Info Terbaru: bisnis

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgphgIPd8nT4exlAKG7K-LyqGVI-tuCm1A07RqRgFQd7_fryydOZMVuKlLeKFyBxp7OxGXUVZVRnSctUSEwfAIpo-I3p1R4eIaI7VF7BljzAmJ-Baxi9WQw82JLvtmh7AE_wIgmg7IqoNrz/s1600/Bisnis+Sukses.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgphgIPd8nT4exlAKG7K-LyqGVI-tuCm1A07RqRgFQd7_fryydOZMVuKlLeKFyBxp7OxGXUVZVRnSctUSEwfAIpo-I3p1R4eIaI7VF7BljzAmJ-Baxi9WQw82JLvtmh7AE_wIgmg7IqoNrz/s1600/Bisnis+Sukses.jpg" /></a></div>
Tips Dalam Menjalankan Bisnis- Menjalankan sebuah bisnis bisa dikatakan gampang-gampang susah. Kuncinya adalah pilihlah bisnis sesuai dengan passion anda. Karena tanpa ada sebuah passion didalam diri anda maka kemungkianan besar akan berhenti di tengah jalan. Banyak orang yang memulai bisnis hanya ikut-ikutan atau hanya memikirkan bisnis yang prospek tanpa diikuti pengetahuan serta passion di dalam diri, dan ditengah jalan berhenti. Sebagai contohnya kalau anda suka dengan hewan seperti burung maka anda bisa memulai bisnis anda dengan jualan burung atau kalau anda suka otomotif bisa membuka bengkel atau membuka toko aksesoris kendaraan dan lain-lainya.<br />
<br />
Terlepas dari yang saya utarakan diatas tentu ada hal-hal lain yang menentukan sebuah bisnis bisa sukses atau tidak. Untuk itu disini saya akan sedikit memberikan tips dalam menjalanakan sebuah bisnis.<br />
<ul>
<li><b>Jeli Menangkap Peluang</b></li>
</ul>
Sebagai calon pebisnis maka sebelum memulai bisnis mulailah dengan melihat kondisi di sekitar anda. Amatilah apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka butuhkan. Contoh sederhana anda ingin menjalankan bisnis karaoke, tapi lokasi yang anda pilih di pedesaan. Apakah akan ada yang datang? Tentu jawabanya tidak, karena para peminat karaoke rata-rata adalah seseorang yang bekerja didaerah perkotaan dengan segala aktivitasnya. Kemudian ia memilih berkaraoke untuk sekedar melepas lelah akibat bekerja seharian penuh.<br />
<ul>
<li><b>Ciptakan suasana yang nyaman</b></li>
</ul>
Buatlah tempat usaha anda menjadi sebuah tempat yang nyaman sehingga pengunjung akan betah berlama-lama.Tersedianya tempat parkir yang luas serta ruangan yang tertata rapi dan bersih akan menjadi daya tarik tersendiri.<br />
<ul>
<li><b>Diskon</b></li>
</ul>
Mungkin trik ini bisa dikatakan trik kuno, tapi taka da salahnya untuk dicoba. Pemberian diskon pada produk yang anda jual, masih memberi daya tarik untuk memikat para konsumen. Tentunya sebelum memberikan diskon pada produk yang anda jual, anda sudah memperhitungkan besar keuntungan yang anda dapatkan.<br />
<ul>
<li><b>Pelayanan yang ramah</b></li>
</ul>
Konsumen adalah raja, itulah konsep dalam sebuah bisnis. Bagaimanapun kepuasan konsumen adalah hal yang utama. Untuk itu agar seseorang akan datang lagi suatu saat nanti, berikanlah pelayanan yang ramah. Dengan memberikan pelayanan yang baik maka anda akan mendapatkan pelanggan tetap.<br />
<ul>
<li><b>Jaga kualitas produk</b></li>
</ul>
Seperti yang saya katakana sebelumnya, kepuasan konsumen adalah hal yang paling utama. Nah kepuasan konsumen ini tak lepas dari kualitas produk itu sendiri. Untuk itu pastikan produk yang anda jual sudah memenuhi quality control.<br />
<ul>
<li><b>Suasana yang kondusif</b></li>
</ul>
Hal ini juga jangan sampai dilupakan,. Kesuksesan dari sebuah bisnis juga tak lepas dari suasana yang kondusif yang terjalin antara pemiliki bisnis, pengelola, karyawan dan juga konsumenya. Anda harus pintar-pintar memberikan aura positif kepada setiap elemen tadi sehingga proses bisnis bisa berjalan dengan suasana yang kondusif.<br />
<br />
Setidaknya ada 6 hal pokok diatas yang menjadi kunci kesuksesan dalam sebuah bisnis. Semoga tips ini bisa berguna untuk anda yang akan menjalankan bisnis.

