Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan tanggal 17 Agustus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1945. Meskipun demikian, Belanda tidak mengakui kemerdekaan itu dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terus berusaha untuk menjajah Indonesia kembali. Bangsa Indonesia </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">berjuang dengan gigih untuk mempertahankan kemerdekaan.Ada dua bentuk perjuangan mempertahakan kemerdekaan, yaitu perjuangan fisik dan perjuangan diplomasi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Perjuangan fisik dilakukan dengan cara bertempur melawan musuh.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Perjuangan diplomasi dilakukan dengan cara menggalang dukungan dari negara-negara lain dan lewat perundingan-perundingan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Pertempuran mempertahankan kemerdekaan</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Pertempuran 10 November di Surabaya </b></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1lP6z79RKd__oXSVbADii5zhiCsYgF4Puu1yXvpCtQxd7b-ghJX44H1E6xR03MobE5g-VbrO4TQKuq3HasBegUXxeRV2E0bVyaRs7XrZLK2epFDCraNkyplFkqDBNYdK49W5xOuIneh0/s1600/bung_tomo.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1lP6z79RKd__oXSVbADii5zhiCsYgF4Puu1yXvpCtQxd7b-ghJX44H1E6xR03MobE5g-VbrO4TQKuq3HasBegUXxeRV2E0bVyaRs7XrZLK2epFDCraNkyplFkqDBNYdK49W5xOuIneh0/s1600/bung_tomo.gif" /></a></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada tanggal 25 Oktober 1945, tentara Sekutu mendarat untuk pertama kali di Surabaya di bawah komando Brigjen A.W.S Mallaby. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tentara Sekutu bertugas melucuti tentara Jepang dan membebaskan interniran (tawanan perang). Tanggal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">27 Oktober 1945, Sekutu menyerbu penjara Kalisosok dan berhasil membebaskan Kolonel Huiyer,seorang perwira angkatan laut Belanda yang ditawan  Tanggal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">28 Oktober 1945, pos-pos Sekutu di seluruh kota Surabaya diserang oleh rakyat Indonesia. Tanggal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">29 Oktober 1945, para pemuda dapat menguasai tempat-tempat yang telah dikuasai Sekutu. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Komandan Sekutu menghubungi Presiden Sukarno untuk menyelamatkan pasukan Inggris dari bahaya kehancuran.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Presiden Sukarno bersama Moh. Hatta, Amir Syarifudin, dan Jenderal D.C. Hawthorn tiba di Surabaya untuk menenangkan keadaan. Tanggal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">30 Oktober 1945 dicapai kesepakatan untuk menghentikan tembak-menembak. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kesepakatan tersebut dilanggar dan terjadi pertempuran yang mengakibatkan terbununhnya Mallaby </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">9 November 1945, pimpinan sekutu di Surabaya mengeluarkan ultimatum. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Isi ultimatum itu adalah: “Semua pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat-tempat yang telah ditentukan, kemudian menyerahkan diri dengan mengangkat tangan. Batas waktu ultimatum tersebut adalah pukul 06.00 tanggal 10 November 1945. Jika sampai batas waktunya tidak menyerahkan senjata, maka Surabaya akan diserang dari darat, laut, dan udara”. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Seluruh rakyat menolak ultimatum tersebut dan pada tanggal 10 November 1945 terjadilah pertempuran di bawah pimpinan <i><span style="color: blue;">Bung Tomo</span></i>. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya itu, pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.  </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Pertempuran Ambarawa </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanggal 20 Oktober 1945 pasukan sekutu di bawah pimpinan BrigJend Bethel mendarat di Semarang. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tujuan kedatangan mereka adalah untuk mengurus tawanan perang dan tentara Jepang di Magelang dan Ambarawa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tawanan yang dibebaskan dipersenjatai oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration), yaitu pemerintahan peralihan Belanda. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sekutu meninggalkan Magelang menuju Ambarawa pada tanggal 21 November 1945. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Para pejuang Indonesia yang dipimpin Letnan Kolonel M. Sarbini mengejar pasukan Sekutu yang mundur ke Ambarawa.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Di desa Jambu, pasukan Sekutu dihadang pejuang Angkatan Muda yang dipimpin oleh Sastrodiharjo. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Di desa Ngipik, pasukan Sekutu diserang pejuang Indonesia yang dipimpin oleh Suryosumpeno. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tanggal 20 November-15 Desember 1945 terjadi perang di Ambarawa di bawah komando Mayor Androngi, Mayor Soeharto, dan Mayor Sarjono </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pimpinan pasukan diambil alih oleh Kolonel Sudirman. Tanggal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">12 Desember 1945 pasukan Indonesia melancarkan serangan serentak ke Ambarawa. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tanggal 15 Desember 1945 pasukan Sekutu berhasil dipukul mundur ke Semarang.  Untuk memperingati hari bersejarah itu, maka setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri. Dan di Ambarawa didirikan sebuah monumen yang diberi nama Palagan Ambarawa. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Pertempuran Medan Area </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanggal 9 Oktober 1945 Pasukan Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mendarat di Medan (Sumatera Utara). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pasukan Inggris bertugas untuk membebaskan tentara Belanda yang ditawan Jepang.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Para tawanan dari daerah Rantau Prapat, Pematang Siantar, dan Brastagi dikirim ke Medan atas persetujuan Gubernur Moh. Hasan.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kelompok tawanan dibentuk menjadi “Medan Batalyon KNIL”. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Para pemuda dipelopori oleh Achmad Tahir, seorang mantan perwira Tentara Sukarela (Giyugun) membentuk Barisan Pemuda Indonesia mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dan merebut senjata dari tangan tentara Jepang. Tanggal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">10 Oktober 1945 dibentuklah TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Sumatera Timur yang beranggotakan para pemuda bekas Giyugun dan Heiho Sumatera Timur yang dipimpin oleh Ahmad Tahir. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden di sebuah hotel di Jalan Bali, Medan.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Seorang anggota NICA menginjak-injak bendera merah putih yang dirampas dari seorang pemuda.   </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hotel tersebut dikepung dan diserang oleh para pemuda dan TRI (Tentara Republik Indonesia) Tanggal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1 Desember 1945 pihak Inggris memasang papan-papan pengumuman bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area.” </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dengan cara itu, Inggris menetapkan secara sepihat batas-batas kekuasaan mereka. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sejak saat itulah dikenal istilah Pertempuran Medan Area. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jenderal T.E.D Kelly kembali mengancam para pemuda agar menyerahkan senjata. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Perlawanan terhadap Inggris dan Belanda terus berlanjut sampai Agresi Militer Belanda I pada bulan Juli 1947. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Bandung Lautan Api </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada bulan Oktober 1945, tentara Sekutu memasuki Kota Bandung. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketika itu para pejuang Bandung sedang melaksanakan pemindahan kekuasaan dan merebut senjata dan peralatan dari tentara Jepang. Tanggal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum (peringatan) pertama agar kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Peringatan ini tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sejak saat itu sering terjadi bentrokan senjata. Kota Bandung terbagi menjadi dua, Bandung Utara dan Bandung Selatan.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bandung Utara dikuasai sekutu.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum kedua.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mereka menuntut agar semua masyarakat dan para pejuang TRI (Tentara Republik Indonesia) mengosongkan kota Bandung bagian selatan.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sejak 24 Januari 1946, TKR telah berubah namanya menjadi TRI.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Demi keselamatan rakyat dan pertimbangan politik, pemerintah Republik Indonesia Pusat memerintahkan TRI dan para pejuang lainnya mundur dan mengosongkan Bandung Selatan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tokoh-tokoh pejuang, seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasution yang menjadi Panglima TRI waktu itu segera bermusyawarah.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mereka sepakat untuk mematuhi perintah dari Pemerintah Pusat. Namun, mereka tidak mau menyerahkan kota Bandung bagian selatan itu secara utuh kepada musuh. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rakyat diungsikan ke luar kota Bandung.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sebelum ditinggalkan, Bandung Selatan dibumihanguskan oleh para pejuang.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 dan terkenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.   </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam peristiwa tersebut, gugur seorang pejuang Mohammad Toha </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Beberapa pertempuran </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">lainnya dalam rangka mempertahankan kemerdekaan yang terkenal antara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lain sebagai berikut :</span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">12 November 1946, Pertempuran Margarana yang dipimpin Letkol I Gusti Ngurah Rai di Bali </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">3 November 1946, Pertempuran di Sulawesi Selatan yang dipimpin Robert Wolter Mongisidi. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Awal bulan Januari 1947, Pertempuran lima hari lima malam di Palembang. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">5 Januari 1947, Pertempuran laut di Teluk Cirebon yang menenggelamkan Kapal Perang RI, Gajah Mada. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang dipimpin oleh Letkol Suharto. </span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Usaha Perdamaian dan Agresi  Militer Belanda</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Perjanjian Linggarjati</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanggal 10 November 1946 diadakan perundingan antara Indonesia dan Belanda dilaksanakan di Linggajati sebelah selatan Cirebon. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam perundingan itu delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir. Sementara delegasi Belanda dipimpin oleh Van Mook. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tanggal 15 November 1946, hasil perundingan diumumkan dan disetujui oleh kedua belah pihak. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Secara resmi, naskah hasil perundingan ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia dan Belanda pada tanggal 25 Maret 1947. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hasil Perjanjan Linggajati sangat merugikan Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sempit. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">isi perjanjian Linggajati :</span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa,Madura, dan Sumatera. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas: </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Negara Republik Indonesia, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Negara Indonesia Timur, dan  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Negara Kalimantan. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Negara Indonesia Serikat dan Belanda akan merupakan suatu uni (kesatuan) yang dinamakan Uni Indonesia-Belanda dan diketuai oleh Ratu Belanda.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Agresi Militer Belanda I</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanggal 21 Juli 1947, Belanda menyerang wilayah Republik Indonesia. Tindakan ini melanggar Perjanjian Linggajati.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Akibatnya wilayah kekuasaan Republik Indonesia semakin kecil.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Serangan militer Belanda ini dikenal sebagai Agresi Militer Belanda I.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Peristiwa tersebut menimbulkan protes dari negara-negara tetangga dan dunia internasional. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Wakil-wakil dari India dan Australia mengusulkan kepada PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) agar mengadakan sidang untuk membicarakan masalah penyerangan Belanda ke wilayah Republik Indonesia. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Perjanjian Renville (17 Januari 1948)</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanggal 1 Agustus 1947, Dewan Keamanan PBB memerintahkan agar pihak Indonesia dan Belanda menghentikan tembak-menembak. Tanggal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">4 Agustus 1947, Belanda mengumumkan gencatan senjata. Gencatan senjata adalah penghentian tembak-menembak di antara pihak-pihak yang berperang. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">PBB membantu penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri atas:  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Australia, dipilih oleh Indonesia;  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Belgia, dipilih oleh Belanda;  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Amerika Serikat, dipilih oleh Australia dan Belanda </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perundingan dilakukan di atas kapal Renville, yaitu kapal Angkatan Laut Amerika Serikat. Oleh karena itu, hasil perundingan ini dinamakan Perjanjian Renville. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam perundingan itu Negara Indonesia, Belanda, dan masing-masing anggota KTN diwakili oleh sebuah delegasi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Delegasi Australia dipimpin oleh Richard C. Kirby.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Delegasi Belgia dipimpin oleh Paul van Zeeland.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Frank Porter Graham.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Isi perjanjian Renville adalah sebagai berikut : </span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatera. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tentara Republik Indonesia ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hasil Perjanjian Renville sangat merugikan Indonesia. Wilayah kekuasaan Republik Indonesia menjadi semakin sempit</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>4. Agresi Militer Belanda II</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan serangan atas wilayah Republik Indonesia.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ibu kota Republik Indonesia waktu itu, Yogyakarta, diserang Belanda.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sejak 4 Januari 1946, lbu kota Republik Indonesia pindah dari Jakarta ke Yogyakarta.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Belanda mengerahkan angkatan udaranya  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lapangan Udara Maguwo tidak dapat dipertahankan. Akhirnya Yogyakarta direbut Belanda.            </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Presiden Sukarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Suryadarma ditangkap Belanda. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditawan dan diasingkan ke Pulau Bangka.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sebelum tertangkap, Presiden Sukarno telah mengirim mandat lewat radio kepada Menteri Kemakmuran, Mr. Syaffiruddin Prawiranegara yang berada di Sumatera.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tujuannya ialah untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dengan ibu kota Bukit Tinggi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Negara-negara di Asia seperti India, Myanmar, Afganistan, dan lain-lain segera mengadakan Konferensi New Delhi pada bulan Desember 1949. Mereka mendesak agar:  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta, dan  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Serdadu Belanda segera ditarik mundur dari Indonesia.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Belanda tidak memperdulikan desakan itu. Belanda baru bersedia berunding setelah Dewan Keamanan PBB turun tangan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Usaha Diplomasi dan Pengakuan Kedaulatan </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Perjanjian Rum-Royen </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perjanjian Rum-Royendisetujui di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1949.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Rum, sedangkan pihak Belanda dipimpin oleh Dr. van Royen.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Anggota delegasi Indonesia lainnya ialah Drs. Moh. Hatta dan Sri Sultan Hamengku Buwono lX.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Isi Perjanjian Rum-Royen adalah sebagai berikut. </span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menghentikan gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Belanda menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.   </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Akan diselenggarakan perundingan lagi, yaitu KMB, antara Belanda dan Indonesia setelah Pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta. </span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Konferensi Meja Bundar </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 November 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, delegasi BFO (Bijeenkomst Voor Federal Overleg) atau Badan Musyawarah Negaranegara Federal dipimpin oleh Sultan Hamid II.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. van Maarseveen. Sedangkan UNCI dipimpin oleh Chritchley.   </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hasil-hasil persetujuan yang dicapai dalam KMB adalah sebagai berikut. </span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia Belanda. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda. </span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan dalam KMB sangat memuaskan rakyat Indonesia. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Pengakuan Kedaulatan </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanggal 27 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Upacara pengakuan kedaulatan dilakukan di dua tempat, yaitu Den Haag dan Yogyakarta secara bersamaan.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Di Den Haag Ratu Yuliana bertindak sebagai wakil Negeri Belanda dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil Indonesia.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sedangkan dalam upacara pengakuan kedaulatan yang dilakukan di Yogyakarta, pihak Belanda diwakili oleh Mr. Lovink (wakil tertinggi pemerintah Belanda) dan pihak Indonesia diwakili Sri Sultan Hamengkubuwono IX. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sehari setelah pengakuan kedaulatan, ibu kota negara pindah dari Yogyakarta ke Jakarta. Kemudian dilangsungkan upacara penurunan bendera Belanda dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera Indonesia.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Menghargai Jasa Tokoh-tokoh Perjuangan dalam Mempertahankan Kemerdekaan</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Ir. Sukarno</b></span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sukarno adalah proklamator kemerdekaan Indonesia.  </span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beliau adalah presiden pertama Republik Indonesia. Sebagai presiden, beliau turut berjasa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.  </span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beliau ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka ketika Belanda melakukan agresi militer pada tanggal 19 Desember 1948. </span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebelum beliau ditangkap telah mengirimkan mandat kepada Menteri Kemakmuran Syafrudin Prawiranegara yang berada di Sumatera untuk membentuk dan memimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Drs. Mohammad Hatta</b></span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Drs. Mohammad Hatta adalah Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. </span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beliau memimpin kabinet di awal pembentukan negara Indonesia.  </span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Beliau dikenal sebagai delegasi Indonesia yang handal. Pada tanggal 23 Agustus - 2 November 1949, beliau memimpin delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Hasil KMB sangat memuaskan Bangsa Indonesia. Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Republik Indonesia.  </span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Jenderal Sudirman</b></span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagai Panglima TKR, Divisi V Banyumas, Sudirman memimpin Pertempuran Ambarawa dan berhasil mengusir tentara Inggris. Pada tanggal 18 Desember 1945, Sudirman diangkat oleh menjadi Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal. Sudirman tetap memimpin perang gerilya meskipun beliau dalam keadaan sakit.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>4. Bung Tomo</b></span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sutomo atau Bung Tomo dilahirkan di Surabaya. Pada zaman pergerakan beliau bekerja di Surat Kabar Suara Umum dan menjadi redaktur mingguan Pembela Rakyat. Beliau mendirikan dan memimpin Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia. Beliau mengobarkan semangat rakyat Surabaya dalam perang melawan pasukan Sekutu pada tanggal 10 November 1945.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>5. Sri Sultan Hamengku Buwono IX</b></span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagai bangsawan, beliau membaur berjuang bersama rakyat biasa. Sri Sultan Hamengku Buwono merupakan tokoh pejuang diplomatik Indonesia. Beliau menjadi anggota delegasi Indonesia dalam Perundingan Rum-Royen yang dilakukan di Jakarta pada tanggal 2 Mei 1949.</span></li></ul></div>

