Soal UH Meringkas Isi Buku

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ringkasan merupakan penyajian singkat sari suatu karangan asli, tetapi dengan tetap mempertahankan urutan asli dan sudut pandang pengarang asli. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Rangkuman merupakan penyajian sebuah teks/ buku yang berisi intisari bagian-bagian penting (dipilih bagian-bagian tertentu saja). isi sebuah teks atau buku. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Tujuan meringkas buku adalah membantu memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan</span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Selain tujuan, meringkas buku juga memiliki beberapa manfaat antara lain sebagai berikut.</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1) mempermudah penemuan isi buku</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">- melatih ketermpilan menemukan saripati bacaan</span>. 2) <span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mengurangi beban memori dalam mengingat isi buku.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hal-hal yang harus diperhatikan dalam meringkas buku.</span><br /><ol style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perhatikan judul teks atau buku, sebab menggambarkan isi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifYFJvdvpdEL95rBIx6P7y2taO53mp-lgHVsjOvCP12c00Mx87EyuwaRpArSuSIvfKIC34GE5LT1G45DRbVw3rfgYEoSvtqraaSh67hEI1lBOgWmJ425rmIkwALQQpnjeOk9rRJNdAp9g/s1600/buku1.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifYFJvdvpdEL95rBIx6P7y2taO53mp-lgHVsjOvCP12c00Mx87EyuwaRpArSuSIvfKIC34GE5LT1G45DRbVw3rfgYEoSvtqraaSh67hEI1lBOgWmJ425rmIkwALQQpnjeOk9rRJNdAp9g/s1600/buku1.png" /></a></div></span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bacalah secara seksama sebagai atau seluruh isi teks atau buku sesuai dengan kebutuhan</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tandailah bagian-bagian yang merupakan inti-inti persoalan dari setiap persoalan teks / buku dengan menggunakan tinta penanda</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bacalah setiap paragraf pada bagian yang sudah ditandai dengan cermat dan tentukan ide pokok dari paragraf-paragraf tersebut.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">daftarlah ide-ide pokok tersebut menjadi rumusan pokok-pokok pikiran teks / buku.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tulislah pokok-pokok pikiran teks / buku dalam kalimat-kalimat pendek menjadi paragraf-paragraf yang baik dan sistematis.</span></li></ol><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Langkah-langkah meringkas buku :</span><br /><ol style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membaca naskah asli untuk menangkap kesan umum dan sudut pandang pengarang</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mencatat gagasan utama</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membuat reproduks yaitu, menyusun kembali suatu karangan singkat (ringkasan)</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ketentuan tambahan : </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menggunakan kalimat tunggal, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, ringkasan gagasan diganti dengan gagasan sentral saja, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">jumlah alenia tergantung di besarnya ringkasan dan jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang.</span></li></ol><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Berikut ini beberapa contoh soal tentang meringkas buku.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1. Penulisan judul karangan yang tepat adalah ....</span><br /><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. Berkunjung ke Panti Asuhan Mutiara Bunda</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. Berkunjung Ke Panti Asuhan Mutiara Bunda</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. Berkunjung ke panti asuhan Mutiara Bunda</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. Berkunjung ke Panti Asuhan Mutiara Bunda. </span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Penulisan judul yang tepat adalah pada opsi a. </span><br /><ol style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Penulisan judul menggunakan huruf kapital pada awal setiap kata yang menjadi unsur judul, kecuali kata depan dan kata penghuung. </span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Penulisan judul tidak menggunakan tanda titik. </span></li></ol><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Berikut ini merupakan bagian-bagian yang umum terdapat di dalam sebuah buku, kecuali ....</span><br /><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. sampul yang berisi judul buku dan nama pengarang</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. daftar isi yang memuat judul bab, subbab, atau episode dan halamannya</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. isi buku yang terdiri atas judul bab, subbab, atau episode</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. nama-nama orang yang dibicarakan di dalam buku </span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Secara umum bagian-bagian buku adalah</span><br /><ol style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sampul buku yang berisi judul buku dan nama pengarang.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kata pengantar.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Daftar isi yang memuat judul bab, subbab, atau episode dan halamannya.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">isi buku yang terdiri atas judul bab, subbab, atau episode.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Penutup, biasanya berupa kesimpulan atau memuat biografi penulis.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Daftar Pustaka. </span></li></ol><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Meringkas isi buku adalah kegiatan ....</span><br /><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. menjelaskan</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. membaca</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. merangkum</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. mendengarkan </span></li></ul><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Meringkas sama dengan merangkum. </span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Penggunaan tanda kurung yang tidak tepat terdapat dalam kalimat ....</span><br /><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. Ibu membeli sayuran (bayam dan kangkung) di pasar.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. Para mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan kegiatan bakti sosial.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. Bu Hani (guru kelas VI) sedang mengikuti diklat.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. Siswa yang sakit boleh istirahat di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). </span></li></ul><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Penggunaan tanda kurung pada pilihan jawaban a tidak tepat, seharusnya tanda kurung dihilangkan. </span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">5. Penulisan kalimat langsung yang benar di bawah ini adalah ....</span><br /><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. Pak Guru berkata, "Kalian harus rajin belajar!"</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. "Pak Guru berkata," Kalian harus rajin belajar!</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. Pak Guru berkata: "Kalian harus rajin belajar!"</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. Pak Guru berkata, 'Kalian harus rajin belajar!' </span></li></ul><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Penulisan kalimat langsung yang tepat adalah:</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pak Guru berkata, "Kalian harus rajin belajar!" </span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">6. Wah, bagus sekali handphone-mu (...)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    Kalimat di atas seharusnya diakhiri dengan tanda baca ....</span><br /><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. koma (,)</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. titik (.)</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. seru (!)</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. tanya (?) </span></li></ul><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kalimat tersebut merupakan kalimat yang menggunakan kata seru (wah, aduh, amboi, dsb.) sehingga harus diakhiri dengan tanda seru (!) </span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">7. Meringkas buku diperlukan untuk memahami ....</span><br /><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. gagasan utama sebuah buku</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. latar belakang penulis buku</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. bahasa yang digunakan penulis</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. kesalahan yang terdapat dalam buku </span></li></ul><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Meringkas buku berguna untuk mengetahui gagasan utama sebuah buku. </span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">8. Jika kita akan meringkas isi buku, hal-hal berikut ini harus kita lakukan, kecuali ....</span><br /><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. mencatat judul buku yang akan kita ringkas.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. Membeli buku sebanyak mungkin.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. Membaca buku yang akan diringkas.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. Mencatat garis besar isinya dan merangkainya menjadi sebuah ringkasan. </span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Langkah-langkah meringkas isi buku adalah </span><br /><ol style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Membaca buku dengan cermat.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mencatat garis besar isinya dan merangkainya menjadi sebuah ringkasan. </span></li></ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">9. Perhatikan paragraf di bawah ini  !</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebelum beraktivitas, biasakan dengan makan pagi karena dengan makan pagi akan menciptakan semangat kita untuk melewati hari-hari yang penuh dengan kegiatan dan tantangan. Dengan makan pagi yang penuh gizi terlebih dahulu kita akan menjadi orang yang aktif, sehat, dan cerdas.</span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Inti dari paragraf tersebut adalah ....</span><br /><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. kandungan gizi dalam makan pagi</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. jenis-jenis makanan untuk makan pagi</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. makan pagi sangat mahal harganya</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. makan pagi sangat penting untuk mengawali aktivitas </span></li></ul><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Inti dari paragraf di atas adalah makan pagi sangat penting untuk mengawali aktivitas. </span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">10. Aduh buku Bahasa Indonesiaku tertinggal</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">      Tanda baca yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ...</span><br /><ul style="text-align: left;"><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. koma (,) dan titik (.)</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. koma (,) dan tanda tanya (?)</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. titik dua (:) dan tanda seru (!)</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. koma (,) dan tanda seru (!) </span></li></ul><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tanda baca yang tepat untuk penulisan kalimat tersebut adalah koma (,) dan tanda seru (!)</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Aduh, buku Bahasa Indonesiaku tertinggal ! </span></blockquote></div>

Soal UH Meringkas Isi Buku

Ringkasan merupakan penyajian singkat sari suatu karangan asli, tetapi dengan tetap mempertahankan urutan asli dan sudut pandang pengarang a...

