Batuan Pembentuk Permukaan Bumi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bumi tersusun dari tiga lapisan, yaitu kulit bumi, mantel </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bumi, dan inti bumi. Manusia hidup di permukaan bumi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menempati lapisan terluar (kulit bumi) yang sering juga disebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kerak bumi atau litosfer. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Istilah litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">artinya batuan dan sphera yang artinya lapisan. Jadi litosfer </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adalah lapisan bumi paling luar dan terdiri atas batuan. Dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pengertian lebih luas, litosfer dapat berarti seluruh lapisan bumi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dari lapisan kerak bumi (crust) sampai ke bagian inti bumi yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">cair (molten core), tetapi tidak termasuk hidrosfer dan atmosfer.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kerak bumi terdiri atas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kerak daratan dan kerak lautan dan tersusun dari bermacam-macam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">batuan dengan ketebalan yang berbeda-beda. Kerak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">daratan adalah kerak bumi pada bagian daratan (permukaan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bumi di daratan), sedangkan kerak lautan adalah kerak bumi </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">yang menempati dasar laut (permukaan bumi di dasar laut). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kerak daratan lebih tebal jika dibanding dengan kerak lautan.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Secara garis besar batuan di permukaan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bumi dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan proses </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pembentukannya, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">batuan malihan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>a. Batuan Beku</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan beku dalam, yaitu merupakan hasil pembekuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">magma di bagian dalam perut <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOD4K6DZ7kFepKaBw96YdluzHbbvBfSuEsaSZpJvN4yCJ385z0HroJje56NTFpNuSaesHb3Sw92mTcte2mecBqYGJzuggOGnqlh87S30OpwGjJTkChFfVgt2N2l-VwzxkL1k233v4mgj3P/s1600/batuan_beku_dalam.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" height="94" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOD4K6DZ7kFepKaBw96YdluzHbbvBfSuEsaSZpJvN4yCJ385z0HroJje56NTFpNuSaesHb3Sw92mTcte2mecBqYGJzuggOGnqlh87S30OpwGjJTkChFfVgt2N2l-VwzxkL1k233v4mgj3P/s320/batuan_beku_dalam.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bumi, bahkan di dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dapur magma. Karena proses pendinginan yang terjadi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berlangsung sangat lambat, maka dihasilkan hablur mineral </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang sempurna (teratur). Contoh batuan beku dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">antara lain sienit, granit, diorit, dan gabro.</span></div></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan beku luar, yaitu terbentuk karena adanya proses </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pembekuan magma pada permukaan bumi. Biasanya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">proses pembentukan batuan ini terjadi secara cepat akibat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penurunan suhu yang mendadak. Contoh batuan beku </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam antara lain obsidian, liparit, trachit, desit, andesit, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan basalt.</span></li><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidrGXOkfmNHSr4t-DYm-trQVdjJFKvtDE-Oj9XZkGSGeoKQZXxULKeL-indlLcE67XJUOhHlQMq2Be1RGwsfd58bqDKLGuH-0rusgwbYU38sQzvmoemmrqAOI2UrsYoeYSypKH1cmhuW6o/s1600/batuan_beku_luar.png" imageanchor="1" style="margin-left: 0.1em; margin-right: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidrGXOkfmNHSr4t-DYm-trQVdjJFKvtDE-Oj9XZkGSGeoKQZXxULKeL-indlLcE67XJUOhHlQMq2Be1RGwsfd58bqDKLGuH-0rusgwbYU38sQzvmoemmrqAOI2UrsYoeYSypKH1cmhuW6o/s1600/batuan_beku_luar.png" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan beku korok, yaitu terbentuk karena proses </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penyusupan magma pada celah-celah litosfer bagian atas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan kemudian membeku. Oleh karenanya, posisi batuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">beku korok biasanya dekat dengan permukaan bumi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan beku jenis ini juga mengkristal. Beberapa contoh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">batuan beku korok antara lain porfir granit, porfir diorit, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan ordinit.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Di alam, kita dapat membedakan empat macam batuan beku </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berdasarkan teksturnya, yaitu sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan granitoid, yaitu semua batuan yang butir-butir </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mineralnya cukup besar untuk dapat dikenal dengan</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mata biasa (megaskopis).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan felsitoid, (aphanit) yaitu batuan yang tersusun </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terutama atau seluruhnya atas butir-butir mineral kecil </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang hanya dapat dikenal jika dilihat dengan bantuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lensa kuat (mikroskopis).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan gelas, yaitu batuan yang tersusun seluruhnya atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagian besar atas bahan gelas yang berkilap kaca.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan pecahan (fragment), yaitu batuan yang tersusun </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terutama atas bahan yang dikeluarkan vulkan.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>b. Batuan Sedimen</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang mengalami erosi di tempat tertentu kemudian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mengendap dan menjadi keras. Batuan sedimen biasanya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berlapis-lapis secara mendatar. Di antara batuan ini, seringkali </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ditemukan fosil-fosil. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan sedimen dapat dibagi berdasarkan proses </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pembentukannya, yaitu sedimen klastis, kimiawi, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">organik.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZB8dZwfzSeOu2-_x4TCRRMPUD5OLf6jmR8PDWE646V7w9NTRR97tKoISWyoT0zpj9Hr0VQOMQJh-qrTz5-2zG9k7-cSN2bLIzXtgOPZuZeoBRfXh7_NZqgqMo8J-lwOIfI6KEe8gBkp7a/s1600/batuan_sedimen.png" imageanchor="1" style="margin-left: 0.1em; margin-right: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZB8dZwfzSeOu2-_x4TCRRMPUD5OLf6jmR8PDWE646V7w9NTRR97tKoISWyoT0zpj9Hr0VQOMQJh-qrTz5-2zG9k7-cSN2bLIzXtgOPZuZeoBRfXh7_NZqgqMo8J-lwOIfI6KEe8gBkp7a/s1600/batuan_sedimen.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan sedimen klastis terbentuk karena pelapukan atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">erosi pada pecahan batuan atau mineral, sehingga batuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menjadi hancur atau pecah dan kemudian mengendap </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di tempat tertentu dan menjadi keras. Susunan kimia </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan warna batuan ini biasanya sama dengan batuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">asalnya. Contoh batuan sedimen klastis antara lain batu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">konglomerat, batu breksi, dan batu pasir.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena pengendapan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">melalui proses kimia pada mineral-mineral tertentu. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Misalnya, pada batu kapur yang larut oleh air kemudian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mengendap dan membentuk stalaktit dan stalagmit di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">gua kapur. Contoh batuan sedimen kimiawi lainnya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adalah garam.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan sedimen organik atau batuan sedimen biogenik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terbentuk karena adanya sisa-sisa makhluk hidup yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mengalami pengendapan di tempat tertentu. Contohnya, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">batu karang yang terbentuk dari terumbu karang yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mati dan fosfat yang terbentuk dari kotoran kelelawar</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>c. Batuan Malihan (Metamorfosis)</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Batuan malihan terbentuk dari batuan beku atau batuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sedimen yang telah berubah wujud. Karena itu, batuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">malihan disebut juga batuan metamorfosis. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan malihan dapat dibagi berdasarkan proses pembentukannya, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yaitu sebagai berikut.</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjehbdrycH4TGKJ3iSSZE5XTX1Smr4Uwtvwrp1kMwfBqWNEuQhHtkalAHpyLPNy0LedctZYPYTnCdLsriCtV7IVtyap5ltmQhm_0dsc7Wvqbbva_z0f3HfhPAK3NVwCAGSiOZ9t0teopEcO/s1600/batuan_malihan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 0.1em; margin-right: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjehbdrycH4TGKJ3iSSZE5XTX1Smr4Uwtvwrp1kMwfBqWNEuQhHtkalAHpyLPNy0LedctZYPYTnCdLsriCtV7IVtyap5ltmQhm_0dsc7Wvqbbva_z0f3HfhPAK3NVwCAGSiOZ9t0teopEcO/s1600/batuan_malihan.png" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan malihan kontak, yaitu terbentuk karena adanya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pemanasan atau peningkatan suhu dan perubahan kimia </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karena intrusi magma. Contohnya, batu marmer yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berasal dari batu kapur.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan malihan dinamo, yaitu terbentuk karena adanya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tekanan yang besar disertai pemanasan dan tumbukan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tekanan dapat berasal dari lapisan-lapisan yang berada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di atas batu dalam jangka waktu lama. Contohnya batu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sabak yang berasal dari tanah liat. Contoh lainnya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">batubara yang berasal dari sisa-sisa jasad hewan dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tumbuhan di daerah rawa-rawa (tanah gambut).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batuan malihan thermal-pneumatolik, yaitu terbentuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karena adanya zat-zat tertentu yang memasuki batuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang sedang mengalami metamorfosis. Contohnya, batu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">zamrud, permata, dan topaz.</span></li></ul></div></div>

