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">. Peristiwa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pelapukan kimia dapat terjadi karena batuan bereaksi </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">dengan bahan kimia tertentu, misalnya batuan gamping </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang melapuk karena terkena air.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pelapukan fisika adalah proses hancurnya batuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karena proses fisika pada batuan tersebut. Pelapukan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">jenis ini biasanya tidak akan mengubah sifat dasar dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">komposisi batuan yang mengalaminya. Pelapukan fisika </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">biasanya terjadi karena temperatur di sekitar batuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">selalu berubah-ubah secara cepat. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pelapukan biologi adalah proses hancurnya batuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karena aktivitas makhluk hidup. Pelapukan biologi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">biasanya disertai oleh pelapukan kimia. Misalnya batu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang hancur karena ditumbuhi lumut, dan tanaman lain, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau batu yang berlubang karena dilubangi semut.</span></li></ul><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2) Erosi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Erosi didefinisikan sebagai proses terjadinya pengikisan pada bagian-bagian tertentu di muka bumi. Materi dari bagian yang mengalami pengikisan tersebut dapat mengalami perpindahan dari tempat asalnya. Proses perpindahan materi tersebut dinamakan transportasi. Berdasarkan penyebabnya, erosi dapat dibedakan menjadi lima jenis sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ablasi, yaitu erosi yang terjadi karena aliran air yang mengikis batuan atau permukaan bumi. Saat terjadi hujan di gunung, batuan dan tanah yang ada di permukaan gunung terkikis oleh air hujan yang mengalir dari puncak ke kaki gunung.</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li>Deflasi terjadi karena adanya hembusan angin yang mengikis permukaan bumi. Contohnya, angin laut yang berhembus dari laut ke daratan dapat mengikis batuan dan pasir yang ada di daerah pantai.</li><li>Korosi terjadi karena hembusan angin yang membawa butiran pasir. Angin yang meniupkan butiran pasir menerpa bagian batuan tertentu sehingga batuan tersebut melapuk dan terkikis.</li><li>Abrasi terjadi di pantai karena gelombang air laut mengikis tepian pantai. Contohnya, pasir pantai dan karang yang tergerus oleh gelombang laut yang surut.</li><li>Eksarasi merupakan erosi yang terjadi karena gerakan es yang mencair atau gletser. Air dari es yang mencair di puncak gunung salju mengikis permukaan gunung di sepanjang jalur yang dilalui.</li></span></ul><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3) Sedimentasi</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sedimentasi merupakan proses pengendapan material hasil erosi pada tempat tertentu. Semua yang mengendap kemudian akan menyatu dan membentuk batuan baru yang disebut batuan sedimen. Berdasarkan penyebabnya, sedimentasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmFVlf2KMHsCQefVz3MpHw9rEVYj0O0AABni77gIY0p9APkH_qbcAQdjUOrWmLyGietCr13fY9zyHzfjUNF3K6deJlZ0KYv3Dc6wRZcOCK4SZik8YnghtNhh-lOnBJBwDp11RwJov7fs1S/s1600/delta.png" imageanchor="1" style="margin-left: 0.1em; margin-right: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmFVlf2KMHsCQefVz3MpHw9rEVYj0O0AABni77gIY0p9APkH_qbcAQdjUOrWmLyGietCr13fY9zyHzfjUNF3K6deJlZ0KYv3Dc6wRZcOCK4SZik8YnghtNhh-lOnBJBwDp11RwJov7fs1S/s1600/delta.png" /></a></div></div><div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sedimentasi akuatis atau sedimentasi karena air sungai, yaitu proses pengendapan materi-materi yang terbawa oleh aliran air di tempat-tempat yang dilaluinya. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi fluvial adalah delta dan bantaran sungai. Delta berupa daratan di dekat pantai yang terbentuk karena pengendapan lumpur, tanah, pasir dan batuan yang terbawa oleh air sungai. Adapun bantaran sungai merupakan daratan semacam delta yang terbentuk di tepi sungai.