Read more »

Permainan Sepakbola

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sepak bola adalah olah raga terpopuler di seluruh dunia, olah raga ini dimainkan oleh 2 tim yang beranggotakan 11 orang. Kedua tim bermain di atas lapangan berbentuk persegi panjang dengan tujuan utama memasukkan bola ke gawang lawan. Pertandingan sepak bola dipimpin oleh seorang wasit dan 2 orang hakim garis sebagai pembantunya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berikut ini adalah ukuran lapangan sepak bola yang sudah diresmikan oleh FIFA.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS7ChL4qlHGW7hRP5zeXqtOiWNtOmjwaC2c6fln0t9WxYWY4uOrsGQQPgoWR2cgSfku9njFoSCmQHCeTZ2xQvtYAyBWR42uC62lyHQ6kLH2y_PJucH38K1vbhybGNHQYEAWefhZOdNn2Q/s1600/lapangan+bola12.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgS7ChL4qlHGW7hRP5zeXqtOiWNtOmjwaC2c6fln0t9WxYWY4uOrsGQQPgoWR2cgSfku9njFoSCmQHCeTZ2xQvtYAyBWR42uC62lyHQ6kLH2y_PJucH38K1vbhybGNHQYEAWefhZOdNn2Q/s1600/lapangan+bola12.png" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Panjang lapangan sepak bola minimal 90 m dan maksimal 120 m.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lebar lapangan sepak bola minimal 45 m dan maksimal 90 m.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada tengah lapangan terdapat lingkaran dengan jari-jari 9,15 m.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lebar gawang 7,3 m dan tingginya 2,4 m.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Penalty Area panjangnya 40,3 m dan lebarnya 16,5 m.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Area penjaga gawang (6 yard box) panjangnya 29 m dan lebarnya 5,5 m.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jarak dari garis gawang ke titik pinalty adalah 11 m.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rumput lapangan sepakbola umumnya berwarna hijau dengan ketebalanan garis pembatas yaitu 10 cm.</span></li></ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lapangan Sepak Bola dan Peralatan untuk anak SD</span></div><table border="0" cellpadding="4" cellspacing="0" style="background-color: #f8f8f8; border-collapse: collapse; border: 0px solid rgb(255, 153, 0); margin: 0em 0px 0em 0em; text-align: justify;"><tbody><tr><td style="background-color: #f8f8f8;" width="300"><div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><script type="text/javascript"><!-- google_ad_client = "ca-pub-0913034260089375"; /* Keempat */ google_ad_slot = "9528168813"; google_ad_width = 300; google_ad_height = 250; //--></script><br /><script src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js" type="text/javascript"></script></span></div></div></td><td style="background-color: #f8f8f8;" width="350"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">a. Lapangan sepak bola untuk anak SD:</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">panjang = 70 m</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lebar = 50 m</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">daerah gawang = 4 x 13 m</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">daerah hukuman = 12 x 25 m</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">garis tengah lingkaran = 9,15 m</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">titik penalti = 11 m dari garis gawang</span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: justify;">b. Gawang:</span><br /><span style="background-color: transparent; font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: justify;">tinggi = 2 m</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lebar = 5 m</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bahan = kayu, logam, fiberglass</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tebal = maksimal 12 cm</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. Bola:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terbuat dari kulit</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berat = 396 – 453 gram</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">keliling = 68 – 71 cm</span></div></div></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Pemain</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Secara umum kita semua tahu bahwa sepakbola dimainkan oleh 11 orang dan ada posisi pemain sepak bola yang selama ini selalu kita dengar seperti kiper, striker, pemain sayap atau bek. Ada posisi pemain sepakbola yang mengharuskan dia mengerjakan tugas tertentu, ada posisi yang membuat pemain memiliki tanggungjawab pada sisi lapangan tertentu, ada posisi yang membuat pemain harus mengikuti lawan kemanapun juga, dan lain-lain. Bila ditinjau dari posisinya, lapangan permainan sepakbola dibagi tiga garis yaitu garis belakang, garis tengah dan garis depan. Dalam ketiga garis itu terdapat posisi-posisi sebagai berikut</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Penjaga Gawang (Goal Keeper)</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kiper termasuk pemain yang bergerak di garis belakang, tidak ada tugas khusus dari kiper kecuali sebagai palang pintu terakhir dari gawang.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bek (Centre Back)</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berada di garis belakang, biasanya posisi ini berada tepat di depan kiper, yang menjalankan posisi ini bisa dua atau tiga orang sesuai formasi tim. Dalam permainan, posisi ini bisa divariasikan menjadi Ball Playing Defender, Sweeper, Libero, atau Limited Defender.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bek Sayap (Wing Back)</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berada di garis belakang, wing back berposisi di bagian kanan atau kiri luar lapangan. Tugasnya adalah membantu penyerangan lewat sayap dan cepat kembali ke posisi semula bila tim sedang diserang. Oleh karena itu kita sering melihat seorang wing back ikut berada di dekat gawang lawan dalam skema penyerangan. Dalam kondisi tertentu, posisi ini bisa divariasikan menjadi full back.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gelandang Bertahan (Defensive Midfielder)</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Posisi ini terhitung unik karena berada di antara garis belakang dan garis tengah. Tugas pemain di posisi ini adalah penyeimbang kedua lini, penahan bola pertama kali saat tim diserang (sebelum bola tiba di bek), sekaligus perusak skema serangan lawan. Dalam situasi tertentu pemain ini kadang diplot menjadi playmaker (deep-lying playmaker). Pemain ini beroperasi di garis tengah, yang menjalankan posisi ini bisa dua atau tiga orang sesuai formasi tim. Dalam permainan posisi ini bisa divariasikan menjadi Box To Box Midfielder dan Advanced Playmaker.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pemain Sayap (Winger)</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hampir seperti wingback tadi, winger berposisi di bagian kanan atau kiri luar lapangan hanya winger lebih beroperasi di garis tengah. Dalam permainan posisi ini bisa divariasikan menjadi Wide Midfielder atau Defensive Winger.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gelandang Serang (Attacking Midfielder)</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Posisi ini berada di antara garis tengah dan garis depan. Pemain yang berada di posisi ini memiliki tugas menyuplai bola kepada striker sekaligus membantu kinerja pemain di lini tengah. Dalam permainan posisi ini bisa divariasikan menjadi Inside Forward dan Trequartista.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Penyerang (Striker)</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pemain ini bertugas di garis depan. Tugas utamanya adalah mencetak gol, meskipun dia tidak dilarang untuk membantu pertahanan atau garis tengah. Dalam situasi tertentu posisi ini bisa divariasikan menjadi Poacher, Target Man, Advanced Forward, Deep Lying Forward, Complete Forward, atau Defensive Forward.</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Teknik Dasar Permainan Sepak Bola</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik dasar dalam permainan sepak bola terdiri dari menendang, menerima/mengontrol, menggiring, dan menyundul bola.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Menendang Bola  </b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cara efektif dalam melakukan tendangan adalah : Posisi Kepala, Posisi kaki, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bagian dari bola yang akan ditendang, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kekuatan kaki, dan Bagian kaki untuk menendang.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Posisi Kepala</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Yang dimaksud dengan posisi kepala yaitu sebelum menendang bola futsal lovers haruslah merekam kondisi lapangan, dimana posisi teman dan lawan berada, agar futsal lovers dapat menentukan kearah mana bola akan ditendang. Setelah terekam semua, kepala kemudian mengarah ke bola dan mata mengkoordinasikan bagian dari bola mana yang akan ditendang.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Posisi Kaki</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jika posisi kaki berada di sisi depan bola, maka bola akan berjalan lurus dan mendatar di tanah. Jika posisi kaki berada disisi samping bola maka tidak terlalu kencang larinya. Sedangkan jika posisi berada di sisi belakang bola, maka hasilnya bola akan melambung tinggi.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bagian dari bola yang akan ditendang</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam menendang bagian mana bola yang akan ditendang akan berpengaruh terhadap jalannya bola. Jika menendang sisi kiri bola, maka bola akan bergerak melengkung ke kanan. Jika menendang tepat di bagian tengah bola, maka bola akan bergerak lurus ke depan. Jika menendang dari sisi kanan bola, maka bola akan bergerak menlengkung ke kiri. Sedangkan jika menendang tepat diatas bola, kemungkinan besar bola tidak akan bergerak kemana-mana. Dan jika anda menendang tepat di bagian bawah bola maka bola terangkat serta melambung ke depan.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kekuatan Kaki</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Laju cepat atau lambatnya bola ditentukan oleh seberapa kuat kaki anda sebelum menendang atau melakukan ancang-ancang.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bagian kaki untuk menendanng</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Daerah sisi dalam kaki lebih banyak digunakan pada permainan futsal. Dikarenakan tingkat keakuratannya cukup tinggi dalam melakukan passing atau umpan.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Teknik Menendang Bola</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ada enam teknik cara menendang bola. Beberapa dari teknik tersebut sering kita lakukan, namun beberapa yang lain dibutuhkan teknik latihan tersendiri. Ketujuh teknik tersebut :</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menendang dengan sisi dalam kaki</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menendang dengan sisi luar kaki</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menendang dengan punggung bagian dalam kaki</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menendang dengan tumit</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Menendang dengan sisi dalam kaki (Inside of the foot)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik menendang ini digunakan dengan kaki bagian dalam digunakan untuk mengoper jarak pendek (short passing). Teknik menendang ini adalah yang paling sering dilakukan dengan cukup akurat untuk memberikan umpan, tendangan jarak dekat dan biasa dilakukan untuk melakukan tendangan penalti.