Membuat Motif Hias

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Membuat Motif Hias. Membatik adalah proses </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pembuatan motif atau ragam hias pada kain dengan perintangan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Salah satu jenis bahan yang digunakan dalam proses perintangan </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">tersebut yaitu lilin. Pada tulisan  kita akan membatik dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">teknik perintangan lilin. Tetapi, pada latihan ini kita tidak menggunakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">canting tulis. Kita hanya mengunakan lilin batang biasa. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Maksud dari latihan ini, yaitu agar kita memahami prinsip kerja </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perintangan lilin yang diajarkan. Hasil dari latihan ini juga masih sangat sederhana.</span><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Alat dan bahan yang digunakan untuk latihan membuat motif batik adalah sebagai berikut :</span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFdTiHC6X3yy2NXBXtulrFYbLJuab2tGU_NrSBxbrz9gXFvHi3r5Amc7f8Ap8LiYW4VfpdrqIsAPBp5T-DZUpYODuOhtHhTBT1BsTGXcfMiSKj9D8IHWwDCsj3mILpFxs_ToE92qeeWzkP/s1600/motig_hias.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFdTiHC6X3yy2NXBXtulrFYbLJuab2tGU_NrSBxbrz9gXFvHi3r5Amc7f8Ap8LiYW4VfpdrqIsAPBp5T-DZUpYODuOhtHhTBT1BsTGXcfMiSKj9D8IHWwDCsj3mILpFxs_ToE92qeeWzkP/s320/motig_hias.png" width="300" /></a><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1. Kostik</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">2. Naptol AS SB</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">3. Naptol AS G</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">4. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Garam diazo </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merah B</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">5. Lilin</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">6. G</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">aram diazo </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kuning Gc</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">7. Ember</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">8. Kain putih</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">9. Pinsil</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">10. Korek api</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Merancang Motif Batik</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Buatlah motif pada kain putih dengan menggunakan pensil</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Nyalakan lilin. Gunakan lelehan lilin untuk menutup bagian-bagian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">motif yang tidak ingin kamu warnai. Berhati-hatilah, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">jangan sampai nyala lilin membakar kain. Usahakan lelehan lilin tidak keluar dari bagian-bagian motif yang akan kita tutup.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Buatlah dua macam larutan pewarna.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Komposisi larutan 1: ½ liter air, 1 sendok makan naptol AS LB, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">garam diazo merah B, dan kostik.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Komposisi larutan 2: ½ liter air, 1 sendok makan naptol AS G, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">garam diazo kuning Gc, dan kostik.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Komposisi larutan pertama menghasilkan warna cokelat merah, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sedangkan larutan kedua akan menghasilkan warna kuning.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Masukkan kain yang telah dirintangi lilin ke dalam larutan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pertama. Diamkan selama ± 5 menit, kemudian angkatlah kain. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hilangkan lilin dengan mencelupkan kain ke dalam air panas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sambil diremas-remas. Menghilangkan lilin dengan cara memasukkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kain ke dalam air mendidih akan lebih baik, sebab </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lilin lebih cepat larut/hilang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">5. Bagian pola yang telah diwarna ditutup dengan lilin kemudian </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">dimasukkan ke dalam larutan kedua sambil ditekan-tekan. Setelah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">± 5 menit kain diangkat dan dihilangkan lilin nya. Caranya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sama dengan sebelumnya, yaitu mencelupkan ke dalam air </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">panas atau merebusnya. Jika lilin yang menempel pada kain </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">telah bersih, kain dapat diangkat dan diangin-anginkan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik membatik dengan lilin seperti di atas memang sederhana </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan mudah, tetapi motif yang dihasilkan tidak serapi dan seindah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">motif batik yang dikerjakan dengan teknik cap dan teknik canting.</span></div></div>

Membuat Motif Hias

Membuat Motif Hias. Membatik adalah proses  pembuatan motif atau ragam hias pada kain dengan perintangan.  Salah satu jenis bahan yang digun...

Read more »