Tips Agar Bisnis Berjalan Sukses

Tips Dalam Menjalankan Bisnis- Menjalankan sebuah bisnis bisa dikatakan gampang-gampang susah. Kuncinya adalah pilihlah bisnis sesuai deng...

<div class="mosimage" style="border-width: 1px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYBTV2USwRpm3p4NPYqtCeJBLVhL6ZXZlaKPag2-a7fKpGVUkvav03MiBQZ_1ezqIqwOZdLg1fXSSjBKwj9hnRmooHYgfwc_x9CFuqnCud7RkCkpDsPzCI5TQUkfo48JTBWJnylDjBHHNL/s1600/arwana+merah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYBTV2USwRpm3p4NPYqtCeJBLVhL6ZXZlaKPag2-a7fKpGVUkvav03MiBQZ_1ezqIqwOZdLg1fXSSjBKwj9hnRmooHYgfwc_x9CFuqnCud7RkCkpDsPzCI5TQUkfo48JTBWJnylDjBHHNL/s1600/arwana+merah.jpg" /></a></div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><i>Ikan Arwana Merah</i></b>, yang harganya bisa mencapai belasan juta rupiah</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana termasuk famili ikan “karuhun”,  yaitu Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” (lidah bertulang),  karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi.  Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish),  Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang,  Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung dari tempatnya.</span></div><a name='more'></a><div><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bentuk      dan penampilan arwana termasuk cantik dan unik. Tubuhnya memanjang, ramping,      dan </span><i style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“stream line”,</i><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">  dengan gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi  warna seperti hijau, perak, atau merah. Pada bibir bawahnya terdapat dua  buah sungut yang berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi  mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dalam kriteria penilaian  keindahan ikan.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dengan pemberian  pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai  60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dari 90 cm. Jenis arwana asal  Amerika Selatan dapat tumbuh hingga 270 cm.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana      merupakan ikan perenang atas <i>(surface feeder),</i>  ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan  untuk berburu mangsa. Arwana dapat menerima segala jenis pakan untuk  ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu  jenis pakan saja, dan menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat,  arwana di alam bisa menangkap serangga yang hinggap di ranting  ketinggian 1-2 meter dari permukaan air. Maka pemeliharaan dalam  akuarium harus ditutup dengan baik.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana merupakan ikan tangguh yang dapat hidup hingga setengah abad.  Permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas  menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES <i>(Convention of International Trade in Endangered Species      of Wild Flora and Fauna)</i> menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan yang mendapat perlindungan tertinggi. </span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berbagai <b><i>jenis Arwana</i></b> Asia antara lain:</span></div><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br /><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1.      Merah</span></b></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana merah berasal dari berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat,  seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai  habitat dari Super Red<i> (Chili dan Blood Red)</i>. Perairan ini  merupakan wilayah hutan gambut yang menciptakan lingkungan primitif bagi  ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut  <i>(black water)</i>, dan banyaknya cadangan pangan yang memadai  telah mengkondisikan pengaruh yang baik terhadap evolusi warna pada ikan  yang bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya  variasi yang berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti badan yang  lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah yang lebih intensif,  dan warna dasaryang lebih pekat.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna merah penuh tampak pada sirip ikan muda, pada bibir dan juga  sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian  tubuh lainnya, terutama pada tutup insang dan pinggiran sisik, sehingga  tubuh ikan terlihat berwarna merah.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana      merah dikelompokkan dalam 4 varietas, yaitu Merah Darah <i>(Blood Red),</i> Merah Cabai<i> (Chili Red)</i>, Merah Orange (<i>Orange Red),</i> dan      Merah Emas <i>(Golden Red)</i>. Keempat varietas ini secara umum diberi      julukan Super Red atau Merah Grade Pertama <i>(First Grade Red)</i>,  meskipun dalam perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai  dan Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap  sebagai super red dengan grade lebih rendah.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perbedaan antara varitas merah cabai dan merah darah dijabarkan pada tabel      berikut :</span></div><table border="1"><tbody><tr> <td width="22%"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></td> <td width="45%"><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana            Merah Cabai</span></b></div></td> <td width="33%"><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana            Merah Darah</span></b></div></td> </tr><tr> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tampilan          Warna</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti          merah cabai</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti          merah darah</span></td> </tr><tr> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bentuk          fisik</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bentuk          tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">lebih          panjang dan lebih ramping</span></td> </tr><tr> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lebar          tubuh</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">relatif          tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik yang lebih tebal</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">menyempit          secara gradual</span></td> </tr><tr> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna          mala</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mata merah dan lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh bagian atas kepala dan bagian rahang bawahnya</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">mata          lebih putih dan lebih kecil</span></td> </tr><tr> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bentuk          ekor</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti          intan (diamond)</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti          kipas</span></td> </tr><tr> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna          pada usia muda</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">cenderung          memiliki warna dasar hijau dengan kilap metalik yang pekat</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">memiliki          kilap lebih lemah dan cenderung mirip dengan RTG muda; Bentuk tubuh lebih          bulat</span></td> </tr><tr> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertumbuhan</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lebih          lambat</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lebih          cepat</span></td> </tr></tbody> </table><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih  muda sehingga dapat dijadikan pedoman dalam membedakan kedua varitas  tersebut.