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dilakukan dengan cara :</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Posisi badan menghadap sasaran di belakang bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki tumpuan berada di samping bola, lutut sedikit ditekuk</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai bola.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tempatkan kaki tepat di area tengah bola.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Menendang dengan sisi luar kaki</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik menendang dengan menggunakan sisi kaki bagian luar biasanya dilakukan untuk memberikan umpan menyilang ke rekan yang berada di daerah berlawan dengan kita atau untuk memberikan umpan-umpan terobosan menipu lawan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dilakukan dengan cara :</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Posisi badan berada di samping bola ke arah bola akan diumpan</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki tumpuan berada dibelakang atau sejajar dengan bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki untuk menendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke samping sehingga mengenai bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tempatkan kaki tepat di sisi kanan/kiri bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Setelah menendang kaki tetap mengayun ke samping mengikuti arah bola</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. Menendang dengan punggung kaki (kura-kura)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang (shooting at the goal). Dilakukan dengan cara :</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Posisi badan berada di belakang bola sedikit condong ke depan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki tumpuan diletakkan di samping bola dan ujung kaki menghadap sasaran dan lutut sedikit ditekuk.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki untuk menendang berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap sasaran, kemudian ayunkan kedepan</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tempatkan punggung kaki tepat di tengah-tengah bola.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">d. Menendang dengan punggung bagian dalam kaki</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pada umumnya menendang dengan bagian dalam kaki digunakan untuk mengoper jarak jauh (long passing). Namun di permainan futsal teknik menendang dengan cara ini jarang dipergunakan. Dilakukan dengan cara :</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Posisi badan berada dibelakang bola sedikit serong.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki tumpuan diletakkan di samping bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki untuk menendang ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tempatkan punggung bagian dalam kaki pada tengah bawah bola, pada saat kaki mengenai bola, pergelangan kaki ditengangkan</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Setelah menendang kaki tetap mengayun ke depan mengikuti arah bola.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">e. Menendang dengan tumit</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik menendang dengan tumit biasanya digunakan pada saat kondisi terjepit untuk menghindari hadangan lawan atau dalam posisi membelakangi gawang. Bola yang dialirkan tidak terlalu kencang dan pastikan teman anda berada di belakang posisi anda.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dilakukan dengan cara :</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Posisi badan berada di depan bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki tumpuan berada di samping bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tempatkan tumit kaki di depan bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ayunkan kaki kedepan dan tarik kebelakang</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tempatkan tumit di tengah-tengah bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Setelah menendang kaki mengayun ke belakang sedikit mengikuti arah bola</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">f. Menendang dengan ujung jari kaki/sepatu</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik menendang dengan ujung jari kaki/sepatu biasa disebut futsalovers dengan istilah ”concong” yaitu menggunakan moncong atau ujung sepatu. Jarang digunakan, biasanya dilakukan dalam kondisi berhadap-hadapan satu-satu dengan penjaga gawang. Atau juga pada saat kondisi terjepit dalam tekanan lawan. Dilakukan dengan cara :</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Posisi badan berada di belakang bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki tumpuan berada di belakang bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tempatkan ujung jari kaki/sepatu tepat di tengah-tengah bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tendang dengan mendorong bola dengan ujung jari kaki/sepatu</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Setelah menendang kaki sedikit ditarik kembali kebelakang</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">g. Mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik menendang dengan mengangkat bola dengan ujung jari kaki/sepatu diperlukan keahlian dan latihan terus-menerus, karena biasanya dilakukan pada saat kondisi terjepit dan tidak memungkinkan melakukan tendangan atau umpan mendatar. Bola akan diangkat melewati lawan ke sisi pojok lapangan di daerah lawan baik menyilang atau sejajar. Dilakukan dengan cara :</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Posisi badan berada di belakang bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kaki tumpuan berada disamping bola dan lutut sedikit di tekuk</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tempatkan ujung jari kaki/sepatu untuk menendang tepat dibawah bola</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Angkat bola dan ayunkan kaki kedepan</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Setelah bola diangkat kaki mengayun mengikuti arah bola</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Teknik Mengontrol Bola</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Apabila pemain bola tidak bisa mengontrol bola dengan baik, sangat tidak mungkin terjadi umpan dan tembakan yang baik. kemampuan mengontrol bola sangat penting untuk diperhatikan dan ditingkatkan. Mengontrol bola bisa dilakukan dengan hampir semua bagian tubuh, terutama dengan kaki bagian dalam, dada,dan paha. Dengan tubuh bagian mana pun untuk mengontrol bola pada dasarnya memiliki prinsip yang sama. Sesaat sebelum bola tiba, pastikan bagian tubuh yang digunakan untuk mengontrol bola dan mencegah bola memantul kembali ke depan dengan cukup keras.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengontrol dengan kaki bagian dalam</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengontrol dengan kaki bagian dalam merupakan cara yang baik untuk mengontrol bola yang meluncur di atas lapangan. Pindahkan bobot tubuh pada kaki tumpuan, gunakan lengan untuk keseimbangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketika bola datang, angkatlah dan redamlah bola dengan sedikit menarik kaki ke belakang sambil mengarahkan bola ke bawah. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bola akan jatuh ke tanah, siap untuk diumpankan ke pemain lain. Kamu juga dapat berlari dengan menggiring bola atau melakukan tembakan ke gawang.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengontrol dengan dada</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk melakukannya, rentangkan kaki dengan lebar untuk keseimbangan. Saat bola datang, condongkan tubuh ke belakang untuk meredamnya.Ketika bola jatuh di depan, letakkan kaki di atas bola untuk mengontrolnya.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengontrol dengan paha</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bola juga dapat dikontrol dengan menggunakan paha.Angkatlah kaki bagian atas sehingga hampir sejajar dengan tanah.Rentangkan tangan ke samping untuk menjaga kleseimbangan.Kepala tidak bergerak dan memperhatikan bola. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Terima bola dengan paha bagian tengah. Tarik paha ke bawah.Tempatkan bola di dekat kaki, lindungi bola dari lawan.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Teknik Menggiring Bola (Dribbling)</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :</span><br /><ol><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> Untuk melewati lawan</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman. </span></li></ol><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kelebihan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiringbola (dribbling). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Berikut dapat dijelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :</span><br /><ol><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.</span></li></ol><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Teknik Menyundul Bola</b></span></div><div style="text-align: justify;"><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menyundul bola merupakan salah satu teknik dasar sepakbola yang menuntut skill yang tinggi untuk memenangkan bola-bola lambung di atas kepala, baik untuk mengoperkan bola atau mencetak gol ke gawang lawan. Kepandaian menyundul bola itu berarti akan memenangkan setiap permainan bola melambung di atas kepala.</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menyundul bola dapat dilakukan dengan baik, jika seorang pemainsepakbola mengetahui prinsip dasar menyundul bola yang benar. Menyundul bola harus memakai dahi dan mata harus selalu terbuka jangan sekali-kali mata tertutup. Hal utama yang perlu diingat dalam menyundul bola adalah menjaga mata tetap terbuka dan menggunakan dahi, bukan bagian atas kepala. Menyundul bola bukan merupakan hal yang mudah, apalagi bagi pemain pemula. Untuk dapat menyundul bola dengan baik, seorang pemain harus menguasia teknik menyundul bola yang benar.</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik menyundul bola adalah sebagai berikut:</span></div><div><ol><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berdirilah sejajar dengan bola. Dengan satu kaki di depan kaki yang lain, tekuk lutut dan punggung agak condong ke belakang.</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li>Saat bola datang mendekat, usahakan mata anda tetap terbuka. Tetap santai sampai pada menit-menit terakhir.</li><li>Sundullah bola dengan dahi anda. Jika anda menggunkan bagian kepala lain, maka akan terasa sakit.</li><li>Dorong bola menjauh, sambil tetap mengencangkan otot-otot leher, sehingga kepala dapat mengarahkan bola tersebut ke arah yang diinginkan.</li></span></ol></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menyundul bola merupakan gerakan dari seluruh anggota badan yaitu dari gerakan kaki, badan, otot-otot leher  dan kepala, mata tetap terbuka. Bagian-bagian badan tersebut merupakan rangkaian gerakan menyundul bola yang harus dikoordinasikan secara baik dan harmonis. Penyundul bola yang baik memerlukan koordinasi yang baik antara lengan, kaki, bahu, leher dan kepala dan itu memerlukan latihan praktek.</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kemampuan seorang pemain mengkoordinasikan bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam gerakan menyundul bola, maka sundulan yang dilakukan akan berhasil dengan baik sesuai yang diharapkan.</span></div></div></div>