Unsur-Unsur Musik

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Unsur-Unsur Musik.  </span></span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Musik di Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri. Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. </span></span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagai salah satu cabang seni yang menggunakan suara sebagai media ekspresinya. Musik diwujudkan oleh unsur-unsur musik. </span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Unsur-unsur musik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang ada pada lagu daerah  di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">antaranya irama dan melodi.  </span></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Irama</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Irama adalah panjang pendeknya nada yang ada dalam musik. Irama memberikan ketukan dalam musik. Pada lagu-lagu daerah di Indonesia sifat irama sangat sederhana, namun memiliki pola irama yang khas. Ada yang dinyanyikan tanpa iringan, ada pula yang dinyanyikan dengan iringan. </span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Irama terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berbagai macam panjang pendek, membentuk pola irama, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bergerak menurut ketukan (pulsa) dalam birama. Coba kamu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perhatikan contoh irama dalam birama 4/4 berikut.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcvVdp6y3vrwFwRZNucvYmY_iV_rUFclKnjGZyn_ex0k28y940w34XAEAjaKoLA5EBMCJVr4Zy-AnUvEHK1gYE7F45DHegiLzz2e3iXQ_ot6zwC_GJsaZ5xKQypzouqSeZBKPUU-r0tNI/s1600/melody.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0.5em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcvVdp6y3vrwFwRZNucvYmY_iV_rUFclKnjGZyn_ex0k28y940w34XAEAjaKoLA5EBMCJVr4Zy-AnUvEHK1gYE7F45DHegiLzz2e3iXQ_ot6zwC_GJsaZ5xKQypzouqSeZBKPUU-r0tNI/s1600/melody.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></b></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Melodi</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melodi terbentuk dari sekelompok nada-nada yang berjalan menurut irama tertentu. Susunan nada dalam melodi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mempunyai pola yang mengacu pada pola birama. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Birama adalah ketukan dalam musik, biasanya tanda birama ditulis dengan angka pecahan. Contohnya: 2/4, 3/4, 6/8 dan seterusnya. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2/4 berarti Angka 2 (pembilang) menunjukan jumlah ketukan dalam satu birama, angka 4 (penyebut) menunjukkan nilai nada, satu ketukan. Dapat pula diartikan pada satu ruas birama terdapat dua ketuk tiap satu ketuk harga not seperempat. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Coba kamu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perhatikan contoh melodi dalam birama 4/4 di atas.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Unsur melodi tidak selalu ada dalam pertunjukan musik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">daerah. Sebagai contoh pertunjukan musik gordang sambilan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dari daerah Sumatra Utara. Alat musik yang digunakan dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pertunjukan musik gordang sambilan yaitu gendang. Gendang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">termasuk jenis alat musik ritmis. Jadi, musik ini hanya memainkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perpaduan irama antara gendang satu dengan gendang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lainnya.</span></div><blockquote class="tr_bq"><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><i>Alat Musik Melodis</i></b>, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Alat musik melodis adalah alat musik yang bernada dan mempunyai irama. Misalnya pianika, recorder, harmonika, gitar, dan piano. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Cara memainkan alat musik melodis yang satu berbeda dengan alat musik melodis yang lain. Ada alat musik melodis yang ditiup, dipetik, ditekan, atau digesek. Contoh alat musik daerah melodis adalah </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Angklung, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Calung, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Gamelan Jawa (Yang Melodis), </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kacapi, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kolintang, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Saluang, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Talempong </span></li></ul><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><i>Alat Musik Ritmis</i></b>, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Alat musik ritmis adalah alat musik tak bernada. Alat musik ritmis digunakan untuk keteraturan irama lagu. Cara memainkan alat musik ritmis dengan dipukul, baik dipukul dengan tangan maupun dengan alat, atau dikocok. Contoh alat musik daerah ritmis adalah gendang dan tamborin, </span></li></ul></blockquote><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bagi orang Mandailing terutama pada masa lalu, musik ini </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merupakan musik adat yang sakral karena dipercaya mempunyai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kekuatan gaib memanggil roh nenek moyang untuk memberi pertolongan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">melalui media perantara. Irama yang dimainkan dapat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">juga digunakan untuk mengiringi tari, yaitu tari Sarama. Orang yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">melakukan tari Sarama kadang-kadang mengalami kesurupan pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">waktu menari karena dimasuki roh nenek moyang. Selain sebagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">musik adat yang sakral, musik ini juga berfungsi untuk menyambut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tamu agung dan perayaan-perayaan nasional.</span></div></div>

Unsur-Unsur Musik

Unsur-Unsur Musik.   Musik di Indonesia sangat beragam, hal ini dikarenakan suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikat...

Read more »

Mengenal Musik Daerah

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengenal Musik Daerah. </span></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Karya musik daerah bangsa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kita sangat beragam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">seiring dengan beragamnya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kebudayaan dan adat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">istiadat bangsa. Sebagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">contoh, musik calung dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">daerah Jawa Barat, musik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tanjidor dari DKI Jakarta, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">musik sampek dari daerah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kalimantan, dan musik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sasando dari daerah Nusa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tenggara Timur. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Musik daerah atau disebut musik tradisional merupakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">musik yang lahir dan berkembang dari budaya daerah setempat. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Namun demikian, musik tradisional berkembang sesuai dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">budaya yang dinamis sehingga ada beberapa musik tradisional yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berbaur dengan budaya mancanegara. Berikut beberapa contoh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">musik daerah Indonesia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Tanjidor</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanjidor merupakan orkes rakyat Betawi yang menggunakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">alat musik Barat, seperti tambur besar dan terompet. Pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">umumnya alat musik yang digunakan dalam orkes tanjidor yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">alat musik tiup logam, seperti trombon, piston, dan terompet. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Orkes ini biasanya dilengkapi dengan alat musik pukul yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">disebut tambur. Orkes tanjidor biasanya dimainkan pada saat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mengarak atau mengiringi pengantin, memeriahkan acara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hajatan khitanan, dan berfungsi sebagai hiburan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Gambang Kromong</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gambang kromong juga merupakan musik rakyat Betawi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang mendapat pengaruh dari kebudayaan Cina. Istilah gambang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kromong diambil dari alat musik yang digunakan dalam </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">musik ini, yaitu gambang dan kromong. Bilahan gambang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">biasanya dibuat dari kayu yang berjumlah delapan belas. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Adapun kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berjumlah sepuluh buah. Pengaruh ke budayaan Cina dapat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dilihat dari alat musik yang digunakan, yaitu teh yan, kong an</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yan, dan shu kong. Teh yan merupakan rebab kecil, kong anyan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merupakan rebab berukuran sedang, dan shu kong merupakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">rebab berukuran besar.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Kolintang</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kolintang merupakan musik tradisional dari Minahasa, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sulawesi Utara. Alat musik ini berbentuk bilahan kayu seperti </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">gambang dan terdiri atas melodi, ritme, dan bas. Musik ini </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berfungsi sebagai hiburan. </span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kolintang jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah. Kolintang biasanya dibuat dari kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar).</span></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaXFG5qsooGZWqJArRZJkMX_HGVbJoi71eqQwf4HavHoxBbal1mUHktySAdmGzKnQDUGwlTJJcWTDy-odQniaDvwIuKush8RIsT-keTfCrwrIlgJ1H3gRgjJ5SswzT4kuQzvbNm2JrqRM/s1600/tanjidor.png" imageanchor="1" style="margin-left: 0.1em; margin-right: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaXFG5qsooGZWqJArRZJkMX_HGVbJoi71eqQwf4HavHoxBbal1mUHktySAdmGzKnQDUGwlTJJcWTDy-odQniaDvwIuKush8RIsT-keTfCrwrIlgJ1H3gRgjJ5SswzT4kuQzvbNm2JrqRM/s1600/tanjidor.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>4. Sampek</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sampek merupakan alat musik yang berasal dari daerah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kalimantan. Alat musik ini merupakan jenis alat musik petik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berdawai tiga. Sampek dibuat dari bahan kayu dengan hiasan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ukiran yang indah. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Kayu yang paling sering dijadikan bahan adalah kayu arrow, kayu kapur, dan kayu ulin dan dibuat secara tradisional. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Alat musik ini digunakan untuk mengiringi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tari-tarian daerah setempat.  </span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Proses pembuatan bisa memakan waktu berminggu minggu. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya, dan setiap ukiran memiliki arti. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>5. Calung</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Calung merupakan alat musik tradisional Jawa Barat yang terdiri dari deretan tabung bambu yang disusun berurutan dengan tangga nada pentatonik dan dimainkan dengan cara memukul bagian bilah atau tabungnya. Bambu yang dipakai untuk membuat alat musik calung berasal dari jenis awi temen atau awi wulung. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kata calung berasal dari “caca cici sing kurulung” yang berarti suara bilah bambu yang dipukul.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>6. Sasando</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sasando adalah sebuah alat musik petik yang berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.</span></div></div>

Mengenal Musik Daerah

Mengenal Musik Daerah.  Karya musik daerah bangsa  kita sangat beragam  seiring dengan beragamnya  kebudayaan dan adat  istiadat bangsa. Seb...

