a.     Bias atau Refraksi
Ini adalah perubahan arah yang dialami oleh sinar cahaya yang berpindah ke udara yang kepekatan optiknya lebih besar ataupun lebih kecil. Hukum –  hukum bias dari snellius :
1.  Sinar datang, sinar yang dibiaskan dan normal boidang pemisah, terletak dalam saru bidang datar.
2.  Sinar sudut datang (a) dibagi oleh sinus sudut bias (b) untuk dua zat perantara yang sama, merupakan suatu bilangan tetap, jadi sin a/b = n, n disebut indeks bias.
Pada perpindahan sinar cahaya dari zat yang optik kurang pekat ke zat yang optik lebih pekat, ia membias ke arah normal; n > 1.  Didalam ruang hampa udara atau dalam zat perantara yang homogen, sinar cahaya merambat menurut garis lurus.
Gambar.. Refraksi cahaya

b.    Lengkung Sinar Astronomi (lsa)
Adalah sudut antara arah kemana kita melihat benda angkasa dan arah sebenarnya, dimana ia berada. Sinar cahaya benda angkasa, apabila mencapai selubung udara (atsmosfir), dibiaskan kearah normal. Karena kepekatan udara mengikuti sebuah garis lengkung dan bukanya garis patah. Si penelik akan melihat benda angkasa dalam arah garis singgung dari mata pada garis lengkung tersebut. Jadi kita melihat benda angkasa selalu tinggi. Jadi nilai lsa harus selalu dikurangkan dari tinggi yang diukur.
Gambar.. Lengkung sinar astronomi

Mengenai lsa perlu diketahui hal-hal berikut :
1.     Nilai lsa untuk berbagai tinggi telah ditentukan secara penilikan
2.     Untuk tinggi-tinggi > 300 ia adalah sebanding dengan 60”.Cotg. t. Untuk benda angkasa di titik puncak : lsa = 0, dicakrawala setempat = 36’ (maks)
3.     Lsa tergantung dari pada :
a.     Tinggi setempat maya
b.     Suhu udara
c.      Tekanan udara
4.     Daftar 19 memberikan lsa rata-rata, untuk suhu 100 C dan tekanan udara 1016 mb (762 mm)
5.     Daftar 20 dan 21 memberikan koreksi yang harus dijabarkan dengan tandanya pada lsa rata-rata, jika suhu dan tekanan udara menyimpang dari 100 C 1016 mb. (762 mm). Koreksi – koreksi ini adalah penting, terutama untuk tinggi-tinggi yang kecil (< 100)
c.     Lengkung Sinar Bumiawi (Refraksi Bumiawi)
Adalah sudut antara arah kemana kita melihat benda bumi dan arah sebenarnya dimana ia berada. Dalam keadaan umum, refraksi bumiawi adalah sebanding dengan jarak busur dari sipenilik ke benda tersebut. Adanya refraksi bumiawi menyebabkan bahwa kita dapat melihat titik-titik dibumi yang lebih jauh dari pada titik singgung pada bumi, garis singgung mana ditarik dari mata si penilik.
Gambar.4. Lengkung Sinar Bumiawi

Sumber:

PENULIS       : MULDAN MARTIN, A.Pi
EDITOR         : IRWAN KURNIAWAN, S.St.Pi

Post a Comment

 
Top