Permainan Sepakbola

Sepak bola adalah olah raga terpopuler di seluruh dunia, olah raga ini dimainkan oleh 2 tim yang beranggotakan 11 orang. Kedua tim bermain d...

Read more »

Menggambar Ilustrasi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menggambar Ilustrasi. </span></span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ilustrasi berasal dari bahasa Latin Ilustrate yang berarti menjelaskan. Jadi gambar ilustrasi merupakan karya seni rupa dua dimensi yang bertujuan untuk memperjelas suatu pengertian.  Gambar ilustrasi memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut</span></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><ol><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Memperjelas alur atau isi cerita.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Memperjelas isi pesan dalam promosi suatu barang.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menarik perhatian.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menambah nilai artistik/keindahan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Media pengungkapan perasaan penggambarnya.</span></li></ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Seni ilustrasi di Indonesia sudah di kenal sudah lama, hanya tidak di populerkan seperti saat ini. Hal ini terbukti dengan adanya gambar-gambar yang terdapat di lembaran daun lontar yang fungsinya juga sebagai hiasan. Contoh lainnya yaitu Wayang beber. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketika Balai Pustaka didirikan pada tanggal 22 Septamber 1917, banyak bermunculan ilustrator dari Indonesia yang bekerja di majalah Panji terbitan Balai Pustaka. Misalnya Ardisoma, Abdul Salam, Kasidi, Nasroen, dan sebagainya.</span><br /><b><br /></b> <b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Corak Gambar Ilustrasi</span></b><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1.  Realis</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Realis artinya gambar dibuat sesuai dengan keadaan yang sebernarnya, baik prooprsi maupun anatomi dibuat sama menyerupai dengan objek yang di gambar. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Gambar karikatural dibedakan menjadi dua, yaitu gambar karikatur dan gambar kartun.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2.  Karikatur</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Karikatur berasal dari bahasa Italia caricature yang berarti melebih-lebihkan atau mengubah bentuk (deformasi). Gambar karikatur menampilkan objek seseorang denagn karakter yang aneh dan lucu dan mengandung kritikkan dan sindiran.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3.  Kartun</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kartun adalah gambar yang berfungsi menghibur, karena berisikan humor. Gambar kartun dapat berupa tokoh binatang atau manusia. William Hogart merupakan Tokoh yang dikenal sebagai Bapak Kartun Modern. Kartunis yang terkenal di Indonesia adalah Hari Pede, Gunawan Raharjo, Itos Budi Santosa, dan sebagainya.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Gambar Dekoratif</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gambar dekoratif diwujudkan dengan cara menstiril atau mengubah bentuk yang ada di alam tanpa meninggalkan ciri khasnya. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Corak dekoratif adalah corak yang sering ditemukan terutama dalam rumah.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Unsur Utama Gambar Ilustrasi</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1.   Gambar Manusia</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk dapat menggambar tokoh manusia yang baik kita perlu mengetahui dan menguasai proporsi dan anatomi tubuh manusia. Proporsi artinya perbandingan bagian per bagian dengan keseluruhan. Sedangkan anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot yang menentukan besar kecil dan cekung-cembung (menonjol-tidaknya) tubuh manusia sehigga menentukan bentuk keseluruhan tubuh.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Gambar Tokoh Binatang.</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam menggambar tokoh binatang juga perlu diperhatikan proporsi dan anatominya. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara, dan air.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Gambar Tumbuhan.</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menggambar tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara sederhana dan lengkap. Dalam menggambar secarasederhana, tumbuhan tidak digambarkan secara mendetail, tetapi hanya berupa kesan tumbuhan. Dalam menggambar lengkap, tumbuhan digambarkan dengan mendetail dan cermat bagiannya.</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><b> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ragam Gambar Ilustrasi</span></b><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Komik</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Komik berasal dari kata comic yang berarti lucu atau jenaka. Dalam penyajiannya, komik terdiri dari rangkaian gambar yang satu dengan lainnya saling melengkapi dan mengandung suatu cerita atau disebut comic strip.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Cover</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cover berarti kulit atau sampul pada majalah atau buku. Gambar pada cover memuat atau mewakili isi buku atau majalah. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Di majalah atau surat kabar dibagian sesudah atau sebelum tulisan selesai sering terdapat gambar yang disebut vignette (baca = vinyet). vignette adalah gambar yang berfungsi untuk menghias atau mengisi kolom atau halaman kosong pada majalah atau surat kabar.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Ilustrasi Karya Sastra</span><br /><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Karya sastra dengan berbagai jenis, seperti cerita pendek atau cerita bergambar, akan tampak menarik bila terdapat gambar ilustrasinya. Selain itu, ilustrasi akan membuat orang tertarik untuk membacanya.</span></blockquote><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Teknik dan Media</b></span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menggambar ilustrasi dapat dilakukan dengan teknik kering </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau teknik basah. Media untuk menggambar ilustrasi dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">teknik kering yaitu pensil, arang, kapur, krayon, atau bahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lain yang tidak memerlukan air atau minyak sebagai pengencer. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Media untuk teknik basah yaitu cat air, cat minyak, tinta, atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer.</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Langkah-Langkah Menggambar Ilustrasi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tahap-tahap yang harus dilalui </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam menggambar ilustrasi, yaitu persiapan bahan, penentuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tema, pembuatan sketsa, dan penyempurnaan gambar. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Persiapan Bahan dan Alat</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebelum menyiapkan bahan dan alat, sebaiknya kamu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tentukan dahulu jenis teknik yang akan kamu gunakan, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">teknik basah atau teknik kering? Setelah itu, persiapkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">alat dan bahannya.</span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Penentuan Tema</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gagasan bersumber dari bahan yang akan diilustrsikan. Setelah ada gagasan, tentukanlah adegan apa yang akan digambar, siapa saja tokohnya, bagaimana suasananya, tentukan pula corak gambar dan media yang akan kamu gunakan.Penentuan tema sebelum menggambar dapat memudah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kan kita dalam menentukan objek. Tema yang masih </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">luas dapat disederhanakan.  </span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. Pembuatan Sketsa</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Setelah menentukan tema langkah selanjutnya yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membuat sketsa. Sketsa sebaiknya dibuat lebih dari satu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">agar kita dapat memilih yang terbaik.  </span></blockquote></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">d. Penyempurnaan Gambar</span></div><div style="text-align: justify;"><blockquote class="tr_bq"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dari beberapa sketsa yang dibuat dapat dipilih satu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang menurutmu paling baik. </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtvz1-tA6AxfVB9uKs-4jz3L6n1VtU_VnX367IsCxdtnh0RnhIMFbgmm8Jhh42Ew28zHBB2H8mqBwio_BLtoQaVihOu2H1PFc4WYEupQN2KgnrAPyZOjI6t1anHkbcUGs3FVVTRmTMuZU/s1600/ilustrasi123.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="108" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtvz1-tA6AxfVB9uKs-4jz3L6n1VtU_VnX367IsCxdtnh0RnhIMFbgmm8Jhh42Ew28zHBB2H8mqBwio_BLtoQaVihOu2H1PFc4WYEupQN2KgnrAPyZOjI6t1anHkbcUGs3FVVTRmTMuZU/s320/ilustrasi123.png" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kemudian, sempurnakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan menghapus garis-garis yang tidak perlu dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menambah garis atau coretan yang dirasa perlu agar gambar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tampak lebih hidup. Jika sudah mantap warnai gambarmu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan baik. Perhatikan contoh gambar disamping. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Gambar kemudian diwarnai dengan media cat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">air.</span></blockquote></div></div>

Menggambar Ilustrasi

Menggambar Ilustrasi.  Ilustrasi berasal dari bahasa Latin Ilustrate yang berarti menjelaskan. Jadi gambar ilustrasi merupakan karya seni ru...

Read more »