Read more »

Membuat Boneka

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Membuat Boneka. </span></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Membuat boneka merupakan kegiatan yang menyenangkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan tidak memerlukan biaya mahal. Kain perca dan bahan-bahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tidak terpakai seperti botol, kardus, kelobot jagung, benang wol, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">cangkang telur dapat dibuat menjadi boneka cantik. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kain perca adalah kain sisa dari berbagai penjahit atau tekstil yang merupakan potongan-potongan yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi seorang pengrajin yang kreatif memanfaatkannya untuk inspirasi bisnis menghasilkan dengan kain perca tersebut. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dengan membuat boneka ini berarti kita telah memanfaatkan barang-barang bekas menjadi benda atau barang yang berguna. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kain perca sering kali kita buang percuma. mungkin paling hanya bisa kita gunakan sebagai kain lap. Tapi sebenarnya kalau kita tahu pemanfaatannya,kita bisa menggunakan untuk banyak hal yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dari pada sekedar menjadi alat pembersih . </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Cara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membuat boneka dari kain perca adalah sebagai berikut.</span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Membuat Rancangan Boneka</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk membuat boneka langkah pertama adalah membuat rancangan boneka tersebut. Rancangan boneka berupa sketsa bentuk boneka yang akan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dibuat. Akan lebih baik lagi jika </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTBgI91zdlSZO9YgllVsc-EO2QM-obCObTorVdFobyP3WBZm6XIw9JWbK5Sv87_WSStJAZ3G9FfiGqrjRRJJDqL8D1sSE0f1mjfMIXhyphenhyphenTrBlwDvStI1_zVDWTo8kGyUBzQh3di_2LGkZw/s1600/boneka.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTBgI91zdlSZO9YgllVsc-EO2QM-obCObTorVdFobyP3WBZm6XIw9JWbK5Sv87_WSStJAZ3G9FfiGqrjRRJJDqL8D1sSE0f1mjfMIXhyphenhyphenTrBlwDvStI1_zVDWTo8kGyUBzQh3di_2LGkZw/s1600/boneka.png" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sketsa boneka disertai ke te</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">rangan jenis-jenis bahan yang akan digunakan seperti gambar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berikut.</span><br /><ol><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kepala boneka dari cangkang telur;</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">rambut boneka dari benang wol;</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pita berenda;</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">gaun atas dari kain perca </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bermotif/brokat;</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">lengan baju dari kain perca;</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">tangan boneka dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kertas manila;</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">badan boneka dari kertas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karton;</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">tangkai penopang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kepala dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">gulungan kertas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">manila;</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">gaun bawah dari kain putih </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">polos;</span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Limbah kain perca yang merupakan hasil buangan yang berupa sampah biasanya banyak ditemui pada industri garmen, sebenarnya masih bisa dimanfaatkan asalkan memiliki ide yang kreatif. Memang pada umumnya limbah kain perca masih bisa dimanfaatkan untuk membuat lap atau kain pel yang tidak memiliki nilai jual, namun dengan sedikit ide kreatif kain perca yang semula tidak bernilai akan memiliki nilai jual apabila digunakan untuk pembuatan kerajinan. Memanfaatkan kain perca menjadi boneka lucu barangkali merupakan salah satu cara memanfaatkan barang bekas.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Membuat Boneka Sesuai Rancangan</b></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKmOOQwXILiKgq8oQiFymwNjAVEIfnQW-wtEPnN2RqKkKGzeqBLlN_fSUqoaEJK4SelgynCU_7lrqjr_zcZ3-FpDoco-kXNfD2Sih-X90p02WiSx7mrZw7UiVDn9INk59Dj5jTC2zeIus/s1600/boneka2.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKmOOQwXILiKgq8oQiFymwNjAVEIfnQW-wtEPnN2RqKkKGzeqBLlN_fSUqoaEJK4SelgynCU_7lrqjr_zcZ3-FpDoco-kXNfD2Sih-X90p02WiSx7mrZw7UiVDn9INk59Dj5jTC2zeIus/s1600/boneka2.png" /></a><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Siapkan bahan dan alat. Bahan dan alat yang kamu butuhkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yaitu kain polos, kain perca bermotif, renda, pita, jarum, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan benang jahit, benang wol, gulungan kertas karton, lem, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">cangkang telur, gulungan kertas manila, dan gunting. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gunting-guntinglah benang wol. Panjang dan banyaknya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sesuai keinginanmu. Jadikan satuguntingan-guntingan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">benang wol tersebut. Ikat tepat di bagian tengahnya. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Siapkan juga cangkang telur yang telah dibuang isinya. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Olesi bagian atasnya dengan lem. Rekatkan benang wol </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada cangkang telur. Bagilah rambut boneka menjadi dua </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kemudian ikat dengan pita. Selanjutnya, lukislah wajah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada permukaan cangkang dengan spidol.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Buatlah gulungan kertas berbentuk kerucut terpotong </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan tinggi 20 cm. Sediakan juga </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaSAsG1IBfJrGhvRJGEM6wYe8G0jzWBRtCEur4yof8JxGiwlN87ye_fcJ11M-Ngmp3c37JPKqvQYDqrb83proSG-9Y6IS7vhgati7617zOFXts_I1jTeHVvZmU04jqE8Zs3e7nnKazVng/s1600/boneka3.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaSAsG1IBfJrGhvRJGEM6wYe8G0jzWBRtCEur4yof8JxGiwlN87ye_fcJ11M-Ngmp3c37JPKqvQYDqrb83proSG-9Y6IS7vhgati7617zOFXts_I1jTeHVvZmU04jqE8Zs3e7nnKazVng/s320/boneka3.png" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tiga potong kain putih </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">polos yang masing-masing berukuran 20 cm × 20 cm. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Buatlah lubang pada ketiga potong kain tersebut tepat di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tengah-tengahnya. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Masukkan ketiga potong kain yang telah diberi lubang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut pada tabung kertas secara bersusun. Rapikan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">susunannya kemudian jahitlah sekelilingnya untuk mempertahankan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bentuk gaun</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ambil kain dengan jenis bahan atau corak yang berbeda. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lilitkan kain tersebut tepat pada </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9Lao-A1jj4ECKi5ran5KM5jOsDxf7t7o01EutxJoAjb26_s4FacHr5A-TMav66sGTizW7FuofxS803NwY2c-hOBsDJKFfHPIt1BAfL2jDUrW3z1CKsM52YyC4rKWUlyJQLPkl3gIrQ9U/s1600/boneka4.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9Lao-A1jj4ECKi5ran5KM5jOsDxf7t7o01EutxJoAjb26_s4FacHr5A-TMav66sGTizW7FuofxS803NwY2c-hOBsDJKFfHPIt1BAfL2jDUrW3z1CKsM52YyC4rKWUlyJQLPkl3gIrQ9U/s1600/boneka4.png" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bagian tabung yang belum </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terlilit kain. Usahakan lilitannya dapat membentuk baju. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rapikan lilitannya, kemudian jahitlah. Untuk mempercantik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">gaun boneka, kamu boleh menambahkan renda atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pita. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Buatlah tabung kecil dengan panjang 24 cm dan diameter </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">± 0,75 cm. Masukkan tabung tersebut ke dalam lubang</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bagian bawah kepala boneka. Masukkan dengan hatihati. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rekat kan tabung kertas tersebut pada dinding tabung </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karton yang menjadi badan boneka. Gunakan lem atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">selotif.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Langkah selanjutnya membuat tangan boneka. Siapkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kertas manila dan kain dengan jenis </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrU1DbRMifyifM4_G2UYEojw7-Rn-BRN9rJlICzB6sujA5Qy0JIXFxqj6w614geoy6OqsgCJG-zM4KzXyMByXH43tTpu2bSXrz4hc4PW1daOhJkKDqlnsBxdyosMGaUjclQWC89bA81Mw/s1600/boneka5.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrU1DbRMifyifM4_G2UYEojw7-Rn-BRN9rJlICzB6sujA5Qy0JIXFxqj6w614geoy6OqsgCJG-zM4KzXyMByXH43tTpu2bSXrz4hc4PW1daOhJkKDqlnsBxdyosMGaUjclQWC89bA81Mw/s320/boneka5.png" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bahan atau corak yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sama dengan jenis kain untuk baju. Buatlah gambar tangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan ukuran menyesuaikan boneka. Bungkuslah bentuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tangan dengan kain sehingga mem bentuk lengan baju </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">panjang. Jahitlah dengan rapi. Jahitkan tangan pada sisi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">samping boneka. Boneka yang telah jadi dapat digunakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai hiasan meja.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Memanfaatkan barang-barang bekas atau membuat keterampilan dari barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai tentu merupakan pekerjaan yang mulia. Sebab disamping dapat mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan. Seperti banjir, bila semua sampah dimanfaatkan, tidak dibuang sembarang. Tentu banjir akan malas untuk datang. Bila banjir pun datang, mungkin ada faktor-faktor lain seperti halnya banyaknya pohon-pohon yang ditebang atau dangkalnya sungai.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menyulap sampah atau barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai juga dapat dijadikan bisnis yang amat sangat menguntungkan. Ya, lihat saja sosok Dewi Tanjung Sari yang sukses akan bisnis souvenir pernikahan. Souvenir yang diciptakannya juga sangatlah unik dan kreatif. Sebab dia menciptakan souvenir tersebut dari barang-barang bekas, kain-kain bekas serta limbah-limbah daun.</span></div></div>

