Sidang paripurna DPRD Bontang dengan agenda Pendapat Akhir Fraksi-fraksi terhadap Raperda APBD 2010 yang akan digelar, Senin (21/12), dibatalkan. Pembatalan ini menyusul belum adanya kesepakatan antara legislatif dan eksekutif terkait rencana penyertaan modal pemerintah ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mahakam Bontang tahun 2010.
Wakil Ketua DPRD Bontang Isro Umarghani ketika dikonfirmasi menjelaskan, hingga saat ini tim teknis pemerintah belum mengajukan rekomendasi anggaran untuk pembangunan satu unit Water Treatmen Plant (WTP) dan water well untuk PDAM.
"Secara keseluruhan kita sudah sepakat dengan semua rancangan APBD, tinggal satu item yaitu penyertaan modal ke PDAM yang belum klop, maka kami sepakat ditunda sampai Selasa (23/12)," ujar Isro, Minggu (20/12).
Menurut Isro, pada pembahasan awal penyertaan modal untuk PDAM diusulkan sebesar Rp 18 miliar lebih. Sekitar Rp 12 miliar digunakan untuk membangun satu unit WTP dan water well kapasitas 40 liter/detik. Angka ini dinilai belum clear karena masih sebatas usulan dari PDAM, sementara tim penilai dari eksekutif belum memberikan rekomendasi terhadap usulan itu.
"Kita masih menunggu rekomendasi dari tim penilai eksekutif karena usulan biaya dari PDAM tidak bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan," katanya.
Selain pertimbangan diatas, usulan dana sebesar Rp 18 miliar untuk pembangunan satu unit WTP dan water well dinilai masih terlalu tinggi. Sebab berdasarkan hasil studi banding lintas Komisi DPRD Bontang ke lokasi WTP PT Kawasan Industri Estate (KIE) beberapa waktu lalu, ditemukan adanya selisih harga yang cukup besar antara biaya yang telah dikeluarkan PT KIE dengan rencana penyertaan modal ke PDAM.
PT KIE disebut hanya menghabiskan dana sekitar Rp 6,5 miliar untuk membangun instalasi air bersih dengan sistem Ultra Filtrasi (UF), sementara usulan dana PDAM membangun WTP dengan teknologi serupa direncanakan menelan dana sebesar Rp 12 miliar.
"Makanya kami harap pemerintah meninjau ulang rencana penyertaan modal ke PDAM," ujar Ketua Fraksi Pelangi Rakyat, Pauzan Akhzan
Menurutnya, selisih harga yang cukup besar itu, patut dipertanyakan. Teknologi dan kapasitas WTP yang akan dibangun PDAM sama dengan WTP yang digunakan PT KIE, sekitar 40-43 liter per detik.
"Teknologi dan kapasitasnya sama. Makanya kita kaget kok perbedaan harganya bisa sampai 50 persen. Itu yang kita minta dievaluasi, jangan sampai nanti timbul masalah hukum," paparnya.
http://sukses-uang.blogspot.com
Post a Comment