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perkembangan warna antara Merah Cabai dan Merah Darah diketahui juga  berbeda. Perbedaan waktu dalam pencapaian warna merah penuh adalah 1-2  tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna yang  relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah  mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke  merah penuh dalam waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan  kesabaran dan usaha yang diperoleh dari pengalaman dan kesabaran.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Varietas Merah Orange (Orange Red) merupakan salah satu varietas yang  umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna  orange. Dibandingkan dengan Chilli Red dan Blood Red, sirip dan ekor  varietas ini tidak semerah keduanya.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Merah Emas (Golden red) merupakan varietas warna lain yang umum dijumpai  disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini merupakan varietas  dengan grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas  kekuningan. Warna bibir dan sirip tidak semerah Super Red, tetapi  berwarna merah muda atau merah jambu.</span></div><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br /><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2.      Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)</span></b></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Golden varietas cross back merupakan bagian dari varietas arwana golden.  Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak,  Trengganu, Danau Bukit Merah dan Johor. Oleh karena itu, mereka sering  diberikan julukan sesuai dengan tempat asalnya, seperti Golden Pahang,  Bukit Merah Blue atau Malaysian Gold. Disebut sebagai cross back, karena  varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati  punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling  tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik,  yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru),  Gold Based (warna dasar emas), dan Silver-Based (warna dasar perak).  Arwana Gold dengan warna dasar emas diketahui dapat mencapai warna penuh  pada usia lebih muda dibandingkan dengan varietas lain.</span></div><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br /><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3.      Golden (Ekor Merah, Red Tail Golden, RTG).</span></b></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Merupakan verietas dari arwana golden dan sering disebut sebagai Arwana  Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di  daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dengan Cross Back Golden (CBG),  warna emas pada verietas ini tidak akan berkembang hingga melewati  punggung namun hanya akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik  dihitung dari bawah, perut), atau lebih baik bisa mencapai baris ke  lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bisa  biru, hijau, atau emas. Begitu pula dengan warna bibir, ekor, dan sirip,  kedua varietas ini memiliki keragaan yang sangat mirip. RTG muda  memiliki warna lebih kusam dibandingkan dengan varietas cross back muda.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dengan CBG dapat  tumbuh lebih besar, dan juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif  lebih banyak dibandingkan dengan CBG, meskipun demikian tetap merupakan  varietas yang dilindungi CITES.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">CBG sekilas mirip dengan ikan arowana golden red yang berasal dari  negara kita. Perbedaan yang sangat mencolok dapat dilihat jika ukuran  ikan sudah agak besar dengan ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas  menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring  yang berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya  tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Membedakan CBG dan RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan  dan perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG  ukuran 12 cm dihargai lebih dari 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar  15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran  20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.</span></div><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br /><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4.      Arwana Hijau</span></b></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, dan juga  di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakandan warna bisa saja  ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum dapat  dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola  garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala dan mulutnya lebih besar  dan lebih membulat dibandingkan dengan jenis arwana asia lainnya.</span></div><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br /><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5.      Banjar Merah</span></b></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Banjar Merah boleh dikatakan merupakan varietas arwana merah kelas 2 dan  diketahui bukan merupakan strain murni arwana merah. Penampakannya  ditunjukkan oleh warna sirip yang orange pucat, ekor berwarna orange  atau kuning, dan tidak memiliki warna merah di badan maupun di pipi.  Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dengan Arwana Merah muda,  sehingga tidak jarang hal ini dapat mengecoh para hobiis baru. Banjar  dicirikan juga oleh bentuk kepala yang cenderung membulat dengan mulut  yang tidak terlalu lancip. Perbedaan lain dapat dilihat pada tabel  berikut :</span></div><table border="1"><tbody><tr> <td width="29%"><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></b></div></td> <td width="36%"><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Banjar            Merah</span></b></div></td> <td width="35%"><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana            Merah Muda</span></b></div></td> </tr><tr> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna          sirip</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">warna          sirip yang lebih muda atau cenderung orange-merah pucat.