Membuat Boneka

Membuat Boneka.  Membuat boneka merupakan kegiatan yang menyenangkan  dan tidak memerlukan biaya mahal. Kain perca dan bahan-bahan  tidak te...

Read more »

Menggambar Ilustrasi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menggambar Ilustrasi. </span></span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ilustrasi berasal dari bahasa Latin Ilustrate yang berarti menjelaskan. Jadi gambar ilustrasi merupakan karya seni rupa dua dimensi yang bertujuan untuk memperjelas suatu pengertian.  Gambar ilustrasi memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut</span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Memperjelas alur atau isi cerita.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Memperjelas isi pesan dalam promosi suatu barang.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menarik perhatian.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menambah nilai artistik/keindahan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Media pengungkapan perasaan penggambarnya.</span></li></ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Seni ilustrasi di Indonesia sudah di kenal sudah lama, hanya tidak di populerkan seperti saat ini. Hal ini terbukti dengan adanya gambar-gambar yang terdapat di lembaran daun lontar yang fungsinya juga sebagai hiasan. Contoh lainnya yaitu Wayang beber. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketika Balai Pustaka didirikan pada tanggal 22 Septamber 1917, banyak bermunculan ilustrator dari Indonesia yang bekerja di majalah Panji terbitan Balai Pustaka. Misalnya Ardisoma, Abdul Salam, Kasidi, Nasroen, dan sebagainya.</span><br /><b><br /></b> <b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Corak Gambar Ilustrasi</span></b><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1.  Realis</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Realis artinya gambar dibuat sesuai dengan keadaan yang sebernarnya, baik prooprsi maupun anatomi dibuat sama menyerupai dengan objek yang di gambar. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Gambar karikatural dibedakan menjadi dua, yaitu gambar karikatur dan gambar kartun.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2.  Karikatur</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Karikatur berasal dari bahasa Italia caricature yang berarti melebih-lebihkan atau mengubah bentuk (deformasi). Gambar karikatur menampilkan objek seseorang denagn karakter yang aneh dan lucu dan mengandung kritikkan dan sindiran.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3.  Kartun</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kartun adalah gambar yang berfungsi menghibur, karena berisikan humor. Gambar kartun dapat berupa tokoh binatang atau manusia. William Hogart merupakan Tokoh yang dikenal sebagai Bapak Kartun Modern. Kartunis yang terkenal di Indonesia adalah Hari Pede, Gunawan Raharjo, Itos Budi Santosa, dan sebagainya.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Gambar Dekoratif</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gambar dekoratif diwujudkan dengan cara menstiril atau mengubah bentuk yang ada di alam tanpa meninggalkan ciri khasnya. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Corak dekoratif adalah corak yang sering ditemukan terutama dalam rumah.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Unsur Utama Gambar Ilustrasi</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1.   Gambar Manusia</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk dapat menggambar tokoh manusia yang baik kita perlu mengetahui dan menguasai proporsi dan anatomi tubuh manusia. Proporsi artinya perbandingan bagian per bagian dengan keseluruhan. Sedangkan anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot yang menentukan besar kecil dan cekung-cembung (menonjol-tidaknya) tubuh manusia sehigga menentukan bentuk keseluruhan tubuh.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Gambar Tokoh Binatang.</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam menggambar tokoh binatang juga perlu diperhatikan proporsi dan anatominya. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara, dan air.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Gambar Tumbuhan.</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menggambar tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara sederhana dan lengkap. Dalam menggambar secarasederhana, tumbuhan tidak digambarkan secara mendetail, tetapi hanya berupa kesan tumbuhan. Dalam menggambar lengkap, tumbuhan digambarkan dengan mendetail dan cermat bagiannya.</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ragam Gambar Ilustrasi</span></b><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Komik</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Komik berasal dari kata comic yang berarti lucu atau jenaka. Dalam penyajiannya, komik terdiri dari rangkaian gambar yang satu dengan lainnya saling melengkapi dan mengandung suatu cerita atau disebut comic strip.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Cover</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cover berarti kulit atau sampul pada majalah atau buku. Gambar pada cover memuat atau mewakili isi buku atau majalah. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Di majalah atau surat kabar dibagian sesudah atau sebelum tulisan selesai sering terdapat gambar yang disebut vignette (baca = vinyet). vignette adalah gambar yang berfungsi untuk menghias atau mengisi kolom atau halaman kosong pada majalah atau surat kabar.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Ilustrasi Karya Sastra</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Karya sastra dengan berbagai jenis, seperti cerita pendek atau cerita bergambar, akan tampak menarik bila terdapat gambar ilustrasinya. Selain itu, ilustrasi akan membuat orang tertarik untuk membacanya.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Teknik dan Media</b></span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menggambar ilustrasi dapat dilakukan dengan teknik kering </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau teknik basah. Media untuk menggambar ilustrasi dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">teknik kering yaitu pensil, arang, kapur, krayon, atau bahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lain yang tidak memerlukan air atau minyak sebagai pengencer. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Media untuk teknik basah yaitu cat air, cat minyak, tinta, atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer.</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Langkah-Langkah Menggambar Ilustrasi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tahap-tahap yang harus dilalui </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam menggambar ilustrasi, yaitu persiapan bahan, penentuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tema, pembuatan sketsa, dan penyempurnaan gambar. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Persiapan Bahan dan Alat</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebelum menyiapkan bahan dan alat, sebaiknya kamu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tentukan dahulu jenis teknik yang akan kamu gunakan, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">teknik basah atau teknik kering? Setelah itu, persiapkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">alat dan bahannya.</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Penentuan Tema</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gagasan bersumber dari bahan yang akan diilustrsikan. Setelah ada gagasan, tentukanlah adegan apa yang akan digambar, siapa saja tokohnya, bagaimana suasananya, tentukan pula corak gambar dan media yang akan kamu gunakan.Penentuan tema sebelum menggambar dapat memudah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kan kita dalam menentukan objek. Tema yang masih </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">luas dapat disederhanakan.  </span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. Pembuatan Sketsa</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Setelah menentukan tema langkah selanjutnya yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membuat sketsa. Sketsa sebaiknya dibuat lebih dari satu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">agar kita dapat memilih yang terbaik.  </span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">d. Penyempurnaan Gambar</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dari beberapa sketsa yang dibuat dapat dipilih satu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang menurutmu paling baik. </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtvz1-tA6AxfVB9uKs-4jz3L6n1VtU_VnX367IsCxdtnh0RnhIMFbgmm8Jhh42Ew28zHBB2H8mqBwio_BLtoQaVihOu2H1PFc4WYEupQN2KgnrAPyZOjI6t1anHkbcUGs3FVVTRmTMuZU/s1600/ilustrasi123.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="108" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtvz1-tA6AxfVB9uKs-4jz3L6n1VtU_VnX367IsCxdtnh0RnhIMFbgmm8Jhh42Ew28zHBB2H8mqBwio_BLtoQaVihOu2H1PFc4WYEupQN2KgnrAPyZOjI6t1anHkbcUGs3FVVTRmTMuZU/s320/ilustrasi123.png" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kemudian, sempurnakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan menghapus garis-garis yang tidak perlu dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menambah garis atau coretan yang dirasa perlu agar gambar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tampak lebih hidup. Jika sudah mantap warnai gambarmu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan baik. Perhatikan contoh gambar disamping. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Gambar kemudian diwarnai dengan media cat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">air.</span></blockquote></div></div>

Menggambar Ilustrasi

Menggambar Ilustrasi.  Ilustrasi berasal dari bahasa Latin Ilustrate yang berarti menjelaskan. Jadi gambar ilustrasi merupakan karya seni ru...