Berbagai Teknik Membatik

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berbagai Teknik Membatik. Seni batik merupakan salah satu jenis kesenian khas Indo nesia. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Daerah pembuatannya tersebar di hampir seluruh wilayah Nusantara. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tiap daerah pembatikan memiliki keunikan atau kekhasan. Keunikan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut dalam hal <a href="http://mastugino.blogspot.com/2013/09/jenis-motif-batik.html" target="_blank">motif atau corak</a>, teknik pembuatan, dan makna </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">simboliknya. Oleh karena itu, berbicara mengenai batik menjadi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hal yang menarik dan tidak pernah ada habisnya. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Membatik diartikan sebagai proses pembuatan motif atau ragam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hias pada kain dengan perintangan. Adapun ciri khas batik ialah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penggambaran motif dalam bentuk negatif atau klise. Motif dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bentuk klise dapat diciptakan dalam berbagai cara. Cara-cara tersebut</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">sebagai berikut:</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">merintangi sebagian pola dengan alat canting tradisional </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">( canting tulis).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merintangi sebagian pola dengan alat canting cap.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merintangi dengan pengikatan (teknik celup ikat).</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sebagian motif atau pola batik pada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kain diikat atau ditutup lilin, baik dengan canting tradisional atau canting cap. Kemudian, kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bagian kain yang diikat atau ditutup lilin tidak akan terkena bahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pewarna. Setelah proses penghilangan lilin atau ikatan kain dibuka, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bagian tersebut tetap berwarna putih atau berwarna seperti sebelum </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">proses pencelupan. Motif inilah yang disebut motif dalam bentuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negatif atau klise.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Teknik Canting Tulis</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">alat yang disebut canting (Jawa). Canting terbuat dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tembaga ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di ujungnya. Canting berfungsi untuk menorehkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">cairan malam pada sebagian pola. Saat kain dimasukkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">membatik tradisional.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sebagai alat untuk melukis batik, canting batik dibedakan menjadi beberapa macam, canting batik menurut fungsinya, canting menurut besar kecilnya cucuk, dan canting batik menurut banyaknya cucuk atau carat.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Canting Batik Menurut Fungsinya</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting Batik Rengreng, Canting batik ini mempunyai cucuk tunggal dan tidak terlalu besar, diameter 1-2.5 mm. Fungsinya untuk membuat pola pertama pada batik tulis atau terkenal dengan istilah merengreng. Pola pertama atau dasar tidak terlalu rumit karena belum ada isian maupun tembokan atau pulasan pada kain.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Isen, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik isen mempunyai cucuk tunggal dan banyak sesuai dengan motif yang diinginkan, diameter canting ini lebih kecil 0.5-1.5 mm.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Canting Batik Menurut Ukurannya</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Cucuk Kecil, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Adalah canting batik bercucuk kecil digunakan untuk membuat isen pada pola batik yang telah direngreng.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Cucuk Sedang, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik ini digunakan untuk membuat pola pertama sebagai pola dasar dalam pembuatan batik tulis.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Cucuk Besar. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Digunakan untuk membuat pola-pola yang berukuran besar. Pola tersebut dipilih untuk membuat perbedaan antara pola utama dan pola tambahan. Tapi tidak semuanya pola diperlakukan seperti itu karena akan memakan waktu yang lebih lama untuk memilih pola yang akan diperbesar. Di daerah Trusmi, Cirebon canting batik ini digunakan untuk membuat tembokan atau pulasan pada kain, biasanya ujung cucuk ditambah dengan balutan kain sehingga diameter yang didapat lebih besar.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Canting Batik Menurut Banyaknya Cucuk atau Carat</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Cecekan, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik ini tergolong canting isen yang mempunyai carat tunggal. Fungsinya sebagai pembuat titik-titik isen atau isen lainnya seperti isen ukel, pada motif batik.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Loron, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Diambil dari kata loro (dua dalam bahasa jawa), yang berarti <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNkQfFnbWH4ddH_q84NhfHbDFH-4f0HVlj5cYIPkFpZT1B37lObZOUdaCcHQBgTxJsBPz5cXnUDBuHLeEZK4D7aLx9Ty_oq29oIjxlweFugnMbVvBH8b9kN-fsamJEWFoRxVD0oocdgS4/s1600/macam2-canting2.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNkQfFnbWH4ddH_q84NhfHbDFH-4f0HVlj5cYIPkFpZT1B37lObZOUdaCcHQBgTxJsBPz5cXnUDBuHLeEZK4D7aLx9Ty_oq29oIjxlweFugnMbVvBH8b9kN-fsamJEWFoRxVD0oocdgS4/s1600/macam2-canting2.png" /></a></div>canting batik ini mempunyai cucuk dua atas dan bawah. Fungsinya untuk membuat garis rangkap pada pola batik seperti batasan pada bogem.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Telon, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik telon mempunyai cucuk tiga berbentuk segitiga sama sisi. Fungsinya untuk membuat pola isen yang berbentuk segitiga.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Prapatan. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bentuk canting batik prapatan cucuknya mempunyai empat buah dengan titik pola segi empat. Fungsinya sama seperti canting batik isen lainnya sebagai pembuat pola isen sehingga menghasilkan pola segi empat.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Liman. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mempunayai cucuk lima dengan titik berbentuk lingkaran. Satu sebagai pusatnya dan keempatnya mengelilingi pusat.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Byok. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik ini cucuknya berjumlah tujuh atau lebih biasanya jumlahnya ganjil. Fungsinya untuk membuat lingkaran</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Canting Batik Galaran. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting batik galaran atau renteng mempunyai mata cucuk yang berbaris dari atas kebawah, jumlahnya empat atau lebih, biasanya berjumlah genap.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Teknik Celup Ikat</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada kain </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan ke </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam larutan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan ikatan dibuka bagian yang diikat tidak terkena warna. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Namun kini celup ikat tidak hanya dapat dilakukan dengan cara dicelup, tapi dapat juga dilakukan dengan cara disiram, disuntik, spray, dan lain-lain. Celup ikat menggunakan tali, benang, dan karet sebagai bahan penghambat atau perintang warna. Celup ikat dikenal dibeberapa daerah di Indonesia  dengan nama jumputan, tritik (Jawa Tengah dan Yogyakarta, Sasirangan (Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang).</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Alat dan Bahan Celup ikat</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Alat yang digunakan untuk mewanai kain dengan teknik Celup ikat, antara lain: tali, benang, karet. Benda-benda ini berfungsi sebagai alat pengikat bentuk-bentuk tertentu pada latar kain yang akan merintangi dan menghambat teresapnya warna pada bagian-bagian</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLDKfPAkDXR5Z_KSMMAF3NIDgtPZGGOSqIpQM-BT6uJEk-LiCSga66I2vb4mK1WLj91neqVqb-QPTdlbzsZtUK3gqTepRygiVwt0e5ellqdC-KV6u1D07XzPbjiN4FZ69CNYbaJbh63TQ/s1600/celup123.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLDKfPAkDXR5Z_KSMMAF3NIDgtPZGGOSqIpQM-BT6uJEk-LiCSga66I2vb4mK1WLj91neqVqb-QPTdlbzsZtUK3gqTepRygiVwt0e5ellqdC-KV6u1D07XzPbjiN4FZ69CNYbaJbh63TQ/s1600/celup123.png" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"> tersebut. Umumnya teknik Celup ikat menggunakan bahan dasar teksil dari serat alam, seperti: katun, sutra, atau rayon. Selain itu, juga digunakan alat pendukung pembentuk motif, seperti: kerikil, kelereng, biji-bijian, kayu, plastik, dan jarum jahit.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pewarna tekstil untuk Celup ikat menggunakan pewarna sintetik dengan pencelupan dingin. Zat pewarna sintetik ini dapat diklasifikasikan menjadi jenis pewarna langsung (rapid, procion, dan rhemazol). Alat untuk proses pewarnaan, antara lain: ember, spray bekas parfum, bekas botol air mineral dll. Ukuran dan jumlah alat-alat tersebut disesuaikan dengan jumlah dan jenis pewarna yang akan digunakan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Pembuatan corak</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik pembentukan corak pada celup ikat terdiri dari teknik jumputan, lipat, gulung,dan jahit jelujur</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Teknik jumputan, dilakukkan dengan memegang permukaan kain dengan ujung jari. Setelah itu, permukaan kain tersebut diikat dengan kuat. Cara mengikatnya dilakukan dengan ikatan datar, miring, dan kombinasi.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Teknik lipat, gulung, dan jelujur, dilakukan dengan cara meliputi, menggulung, atau menjelujur/menjahit kain. Setelah itu, kain ditarik samnpai terkumpul, lalu diikat hingga kencang. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada saat mengikat, jalinlah kain dengan kuat sehingga membentuk corak yang optimal. Untuk mendapatkan corak tertentu, bagian pada latar kain diisi dengan kerikil atau biji-bijian, selanjutnya bahan-bahan pendukung ini memudahkan zat warna masuk kedalam pori-pori kain. Setelah semua rancangan diikat, kain siap diwarnai, yaitu dengan cara dicelup.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Teknik jahit yang digunakan dalah jahit jelujur dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Seluruh corak dijahit di bagian pinggirnya dengan satu jahitan atau lebih. Setelah seluruh corak dijahit, benang ditrik dengan kuat hingga permukaan kain mengkerut, rapat, dan padat. kekuatan menarik benang ini perlu diperhatikan karena menentukan kualitas corak yang dihasilkan. Efek kerutan akan muncul membentuk corak yang sangat menarik. Penggambaran corak dilakukan terlebih dahulu diatas kertas, kemudian dibuat polanya di atas karton tebal. Corak ini kemudian digambar di atas kain berdasarkan pola dari karton tebal.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Custom, anda dapat membuat corak sesuai keinginan, tentu saja dengan cara dan teknik khusus.  </span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Teknik Printing</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Teknik printing atau<b> </b>cap merupakan cara pembuatan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">motif batik menggunakan canting cap. Canting cap merupakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ke pingan logam atau pelat berisi gambar yang agak menonjol. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Per mukaan canting cap yang menonjol dicelupkan dalam cairan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">malam (lilin batik). Selanjutnya, canting cap dicapkan pada kain. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Canting cap akan meninggalkan motif. Motif inilah yang disebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">klise. Canting cap membuat proses pemalaman lebih cepat. Oleh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karena itu, teknik printing dapat menghasilkan kain batik yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berbeda dengan batik cap, batik sablon printing ini hanya satu sisi kain mori saja yang mengalami proses pewarnaan. Sehingga warna dari batik sablon printing ini relatif lebih mudah pudar. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kelebihan dari batik sablon printing adalah kecepatan dalam produksinya, karena sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu 5 menit dengan hasil sesuai dengan ukuran plangkan yang digunakan. Selain itu motif batiknya juga bisa lebih detail. Teknik batik sablon printing umumnya digunakan oleh produsen batik untuk memenuhi seragam dalam jumlah yang cukup besar, sehingga biaya produksinya bisa lebih hemat.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Proses pembuatan batik sablon printin adalah sebagai berikut :</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Siapkan desain dalam ukuran satu bahan, kurang lebih ukuran 2 x 1 meter<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqqLRQLuKY728ebUfD-14nIoPDpgn5VvLh6-kbvLHc0bkf6W2emHpMsJ1-L841UQSXuOFElGt5QRF57-9F1uRRMbTzYg5Z8M2axokPkODa3Pdy9k55W6ua7l6nECYzV77xA_1hgrw0aq8/s1600/batik_cap.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqqLRQLuKY728ebUfD-14nIoPDpgn5VvLh6-kbvLHc0bkf6W2emHpMsJ1-L841UQSXuOFElGt5QRF57-9F1uRRMbTzYg5Z8M2axokPkODa3Pdy9k55W6ua7l6nECYzV77xA_1hgrw0aq8/s1600/batik_cap.jpg" /></a></div></span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Cetak film desain dalam plankan (plankan yang digunakan untuk batik, pori-porinya lebih besar dibandingkan dengan plankan yang biasa digunakan untuk spanduk atau kaos).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Jumlah plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan digunakan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Siapkan kain mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang kencang.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Letakkan plankan di atas kain, lalu tuangkan pewarna dan tarik pewarna dari ujung plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Keringkan kain mori yang telah diberikan warna.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ulangi langkah di atas, untuk setiap perbedaan warna dan desain.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>4. Teknik Colet</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Batik Tulis Warna. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet. Motif </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">colet biasa disebut juga dengan teknik lukis, merupakan cara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat atau pewarna </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kain jenis tertentu pada pola batik dengan alat khusus atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kuas.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hasil karya dari batik colet sangat di pengaruhi oleh cita rasa, kreatifitas dan ketelatenan (skill) maupun kombinasi warna dari pelukis batik ini. Ketika semakin kecil, rumit dan detil gambar(warna) yang di hasilkan oleh pelukis batik, dengan sendirinya akan semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet ini(jangan heran kalau anda melihat harga sebuah karya batik dengan harga yang begitu mencengangkan). </span></div></div>