</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">merah          pekat merata pada seluruh permukaan</span></td> </tr><tr> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna          sisik</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kuning          atau kehijauan</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengkilap</span></td> </tr><tr> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bingkai          sirip dan tutup insang</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pink          tua atau seperti karat, setelah dewasa menjadi jingga atau merah</span></td> <td><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tidak          ada tampilan seperti pada Banjar</span></td> </tr></tbody> </table><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Apabila ragu dalam memilih arwana, bawalah seorang yang telah  berpengalaman memelihara arwana atau belilah arwana yang telah  disertifikasi dan memiliki sertifikat yang sah.</span></div><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br /><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6.      RED SPOTTED PEARL VS JARDINI</span></b></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arowana irian (jardini) ada 2 macam. Yang umum ditemui berwarna dasar  hijau dan bermutiara merah. Jenis jardini lain berwarna dasar hitam dan  bermutiara emas serta lebih sulit ditemui.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di Australia      ditemukan pula jardini tipe 1 (warna dasar hijau, mutiara merah) yang disebut      red spotted pearl <i>(Scleropages leichardty).</i>  Cross back dan golden red; red spotted pearl dan jardini adalah  kerabat, dengan perbedaan lingkungan yang mempengaruhi performa.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perbedaan yang sangat mencolok adalah pada red spotted pearl, mutiara  merah bertaburan secara mencolok pada tubuhnya. Sedangkan pada arowana  jardini di mutiara di badannya tidak semencolok arowana red spotted  pearl dari australia. Harga jardini (mutiara merah,warna dasar hijau)  12-15 cm dijual dengan kisaran harga 60-80 ribu rupiah, sedangkan  arowana red spotted pearl karena langka di Indonesia dihargai 1.3-1.5  juta rupiah.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana tahan terhadap serangan berbagai penyakit. Tetapi sensitif  terhadap perubahan kualitas air, terutama terhadap peningkatan kadar  amonia, nitrit dan nitrat.</span></div><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Parameter      Air.</span></b></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">pH. Arwana dapat hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar  mereka dipelihara sesuai dengan kondisi aslinya di alam yaitu pada  selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="text-decoration: underline;">Kesadahan.</span> Arwana  berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu  direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°).  Arwana silver dapat hidup pada kisaran GH 4-10.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="text-decoration: underline;">Temperatur.</span> Arwana  direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 – 30 °C. Seperti  halnya jenis ikan yang lain, hindari terjadinya perubahan suhu mendadak.  Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan shock pada ikan yang  bersangkutan, dan dapat memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi  untuk jangka waktu lama diketahui dapat menyebabkan tutup insang  menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan  tersebut.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="text-decoration: underline;">Pencahayaan. </span>Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.</span></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana bukan termasuk ikan yang sulit dipelihara, hanya perlu  beberapa saat setiap hari atau beberapa jam setiap minggu untuk merawat  dan mencek kondisi ikan dan lingkungannya. </span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beberapa hal yang perlu  diperhatikan dalam memelihara arwana :</span></div><div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wadah</span></b><b style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Kolam</span></b></div><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk      kolam perlu mempetimbangkan :</span></div><div class="p-con"><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanah</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jenis Tanah yang baik adalah tanah Nat berlempung yang dapat menahan air        dan mendukung pertumbuhan pakan alami.</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Topografi</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan dan pengeluaran maksimal        1%.</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Air</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Suplai air yang memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang dibutuhkan.</span></div></li><br /><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kolam      yang ideal berbentuk persegi panjang dengan ukuran minimal 10x10m2. Persiapan      kolam sebelum tanam yaitu :</span><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembalikan        dasar kolam, perbaikan pematang</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengapuran        dengan dosis 50-100 gram/m2</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perngisian        air setinggi 100 cm</span></div></li><br /><span style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air.  Untuk mencegah kematian ikan, ganti air (setelah hujan berhenti) minimal  30% dari total volume air.</span><br /><b style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2.      Akuarium</span></b><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai ikan hias, arwana dapat dipelihara dalam akuarium. Secara umum,  semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana  memerlukan ruang gerak yang cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali  dari panjang ikan dengan lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium  ditempatkan di area yang jauh dari gangguan, untuk menghindari stress  pada ikan. Tutup akuarium dengan tutup yang rapat dan kuat karena arwana  dapat melompat atau mendorong tutup ke luar akuarium.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara  terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindari  perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dalam satu akuarium  perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian.  Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif  arwana menjadi sangat berkurang.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk merangsang keluarnya warna yang bagus dan pembentukan  kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per  hari. Hindari penyalaan lampu secara mendadak, yang bisa menyebabkan  panik, sehingga ikan menabrak kaca atau benda lainnya dalam akuarium dan  ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering dapat menimbulkan  pantulan warna ikan dengan lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan  akuarium, dan set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bisa  memberikan pantulan yang optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran  dengan spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah  memantulkan wama-warna alami dari ikan.