</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li>Sedimentasi aeolis atau sedimentasi karena angin, yaitu proses pengendapan materi-materi yang terbawa oleh hembusan angin di tempat-tempat yang dilalui oleh tiupan angin tersebut. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi aeolis antara lain adalah gumuk pasir (sand dunes).</li><li>Sedimentasi marine atau sedimentasi karena air laut, yaitu proses pengendapan material yang terbawa oleh gelombang air laut. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi marine antara lain tumpukan karang di pantai, bar (endapan pasir yang panjang seperti pematang) di pantai, tombolo (bar yang terbentuk dekat pantai dan terhubung dengan daratan), serta karang atol (karang yang bentuknya terputus-putus).</li></span></ul><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kenampakan-kenampakan alam yang terbentuk akibat adanya proses sedimentasi oleh tenaga air antara lain delta, nehrung, tombolo, dataran banjir.</span></div><div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Delta adalah endapan tanah yang terdapat di muara sungai. Bentuk-bentuk delta antara lain delta kipas, delta runcing, dan delta kaki burung atau lobben</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li>Nehrung adalah endapan pasir tepi pantai yang melintang seperti lidah banyak dijumpai di sekitar teluk atau estuaria.</li><li>Tombolo adalah endapan pasir yang menghubungkan daratan dengan pulau yang berada di dekat pantai.</li><li>Dataran banjir adalah dataran yang berada di kanan kiri sungai dan terbentuk akibat luapan saat terjadi banjir.</li></span></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. Pengaruh Tenaga Endogen dan Eksogen</span></div></div><div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dampak positif tenaga endogen antara lain sebagai berikut.</span></div><div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pembentukan patahan dan lipatan menyebabkan adanya keanekaragaman bentuk permukaan bumi seperti adanya danau, pegunungan, sungai dan dataran. Hasil bentukan ini dapat kita nikmati sebagai suatu keindahan alam dan juga memberi manfaat besar bagi manusia.</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li>Proses vulkanisme dapat menyuburkan tanah, misalnya letusan gunung berapi yang menghamburkan debu vulkanik.</li><li>Pembentukan batuan memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, misalnya granit dan fosfat yang menjadi bahan-bahan dasar industri.</li><li>Pembentukan logam-logam di perut bumi yang bermanfaat, semacam besi, baja, timah.</li></span></ul></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dampak positif tenaga eksogen, antara lain sebagai berikut.</span></div><div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di daerah pesisir, tenaga eksogen menghasilkan delta-delta di muara sungai yang subur sangat bermanfaat bagi manusia.</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li>Hasil erosi dan sedimentasi di pesisir sangat baik untuk pertanian dan perikanan.</li></span></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sedangkan dampak negatif akibat tenaga endogen dan eksogen antara lain sebagai berikut.</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gunung yang meletus akan mengeluarkan lava, awan panas, dan material vulkanis yang dapat merusak lingkungan yang terkena seperti hutan, lahan pertanian, dan permukiman penduduk.</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li>Gempa tektonik mengakibatkan rusaknya bangunan, retaknya tanah memutus jalan, listrik dan sarana-sarana lainnya, serta korban jiwa yang banyak.</li><li>Gas beracun yang keluar dari letusan gunung berapi dapat mengancam penduduk di sekitarnya.</li><li>Keadaan relief Indonesia yang kasar dan banyak memiliki gunung mengakibatkan banyak kejadian erosi dan tanah longsor.</li><li>Sedimentasi di muara sungai menyebabkan pendangkalan. Akibatnya lalu lintas air terhambat dan mengakibatkan banjir.</li><li>Abrasi yang terus-menerus terjadi mengakibatkan garis pantai makin maju ke arah daratan, sehingga banyak rumah di pantai yang hancur dan terendam laut.</li><li>Longsor tanah atau lahan di daerah berlereng yang mengakibatkan kerusakan lahan dan bangunan.</li><li>Angin kencang dan angin puting beliung mengakibatkan kerusakan tanaman dan bangunan.</li></span></ul></div></div></div><ul></ul></div>

Tenaga Eksogen dan Endogen

Permukaan bumi terbentuk karena adanya proses alamiah  yang berlangsung terus-menerus. Peristiwa alamiah tersebut  digerakkan oleh suatu ten...

Read more »