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasikan tanggal 17 Agustus  1945. Meskipun demikian, Belanda tidak mengakui kemerdekaan itu dan  terus b...

Read more »

Soal UH Proklamasi Kemerdekaan

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Soal UH <a href="http://mastugino.blogspot.com/2012/11/proklamasi-kemerdekaan-republik.html" target="_blank">Proklamasi Kemerdekaan.</a> Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan di kediaman Sukarno, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Sekitar pukul 10.00 Bung Karno </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di dampingi Bung Hatta memproklamasi kemerdekaan Indonesia. Setelah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">itu, dilakukan pengibaran Sang Saka Merah Putih diiringi nyanyian lagu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Indonesia Raya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Banyak tokoh dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945, antara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lain Sukarno, Hatta, Ahmad Subarjo, Maeda, Fatmawati, Syahrir, B. M. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Diah, dan lain-lain. Mereka telah berjasa dengan caranya masing-masing. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus menghargai perjuangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mereka memproklamasikan kemerdekaan negara kita.</span></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>A. Pilihlah jawaban yang tepat</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXJUASupHyaw6bZQBqJLYw5yKSN2mDoK1fUYyITICr2JcIppW-GQXnK_xfqBLfKKGgwLCZyiv-oTATl-Esaa5qknUDby7R2w7_CZCBZfbfA9kEQamu0kSwHRYpalWPZ59nMdXsd_t0U3Y/s1600/proklamasi_teks.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXJUASupHyaw6bZQBqJLYw5yKSN2mDoK1fUYyITICr2JcIppW-GQXnK_xfqBLfKKGgwLCZyiv-oTATl-Esaa5qknUDby7R2w7_CZCBZfbfA9kEQamu0kSwHRYpalWPZ59nMdXsd_t0U3Y/s1600/proklamasi_teks.gif" /></a></div>1. Jepang menyerah tanpa syarat kepada<br />    Sekutu pada tanggal ... .</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    a. 6 Agustus 1945</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    b. 9 Agustus 1945</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    c. 17 Agustus 1945</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    d. 14 Agustus 1945</div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.</span><br /><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">2. Menjelang Indonesia merdeka, yang menjadi<br />    panglima tentara Jepang di Asia Tenggara </div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">     adalah ... .</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    a. Jenderal Terauchi</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    b. Laksamana Maeda</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    c. Mayor Jenderal Nishimura</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    d. Shigetada Nishijima</div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Panglima tentara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jepang di Asia Tenggara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jenderal Terauchi</span><br /><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">3. Tokoh yang mendengar berita Jepang menyerah pada Sekutu dan mendesak Sukarno-</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan adalah ... .</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    a. Chaerul Saleh</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    b. Ahmad Soebardjo</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    c. Sutan Sjahrir</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    d. Wikana</div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tokoh pergerakan yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita tentang kekalahan Jepang adalah Sutan Syahrir.</span><br /><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">4. Teks proklamasi yang telah disetujui diketik oleh ... .</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    a. Mohammad Hatta</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    b. Sayuti Melik</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    c. B. M. Diah</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    d. S. Suhud</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Teks proklamasi yang telah disetujui diketik oleh  Sayuti Melik</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">5. Pengibaran Sang Saka Merah Putih setelah pembacaan Proklamasi Kemerdekaan </div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    Indonesia dilakukan oleh ... .</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"></div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    a. S. Suhud dan Latif</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    b. Wikana dan Darwis</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    c. Sayuti Melik dan Latif</div><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    d. Chaerul Saleh dan Margono</div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh S. Suhud dan Cudanco Latif.</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">6. Pembacaan naskah Proklamasi direncanakan diadakan di Lapangan Ikada. Akan tetapi, </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    akhirnya proklamasi kemerdekaan dibacakan di kediaman Soekarno. Hal ini karena ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. Soekarno dalam keadaan sakit</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. Lapangan Ikada telah dijaga oleh tentara Jepang</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. Lapangan Ikada dibom</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. Soekarno dan Moh. Hatta masih berada di Rengasdengklok</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pembacaan teks proklamasi semula direncanakan di lapangan Ikada. Oleh karena tentara Jepang telah menjaga ketat wilayah tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">7. Naskah proklamasi disusun di rumah Laksamana Maeda yang terletak di ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. Jl. Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. Jl. Proklamasi Nomor 56 Jakarta</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. Jl. Imam Bonjol Nomor 11 Jakarta</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. Jl. Imam Bonjol Nomor 1 Jakarta</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagai tempat musyawarah Mr. Ahmad Subarjo memilih rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1 Jakarta.  </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">8. Dalam sidang ketiga PPKI, partai yang dibentuk sebagai partai negara adalah ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. Komite Nasional Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. Partai Nasional Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. Partai Pemuda</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. KNIP</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang ketiga. Dalam sidang ketiga tersebut menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1) Pembentukan Komite Nasional Indonesia di seluruh daerah Indonesia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2)Pembentukan Partai Nasional Indonesia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3)Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">9. Tokoh yang menyusun naskah proklamasi adalah ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta dan Sayuti Melik</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Chaerul Saleh</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. Ir Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebarjo</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. Ir. Soekarno, DRs Moh. Hatta dan Laksamana Maeda</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Naskah proklamasi di susun oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebarjo.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">10. Presiden dan wakil presiden pertama kali dipilih oleh ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. BPUPKI</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. PPKI</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. KNIP</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Komite Nasional Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sidang pertama PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1) Mengesahkan dan menetapkan rancangan Undang-Undang Dasar yang dibuat dalam </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     sidang kedua BPUPKI pada tanggal 10–17 Juli 1945 menjadi Undang-Undang Dasar </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tersebut </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     dikenal dengan Undang-Undang Dasar 1945.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2) Memilih Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     Republik Indonesia.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3) Dalam masa peralihan, presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">11. Tokoh muda yang mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta agar segera </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945 adalah ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. Radjiman Wediodiningrat</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. Sukarni</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Chaerul Saleh</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Ahmad Soebardjo</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tokoh pemuda yang mendesak Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta segera mengumandangkan kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945 antara lain Chaerul Saleh, Wikana, dan Darwis.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">12. Peristiwa Rengasdengklok yang hanya terjadi satu hari memiliki makna yang sangat </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      penting yaitu ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. menonjolnya peran golongan muda</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. ikut sertanya pasukan PETA</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. terjadi sehari sebelum proklamasi kemerdekaan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. tersulutnya semangat para pejuang untuk segera memproklamasikan kemerdekaan </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">          Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Peristiwa Rengasdengklok menggugah para pejuang untuk mempersatukan tekad bahwa bangsa Indonesia harus dapat menentukan nasibnya sendiri dan kemerdekaan harus diperoleh dari usaha sendiri.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">13. Pada sidang ketiga PPKI dibentuk KNIP yang diketuai oleh ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. Ir. Soekarno</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. Drs. Moh. Hatta</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Mr. Muh. Yamin</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Mr. Kasman Singodimejo</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Komite Nasional Indonesia Pusat dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945. Ketua KNIP yang pertama adalah Mr. Kasman Singodimeja.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">14. Naskah proklamasi diketik oleh ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. B. M Diah</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. Chaerul Saleh</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Sayuti Melik</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Suyuti Melik</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Setelah penyusunan naskah teks proklamasi selesai, Bung Karno dan Bung Hatta menandatanganinya atas nama bangsa Indonesia. Naskah tersebut kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">15. Tugas BKR adalah ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. mengamankan detik-detik proklamasi</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. melucuti senjata tentara Jepang</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. mempersiapkan serangan Belanda</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. menjaga keamanan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">BKR atau Badan Keamanan Rakyat dibentuk berdasarkan hasil sidang ketiga PPKI pada tanggal 22 Agustus 1945. BKR mempunyai tugas menjaga keamanan dan keselamatan bangsa dan negara Indonesia.</span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>B. Isilah titik-titik di bawah ini !</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Pada tanggal 12 Agustus 1945 Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sukarno, dan Drs. </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    Mohammad Hatta menemui ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    Jenderal Terauchi</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Dua kota di Jepang yang dibom oleh Sekutu adalah ... dan ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     Hiroshima dan Nagasaki</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Para pemuda menculik Sukarno-Hatta dan membawa kedua tokoh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ke ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">     Rengasdengklok</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Proklamasi Kemerdekaan dilakukan di ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">5. Tokoh dari golongan tua yang menjemput Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adalah ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">     Ahmad Subarjo</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">6. Sukarno-Hatta bersama Maeda menemui Mayjen Nishimura untuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merundingkan </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">     tentang ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">     Proklamasi Kemerdekaan Indonesia</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">7. Naskah proklamasi dirumuskan oleh ..., ..., dan ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Sukarno, Hata, dan Ahmad Subarjo</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">8. Naskah proklamasi ditandatagani oleh ... dan ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Sukarno-Hatta</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">9. Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    17 Agustus 1945</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">10. Selesai rapat perumusan naskah proklamasi, para pemuda mengirim </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kurir untuk ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">      memberitahu masyarakat</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Mengapa para pemuda menculik Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">serta membawa mereka </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    ke Rengasdengklok?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Tujuan “penculikan” itu adalah menjauhkan kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Jepang. </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Siapa saja tokoh-tokoh yang termasuk golongan muda ?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Tokoh golongan muda antara lain :Chairul Saleh, Wikana, Margono, Armansyah, dan </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Kusnandar.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Siapakah Laksamana Maeda itu?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Laksamana Maeda adalah perwira tentara Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    kemerdekaan Indonesia.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Mengapa golongan muda tidak menginginkan proklamasi dilakukan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam rapat PPKI?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Menurut mereka apabila proklamasi dilakukan di dalam rapat PPKI, maka proklamasi </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Indonesia berbau Jepang (pemberian Jepang).</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">5. Coba ceritakan secara singkat peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 !</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Proklamasi kemerdekaan dilakukan di kediaman Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    pukul 10.00. Proklamasi dibacakan oleh Sukarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh S. Suhud dan Cudanco Latif, serta diiringi </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    lagu Indonesia Raya</span>