Batuan Pembentuk Permukaan Bumi

Bumi tersusun dari tiga lapisan, yaitu kulit bumi, mantel  bumi, dan inti bumi. Manusia hidup di permukaan bumi  menempati lapisan terluar (...

Read more »

Gaya Gerak Listrik Induksi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan. </span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. </span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jarum galvanometer menyimpang karena adanya arus listrik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik ini mengalir karena </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">timbulnya beda potensial di ujung kumparan saat kita </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menggerakkan kutub magnet batang masuk atau keluar dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kumparan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Beda potensial yang disebabkan oleh perubahan jumlah garis </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">gaya magnetik yang menembus kumparan dinamakan gaya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">gerak listrik induksi atau ggl induksi.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="background-color: #f8f8f8; border-collapse: collapse; border: 0px solid rgb(0, 0, 0); margin: 0em 0em 0em 0em; text-align: justify;"><tbody><tr><td valign="top" width="250"><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><!-- Begin: http://adsensecamp.com/ --><br /><script src="http://adsensecamp.com/show/?id=DSVr6vV3lpQ%3D&cid=Jw0%2BaU5zMLg%3D&chan=7qikveNuKK0%3D&type=5&title=3D81EE&text=000000&background=FFFFFF&border=000000&url=2BA94F" type="text/javascript"></script><br /><!-- End: http://adsensecamp.com/ --><br /></span></div></td><td valign="top" width="390"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ggl induksi timbul ketika magnet batang digerakkan masuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau keluar kumparan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jika magnet batang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terus-menerus digerakkan masuk dan keluar kumparan, jumlah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">garis gaya magnetik yang menembus kumparan terus berubah. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Perubahan jumlah garis gaya magnetik yang menembus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kumparan menyebabkan beda potensial di ujung-ujung </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kumparan berbeda pula. Timbulnya beda potensial di ujung-ujung </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kumparan menyebabkan arus listrik mengalir di dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kumparan. Arus listrik yang disebabkan oleh perubahan jumlah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">garis gaya magnetik yang memotong kumparan dinamakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">arus induksi.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Besarnya gaya gerak listrik atau tegangan yang menimbulkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">arus listrik pada percobaan Faraday sebanding dengan laju </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan. Kesimpulan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut jika dituliskan secara matematis adalah sebagai berikut.</span></div></td></tr></tbody></table></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 240px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="70px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: #f8f8f8; text-align: -webkit-auto;">E_i = - N .</span></i></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>ΔΦ</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><i> ............(</i>8.1<i>)</i></span><br /><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i> </span></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>Δt</i></span></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Keterangan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>N</i> = jumlah lilitan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">ΔΦ = fluks magnetik (Weber atau Wb)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>Δt</i> = perubahan waktu/selang waktu (sekon)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>E_i</i> = ggl induksi (volt)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanda negatif menunjukkan arah gaya gerak listrik (ggl)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br />Contoh</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebuah kumparan dengan 3.000 lilitan, terjadi perubahan fluks </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">magnetik 1.500 Wb selama selang waktu 2 sekon. Hitunglah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">besar ggl induksinya!</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>N</i> = 3.000</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">ΔΦ = 1.500 Wb</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>Δt</i> = 2 sekon</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>E_i</i> = .... ?</span></div></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 140px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="70px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: #f8f8f8; text-align: -webkit-auto;">E_i = - N .</span></i></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>ΔΦ</i></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>Δt</i></span></td></tr></tbody></table></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 150px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="110px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: #f8f8f8; text-align: -webkit-auto;">E_i = - 3.000 .</span></i></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>1.500</i></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>2</i></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">= -2,25 . 10⁶</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jadi di dalam kumparan tersebut timbul ggl induksi sebesar 2,25 × 10⁶ volt (tanda – menunjukkan arah ggl).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika jumlah lilitan dalam kumparan diperbanyak, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">jarum galvanometer akan menyimpang lebih jauh. Hal ini </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menunjukkan bahwa arus listrik induksi yang mengalir melalui </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kumparan meningkat dan ggl induksi bertambah besar. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Selain dengan memperbanyak jumlah lilitan, ggl induksi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dapat bertambah lebih besar jika kecepatan magnet yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">memasuki kumparan dipercepat. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jadi, besar kecilnya ggl induksi bergantung pada tiga faktor </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Banyaknya lilitan kumparan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Kecepatan gerak keluar-masuk magnet ke dalam kumparan.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Kuat magnet batang yang digunakan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Arus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">listrik dalam kumparan mengalir dalam dua arah, arus listrik </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">seperti ini dinamakan arus listrik bolak-balik atau arus AC (Alternating </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Current). Sama halnya seperti arus listrik yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berubah-ubah, polaritas tegangan pada ujung-ujung kumparan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pun ikut berubah-ubah. Tegangan yang polaritasnya selalu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berubah-ubah dinamakan tegangan listrik bolak-balik.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Generator</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Generator adalah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mesin yang mengubah energi kinetik atau energi gerak menjadi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">energi </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOKM5qs5KFOHWOpHRV0-_tnyH_tkCZP202N-9QLZ504ab5shQhBXt6e4bTGaMTQ0O5pSa2Vzxj3y9e6F6Gv0hULitkVPCKkq349qZ2mbATLO8zswFxDLFN2pst8y-5k-Q_qs3MYj0WeyaE/s1600/generator.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOKM5qs5KFOHWOpHRV0-_tnyH_tkCZP202N-9QLZ504ab5shQhBXt6e4bTGaMTQ0O5pSa2Vzxj3y9e6F6Gv0hULitkVPCKkq349qZ2mbATLO8zswFxDLFN2pst8y-5k-Q_qs3MYj0WeyaE/s1600/generator.png" /></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">listrik. Generator menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan di antara celah kutub utara-selatan sebuah magnet.  Ada dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik yang disebut juga alternator dan generator arus searah. Perbedaan generator arus bolak-balik dengan generator arus searah hanyalah pada bentuk cincin yang berhubungan dengan kedua ujung kumparan. Pada generator arus bolak-balik (A) terdapat dua buah cincin, dengan tiap cincin berhubungan dengan tiap ujung kumparan. Pada generator arus searah (B) hanya terdapat sebuah cincin yang terbelah di tengahnya yang dinamakan cincin belah atau komutator.  </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Generator Arus Bolak-Balik</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ujung-ujung kumparan yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berada di dalam medan magnetik terhubung pada cincin 1 dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">cincin 2 yang ikut berputar jika kumparan diputar. Cincin-cincin </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut terhubung dengan sikat karbon A dan B. Kedua sikat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karbon ini tidak ikut berputar bersama cincin dan kumparan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketika kumparan berputar, terjadi arus listrik induksi pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kumparan. Arus induksi ini mengalir melalui sikat karbon </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga lampu menyala. Saat posisi kumparan tegak lurus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terhadap arah medan magnetik, arus induksi berhenti mengalir </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga lampu padam. Beberapa saat setelah kumparan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">melanjutkan putarannya, arus listrik induksi kembali mengalir </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam kumparan tetapi dengan arah yang berbeda sehingga </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lampu kembali menyala.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWjK1MdGlyPA4lrQHPAVgDtVC26am32cApBZXGY6Io0mV_NPobC9NJy4q9poAjIQiTnN6fa_GMLJlAPaoI3zzVPjagziK8q97bJzax1dysEBIz0rXoSBeX7udcT3SaMcmITR3TCD6gmPxm/s1600/generator1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWjK1MdGlyPA4lrQHPAVgDtVC26am32cApBZXGY6Io0mV_NPobC9NJy4q9poAjIQiTnN6fa_GMLJlAPaoI3zzVPjagziK8q97bJzax1dysEBIz0rXoSBeX7udcT3SaMcmITR3TCD6gmPxm/s1600/generator1.png" /></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Generator Arus Searah</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Generator arus searah hanya memiliki satu cincin yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terbelah di tengahnya yang dinamakan komutator. Salah satu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">belahan komutator selalu berpolaritas positif dan belahan </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">komutator lainnya berpolaritas negatif. Hal ini menyebabkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">arus listrik induksi yang mengalir hanya memiliki satu arah saja, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yaitu dari komutator berpolaritas positif menuju sikat karbon, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lampu, dan kembali ke komutator berpolaritas negatif. Arus </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">listrik yang mengalir dalam satu arah saja dinamakan arus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">listrik searah atau direct current (DC). </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Generator </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terdapat dua bagian. Bagian yang pertama dinamakan rotor, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yaitu bagian-bagian generator yang bergerak, seperti kumparan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan cincin konduktor. Bagian yang kedua dinamakan stator, yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bagian-bagian generator yang tidak bergerak, seperti magnet </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan sikat. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh generator sederhana adalah dinamo sepeda. Dinamo </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sepeda mengandung kumparan kawat yang berputar di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">antara dua magnet. Ketika berputar, roda sepeda akan memutar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kumparan di antara dua magnet tetap.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Transformator</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Transformator terdiri atas pasangan kumparan primer dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sekunder yang terpisah dan dililitkan pada inti besi lunak yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terbuat dari plat besi yang disusun berlapis-lapis. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Transformator biasanya digunakan untuk menaikkan atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menurunkan tegangan listrik arus AC. Hal ini dapat dilakukan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan cara membedakan jumlah lilitan dari kumparan primer </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan kumparan sekunder. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada transformator, perbandingan tegangan sama dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perbandingan banyaknya lilitan. Secara matematis hubungan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">antara tegangan dan banyaknya lilitan dituliskan sebagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 180px;"><tbody><tr><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_p</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  =</span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>N_p</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> .............(8.2)</span></i><br /><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i> </span></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_s</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">N_s</span></i></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Keterangan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">V_p = tegangan pada kumparan primer</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">V_s = tegangan pada kumparan sekunder</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">N_p = banyaknya lilitan kumparan primer</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">N_s = banyaknya lilitan kumparan sekunder</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dari Persamaan (8.2) dapat dikatakan bahwa besarnya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tegangan berbanding lurus dengan banyaknya lilitan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jika besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada kumparan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">primer dinyatakan dengan V_p dan I_p, maka besar daya listrik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada kumparan primer (P_p) adalah sebagai berikut,</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">P_p = V_p ⋅ I_p ......... (8.3)</span></blockquote></div></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika besarnya tegangan dan kuat arus listrik pada kumparan sekunder dinyatakan dengan V_s dan I_s, maka besar daya listrik pada kumparan sekunder (P_s) adalah sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">P_s = V_s ⋅ I_s ......... (8.4)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berdasarkan tegangan listrik yang dihasilkan, trafo dibedakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menjadi dua macam, yaitu trafo step up dan trafo step down. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Trafo step up adalah trafo yang menghasilkan tegangan arus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">AC lebih tinggi. C</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">iri-ciri trafo step up adalah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai berikut.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. N_p < N_s</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. V_p < V_s</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. I_p > I_s</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Trafo step down adalah trafo yang menghasilkan tegangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">arus AC lebih rendah. C</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">iri-ciri trafo step down adalah sebagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berikut.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. N_p > N_s</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. V_p > V_s</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. I_p < I_s</span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada transformator ideal, efisiensi transformator dapat dianggap 100%, hal ini berarti daya yang hilang dalam transformator dapat diabaikan sehingga daya listrik pada kumparan primer dapat diteruskan seluruhnya menuju kumparan sekunder. Dengan pengertian tersebut dapat diperoleh:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">P_p = P_s ⇔ V_p ⋅ I_p = V_s ⋅ I_s ......... (8.5)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sehingga hubungan antara besarnya tegangan dan besarnya arus listrik dapat dituliskan sebagai berikut.</span></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 180px;"><tbody><tr><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_p</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  =</span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>I_s</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> .............(8.6)</span></i><br /><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i></span></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_s</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">I_p</span></i></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perbandingan tegangan pada Persamaan (8.6) sama dengan perbandingan tegangan pada Persamaan (8.2) sehingga hubungan antara arus listrik dengan banyaknya lilitan dapat diperoleh sebagai berikut.</span></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 180px;"><tbody><tr><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">N_p</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  =</span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>I_s</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> .............