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada      waktu 6-7 bulan setelah ikan dapat berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm      dan dapat dipasarkan.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: underline;">Perawatan      Akuariurn</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dalam jumlah relatif  banyak dengan kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar  amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium arwana sering kali menjadi  masalah.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air yang telah  menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dalam penggantian  air yang menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus  untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan dan juga kotoran yang melekat  pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 atau 4 minggu sekali dan  tidak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dari total  air. Perlu diperhatikan bahwa suhu dan pH air pengganti harus relatif  sama dengan air akuarium. Hindari terjadinya fluktuasi kualitas air saat  melakukan penggantian air.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bersamaan      dengan penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik yang      digunakan.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pakan hidup merupakan jenis pakan utama bagi arwana yang termasuk  karnivora. Pakan yang diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan  resiko kekurangan gizi tertentu.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beberapa jenis pakan yang sering diberikan pada arwana adalah ikan  hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar,  serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (cacing sutera, cacing  tanah, cacing darah, ulat hongkong) dan kodok.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penggunaan pakan hidup perlu didahului dengan tindakan karantina yang  memadai untuk menghindari masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup  yang berasal atau hidup dalam air, seperti udang, ikan, atau kodok.  Hindari memberikan serangga atau kodok mati, kecuali anda yakin betul  tidak berasal dari area tercemar insektisida.</span><br /><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum memberikan  pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan yang diperkirakan dapat melukai  mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa dan  jangkrik, atau rostrum (duri pada kepala) udang. Dapat juga pakan hidup  tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tidak terjadi  “kejar-mengejar” berlebihan dalam ruang akuarium yang sempit. Arwana  yang mengalami kelebihan pakan dalam jangka lama, akan kehilangan nafsu  makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pakan buatan merupakan  hasil ramuan dengan komposisi yang mencukupi kebutuhan gizi bagi  pertumbuhan arwana dengan cara melatih dan membiasakan agar arwana mau  memakannya.</span></div><div align="justify"><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br /><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Teknik    Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen</span></b></div><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1.    Pemeliharaan Induk</span></b><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air  0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah  lompatan ikan.</span><br /><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ruangan pemijahan  dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu  gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari  karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak  sengaja.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kolam pembesaran  dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar  matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga  mencapai matang gonad.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: underline;">Pengelolaan Kualitas Air</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH  6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari  total volume dengan air deklorinisasi.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: underline;">Pemberian Pakan</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan.  Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi.  Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah,  dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per  hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: underline;">Kematangan gonad</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan  Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah  dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana betina mempunyai  ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter  rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa  juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: underline;">Pembedaan Kelamin</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan    berukur 3-4 tahun.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembedaan jenis kelamin  diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai  tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih  mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar  digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran  kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam  perebutan makanan.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: underline;">Kebiasaan Pemijahan</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa  ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai  menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan  berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina  sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung  menghadap ke ekor pasangan).</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekitar 1-2 minggu  sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel.  Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan  membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk  diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter  telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu  setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut  jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas  dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.</span></div><div align="justify"><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2.    Panen Larva</span></b><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk  memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari  mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan  sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun  yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk melepaskan larva  dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh  ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan  dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: underline;">Teknik Pembenihan</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam  akuarium berukuran 45x45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan  pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator  bukaan kecil.