Soal UH Proklamasi Kemerdekaan

Soal UH Proklamasi Kemerdekaan.  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilakukan di kediaman Sukarno,  yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Se...

Read more »

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Menjelang proklamasi kemerdekaan, Indonesia berada dalam kekuasaan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jepang. Saat itu Jepang mengalami kekalahan dalam perang melawan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sekutu. Pasukan Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kesempatan itu digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">  </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Pertemuan di Dalat</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu Dr. Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Sukarno, dan Drs. Mohammad Hatta memenuhi undangan Jenderal Terauchi di Dalat (Vietnam Selatan).  Jenderal Terauchi adalah Panglima tentara Jepang di Asia Tenggara. Terauchi mengatakan pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Keputusan itu diambil setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Jepang.  Bom atom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945.  Bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945.  Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.</span></div><br /><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">2. Menanggapi berita kekalahan Jepang</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio disegel oleh pemerintah Jepang.  Tokoh pergerakan yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita tentang kekalahan Jepang adalah Sutan Syahrir. Pada tanggal 14 Agustus 1945 sore, Sutan Syahrir sudah menunggu kedatangan Mohammad Hatta dari Dalat dan mendesak agar proklamasi jangan dilakukan oleh PPKI. Menurut Syahrir, Negara Indonesia yang lahir dengan cara demikian akan dicap oleh Sekutu sebagai negara buatan Jepang.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, para pemuda kembali menemui Bung Hatta dan mendesak agar beliau jangan menyetujui proklamasi di hadapan PPKI, karena menurut mereka hal itu berbau Jepang.  Malamnya, sekitar pukul 20.00, golongan muda revolusioner mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur.  Rapat ini antara lain dihadiri oleh Chairul Saleh, Wikana, Margono, Armansyah, dan Kusnandar.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam rapat itu golongan muda menegaskan pendirian mereka. Mereka berpendirian bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hak dan urusan rakyat Indonesia sendiri. Kemerdekaan tidak dapat digantungkan kepada orang lain dan negara lain. Rapat juga memutuskan tuntutan agar Proklamasi Kemerdekaan dinyatakan oleh Ir. Sukarno pada keesokan harinya (16 Agustus 1945).  Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Sukarno</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><b>3. Peristiwa Rengasdengklok</b></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan rapat lagi menjelang pukul 24.00. Mereka melakukan rapat di Asrama Baperpi, Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut selain dihadiri mereka yang mengikuti rapat di Pegangsaan Timur, juga dihadiri oleh Sukarni, Jusuf Kunto, dr. Muwardi, dan Sodancho Singgih. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan Hatta ke luar kota. Tempat yang dipilih adalah Rengasdengklok, sebuah kota kawedanan di sebelah timur Jakarta. Tujuan “penculikan” itu adalah menjauhkan kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang. Untuk menghindari kecurigaan dan tindakan yang dapat diambil oleh tentara Jepang, rencana itu diserahkan kepada Sodancho Singgih. Rencana itu berhasil dengan baik berkat dukungan Cudanco Latief Hendraningrat, berupa perlengkapan tentara Peta.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sodancho Singgih memberikan keterangan bahwa dalam pembicaraan berdua dengan Bung Karno, Bung Karno menyatakan bersedia melaksanakan proklamasi segera setelah kembali ke Jakarta. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sementara itu, di Jakarta, golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta. Golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta.  Golongan tua diwakili Mr. Ahmad Subarjo dan golongan muda yang diwakili Wikana. Laksamana Maeda, bersedia menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Maeda adalah seorang Perwira penghubung Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang  </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto, dari pihak Pemuda mengantar Ahmad Subarjo ke Rengasdengklok untuk menjemput Sukarno-Hatta. Semula para pemuda tidak mau melepas Sukarno-Hatta. Ahmad Subarjo memberi jaminan bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus keesokan harinya, selambat-lambatnya pukul 12.00. Bila hal tersebut tidak terjadi, Ahmad Subarjo rela mempertaruhkan nyawanya. Dengan jaminan itu, komandan kompi Peta setempat, Cudanco Subeno, bersedia melepaskan Sukarno-Hatta kembali ke Jakarta. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><b>4. Perumusan teks proklamasi</b></b></span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sesampai di Jakarta, Sukarno-Hatta bersama Laksamana Maeda menemui Mayjen Nishimura untuk berunding. Nishimura tidak mengizinkan proklamasi kemerdekaan.  Naskah Proklamasi dirumuskan di rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1. Perumusan teks proklamasi dilakukan di dalam ruang makan oleh Sukarno, Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sukarno menulis rumusan proklamasi tersebut.  Setelah terjadi kesepakatan bersama, teks proklamasi selanjutnya diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Teks proklamasi yang sudah diketik ditandatangani oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b style="font-family: 'Times New Roman';"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">5. Detik-detik Proklamasi </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxPzDIiACQxaIXZnixy4CB4jy7G2XWBPZFfo-hM7v7dh8V2r2cK5rCuo8VzVZC2x-1TUxYbWu_iq5wfVgxOg2CMm4F4KQ3Su_9-n4m4OaaDXQZTKm-l9iL4Vyk7jtSATfz_hF_r4nMNu4/s1600/proklamasi.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxPzDIiACQxaIXZnixy4CB4jy7G2XWBPZFfo-hM7v7dh8V2r2cK5rCuo8VzVZC2x-1TUxYbWu_iq5wfVgxOg2CMm4F4KQ3Su_9-n4m4OaaDXQZTKm-l9iL4Vyk7jtSATfz_hF_r4nMNu4/s1600/proklamasi.gif" /></a></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Proklamasi kemerdekaan dilakukan di kediaman Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, pukul 10.00 :</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="font-family: 'Times New Roman';"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Proklamasi</span></span></div></div><div style="font-family: 'Times New Roman';"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.</span></span></div></div><div style="font-family: 'Times New Roman';"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hal-hal yang mengenai pemindahan kekusaan d.l.l., diselenggarakan</span></span></div></div><div style="font-family: 'Times New Roman';"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.</span></span></div></div><div style="font-family: 'Times New Roman';"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun ’05</span></span></div></div><div style="font-family: 'Times New Roman';"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Atas nama Bangsa Indonesia</span></span></div></div><div style="font-family: 'Times New Roman';"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sukarno/Hatta</span></span></div></div><div style="font-family: 'Times New Roman';"><div style="text-align: justify;"><br /></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja pada pers dan kantor berita, terutama B.M Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.  Setiap kelompok pemuda mengirim kurir untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa saat proklamasi telah tiba. Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh S. Suhud dan Cudanco Latif, serta diiringi lagu Indonesia Raya.  Bendera Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno.</span></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>C. Tokoh-tokoh Penting dalam Peristiwa </b></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>Proklamasi  </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Ir. Sukarno (1901-1970)</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bung Karno dipilih menjadi ketua PPKI. PPKI adalah badan yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diberi wewenang untuk mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bung Karno merupakan salah satu dari golongan tua yang menghendaki </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pelaksanaan proklamasi di dalam PPKI. Hal ini didasari pertimbangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah.  </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagai Ketua PPKI, beliau menemui </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penguasa Jepang di Indonesia, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yaitu Mayjen Nishimura. Mereka membicarakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kemerdekaan Indonesia.  </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bung Karno bersama dengan Bung </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hatta dan Ahmad Subarjo merumuskan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">naskah Proklamasi. Bahkan rumusan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">awal naskah proklamasi adalah </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">tulisan tangan Bung Karno.  </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Peran Bung Karno yang sangat menonjol </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adalah bersama Bung Hatta bertindak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai Proklamator. Bung </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Karnolah yang akhirnya dengan penuh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">keberanian dan kekhidmatan memproklamasikan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kemerdekaan Indonesia </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada tanggal 17 Agustus 1945.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Drs. Mohammad Hatta</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Beberapa kali beliau menjadi perantara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">antara golongan muda dan golongan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tua, terutama dengan Bung Karno. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Beliau berdialog dengan golongan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">muda tentang cara memproklamasikan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kemerdekaan Indonesia. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bung Hatta adalah salah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">seorang perumus naskah Proklamasi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bersama Bung Karno, Bung Hatta ber</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tindak sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia. Selain menandatangani </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">naskah Proklamasi, beliau mendampingi Bung Karno memproklamasikan </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">kemerdekaan Indonesia. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bung Hatta juga sangat berjasa atas perubahan beberapa kata dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Piagam Jakarta. Sebagai pemimpin bangsa beliau menerima aspirasi seluruh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">rakyat Indonesia.  </span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Ahmad Subarjo,</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ahmad Subarjo adalah Penasihat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">PPKI. Beliau menjadi penengah golongan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">muda dan kedua pemimpin nasional, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sukarno-Hatta. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Beliau mewakili golongan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tua berunding dengan para pemuda ketika </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sukarno-Hatta diculik dan diamankan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ke Rengasdengklok.  </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ahmad Subarjo turut </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bersama Bung Karno dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bung Hatta.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>4. Ibu Fatmawati</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Fatmawati turut mendampingi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bung Karno. Ibu Fatmawati dikenal sebagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tokoh wanita yang dekat dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">rakyat Indonesia yang sedang memperjuangkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kemerdekaan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jasa Ibu Fatmawati sangat menonjol </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam peristiwa Proklamasi. Beliau menjahit </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bendera Pusaka, Merah Putih. Beliau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menjahit Bendera Pusaka ini pada bulan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Oktober 1944.  </span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>5. Sutan Syahrir</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sutan Syahrir adalah tokoh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">politik, pejuang kemerdekaan, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perdana menteri pertama RI.  </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada zaman </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jepang, Syahrir memutuskan untuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tidak bekerja sama dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pemerintah Jepang. </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Beliau salah satu tokoh yang berani </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">mengambil risiko mencari berita </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mendengarkan berita radio.  </span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>6. Laksamana Takasi Maeda</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Beliau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mendukung gerakan kemerdekaan Indonesia. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dukungannya telah tumbuh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sejak beliau menjabat atase militer di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Belanda.  </span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Beliau menjamin keselamatan perencanaan </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">proklamasi. Perumusan teks </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Proklamasi dilakukan di rumah beliau. B</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">eliau ditangkap oleh Sekutu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan dipenjarakan di Gang Tengah</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><div style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Penghargaan kita terhadap jasa para tokoh proklamasi kemerdekaan dapat kita wujudkan dengan melakukan beberapa hal berikut :</div><ul style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: start;"><li style="text-align: justify;">Berziarah ke makam para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan dan mendoakan mereka.  </li><li style="text-align: justify;">Melakukan upacara peringatan kemerdekaan dengan penuh hikmat. </li><li style="text-align: justify;">Mengisi kemerdekaan dengan sebaik-baiknya dengan belajar tekun supaya kelak bisa menjadi generasi penerus yang cerdas, terampil, dan berguna bagi bangsa dan negara. </li><li style="text-align: justify;">Mempelajari riwayat para tokoh yang terlibat dalam proklamasi kemerdekaan Setelah kita mengetahui riwayat hidup para tokoh tersebut, kita bisa meneladani hal-hal positif yang telah mereka lakukan. </li></ul></div>

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Menjelang proklamasi kemerdekaan, Indonesia berada dalam kekuasaan  Jepang. Saat itu Jepang menga...