(8.7)</span></i><br /><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i></span></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">N_s</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">I_p</span></i></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebuah radio memerlukan tegangan 9 volt dari catu daya 220 volt.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Jika kumparan primer trafo memiliki 440 lilitan, berapakah jumlah lilitan yang dimiliki kumparan sekunder?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Jika arus 110 mA mengalir melalui radio, berapakah arus yang ditarik dari catu daya 220 volt?</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Dengan menggunakan Persamaan (8.2) diperoleh:</span></div></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 300px;"><tbody><tr><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_p</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  =</span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>N_p</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="30px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> </span>⇔</i> <span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i></span></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">220V</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  =</span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>440</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> </span><span style="color: white;">⇔</span></i> <span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i></span></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_s</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">N_s</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">9V</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">N_s</span></i></td></tr></tbody></table></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 300px;"><tbody><tr><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: #fff; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_p</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="35"><span id="s2" style="color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  =</span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: #fff); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0px; text-align: center;" width="15px"><span style="color: white; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>n</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="30px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> </span>⇔ </i><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i></span></span><i style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">N_s=</span></i></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">9V</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  x</span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">440</span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_s</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="color: white; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">nn</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">220V</span></i></td></tr></tbody></table><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">                             = 18</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jadi jumlah lilitan kumparan sekunder adalah 18 lilitan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Dengan menggunakan Persamaan (8.6) diperoleh:</span><br /><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 250px;"><tbody><tr><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_p</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  =</span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>I_p</i></span></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="30px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> </span>⇔</i><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i></span></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">220V</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  =</span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="35px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>110mA</i></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_s</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">I_s</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">9V</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="35"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">I_p</span></i></td></tr></tbody></table></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 250px;"><tbody><tr><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: #fff; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0px; text-align: center;" width="15px"><br /></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  <span style="color: white;">=</span></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: #fff; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 0px; text-align: center;" width="15px"><br /></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="30px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> </span>⇔ </i><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i></span></span><i style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: center;">I_p</i>=</td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">9V</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> x</span></td><td class="fracNumProb" rowspan="2" style="border-bottom-color: #fff; border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="35px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>110mA</i></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><br /></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><br /></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">220V</span></i></td></tr></tbody></table><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">                            = 4,5 <i style="text-align: center;">mA</i></span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>Jadi arus yang mengalir pada kumparan primer adalah </i></span><i style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: center;">4,5 mA.</i></div><div style="text-align: justify;"><i style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: center;"><br /></i></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perbandingan antara daya listrik yang keluar dari transformator </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">dan daya listrik yang masuk ke transformator disebut</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">efisiensi transformator. Nilai efisiensi transformator dinyatakan </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">dalam persentase. Efisiensi transformator dapat dinyatakan </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="text-align: center;"></span></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">sebagai berikut.</span></div><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 300px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="30px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-style: italic;"> </span>η =<span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i></span></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="40px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_s. I_s</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-style: italic;"> </span>x 100%..........(8.9)</span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="40"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V_p. I_p</span></i></td></tr></tbody></table></div></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Keterangan:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">η = efisiensi transformator</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">V_s = tegangan sekunder (volt)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">V_p = tegangan primer (volt)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">I_s = arus pada kumparan sekunder (ampere)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">I_p = arus pada kumparan primer (ampere)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebuah transformator menghasilkan daya sebesar 180 watt. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Berapakah efisiensi transformator tersebut jika daya masukannya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebesar 200 watt?</span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dengan menggunakan Persamaan (8.8) diperoleh:</span><br /><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 250px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="30px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-style: italic;"> </span>η =<span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i></span></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="20px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">P_s</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-style: italic;"> </span>x 100 %</span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">P_p</span></i></td></tr></tbody></table><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 300px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="30px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-style: italic;"> </span><span style="color: white;">η </span>=<span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i></span></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="20px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">180</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" width="120px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i> </i>x 100 = 90%</span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">200</span></i><br /><div><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">_{<br />}</span></i></div></td></tr></tbody></table><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jadi efisiensi transformator tersebut adalah 90%.</span></div></div>