Berbagai Teknik Membatik

Berbagai Teknik Membatik. Seni batik merupakan salah satu jenis kesenian khas Indo nesia.  Daerah pembuatannya tersebar di hampir seluruh wi...

Read more »

Jenis Motif Batik

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jenis Motif Batik. Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">Berdasarkan akar budayanya, motif batik dikelom pok kan menjadi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;">dua sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; text-align: left;"><br /></span></div><b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Motif Batik yang Berakar pada Budaya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Keraton Jawa</span></b><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Motif batik ini dikenal dengan istilah batik Solo-Yogya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau batik klasik. Batik klasik </span></div><div class="separator" style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiNo7ciaepAB7xpGa9gmJ8qCefDHfZp-6oaqehO4D59QiBxAZUwEpNvBsR95c6ZKUHqj9Y8N3g9GWVcBVx6MhuSxo3KWt4yXmD-vyrVXg0084eowpvRTM3Ztssf_n15ZRR5Co6rLEG6sM/s1600/batik.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em; text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><img border="0" height="121" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiNo7ciaepAB7xpGa9gmJ8qCefDHfZp-6oaqehO4D59QiBxAZUwEpNvBsR95c6ZKUHqj9Y8N3g9GWVcBVx6MhuSxo3KWt4yXmD-vyrVXg0084eowpvRTM3Ztssf_n15ZRR5Co6rLEG6sM/s320/batik.png" width="320" /></span></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">mengandung banyak simbol. Selain itu ada pembatasan dalam corak dan penggunaannya. Ada jenis motif batik yang hanya boleh dikenakan oleh raja, misalnya kain dengan motif parang rusak barong dan parang. Pada Gambar  memperlihatkan kain bermotif parang dan motif batik klasik yang disebut truntum yang digunakan oleh orang tua pengantin saat upacara perkawinan. Berdasarkan corak batik dibedakan menjadi : Batik Kraton, Batik Sudagaran, Batik Cuwiri, Batik Petani, Batik Tambal, Batik Sida Mukti, Batik Sekar Jagad, Batik Pringgondani, Batik Kawung, Batik Sida Luhur, Batik Sida Asih, dan Batik Semen Rama</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Motif Batik Bebas atau Mandiri</b></span><br /><div style="text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir0HITeZdjOvlKCRBrMYwzqTdFjO8iSj4sxmZMEwz3GfZ9axwjBPcCV_2iZCL5qDfEoq-cLAwZJaR3_5TxkkuYLmHVmFzNwMfG05zj_TaGTnYUEcUnnjLx2-GNt3o_0LhHVIUbcerKxLY/s1600/batik2.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEir0HITeZdjOvlKCRBrMYwzqTdFjO8iSj4sxmZMEwz3GfZ9axwjBPcCV_2iZCL5qDfEoq-cLAwZJaR3_5TxkkuYLmHVmFzNwMfG05zj_TaGTnYUEcUnnjLx2-GNt3o_0LhHVIUbcerKxLY/s1600/batik2.png" /></a><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Motif bebas berkembang di luar aturan atau tradisi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">keraton. Tidak ada ketentuan khusus dalam pembuatan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">motif dan pemilihan warna. Oleh karena itu, corak atau warna </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">batik jenis ini sangat bervariasi. Batik motif bebas banyak dibuat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di daerah Pesisir Utara Jawa dan daerah pembatikan lainnya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di luar Pulau Jawa, misalnya Kalimantan, Sulawesi, Madura, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan Papua. Perhatikan Gambar di samping.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berdasarkan daerah asal batik dibedakan menjadi :</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Bali, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Banyumas, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Madura, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Malang, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Pekalongan, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Solo, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Tasik, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Aceh, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Cirebon, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Jombang</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Batik Banten, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Tulungagung, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Kediri, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Kudus, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Jepara / Batik Kartini, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Brebes, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik Minangkabau.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Menurut sifatnya ada dua jenis motif batik, yaitu motif </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">batik geometris dan motif batik </span></div><div class="separator" style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidG66WBBgfmg9ZTLsmFjTTFTCrD7Or1RNnsAb4NnAbXK-YjXk8hkfRUVDyBlRF2UER6Wr3hQHdyXLssPKBGemhmUbmX2c8rsad0JiIJSwaOkYLDUfwV14vpG1IcmwyYd8YpnLpkIVV33M/s1600/batik_geometris.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidG66WBBgfmg9ZTLsmFjTTFTCrD7Or1RNnsAb4NnAbXK-YjXk8hkfRUVDyBlRF2UER6Wr3hQHdyXLssPKBGemhmUbmX2c8rsad0JiIJSwaOkYLDUfwV14vpG1IcmwyYd8YpnLpkIVV33M/s320/batik_geometris.png" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;">nongeometris. Motif nongeometris <span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">juga biasa disebut motif naturalis. </span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Motif geometris ini merupakan pola batik yang corak batiknya diulang-ulang atau antara satu bagian kebagian yang lain mempunyai kesamaan atau keserasian. Sedangkan </span></span><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">motif batik non geometris adalah motif-motif batik yang tidak geometris. Termasuk dalam motif ini adalah motis Semen, Buketan, Terang Bulan. Motif-motif golongan non geometris tersusun dari ornament-ornamen tumbuhan, Meru, Pohon Hayat, Candi, Binatang, Burung, Garuda, Ular (Naga) dalam susunan tidak teratur menurut bidang geometris meskipun dalam bidang luas akan terjadi berulang kembali susunan motif tersebut.</span></span></div></div>

Jenis Motif Batik

Jenis Motif Batik. Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah tek...