Read more »

Soal UH Persiapan Kemerdekaan

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Soal UH <a href="http://mastugino.blogspot.com/2012/11/persiapan-kemerdekaan-indonesia.html" target="_blank">Persiapan Kemerdekaan</a>. BPUPKI bertugas mempelajari dan meneyelidiki hal-hal penting untuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mendirikan Indonesia merdeka. BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rajiman Wedyodiningrat. BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">resmi. Selama masa ini, dengan sungguh-sungguh memikirkan bentuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negara yang akan segera berdiri. BPUPKI akhirnya menghasilkan Rancangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Undang-Undang Dasar 1945.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">PPKI dibentuk setelah BPUPKI menyelesaikan tugasnya. PPKI diketuai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oleh Ir. Sukarno. Lembaga ini bertugas mempersiapkan segala sesuatu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berkaitan dengan masalah ketatanegaraan bagi Indonesia baru. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">PPKI melakukan beberap kali persidangan. Hasil persidangan PPKI, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">antara lain: mengesahkan UUD 1945, memilih Presiden dan Wakil Presiden, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membentuk 12 departemen, dan menetapkan pembagian wilayah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negara RI menjadi 8 provinsi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bentuk negara dan dasar negara dibahas secara sungguh-sungguh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oleh anggota BPUPKI dan PPKI. Banyak tokoh yang mengusulkan bentuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negara. Selain itu, ada tiga tokoh yang mengusulkan dasar negara, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yaitu Mohammad Yamin, Supomo, dan Sukarno. Nama “Pancasila” untuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dasar negara diusulkan oleh Ir. Sukarno.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>A. Pilihlah jawaban yang tepat !</b></span><br /><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Tujuan Perdana Menteri Koiso mengumumkan Indonesia akan diberi kemerdekaan di </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     kemudian hari adalah ... .</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     a. agar rakyat Indonesia bahagia</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     b. agar tentara Sekutu tidak disambut sebagai pembebas tetapi penyerbu</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     c. agar para tokoh mempersiapkan diri dalam pencalonan presiden</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">     d. agar rakyat berterimakasih pada Jepang</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Indonesia akan dimerdekakan kelak, dengan tujuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">agar tentara Sekutu tidak disambut sebagai pembebas tetapi penyerbu</span></div><div></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. Kumakici Harada</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. Sukarno</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. Ichibangase</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. Radjiman Wedyodiningrat</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua BPUPKI</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Jenderal Kuniaki Koiso mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan setelah ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. bangsa Indonesia mandiri</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. bangsa Indonesia membantu melawan Sekutu</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. BPUPKI selesai melakukan tugasnya</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jenderal Kuniaki Koiso mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan setelah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Salah satu asas dasar negara yang berisi "Keseimbangan lahir dan batin" adalah usul </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    dari ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. Ir. Soekarno</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. Moh. Yamin</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. Mr. Soepomo</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. Moh. Hatta</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Salah satu asas dasar negara yang berisi "Keseimbangan lahir dan batin" adalah usul dari Mr. Soepomo.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dasar negara yang diusulkan oleh Mr. Soepomo adalah sebagai berikut :</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">   1. Persatuan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">   2. kekeluargaan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">   3. Keseimbangan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">   4. Musyawarah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">   5. Keadilan Rakyat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">5. Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, maka dibentuk ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. DPR</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. PPKI</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. MPR</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. BPUPKI</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, maka dibentuk BPUPKI. </span><br /><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">6. Pernyataan tentang PPKI berikut ini yang benar adalah ... .</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. PPKI diterima secara total oleh rakyat Indonesia</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. PPKI dibentuk sebelum BPUPKI</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. PPKI berjasa dalam menyiapkan UUD bagi negara Indonesia</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. PPKI tidak berhasil mengesahkan UUD</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pernyataan tentang PPKI berikut ini yang benar adalah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">PPKI berjasa dalam menyiapkan UUD bagi negara Indonesia</span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">7. Salah satu upaya yang dilakukan bangsa Indonesia dalam mempersiapkan kemerdekaan </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    adalah ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. membentuk PPKI yang diketuai  Ir. Soekarno</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. menetapkan Piagam Jakarta sebagai Pembukaan UUD 1945</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. membentuk Komite Nasional Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. menyusun Undang-Undang Dasar</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Membentuk PPKI yang diketuai Ir. Soekarno adalah salah satu upaya yang dilakukan bangsa Indonesia dalam mempersiapkan negara Indonesia merdeka.</span><br /><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">8. Sidang PPKI 19 Agustus 1945 memutuskan wilayah Indonesia dibagi menjadi ... .</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. enam provinsi </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. delapan provinsi </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. enam negara bagian</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. delapan negara bagian</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sidang PPKI 19 Agustus 1945 memutuskan wilayah Indonesia dibagi menjadi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">delapan provinsi </span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">9. Pada masa pemerintahan Jepang wilayah komando Angkatan Laut berpusat di ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    a. Jawa</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    b. Makassar</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    c. Sumatera</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    d. Bali</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada masa pemerintahan Jepang wilayah komando Angkatan Laut berpusat di Makassar, meliputi daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">10. Piagam Jakarta atau Jakarta Charter dirumuskan oleh....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">       a. Mr. M. Yamin</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">       b. PPKI</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">       c. BPUPKI</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">       d. Panitia Sembilan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rumusan Panitia sembilan  diberi nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.</span><br /><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">11. Berikut ini tokoh yang mengusulkan dasar-dasar negara adalah ... .</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. Ahmad Subarjo </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. Mohammad Hatta </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Muhammad Yamin</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Wachid Hasyim</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tokoh yang mengusulkan dasar negara adalah Dr Supomo, Moh. Yamin, dan Ir Sukarno</span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">12. Panitia kecil yang dibentuk oleh BPUPKI untuk menyusun dasar negara dikenal dengan </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">       sebutan ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. Panitia Inti</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. Panitia Khusus</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Panitia Sembilan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sembilan orang di antara anggota BPUPKI membentuk tim sendiri pada 22 Juni 1945 dengan jumlah anggota sebanyak sembilan orang. Tim tersebut diberi nama Panitia Sembilan atau Panitia Kecil.