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk mencegah infeksi  akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm.  Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang  didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selama periode  inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama  selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada  pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran  kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir  terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada  tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah  larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu,  kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: underline;">Pemeliharaan Larva</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan    yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat diberikan pakan seperti  udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan  tumbuhnya.</span></div><div align="justify"><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br /><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Teknik Transportasi</span></b><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Arwana bila gelisah gampang sekali melakukan “jumping” atau  menabrak-nabrak. Bila satu saja sisiknya terlepas akan terlihat kurang  indah. Juga bisa mengakibatkan sirip robek dan patah.</span></div><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tubuh yang rusak bisa  mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacatdan mengurangi  keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bisa memperparah  luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay).  Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tidak dapat berontak dalam  proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis  pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk  transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tidak dapat berontak  namun tidak sampai terbalik dan masih bisa berenang. Pemindahan antar  arwana akuarium menggunakan dosis ringan, yang penting arwana tidak  dapat berontak.</span></div><div align="justify"><b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Persiapan Pre-anestesi :</span></b></div><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Puasakan arwana selama 1-2 hari.</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis dan kebiasaan arwana  buang kotoran (lancar atau tidak). Semakin besar ukuran arwana maka  semakin lama waktu puasa, untuk menghindari arwana muntah atau  mengeluarkan kotoran.Untuk arwana berukuran kecil (</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Siapkan        air tampungan yang sudah teraerasi minimal 24 jam.</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kondisi arwana tidak mengalami gangguan pernapasan, tidak ditemukan kelainan        pada tutup insang.</span></div></li><br /><br /><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: underline;">Alat dan bahan :</span></div><ul><li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Plastik dengan lebar sepanjang badan arwana.</span></li><li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wadah        bak untuk tempat kantong plastik yang berisi arwana</span></li><li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Air segar, air yang telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindari        bahan-bahan kimia lain yang terlarut.</span></li><li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bahan        : Aquadine” cair</span></li></ul><div align="justify"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-decoration: underline;">Prosedur Pelaksanaan :</span></div><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tangkap arwana dalam akuarium dengan tenang kantong plastik.</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masukkan        cairan bius dalam plastik kira-kira 1 cc/lt.</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bila        sudah terlihat tidak bisa melompat, angkat kantong plastik.</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perhatikan        apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk</span><br /><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius        beberapa menit.</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jaga        arwana selalu tenggelam dalam air, untuk menghindari kembung.</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bila sudah tidak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus  terlihat bergerak. (Dalam waktu kurang dari 5 menit, arwana mulai  gelisah dan kehilangan keseimbangan dan tidak banyak bergerak. Karena  bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik.  Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan  insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas.</span></div></li><br /><br /><li><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk keperluan foto dan pengukuran, angkat ke tempat yang telah  dipersiapkan dan lakukan secepat mungkin, bila terlalu lama di luar air  bisa kembung.</span></div></li><br /><b style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br /><b style="background-color: white;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Paska    Pembiusan :</span></b><br /><ul><li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Masukkan kembali ke dalam akuarium dengan air yang tidak mengandung  bahan kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dalam air dekat permukaan.</span></li><li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya.<br /><span style="text-decoration: underline;">Efek samping :</span></span></li><li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Obat bius tanpa pengenceran yang mengenai sisik arwana menyebabkan  iritasi selaput lendir dan menimbulkan alergi pada beberapa orang.</span></li><li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Bila arwana kembung, bisa disiapkan larutan daun ketapang kering  yang tua dituangkan dalam akuarium, suhu dinaikkan level air  direndahkan. Arwana yang kembung dicirikan tidak dapat menyelam ke  dasardan berenang nungging.</span></li><li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Bila pembiusan terlalu dalam biasanya gerakan tubuh mulai jarang,  gerakan insang juga demikian. Pembiusan lebih dalam lagi akan mengurangi  kekejangan otot, saat tersebut insang juga tidak ada gerakan, ikan  berada pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar  untuk mengencerkan dosis obat bius atau di ceburkan ke tank bersih  dibawah kucuran air.</span></li></ul><div><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sumber:    Buku Budidaya Ikan Arwana, Direktorat Jenderal P. Budidaya</span></div></div>

Bisnis Ikan Arwana

Ikan Arwana Merah , yang harganya bisa mencapai belasan juta rupiah Arwana termasuk famili ikan “karuhun”, yaitu Osteoglasidae atau famili ...

Info Terbaru

Tips Agar Bisnis Tetap Bertahan Di Bulan Ramadhan

Tips Agar Bisnis Berjalan Sukses

Bisnis Ikan Arwana

Jual ikan wader segar hidup

Popular Posts

Kategori

Blog Archive