Read more »

Berbagai Teknik Membatik

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berbagai Teknik Membatik. Seni batik merupakan salah satu jenis kesenian khas Indo nesia. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Daerah pembuatannya tersebar di hampir seluruh wilayah Nusantara. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tiap daerah pembatikan memiliki keunikan atau kekhasan. Keunikan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut dalam hal <a href="http://mastugino.blogspot.com/2013/09/jenis-motif-batik.html" target="_blank">motif atau corak</a>, teknik pembuatan, dan makna </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">simboliknya. Oleh karena itu, berbicara mengenai batik menjadi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hal yang menarik dan tidak pernah ada habisnya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Membatik diartikan sebagai proses pembuatan motif atau ragam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hias pada kain dengan perintangan. Adapun ciri khas batik ialah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penggambaran motif dalam bentuk negatif atau klise. Motif dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bentuk klise dapat diciptakan dalam berbagai cara. Cara-cara tersebut</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">sebagai berikut:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">merintangi sebagian pola dengan alat canting tradisional </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">( canting tulis).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merintangi sebagian pola dengan alat canting cap.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merintangi dengan pengikatan (teknik celup ikat).</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sebagian motif atau pola batik pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kain diikat atau ditutup lilin, baik dengan canting tradisional atau canting cap. Kemudian, kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bagian kain yang diikat atau ditutup lilin tidak akan terkena bahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pewarna. Setelah proses penghilangan lilin atau ikatan kain dibuka, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bagian tersebut tetap berwarna putih atau berwarna seperti sebelum </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">proses pencelupan. Motif inilah yang disebut motif dalam bentuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negatif atau klise.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Teknik Canting Tulis</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">alat yang disebut canting (Jawa). Canting terbuat dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tembaga ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di ujungnya. Canting berfungsi untuk menorehkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">cairan malam pada sebagian pola. Saat kain dimasukkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membatik tradisional.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagai alat untuk melukis batik, canting batik dibedakan menjadi beberapa macam, canting batik menurut fungsinya, canting menurut besar kecilnya cucuk, dan canting batik menurut banyaknya cucuk atau carat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Canting Batik Menurut Fungsinya</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting Batik Rengreng, Canting batik ini mempunyai cucuk tunggal dan tidak terlalu besar, diameter 1-2.5 mm. Fungsinya untuk membuat pola pertama pada batik tulis atau terkenal dengan istilah merengreng. Pola pertama atau dasar tidak terlalu rumit karena belum ada isian maupun tembokan atau pulasan pada kain.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Isen, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik isen mempunyai cucuk tunggal dan banyak sesuai dengan motif yang diinginkan, diameter canting ini lebih kecil 0.5-1.5 mm.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Canting Batik Menurut Ukurannya</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Cucuk Kecil, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Adalah canting batik bercucuk kecil digunakan untuk membuat isen pada pola batik yang telah direngreng.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Cucuk Sedang, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik ini digunakan untuk membuat pola pertama sebagai pola dasar dalam pembuatan batik tulis.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Cucuk Besar. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Digunakan untuk membuat pola-pola yang berukuran besar. Pola tersebut dipilih untuk membuat perbedaan antara pola utama dan pola tambahan. Tapi tidak semuanya pola diperlakukan seperti itu karena akan memakan waktu yang lebih lama untuk memilih pola yang akan diperbesar. Di daerah Trusmi, Cirebon canting batik ini digunakan untuk membuat tembokan atau pulasan pada kain, biasanya ujung cucuk ditambah dengan balutan kain sehingga diameter yang didapat lebih besar.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Canting Batik Menurut Banyaknya Cucuk atau Carat</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Cecekan, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik ini tergolong canting isen yang mempunyai carat tunggal. Fungsinya sebagai pembuat titik-titik isen atau isen lainnya seperti isen ukel, pada motif batik.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Loron, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Diambil dari kata loro (dua dalam bahasa jawa), yang berarti <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNkQfFnbWH4ddH_q84NhfHbDFH-4f0HVlj5cYIPkFpZT1B37lObZOUdaCcHQBgTxJsBPz5cXnUDBuHLeEZK4D7aLx9Ty_oq29oIjxlweFugnMbVvBH8b9kN-fsamJEWFoRxVD0oocdgS4/s1600/macam2-canting2.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNkQfFnbWH4ddH_q84NhfHbDFH-4f0HVlj5cYIPkFpZT1B37lObZOUdaCcHQBgTxJsBPz5cXnUDBuHLeEZK4D7aLx9Ty_oq29oIjxlweFugnMbVvBH8b9kN-fsamJEWFoRxVD0oocdgS4/s1600/macam2-canting2.png" /></a></div>canting batik ini mempunyai cucuk dua atas dan bawah. Fungsinya untuk membuat garis rangkap pada pola batik seperti batasan pada bogem.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Telon, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik telon mempunyai cucuk tiga berbentuk segitiga sama sisi. Fungsinya untuk membuat pola isen yang berbentuk segitiga.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Prapatan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bentuk canting batik prapatan cucuknya mempunyai empat buah dengan titik pola segi empat. Fungsinya sama seperti canting batik isen lainnya sebagai pembuat pola isen sehingga menghasilkan pola segi empat.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Liman. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mempunayai cucuk lima dengan titik berbentuk lingkaran. Satu sebagai pusatnya dan keempatnya mengelilingi pusat.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Byok. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik ini cucuknya berjumlah tujuh atau lebih biasanya jumlahnya ganjil. Fungsinya untuk membuat lingkaran</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Galaran. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik galaran atau renteng mempunyai mata cucuk yang berbaris dari atas kebawah, jumlahnya empat atau lebih, biasanya berjumlah genap.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Teknik Celup Ikat</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan ke </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam larutan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan ikatan dibuka bagian yang diikat tidak terkena warna. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Namun kini celup ikat tidak hanya dapat dilakukan dengan cara dicelup, tapi dapat juga dilakukan dengan cara disiram, disuntik, spray, dan lain-lain. Celup ikat menggunakan tali, benang, dan karet sebagai bahan penghambat atau perintang warna. Celup ikat dikenal dibeberapa daerah di Indonesia  dengan nama jumputan, tritik (Jawa Tengah dan Yogyakarta, Sasirangan (Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang).</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Alat dan Bahan Celup ikat</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Alat yang digunakan untuk mewanai kain dengan teknik Celup ikat, antara lain: tali, benang, karet. Benda-benda ini berfungsi sebagai alat pengikat bentuk-bentuk tertentu pada latar kain yang akan merintangi dan menghambat teresapnya warna pada bagian-bagian</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLDKfPAkDXR5Z_KSMMAF3NIDgtPZGGOSqIpQM-BT6uJEk-LiCSga66I2vb4mK1WLj91neqVqb-QPTdlbzsZtUK3gqTepRygiVwt0e5ellqdC-KV6u1D07XzPbjiN4FZ69CNYbaJbh63TQ/s1600/celup123.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLDKfPAkDXR5Z_KSMMAF3NIDgtPZGGOSqIpQM-BT6uJEk-LiCSga66I2vb4mK1WLj91neqVqb-QPTdlbzsZtUK3gqTepRygiVwt0e5ellqdC-KV6u1D07XzPbjiN4FZ69CNYbaJbh63TQ/s1600/celup123.png" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> tersebut. Umumnya teknik Celup ikat menggunakan bahan dasar teksil dari serat alam, seperti: katun, sutra, atau rayon. Selain itu, juga digunakan alat pendukung pembentuk motif, seperti: kerikil, kelereng, biji-bijian, kayu, plastik, dan jarum jahit.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pewarna tekstil untuk Celup ikat menggunakan pewarna sintetik dengan pencelupan dingin. Zat pewarna sintetik ini dapat diklasifikasikan menjadi jenis pewarna langsung (rapid, procion, dan rhemazol). Alat untuk proses pewarnaan, antara lain: ember, spray bekas parfum, bekas botol air mineral dll. Ukuran dan jumlah alat-alat tersebut disesuaikan dengan jumlah dan jenis pewarna yang akan digunakan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Pembuatan corak</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik pembentukan corak pada celup ikat terdiri dari teknik jumputan, lipat, gulung,dan jahit jelujur</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Teknik jumputan, dilakukkan dengan memegang permukaan kain dengan ujung jari. Setelah itu, permukaan kain tersebut diikat dengan kuat. Cara mengikatnya dilakukan dengan ikatan datar, miring, dan kombinasi.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Teknik lipat, gulung, dan jelujur, dilakukan dengan cara meliputi, menggulung, atau menjelujur/menjahit kain. Setelah itu, kain ditarik samnpai terkumpul, lalu diikat hingga kencang. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada saat mengikat, jalinlah kain dengan kuat sehingga membentuk corak yang optimal. Untuk mendapatkan corak tertentu, bagian pada latar kain diisi dengan kerikil atau biji-bijian, selanjutnya bahan-bahan pendukung ini memudahkan zat warna masuk kedalam pori-pori kain. Setelah semua rancangan diikat, kain siap diwarnai, yaitu dengan cara dicelup.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Teknik jahit yang digunakan dalah jahit jelujur dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Seluruh corak dijahit di bagian pinggirnya dengan satu jahitan atau lebih. Setelah seluruh corak dijahit, benang ditrik dengan kuat hingga permukaan kain mengkerut, rapat, dan padat. kekuatan menarik benang ini perlu diperhatikan karena menentukan kualitas corak yang dihasilkan. Efek kerutan akan muncul membentuk corak yang sangat menarik. Penggambaran corak dilakukan terlebih dahulu diatas kertas, kemudian dibuat polanya di atas karton tebal. Corak ini kemudian digambar di atas kain berdasarkan pola dari karton tebal.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Custom, anda dapat membuat corak sesuai keinginan, tentu saja dengan cara dan teknik khusus.  </span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Teknik Printing</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik printing atau<b> </b>cap merupakan cara pembuatan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">motif batik menggunakan canting cap. Canting cap merupakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ke pingan logam atau pelat berisi gambar yang agak menonjol. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Per mukaan canting cap yang menonjol dicelupkan dalam cairan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">malam (lilin batik). Selanjutnya, canting cap dicapkan pada kain. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting cap akan meninggalkan motif. Motif inilah yang disebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">klise. Canting cap membuat proses pemalaman lebih cepat. Oleh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karena itu, teknik printing dapat menghasilkan kain batik yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berbeda dengan batik cap, batik sablon printing ini hanya satu sisi kain mori saja yang mengalami proses pewarnaan. Sehingga warna dari batik sablon printing ini relatif lebih mudah pudar. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kelebihan dari batik sablon printing adalah kecepatan dalam produksinya, karena sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu 5 menit dengan hasil sesuai dengan ukuran plangkan yang digunakan. Selain itu motif batiknya juga bisa lebih detail. Teknik batik sablon printing umumnya digunakan oleh produsen batik untuk memenuhi seragam dalam jumlah yang cukup besar, sehingga biaya produksinya bisa lebih hemat.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Proses pembuatan batik sablon printin adalah sebagai berikut :</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Siapkan desain dalam ukuran satu bahan, kurang lebih ukuran 2 x 1 meter<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqqLRQLuKY728ebUfD-14nIoPDpgn5VvLh6-kbvLHc0bkf6W2emHpMsJ1-L841UQSXuOFElGt5QRF57-9F1uRRMbTzYg5Z8M2axokPkODa3Pdy9k55W6ua7l6nECYzV77xA_1hgrw0aq8/s1600/batik_cap.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqqLRQLuKY728ebUfD-14nIoPDpgn5VvLh6-kbvLHc0bkf6W2emHpMsJ1-L841UQSXuOFElGt5QRF57-9F1uRRMbTzYg5Z8M2axokPkODa3Pdy9k55W6ua7l6nECYzV77xA_1hgrw0aq8/s1600/batik_cap.jpg" /></a></div></span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Cetak film desain dalam plankan (plankan yang digunakan untuk batik, pori-porinya lebih besar dibandingkan dengan plankan yang biasa digunakan untuk spanduk atau kaos).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jumlah plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan digunakan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Siapkan kain mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang kencang.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Letakkan plankan di atas kain, lalu tuangkan pewarna dan tarik pewarna dari ujung plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Keringkan kain mori yang telah diberikan warna.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ulangi langkah di atas, untuk setiap perbedaan warna dan desain.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>4. Teknik Colet</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Batik Tulis Warna. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet. Motif </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">colet biasa disebut juga dengan teknik lukis, merupakan cara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat atau pewarna </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kain jenis tertentu pada pola batik dengan alat khusus atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kuas.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hasil karya dari batik colet sangat di pengaruhi oleh cita rasa, kreatifitas dan ketelatenan (skill) maupun kombinasi warna dari pelukis batik ini. Ketika semakin kecil, rumit dan detil gambar(warna) yang di hasilkan oleh pelukis batik, dengan sendirinya akan semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet ini(jangan heran kalau anda melihat harga sebuah karya batik dengan harga yang begitu mencengangkan). </span></div></div>

Berbagai Teknik Membatik

Berbagai Teknik Membatik. Seni batik merupakan salah satu jenis kesenian khas Indo nesia.  Daerah pembuatannya tersebar di hampir seluruh wi...