Gaya Gerak Listrik Induksi

Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerak...

Read more »

Gejala Kemagnetan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Pada beberapa abad yang lalu, kira-kira 600 SM, bangsa Yunani telah menemukan batuan di daerah Magnesia yang dapat menarik potongan besi dan baja. Batu inilah yang saat ini dikenal dengan nama magnet. Kemagnetan dapat diartikan sebagai tarikan sebuah magnet pada bahan-bahan magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet, seperti peniti, penjepit kertas, jarum, dan paku payung. Benda magnetik biasanya terbuat dari besi, baja, kobalt, dan nikel. Benda-benda yang tidak dapat ditarik magnet dinamakan benda nonmagnetik atau benda bukan magnetik seperti penghapus, sendok, kertas, pensil, pulpen, dan penggaris. Benda nonmagnetik biasanya terbuat dari tembaga, aluminium, plastik, karet, dan kayu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Berdasarkan kemampuan menyimpan sifat magnetiknya, bahan magnetik dapat digolongkan menjadi magnet permanen dan magnet sementara. Magnet permanen merupakan magnet yang tetap mempertahankan kekuatannya untuk jangka waktu yang lama. Magnet permanen digunakan dalam berbagai alat pengukur, antara lain voltmeter, galvanometer, alat perekam kardiograf, kompas magnet, magnetometer. Magnet permanen juga digunakan dalam peralatan seperti pengeras suara (loudspeaker), pita kaset, dan disket.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Magnet terdiri atas beberapa jenis. Berdasarkan bentuknya, magnet dibedakan atas magnet batang, magnet silinder, magnet U, magnet ladam, dan magnet jarum. Magnet mempunyai dua buah kutub yang disebut kutub magnet. Kutub-kutub ini dinamakan kutub utara (berwarna merah) dan kutub selatan (berwarna hitam).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Ujung-ujung magnet selalu mengarah ke utara dan selatan bumi. Ujung magnet yang </span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP3opWcQsdbj1vyzSnPDz_3OO2N3j_P8ozf4GPFHBtQow3XS-lYOjX4jy3WJA1cp7Spgyforw-g3zkLwIUOqxTPsFchIpAolOzaj_9z7DYyDT4HxUndp5Ewa3oHXbo_aKeEha3nse7E0dF/s1600/magnet.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP3opWcQsdbj1vyzSnPDz_3OO2N3j_P8ozf4GPFHBtQow3XS-lYOjX4jy3WJA1cp7Spgyforw-g3zkLwIUOqxTPsFchIpAolOzaj_9z7DYyDT4HxUndp5Ewa3oHXbo_aKeEha3nse7E0dF/s1600/magnet.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">mengarah ke utara bumi dinamakan kutub utara magnet, sedangkan ujung magnet yang mengarah ke selatan Bumi dinamakan kutub selatan magnet. Bumi memiliki sifat magnetik, sehingga Bumi dapat dianggap sebagai magnet raksasa. Hal inilah yang menyebabkan jarum kompas selalu menunjuk arah yang sama walaupun setelah diberikan gangguan, yaitu arah utara-selatan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Kutub utara dari magnet bumi terdapat di dekat kutub selatan bumi dan kutub selatan magnet bumi terdapat di dekat kutub utara bumi. Kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berhimpit dengan kutub-kutub bumi. Hal tersebut menyebabkan jarum kompas tidak tepat menunjuk arah utara-selatan bumi, tetapi sedikit menyimpang. Sudut penyimpangan ini dinamakan sudut deklinasi.</span><br /><br /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Jika kita memerhatikan jarum kompas, jarum kompas tidak pernah terletak mendatar atau tidak pernah sejajar dengan bidang horizontal. Jarum kompas tidak pernah sejajar bidang horizontal karena garis-garis gaya magnetik Bumi tidak sejajar dengan permukaan Bumi, tetapi membentuk kemiringan terhadap arah horizontal. Sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap bidang horizontal ini disebut sudut inklinasi.  Sudut inklinasi positif bila kutub utara jarum kompas menyimpang ke bawah terhadap arah horizontal, sedangkan inklinasi negatif sebaliknya.</span><br /><br /><b><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Membuat Magnet</span></b><br /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">1. Membuat Magnet dengan Menggosok</span><br /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Batang besi atau baja yang telah digosok selama beberapa menit dengan magnet batang akan menjadi magnet. Kutub magnet yang dihasilkan di ujung batang besi atau baja yang digosok selalu berlawanan dengan kutub magnet yang menggosoknya.</span><br /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">2. Membuat Magnet dengan Mengalirkan Arus Listrik</span><br /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Paku dapat dibuat menjadi magnet dengan cara diberi arus listrik melalui kawat yang dililitkan pada paku. Magnet yang dibuat dengan menggunakan arus listrik dinamakan dengan elektromagnet.</span><br /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">3. Membuat Magnet dengan Cara Induksi</span><br /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Paku dapat dibuat menjadi magnet dengan cara didekatkan pada sebuah magnet kuat. Cara membuat magnet dengan cara mendekatkan batang baja atau besi pada sebuah magnet kuat dinamakan induksi magnetik.</span><br /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Jika sebuah magnet batang dipotong menjadi beberapa bagian, maka bagian-bagian tersebut merupakan magnet baru dan masing-masing bagian mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Jika magnet batang tersebut dipotong-potong terus-menerus menjadi bagian yang labih kecil, akan didapat bagian terkecil yang disebut magnet elementer. Teori magnet elementer dikemukakan oleh Weber, yang intinya adalah sebagai berikut.</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sebuah magnet dapat dibagi-bagi menjadi magnet yang lebih kecil dalam cacah tak terhingga. Magnet kecil ini dinamakan magnet elementer.</span></li><li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Benda/zat, terutama besi dan baja, terdiri atas magnet elementer-magnet elementer.</span></li><li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Pada benda yang bersifat magnet, susunan magnet elementernya teratur dan membentuk arah yang sama. Sedangkan pada benda yang tidak bersifat magnet, susunan magnet elementernya tidak teratur.</span></li><li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Magnet elementer pada besi mudah bergerak, sedangkanmagnet elementer pada baja sukar bergerak. Karena itulah, magnet yang terbuat dari besi bersifat sementara, sedangkan magnet yang terbuat dari baja bersifat tetap.