Mangrove Lestari
PENGERTIAN :Hutan Mangrove adalah merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur.
KARAKTERISTIK HABITAT HUTAN MANGROVE :
• Umumnya tumbuh pada daerah interdidal yang jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir
• Daerahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun yang hanya tergenang pada pasang saat purnama
• Frekuensi genangan menentukan komposisi vegetasi Hutan Mangrove. KARAKTERISTIK HABITAT HUTAN MANGROVE :
• Umumnya tumbuh pada daerah interdidal yang jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir
• Daerahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari maupun yang hanya tergenang pada pasang saat purnama
• Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat.
• Terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut yang kuat.
• Air bersalinitas payau (2-23 permil) hingga asin (mencapai 38 permil).
STRUKTUR VEGETASI DAN DAUR HIDUP MANGROVE :
• Hutan Mangrove meliputi pohon-pohon dan semak yang terdiri atas 12 generate tumbuhan berbunga (Avicennia, Sonneratia, Rhizopora, Aegiceras, Aegiatilis, Snaeda dan Conocarpus) yang termasuk kedalam delapan famili.
• Vegetasi Hutan Mangrove di Indonesia memiliki keaneka ragaman jenis yang tinggi, dengan jumlah jenis tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri atas 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit dan 1 jenis sikas. Namun hanya terdapat kurang lebih 47 jenis tumbuhan yang spesiifik hutan mangrove. Paling tidak didalam hutan mangrove terdapat salah satu jenis tumbuhan sejati penting / dominan yang termasuk kedalam famili : Rhizophoraceae (Rhizophora, Bruguiera, dan Ceriops), Sonneratiaceae (Sonneratia), Avcenniaceae (Avicennia), dan Meliaceae.
• Vegetasi Hutan Mangrove di Indonesia memiliki keaneka ragaman jenis yang tinggi, dengan jumlah jenis tercatat sebanyak 202 jenis yang terdiri atas 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit dan 1 jenis sikas. Namun hanya terdapat kurang lebih 47 jenis tumbuhan yang spesiifik hutan mangrove. Paling tidak didalam hutan mangrove terdapat salah satu jenis tumbuhan sejati penting / dominan yang termasuk kedalam famili : Rhizophoraceae (Rhizophora, Bruguiera, dan Ceriops), Sonneratiaceae (Sonneratia), Avcenniaceae (Avicennia), dan Meliaceae.
ZONASI HUTAN MANGROVE :
• Daerah yang paling dekat dengan laut, dengan substrat agak berpasir, sering ditumbuhi oleh Avicennia spp.
• Pada zona ini biasa berasosiasi Sonneratia spp. yang kaya bahan organik.
• Lebih kearah darat, hutan mangrove umumnya didominasi Rhizopora spp. Di zona ini juga dijumpai Bruguiera spp dan Xylocarpus spp.
• Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp. • Pada zona ini biasa berasosiasi Sonneratia spp. yang kaya bahan organik.
• Lebih kearah darat, hutan mangrove umumnya didominasi Rhizopora spp. Di zona ini juga dijumpai Bruguiera spp dan Xylocarpus spp.
• Zona transisi antara Hutan Mangrove dengan hutan dataran rendah biasa ditumbuhi oleh Nypafruticans dan beberapa spesies palem lainnya.
ADAPTASI POHON MANGROVE
a. Adaptasi terhadap Kadar Oksigen Rendah.
Pohon Mangrove memiliki bentuk perakaran yang khas :
• bertipe cakar ayam yang mempunyai pneumatofora (misalnya Avicennia spp., Xylocarpus spp. dan Sonneratia spp.)
• bertipe penyangga / tongkat yang mempunyai lentisel (misalnya Rhizopora spp).
b. Adaptasi terhadap kadar garam tinggi.
• Memiliki sel-sel khusus dalam daun yang berfungsi untuk menyimpan garam.
• Berdaun tebal dan kuat yang banyak mengandung air untuk mengatur keseimbangan garam.
• Daunnya memliki struktur stomata khusus untuk mengurangi penguapan. • bertipe penyangga / tongkat yang mempunyai lentisel (misalnya Rhizopora spp).
b. Adaptasi terhadap kadar garam tinggi.
• Memiliki sel-sel khusus dalam daun yang berfungsi untuk menyimpan garam.
• Berdaun tebal dan kuat yang banyak mengandung air untuk mengatur keseimbangan garam.
c. Adaptasi Terhadap yang kurang stabil dan adanya pasang surut.
Mengembangkan struktur akar yang sangat ekstensir dan membentuk jaringan horizontal yang lebar. Disamping untuk memperkokoh pohon, akar tersebut juga berfungsi untuk mengambil unsur hara dan menahan sedimen.
FAUNA HUTAN MANGROVE :
Komunitas hutan mangrove membentuk percampuran antara 2 (dua) kelompok.