Read more »

Jenis Motif Batik

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jenis Motif Batik. Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Berdasarkan akar budayanya, motif batik dikelom pok kan menjadi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">dua sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;"><br /></span></div><b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Motif Batik yang Berakar pada Budaya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Keraton Jawa</span></b><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Motif batik ini dikenal dengan istilah batik Solo-Yogya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau batik klasik. Batik klasik </span></div><div class="separator" style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiNo7ciaepAB7xpGa9gmJ8qCefDHfZp-6oaqehO4D59QiBxAZUwEpNvBsR95c6ZKUHqj9Y8N3g9GWVcBVx6MhuSxo3KWt4yXmD-vyrVXg0084eowpvRTM3Ztssf_n15ZRR5Co6rLEG6sM/s1600/batik.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="121" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiNo7ciaepAB7xpGa9gmJ8qCefDHfZp-6oaqehO4D59QiBxAZUwEpNvBsR95c6ZKUHqj9Y8N3g9GWVcBVx6MhuSxo3KWt4yXmD-vyrVXg0084eowpvRTM3Ztssf_n15ZRR5Co6rLEG6sM/s320/batik.png" width="320" /></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">mengandung banyak simbol. Selain itu ada pembatasan dalam corak dan penggunaannya. Ada jenis motif batik yang hanya boleh dikenakan oleh raja, misalnya kain dengan motif parang rusak barong dan parang. Pada Gambar  memperlihatkan kain bermotif parang dan motif batik klasik yang disebut truntum yang digunakan oleh orang tua pengantin saat upacara perkawinan. Berdasarkan corak batik dibedakan menjadi : Batik Kraton, Batik Sudagaran, Batik Cuwiri, Batik Petani, Batik Tambal, Batik Sida Mukti, Batik Sekar Jagad, Batik Pringgondani, Batik Kawung, Batik Sida Luhur, Batik Sida Asih, dan Batik Semen Rama</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Motif Batik Bebas atau Mandiri</b></span><br /><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir0HITeZdjOvlKCRBrMYwzqTdFjO8iSj4sxmZMEwz3GfZ9axwjBPcCV_2iZCL5qDfEoq-cLAwZJaR3_5TxkkuYLmHVmFzNwMfG05zj_TaGTnYUEcUnnjLx2-GNt3o_0LhHVIUbcerKxLY/s1600/batik2.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir0HITeZdjOvlKCRBrMYwzqTdFjO8iSj4sxmZMEwz3GfZ9axwjBPcCV_2iZCL5qDfEoq-cLAwZJaR3_5TxkkuYLmHVmFzNwMfG05zj_TaGTnYUEcUnnjLx2-GNt3o_0LhHVIUbcerKxLY/s1600/batik2.png" /></a><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Motif bebas berkembang di luar aturan atau tradisi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">keraton. Tidak ada ketentuan khusus dalam pembuatan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">motif dan pemilihan warna. Oleh karena itu, corak atau warna </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">batik jenis ini sangat bervariasi. Batik motif bebas banyak dibuat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di daerah Pesisir Utara Jawa dan daerah pembatikan lainnya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di luar Pulau Jawa, misalnya Kalimantan, Sulawesi, Madura, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan Papua. Perhatikan Gambar di samping.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berdasarkan daerah asal batik dibedakan menjadi :</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Bali, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Banyumas, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Madura, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Malang, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Pekalongan, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Solo, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Tasik, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Aceh, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Cirebon, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Jombang</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Batik Banten, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Tulungagung, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Kediri, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Kudus, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Jepara / Batik Kartini, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Brebes, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Minangkabau.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menurut sifatnya ada dua jenis motif batik, yaitu motif </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">batik geometris dan motif batik </span></div><div class="separator" style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidG66WBBgfmg9ZTLsmFjTTFTCrD7Or1RNnsAb4NnAbXK-YjXk8hkfRUVDyBlRF2UER6Wr3hQHdyXLssPKBGemhmUbmX2c8rsad0JiIJSwaOkYLDUfwV14vpG1IcmwyYd8YpnLpkIVV33M/s1600/batik_geometris.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidG66WBBgfmg9ZTLsmFjTTFTCrD7Or1RNnsAb4NnAbXK-YjXk8hkfRUVDyBlRF2UER6Wr3hQHdyXLssPKBGemhmUbmX2c8rsad0JiIJSwaOkYLDUfwV14vpG1IcmwyYd8YpnLpkIVV33M/s320/batik_geometris.png" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">nongeometris. Motif nongeometris <span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">juga biasa disebut motif naturalis. </span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Motif geometris ini merupakan pola batik yang corak batiknya diulang-ulang atau antara satu bagian kebagian yang lain mempunyai kesamaan atau keserasian. Sedangkan </span></span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">motif batik non geometris adalah motif-motif batik yang tidak geometris. Termasuk dalam motif ini adalah motis Semen, Buketan, Terang Bulan. Motif-motif golongan non geometris tersusun dari ornament-ornamen tumbuhan, Meru, Pohon Hayat, Candi, Binatang, Burung, Garuda, Ular (Naga) dalam susunan tidak teratur menurut bidang geometris meskipun dalam bidang luas akan terjadi berulang kembali susunan motif tersebut.</span></span></div></div>

Jenis Motif Batik

Jenis Motif Batik. Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah tek...

Read more »