</span></li></ul><b><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Medan Magnet</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang menyebabkan sebuah muatan yang bergerak di sekitarnya mengalami suatu gaya. Medan magnet tidak dapat dilihat, namun dapat dijelaskan dengan mengamati pengaruh magnet pada benda lain, misalnya pada serbuk besi.</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet.</span></li><li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Garis-garis gaya magnetik tidak pernah saling berpotongan dengan garis-garis gaya magnetik lain yang berasal dari magnet yang sama.</span></li><li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah. </span></li></ul><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Arah medan magnetik dari sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan Oersted. Arah arus listrik ditunjukkan dengan ibu jari dan garis gaya magnetik ditunjukkan dengan keempat jari tangan. Medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah kawat penghantar sangatlah lemah, untuk menghasilkan medan magnetik yang cukup kuat dapat digunakan kumparan berarus listrik. Kumparan bersifat sebagai magnet yang kuat ini disebut sebagai elektromagnet. Elektromagnet memiliki sifat kemagnetan sementara. Jika arus listrik diputuskan, sifat kemagnetannya segera hilang. </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kumparan berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik yang kuat karena setiap </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0JgBPuuaYa3XU4WEe0UuEtEMqHSUlQRo2Fi40KlnHcdgzXOrAICnm7aiovocXb_srARfoWCqz5NmmtvH543fKIp6v80kiz6nxiMFvTLcSR17CD8Onlsht5iQPJXFteUA36JVypbqJU4i1/s1600/medan_magnet.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0JgBPuuaYa3XU4WEe0UuEtEMqHSUlQRo2Fi40KlnHcdgzXOrAICnm7aiovocXb_srARfoWCqz5NmmtvH543fKIp6v80kiz6nxiMFvTLcSR17CD8Onlsht5iQPJXFteUA36JVypbqJU4i1/s1600/medan_magnet.png" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">lilitan pada kumparan menghasilkan medan magnetik yang akan diperkuat oleh lilitan lainnya. Semakin banyak lilitan suatu kumparan, medan magnetik yang dihasilkannya semakin besar. Pola garis gaya magnetik yang dihasilkan oleh kumparan yang .dialiri arus listrik.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk menentukan kutub magnet pada kumparan berarus listrik, digunakan aturan genggaman tangan kanan. Kutub utara ditunjukkan oleh arah ibu jari, arah arus pada kumparan sama dengan arah genggaman keempat jari.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Gaya Lorentz</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gaya Lorentz adalah gaya yang dialami sebuah penghantar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang dialiri arus listrik dalam </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXKON7jP8-S-f9N1_ixvBCyjt4gDbJtDO4d3W9wQIKpH3195Y8-yZiBlvrokwRCvqPJxF4ZKyHQ8XfoEjmzq9n-Zh5bbJQsd-t6Fzn_PB6jweJfT8iCBTzSBXrbTYEvYp6TpMgwexVwPeG/s1600/LORENTZ.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXKON7jP8-S-f9N1_ixvBCyjt4gDbJtDO4d3W9wQIKpH3195Y8-yZiBlvrokwRCvqPJxF4ZKyHQ8XfoEjmzq9n-Zh5bbJQsd-t6Fzn_PB6jweJfT8iCBTzSBXrbTYEvYp6TpMgwexVwPeG/s1600/LORENTZ.png" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">suatu medan magnetik yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sangat kuat. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Arah gaya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lorentz (<i>F</i>) selalu tegak lurus terhadap kuat arus <i>(I</i>) </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan medan magnetik (<i>B</i>). </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Arah arus listrik (I) ditunjukkan oleh ibu </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">jari, arah medan magnetik (B) ditunjukkan oleh jari telunjuk, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan gaya lorentz ditunjukkan oleh jari tengah. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Besar gaya lorentz bergantung pada besar medan magnetik, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">besar arus listrik yang mengalir, panjang kawat penghantar, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sudut yang terbentuk antara arus listrik dan medan magnetik. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Secara matematis gaya Lorentz didefinisikan dengan persamaan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai berikut.</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>F = B × I × l × sin θ</i> ......... (7.1)</span></blockquote></div><div></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Keterangan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>F</i> = gaya Lorentz (Newton)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>B</i> = medan magnetik (tesla)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>I</i> = kuat arus listrik (ampere)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>l</i> = panjang kawat penghantar (meter)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>θ</i> = sudut antara arah arus listrik dan arah medan magnetik</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Pemanfaatan Sifat Kemagnetan</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Prinsip Elektromagnet dalam Bel Listrik</b></span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP6yR22kZ41BJgEDFcCmUWZVi0s9Pgq3d-390s7v1rCQPdxzQ9lgLt7DnfqlQ7OjENUqIsUKPyX8YpCngzUbM8yaT-7DZ0f5Ckyj0_2SVdqyvbtK_7oB6hkmC2kHdpNMpXqP1V4wctZlWq/s1600/bel.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP6yR22kZ41BJgEDFcCmUWZVi0s9Pgq3d-390s7v1rCQPdxzQ9lgLt7DnfqlQ7OjENUqIsUKPyX8YpCngzUbM8yaT-7DZ0f5Ckyj0_2SVdqyvbtK_7oB6hkmC2kHdpNMpXqP1V4wctZlWq/s1600/bel.png" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bel listrik terdiri atas beberapa bagian, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yaitu sebagai berikut.</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Besi berbentuk huruf U yang dililit kawat berfungsi sebagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">magnet ketika diberi arus listrik.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Interuptor yang berfungsi sebagai pemutus arus.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jangkar besi lunak yang dihubungkan dengan pegas baja.