Stabilitas sebuah kapal mengacu pada kemampuan kapal untuk tetap mengapung tegak di air. Berbagai penyebab dapat mempengaruhi stabilitas sebuah kapal dan menyebabkan kapal terbalik. Namun demikian, penyebab tersebut dapat dikontrol. .
Kata "Stabilitas" mengandung arti jika kapal dimiringkan oleh gaya eksternal, kapal memiliki kemampuan sendiri untuk kembali tegak baik pada stabilitas melintang (transverse stability), stabilitas statis (statical stability) atau stailitas membujur (longitudinal stability).
Kapal yang tidak stabil akan menimbulkan berbagai permasalahan, seperti kecelakaan, kerusakan, tenggelam dan lain-lain. Bagi awak kapal-kapal perikanan, keselamatan harus menjadi prioritas utama, mencegah kerusakan kapal, mencegah kecelakaan fatal, dan menjaga kelestarian lingkungan.
Dinamika stabilitas melintang dan membujur kapal perikanan sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi distribusi berat di dalam kapal dan adanya cairan-cairan di dalam tangki yang bergerak mengakibatkan timbulnya efek permukaan bebas (free surface effect), adanya panambahan berat kapal akibat adanya penambahan hasil tangkapan, adanya pergerakan peralatan penangkapan baik vertikal maupun horisontal yang dapat mengurangi nilai stabilitas.
Faktor eksternal meliputi pengaruh angin dan ombak, adanya alat penangkap ikan di dalam air yang dapat memperbesar kemiringan kapal dan mengurangi kemampuan kapal untuk kembali tegak atau memperkecil nilai momen penegak (righting moment).
Kapal perikanan dikaitkan dengan bidang pekerjaannya yang sangat dinamis dan berisiko tinggi mengharuskan kapal memiliki stabilitas yang cukup. Berdasarkan ketentuan bahwa kapal perikanan harus memiliki stabilitas awal (Initial stability) tidak kurang dari 0,6 meter.
Stabilitas kapal melintang sangat ditentukan oleh letak titik G (central of gravity), titik B (centar of buoyancy) dan titik M (metacentric).
Tinggi Metasenter (GM) merupakan karakterisitik sebuah kapal yang digunakan untuk menentukan stabilitas kapal di atas air.
Kapal yang memiliki keseimbangan yang stabil (stable equilibrium) saat kapal dalam kedudukan tegak titik M, G, B secara berurutan akan terletak pada bidang tengah kapal, dan titik G berada di bawah titik M.
Kapal yang didisain dengan baik tidak akan terbalik bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun, itupun jika dioperasikan dengan baik. Stabilitas kapal penangkap ikan merupakan subjek yang sangat komplek. Beberapa aturan dasar akan dijelaskan pada bab ini. Namun jika anda ingin mempelajari lebih mendalam tentang stabilitas kapal penangkap ikan, anda harus membaca buku-buku stabilitas kapal penangkap ikan.
Sumber: Supardi Ardidja
Post a Comment