1. Kelompok fauna daratan membentuk/terestrial yang umumnya menempati bagian atas pohon mangrove, terdiri atas : insekta, ular, primata dan burung. Kelompok ini sifat adaptasi khusus untuk hidup didalam hutan mangrove, karena mereka melewatkan sebagian besar hidupnya diluar jangkauan air laut pada bagian pohon yang tinggi meskipun mereka dapat mengumpulkan makanannya berupa hewan laut pada saat air surut.
2. Kelompok fauna perairan / akuatik, terdiri atas dua tipe yaitu :
a. Yang hidup dikolam air, terutama berbagai jenis ikan dan udang. 1. Kelompok fauna daratan membentuk/terestrial yang umumnya menempati bagian atas pohon mangrove, terdiri atas : insekta, ular, primata dan burung. Kelompok ini sifat adaptasi khusus untuk hidup didalam hutan mangrove, karena mereka melewatkan sebagian besar hidupnya diluar jangkauan air laut pada bagian pohon yang tinggi meskipun mereka dapat mengumpulkan makanannya berupa hewan laut pada saat air surut.
2. Kelompok fauna perairan / akuatik, terdiri atas dua tipe yaitu :
b. Yang menempati substrat baik keras (akar dan batang mangrove) maupun lunak (lumpur) terutama kepiting, kerang dan berbagai jenis invertebrata lainnya.
RANTAI MAKANAN DI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE.
Tumbuhan mangrove sebagaimana tumbuhan lainnya mengkonversi cahaya matahari dan zat hara (nutrien) menjadi jaringan tumbuhan (bahan organik) melalui proses fotosintesis.
Tumbuhan menrupakan sumber makanan potensial, dalam berbagai bentuk, bagi semua biota yang hidup di ekosistem hutan mangrove. Berbeda dengan ekosistem pesisir lainnya, komponen dasar dari rantai makanan di ekosistem hutan mangrove bukanlah hutan mangrove itu sendiri, tapi serasah yang berasal dari tumbuhan mangrove (daun, ranting, buah, batang dsb)
Sebagian serasah mangrove didekomposisi oleh bankteri fungsi menjadi zat hara (nutrien) terlarut yang dapat dimanfaatkan langsung oleh fitoplankton, algae atau tumbuhan mangrove itu sendiri dalam proses fotosintesis, sebagian lagi partikel serasah (detritus) dimanfaatkan oleh ikan, udang dan kepiting sebagai makanannya. Proses makan-memakan dalam berbagai kategori dan tingkatan biota membentuk jala makanan.
RANTAI MAKANAN DI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE.
Tumbuhan mangrove sebagaimana tumbuhan lainnya mengkonversi cahaya matahari dan zat hara (nutrien) menjadi jaringan tumbuhan (bahan organik) melalui proses fotosintesis.
Tumbuhan menrupakan sumber makanan potensial, dalam berbagai bentuk, bagi semua biota yang hidup di ekosistem hutan mangrove. Berbeda dengan ekosistem pesisir lainnya, komponen dasar dari rantai makanan di ekosistem hutan mangrove bukanlah hutan mangrove itu sendiri, tapi serasah yang berasal dari tumbuhan mangrove (daun, ranting, buah, batang dsb)
Sebagian serasah mangrove didekomposisi oleh bankteri fungsi menjadi zat hara (nutrien) terlarut yang dapat dimanfaatkan langsung oleh fitoplankton, algae atau tumbuhan mangrove itu sendiri dalam proses fotosintesis, sebagian lagi partikel serasah (detritus) dimanfaatkan oleh ikan, udang dan kepiting sebagai makanannya. Proses makan-memakan dalam berbagai kategori dan tingkatan biota membentuk jala makanan.
FUNGSI DAN MANFAAT HUTAN MANGROVE :
1. Sebagai peredam gelombang dan angin badai pelindung abrasi, penahan dan perangkap sedimen.
2. Penghasil sejumlah besar detritus dari daun dan batang pohon mangrove.
3. Daerah Asuhan (nursery grounds), daerah mencari makanan (feeding grounds) dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya.
4. Penghasil kayu untuk bahan konstruksi, kayu bakar, bahan baku arang dan bahan baku kertas (pulp).
5. Pemasok larva ikan, udang dan biota laut lainnya.
6. Sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan, udang, burung, monyet, buaya dan satwa liar lainnya yang diantaranya endemik
7. Sebagai tempat pariwisata. 2. Penghasil sejumlah besar detritus dari daun dan batang pohon mangrove.
3. Daerah Asuhan (nursery grounds), daerah mencari makanan (feeding grounds) dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya.
4. Penghasil kayu untuk bahan konstruksi, kayu bakar, bahan baku arang dan bahan baku kertas (pulp).
5. Pemasok larva ikan, udang dan biota laut lainnya.
6. Sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan, udang, burung, monyet, buaya dan satwa liar lainnya yang diantaranya endemik
sumber; Blog birokrat
Post a Comment