Read more »

Lompat Tinggi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lompat Tinggi. </span></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam cabang olahraga, gerakan melompat dibagi atas dua yakni Lompat Jauh dan Lompat Tinggi. Cabang olahraga lompat tinggi sudah sejak lama diperlombakan dalam kelompok atletik di Olimpiade maupun kompetisi dunia lainnya. Jika pada lompat jauh, seorang atlit dituntut untuk mencapai jarak atau secara horizontal, maka pada lompat tinggi seorang atlit dituntut memperoleh angka maksimum dalam hal ketinggian atau arah vertikal. Jadi, dengan bahasa lain, lompat tinggi adalah cabang atletik yang menguji keterampilan seseorang melompat setinggi-tingginya. Dalam olahraga lompat tinggi, keberadaan mistar sangat penting sebab ia merupakan tolak ukur pencapaian tinggi seorang atlit. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mistar dalam lompat tinggi  dipasang secara mendatar pada dua buah tiang yang tingginya</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">bisa mencapai 2,5 meter. Adapun panjang mistar tersebut paling sedikit 3,15 meter. Olahraga lompat tinggi ini dilakukan secara indoor dengan menggunakan daerah awalan yang panjangnya maksimal 15 meter dan titik tumpu datar dengan kemiringan 1 banding 100. Sementara itu, tiang lompat haruslah kokoh dan kuat. Jarak antara tiang yang satu dan tiang lainnya yakni 3.98 sampai 4.02 meter. Alat lain yang dibutuhkan dalam lompat tinggi adalah tempat mendarat yang terbuat dari karet atau kasur busa. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar peralatan lompat tinggi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Gaya Lompat Tinggi </b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sama seperti lompat jauh, di dalam cabang atletik lompat tinggi dikenal juga beberapa gaya yang didasarkan pada gaya sang atlit saat ia bergerak melayang di udara. Untuk dapat mempraktekan gaya-gaya dalam lompat tinggi dapat dijelaskan sebagai berikut. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Gaya Gunting atau <i>eastern form</i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk dapat melakukan lompat tinggi Gaya Gunting ini cukup mudah yaitu sebagai berikut. </span><br /><div class="separator" style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pelompat mengambil awalan dari tengah.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Melompat dengan bertumpu menggunakan kaki yang terdekat dengan mistar. Jika bertumpu dengan kaki kiri, maka pada saat mendarat dengan kaki kiri terlebih dahulu.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Di udara, badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Gaya Guling Perut atau <i>Straddle</i></b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gaya Guling Perut yaitu sebuah gaya yang dimulai dengan cara menikung dengan cepat. Tujuan awalan pada gaya ini adalah untuk mempersiapkan tolakan, mempersiapkan sudut lepas landas serta menciptakan arah horizontal yang kemudian akan diubah menjadi kecepatan bertikal atau ke atas. Pada proses tolakannya, gaya ini menekankan pada penggunaan 1 kaki yang paling kuat. Adapun tujuan tolakan pada gaya ini adalah untuk memperoleh saat tepat memutar untuk bisa melewati mistar, untuk merubah gerak datar atau horizontal menjadi arah atas atau vertikal.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rangkaian gerakan dalam lompat tinggi gaya guling perut terdiri dari awalan, tolakan,  sikap badan ketika berada di atas mistar, dan mendarat. Untuk lebih jelasnya dapat dijekaskan  sebagai berikut :</span><br /><div class="separator" style="text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Awalan</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berlari dengan kecepatan yang disesuaikan,</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">awalan dari samping kira-kira bersudut 30°/40° dengan tiang lompat,</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berlari agak serong dari mistar.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Tolakan</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bertumpu dengan kaki yang terdekat dengan mistar.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sesaat akan bertumpu, badan merebah sedikit atau condong ke belakang,</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kaki tumpu menolak ke atas, sehingga lutut lurus dan kedua lengan diayun ke depan atas.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kaki yang lain diayunkan dengan kuat, lurus ke depan atas,</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. Sikap badan di atas mistar</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tidur telungkup terus ber guling, serta badan dan kepala diturun kan,</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada saat badan mulai turun, lutut segera diluruskan ke belakang.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">d. Mendarat</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bila menggunakan tumpuan kaki kiri maka mendarat dengan kaki kanan terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan gerakan berguling.</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Gaya Flop</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cara melewati mistar dengan gaya ini merupakan kebalikan dari gaya straddle. Lompatan straddle berguling di atas mistar dengan perut menghadap ke bawah (ke arah mistar). Lompatan flop melewati mistar dengan punggung yang menghadap ke bawah.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rangkaian gerakan dasar lompat tinggi gaya flop yaitu:</span><br /><div class="separator" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"></span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Awalan</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berbeda dengan straddle, awalan pada flop arahnya dari depan, dilakukan dengan sangat cepat, dengan cara sedikit melingkar atau menikung, dan tegak lurus menghadap letak mistar. Awalan dari depan menuju tiang sandaran mistar sebelah kanan (bila bertumpu pada kaki kiri). Pada langkah-langkah terakhir mengubah arah serong ke kiri, tidak lagi tegak lurus pada mistar.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Tolakan</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gerakan saat menolak yaitu:</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">jika bertumpu dengan kaki kanan, kaki kanan menumpu dengan kuat,</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">kaki kiri diangkat dengan lutut ditekuk sambil memutar badan ke arah awalan,</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">badan membelakangi mistar,</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">disusul dengan gerakan melintang melewati mistar dengan punggung melengkung.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. Sikap badan di atas mistar</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sikap badan di atas mistar merupakan gaya dalam lompat tinggi. Sikap badan gaya flop adalah:</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kepala paling dulu melewati mistar,</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diikuti dengan badan yang telentang,</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">punggung menghadap mistar.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">setelah mencapai titik ketinggian maksimal dan pantat melewati mistar, kedua kaki diayun ke atas untuk dapat melewati mistar seluruhnya.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dagu ditarik ke bagian dada dan punggung atlit diusahakan ada di atas mistar dengan menyerupai busur yang melintang.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. Mendarat</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Anggota tubuh yang mendarat terlebih dahulu adalah punggung. Sikap tubuh telentang saat mendarat. Oleh karenanya, gaya lompat tinggi ini hanya mungkin dilakukan di atas busa. Jangan mencoba gaya flop di bak pasir.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam melakukan lompat tinggi, poin paling penting bagi atlit adalah membuat lompatan setinggi mungkin dengan tidak membiarkan salah satu anggota tubuh meyentuh mistar dan membuat ia berubah tempat, sebab hal tersebut akan dianggap gagal. Hal lain yang patut dihindari adalah gerak lari pada awalan yang terlampau cepat, saat hendak menolak, kaki terlalu lurus ke depan, gerakan kombinasi pada kaki atlit kurang sempurna, badan yang condong dan terlampau mendekati mistar, atlit melewati mistar namun dalam posisi seperti duduk, membuat sebuah lengkungan badan yang terlalu dini, dan gerak yang terlambat di akhir.</span></div></div></div>

Lompat Tinggi

Lompat Tinggi.  Dalam cabang olahraga, gerakan melompat dibagi atas dua yakni Lompat Jauh dan Lompat Tinggi. Cabang olahraga lompat tinggi s...

Read more »