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Besi yang berfungsi sebagai bel.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Saklar tekan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Baterai sebagai sumber tegangan.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ketika saklar ditekan, arus listrik dari baterai mengalir melalui </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">interuptor lalu menuju pegas baja dan akhirnya sampai di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kumparan. Ketika kumparan dialiri arus listrik, kumparan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut menjadi magnet (elektromagnet) dan menarik jangkar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">besi lunak sehingga jangkar tersebut memukul bel dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menghasilkan bunyi. Sesaat setelah jangkar besi lunak ditarik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oleh elektromagnet, arus listrik yang mengalir melalui interuptor </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terputus. Terhentinya arus listrik yang mengalir menuju </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kumparan menyebabkan kumparan kehilangan sifat kemagnetannya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga pegas baja menarik jangkar besi lunak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada keadaan semula. Setelah kembali ke kedudukan semula, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">interuptor terhubung kembali dengan arus listrik dari baterai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga kumparan menjadi magnet dan proses yang sama akan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terulang kembali. Proses ini terjadi secara berulang-ulang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga bel terus menghasilkan bunyi sampai saklar kembali </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ditekan untuk memutuskan arus dari baterai.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Prinsip Elektromagnet dalam Relai</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Relai adalah alat elektronika yang dapat menghubungkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau memutuskan arus listrik yang </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG3RSvOa5U36XDpLmIk4z1ORZEYH_3-5iqW9Dyw4lf0flq5zCCbcKJzjKJ_6uhMG0TBioPtcTqE1n52dWc0b1digfugYla37fGLoysA1IvKyNCZW1JvF0fLSV9JXluNxbeaM5aTf7C2sxo/s1600/relay.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG3RSvOa5U36XDpLmIk4z1ORZEYH_3-5iqW9Dyw4lf0flq5zCCbcKJzjKJ_6uhMG0TBioPtcTqE1n52dWc0b1digfugYla37fGLoysA1IvKyNCZW1JvF0fLSV9JXluNxbeaM5aTf7C2sxo/s1600/relay.png" /></a></div>besar dengan memanfaatkan <span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">arus listrik yang kecil. Relai merupakan saklar yang bekerja </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan menggunakan prinsip elektromagnet.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ketika ada arus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lemah yang mengalir melalui kumparan, inti besi lunak akan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menjadi magnet. Setelah menjadi magnet, inti besi tersebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menarik jangkar besi lunak sehingga kontak saklar akan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terhubung dan arus listrik kuat dapat mengalir. Kontak saklar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">akan terputus jika arus lemah yang masuk melalui kumparan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diputuskan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada relai terdapat dua buah rangkaian yang terpisah. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rangkaian pertama adalah rangkaian yang menghubungkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">arus lemah dengan elektromagnet pada relai. Rangkaian kedua </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adalah rangkaian yang memanfaatkan kontak saklar pada relai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">untuk memutuskan atau menghubungkan arus listrik kuat yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terhubung dengan alat listrik lainnya, seperti motor listrik atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lampu</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Prinsip Elektromagnet dalam Telepon</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Telepon terdiri atas dua </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bagian utama, yaitu pesawat pengirim dan pesawat penerima. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Telepon bekerja dengan cara mengubah gelombang suara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menjadi getaran-getaran listrik. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketika kita berbicara pada pesawat pengirim melalui </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mikrofon, tekanan suara kita menekan diafragma aluminium </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga serbuk-serbuk karbon tertekan. Akibatnya, hambatan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">serbuk karbon berubah-ubah sesuai dengan tekanan suaramu.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perubahan hambatan ini menyebabkan besarnya arus yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mengalir melalui rangkaian ikut berubah mengikuti perubahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tekanan suara. Perubahan besar arus yang mengalir tersebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diubah menjadi sinyal yang akan dikirimkan ke pesawat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penerima. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada pesawat penerima, sinyal listrik diubah kembali </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menjadi tekanan-tekanan suara. Akibatnya, diafragma besi yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ada dalam pesawat penerima terdorong dan menghasilkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tekanan suara yang sama dengan tekanan suara yang dikirimkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mikrofon.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div></div>