</span><br /><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">13. Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar diketuai oleh ... .</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. Ahmad Subarjo </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. Sukarno </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Muhammad Yamin</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Supomo</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar diketuai oleh Ir. Sukarno</span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">14. Seorang Panglima Tinggi Jepang yang mengundang tiga tokoh di Dalat, Vietnam </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      adalah ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. Laksamada Maeda</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. Kumakichi Harada</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Terauci Hisaici</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. R. Surono</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan dr. Radjiman Wediodiningrat berada di luar negeri. Mereka diundang untuk menghadap Terauci Hisaici, seorang panglima tertinggi Jepang untuk kawasan Asia Tenggara di Dalat, Vietnam.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">15. Kota di Jepang yang dijatuhi bom oleh tentara sekutu adalah ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. Tokyo</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. Kyoto</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Nagasaki</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Yokohama</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kota di Jepang yang dijatuhi bom oleh tentara sekutu adalah Nagasaki.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">16. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia berjumlah ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. 9 orang</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. 21 orang</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. 25 orang</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. 45 orang</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) berjumlah 21 orang yaitu wakil dari daerah-daerah di Indonesia.</span><br /><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">17. Tokoh pergerakan kemerdekaan yang juga dikenal sebagai penyair angkatan Pujangga </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      Baru, adalah ... .</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. Ahmad Subarjo </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. Sukarno </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Muhammad Yamin</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Supomo</span><br /><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tokoh pergerakan kemerdekaan yang juga dikenal sebagai penyair angkatan Pujangga  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Baru, adalah Mohammad Yamin</span></div></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLlvV76El0I8-0pM6NanPDabm0x9KGK6mj-59IBibdTFrkAzMKn5-LcYiSZ31YmkuMciiisc2_JdtJQgt5xAnILABl-KOqdMoXHVhD48XKXzt-CWsMFG92L841IkWqzCCvvg9iKiUfi3A/s1600/garuda.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="100" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLlvV76El0I8-0pM6NanPDabm0x9KGK6mj-59IBibdTFrkAzMKn5-LcYiSZ31YmkuMciiisc2_JdtJQgt5xAnILABl-KOqdMoXHVhD48XKXzt-CWsMFG92L841IkWqzCCvvg9iKiUfi3A/s200/garuda.jpg" width="100" /></a></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">18. Nama “Pancasila” untuk dasar negara diusulkan oleh ... .</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. Ahmad Subarjo </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. Ir. Sukarno </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Mr. Muhammad Yamin</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Prof. Dr. Mr. Supomo</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Nama “Pancasila” untuk dasar negara diusulkan oleh  Ir Sukarno</span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">19. Kemerdekaan Indonesia sudah dipersiapkan sejak ....</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      a. Jepang masuk Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      b. pasukan Jepang terdesak oleh pasukan sekutu</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      c. Inggris menduduki Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      d. Jauh sebelum ada kesempatan memproklamasikan Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kemerdekaan Indonesia sudah dipersiapkan sejak pasukan Jepang terdesak oleh pasukan sekutu. </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">20. Dokuritsu Zumbi Coosakai adalah nama Jepang untuk ... .</span><br /><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">       a. PPKI </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">       b. BPUPKI </span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">       c. Panitia Kecil</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">       d. Panitia Sembilan</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu zumbi Coosakai.</span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> <b>B. Isilah titik-titik di bawah ini !</b><br />1. Pembentukan BPUPKI diumumkan oleh Pemerintah Militer Jepang di Jawa pada<br />    tanggal ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    1 Maret 1945 <br />2. Tugas BPUPKI  ... </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merdeka. </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    mempelajari dan menyelidiki </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> 3. Kepala kantor tata usaha BPUPKI adalah ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    R.P.Soeroso<br />4. PPKI dibentuk pada tanggal ... dan baru bersidang tanggal ... .<br />    7 Agustus 1945, 18 Agustus 1945<br />5. Pemerintah Militer Jepang di Jawa yang mengumumkan pembentukan BPUPKI adalah ....</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Kumakici Harada</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> 6. Kedudukan Ahmad Subarjo dalam PKKI adalah sebagai ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Anggota<br />7. BKR adalah singkatan dari ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Badan Keamanan Rakyat<br />8. Panitia Sembilan menghasilkan suatu naskah yang kemudian disebut... atau ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Piagam Jakarta atau The Jakarta Charter<br />9. Tokoh-tokoh yang diminta oleh Sukarno-Hatta untuk membicarakan keberatan rakyat<br />    Indonesia Timur atas rumusan Piagam Jakarta adalah ..., ..., ..., dan ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimejo, dan Mr. Teuku Moh. </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Hassan<br />10. UUD 1945 disahkan PPKI pada tanggal ... .</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      18 Agustus 1945</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Siapakah Laksamana Maeda itu?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Laksamana Maeda adalah perwira tentara Jepang yang bersimpati terhadap perjuangan </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    kemerdekaan Indonesia.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Mengapa sila pertama dalam Piagam Jakarta diubah ?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Karena keberatan dari tokoh-tokoh rakyat Indonesia bagian Timur atas kata-kata </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">   “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya,” </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">   dalam Piagam Jakarta. </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Manakah rumusan dasar negara yang otentik ?</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Rumusan Pancasila yang otentik terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 Aline keempat</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Sebutkan 10 tokoh yang berperan dalam mempersiapkan kemerdekaan dan dasar negara </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Indonesia !</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. Muhammad Yamin,KH. </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Wachid Hasyim, Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, Prof. Dr. Mr. Supomo, Abdul Kahar </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Muzakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, H. Agus Salim, Mr. A.A. Maramis dll</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">5. Sifat apa saja yang harus kita teruskan dari para tokoh yang mempersiapkan </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    kemerdekaan Indonesia?</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rela berjuang demi bangsa dan negara.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain. </span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Memegang teguh pendapat dan memperjuangkan pendapatnya. Namun, mereka lapang dada menerima keputusan bersama.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> </span></div>

Soal UH Persiapan Kemerdekaan

Soal UH Persiapan Kemerdekaan . BPUPKI bertugas mempelajari dan meneyelidiki hal-hal penting untuk  mendirikan Indonesia merdeka. BPUPKI dik...

Read more »