Gejala Kemagnetan

Pada beberapa abad yang lalu, kira-kira 600 SM, bangsa Yunani telah menemukan batuan di daerah Magnesia yang dapat menarik potongan besi dan...

Read more »

Hubungan Tegangan, Kuat Arus, dan Energi Listrik

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Energi listrik dapat berubah menjadi bentuk energi lain. Untuk mengubah energi listrik menjadi energi lain diperlukan alat listrik. Setrika merupakan alat listrik yang memiliki hambatan, jika digunakan memerlukan tegangan, arus listrik, dan waktu penggunaan. Hambatan, tegangan, kuat arus, dan waktu itulah yang memengaruhi besar energi listrik. </span></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Energi listrik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebanding dengan tegangan listrik (<i>V</i>), kuat arus listrik (<i>I</i>), dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">waktu (<i>t</i>). Secara matematis pernyataan tersebut dapat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dinyatakan sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W = V · I · t                                     (6.1)</i></span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Karena menurut Hukum Ohm I=V/R atau V=I.R, maka persamaan tersebut dapat diturunkan menjadi persamaan berikut. </span></div><div style="text-align: justify;"><table border="0" cellpadding="2" cellspacing="0" style="width: 340px;"><tbody><tr><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="110px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i><span style="background-color: #f8f8f8; text-align: -webkit-auto;">W=V. I. t  </span></i><span style="background-color: #f8f8f8;"><i>=V.<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    </span>(</i> </span></span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="35"><span id="s2" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">) .<i>t</i> =</span></td><td class="fracNumProb" style="border-bottom-color: rgb(0, 0, 0); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 2px; text-align: center;" width="15px"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V²</span></i></td><td class="wholeNumProb" rowspan="2" style="text-align: left;" width="100px"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>. t<span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> .............(6.2)</span></i><br /><span style="background-color: #f8f8f8;"><i></i> </span></span></td></tr><tr><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">R</span></i></td><td class="fracNumProb" style="text-align: center;" width="20"><i><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">R</span></i></td></tr></tbody></table></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><i>A</i></span>tau</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPqsISxSSmxqVMw4cWeQxk0ekdN7ahlekaQ7IGNdrXULJEqGBQJYeaxisB7I82rGLA4o4_W0oMYmRYU0qqnLWjgu6fiHINiYpWyk42UJFLqXqTJaq5darX7FE0r-kHiLwPQBaEv0utca54/s1600/kuat_arus.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPqsISxSSmxqVMw4cWeQxk0ekdN7ahlekaQ7IGNdrXULJEqGBQJYeaxisB7I82rGLA4o4_W0oMYmRYU0qqnLWjgu6fiHINiYpWyk42UJFLqXqTJaq5darX7FE0r-kHiLwPQBaEv0utca54/s1600/kuat_arus.png" /></a></span></div><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">W = V · I · t = (I · R) · I · t = I² · R · t ......... (6.3) </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Keterangan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W</i> = energi listrik (joule)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>V</i> = tegangan listrik (volt)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>I</i> = kuat arus listrik (ampere)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>t </i>= selang waktu (sekon)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>R</i> = hambatan listrik (ohm)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh 1</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebuah lampu 220 volt dialiri arus listrik sebesar 5 ampere. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tentukanlah energi listrik yang timbul setelah lampu tersebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dialiri arus listrik selama:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. 10 sekon</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. 5 menit</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>V</i> = 220 volt</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>I</i> = 5 ampere</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a<i>. t </i>= 10 sekon</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W = V · I · t</i></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     = (220 volt) · (5 A) · (10 s)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     = 11.000 joule</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. <i>t</i> = 5 menit = 5 · 60 sekon = 300 sekon</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W = V · I · t</i></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     = (220 volt) · (5 A) · (300 s)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     = 330.000 joule</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh 2</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebuah setrika listrik 220 volt memiliki elemen pemanas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">50 ohm. Berapa energi listrik yang dihasilkan setrika tersebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">selama 5 menit?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>V</i> = 220 volt</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>R</i> = 50 ohm</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>t</i> = 5 · 60 s = 300 s</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W</i> = .... ?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dengan menggunakan Persamaan (6.2) diperoleh: </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W</i> =</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">V²/R . t</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">= </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><u>220</u>² . 300</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     50</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">= 290.400 joule</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh 3</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Energi listrik yang dihasilkan sebuah elemen listrik dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hambatan 5 ohm dan dialiri arus listrik selama 2 menit adalah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">9.600 J. Berapa kuat arus listrik yang mengalir melalui elemen </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">listrik tersebut?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>R</i> = 5 ohm</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W</i> = 9.600 J</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>t</i> = 2 · 60 s = 120 s</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>I</i> = .... ?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dengan menggunakan Persamaan (6.3) diperoleh: </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W</i> = I² · R · t ⇔ 9.600 = I² · 5 · 120</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">                       ⇔ </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">I</span><sup style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">2 </sup>= <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">9.600/600 = 16 A</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">                       ⇔ </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">I   =√16 = 4 Ampere</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Daya Listrik</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Watt merupakan satuan daya listrik. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Daya listrik adalah banyaknya energi listrik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang terpakai setiap sekonnya. Satuan daya listrik adalah watt, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1 watt = 1 joule/sekon. Secara matematis, persamaan daya listrik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dinyatakan sebagai berikut.</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><i>P = W/t</i>                                            (6.4)</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Keterangan:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>P</i> = daya listrik (watt)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W</i> = energi listrik (joule)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>t</i> = selisih waktu (sekon)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Satuan daya lainnya:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. kilowatt (kW), 1 kW = 103 W</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. megawatt (MW), 1 MW = 106 W</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dari Persamaan (6.1) telah diketahui bahwa <i>W = V · I · t</i> ,</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sehingga daya listrik dapat juga dituliskan sebagai berikut.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">P=W/t =</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh  1</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebuah radio 150 watt, 220 volt dihubungkan dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sumber tegangan listrik 220 volt selama 1 menit. Berapa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">banyak energi listrik yang digunakan?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>P</i> = 150 watt</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>V</i> = 220 volt</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>t</i> = 1 menit = 1 . 60 s = 60 s</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W</i> = .... ?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dengan menggunakan Persamaan (6.4) diperoleh:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-style: italic;">P = W/</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><i>t</i> </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">⇔</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> 150 = W/60</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">               ⇔ W    = 150 . 60</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">                             = 9.000 J</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Contoh 2</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebuah sekring dipasang pada tegangan 220 volt </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menyebabkan arus mengalir sebesar 3 A. Berapa daya sekring </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>V</i> = 220 volt</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>I </i>= 3 ampere</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>P</i> = .... ?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dengan menggunakan Persamaan (6.5) diperoleh:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>P = V · I</i></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    = 220 · 3</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     = 660 watt</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh  3</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebuah pemanas air mempunyai elemen pemanas dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hambatan 100 ohm dialiri arus listrik sebesar 5 ampere. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Berapakah daya listrik pemanas air tersebut?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>R</i> = 100 ohm</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>I</i> = 5 ampere</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>P</i> = .... ?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dengan menggunakan Persamaan (6.6) diperoleh:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>P = I² × R</i></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    = 5² × 100</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    = 2.500 watt</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh 4</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebuah lampu listrik bertuliskan 40 W, 220V. Apakah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">artinya?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lampu bertuliskan 40 W, 220 V artinya lampu tersebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">memerlukan daya 40 W atau energi 40 joule/sekon jika dipasang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada tegangan 220 volt.</span><br /><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Energi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">listrik yang digunakan di rumahmu disuplai oleh PLN. PLN </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menggunakan kWh meter untuk mengukur penggunaan energi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">listrik oleh konsumen dalam satuan kilowatt jam (kWh = </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kilowatt hour). Satu kWh adalah besarnya energi listrik yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">digunakan selama 1 jam dengan daya listrik sebesar 1.000 watt.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contoh</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam sebuah rumah terdapat 6 buah lampu 25 watt, 2 buah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lampu 60 watt, sebuah radio 100 watt, dan sebuah televisi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">150 watt yang dinyalakan selama 5 jam setiap harinya. Jika harga </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1 kWh sebesar Rp 200,00, berapakah biaya pemakaian listrik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">selama 1 bulan (30 hari)?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jawab:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Daya total alat-alat listrik adalah:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>P</i> = (6 × 25 W) + (2 × 60 W) + (1 × 100 W) + (1 × 150 W)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    = 150 W + 120 W + 100 W + 150 W</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    = 520 W</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pemakaian selama 1 bulan = 5 jam × 30 hari = 150 jam.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Energi listrik selama 1 bulan adalah:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><i>W = P × t</i></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    = 520 watt × 150 jam</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    = 78.000 watt jam (1 kWh = 1.000 watt jam)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    = 78 kWh</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jadi, biaya listrik yang harus dibayar adalah 78 kWh × Rp 200,00 </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">= Rp 15.600,00.</span></div></div>

Hubungan Tegangan, Kuat Arus, dan Energi Listrik

Energi listrik dapat berubah menjadi bentuk energi lain. Untuk mengubah energi listrik menjadi energi lain diperlukan alat listrik. Setrika ...

Read more »