Negara Berkembang dan Negara Maju. Pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya ke arah yang lebih baik lagi. Setiap negara memiliki potensi untuk maju dan berkembang. Suatu negara yang kaya akan sumber daya alam, seperti Indonesia, belum tentu dikategorikan sebagai negara maju. Pada hakikatnya keberhasilan suatu pembangunan merupakan hasil dukungan dari tiga unsur yang saling memengaruhi, yaitu: ilmu pengetahuan; teknologi; dan sumber daya alam. Ketiga unsur tersebut tidaklah berdiri sendiri tanpa adanya dukungan sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan. Keberhasilan dalam menggabungkan keempat unsur tersebut dapat menjadi sebuah ukuran perkembangan sebuah negara.  

Walt Whitman Rostow dalam karya bukunya yang berjudul Stages of Economic Growth (1960) merumuskan lima tahapan perkembangan perekonomian sebuah negara, yaitu sebagai berikut.
a. Tahap Masyarakat Tradisional (Traditional Society Stage). Dicirikan dengan:
  1. Kondisi masyarakat yang belum produktif;
  2. Cara berproduksi dan pola perekonomian yang dijalankan masih tradisional;
  3. Sistem dan pola kerja yang telah ada masih bersifat tradisi/turun temurun;
  4. Perekonomian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (belum berorientasi pasar); dan
  5. Mata pencaharian masyarakat di sektor pertanian.
b. Tahap Prakondisi Lepas Landas (Precondition for Take Off Stage). Dicirikan dengan:
  1. Terjadi perubahan pola kerja dan sistem di segala bidang, baik sosial, ekonomi, budaya, dan politiknya;
  2. Sudah mengenal dan menggunakan teknologi untuk lebih produktif dan efisien;
  3. Sudah muncul kesadaran menabung yang lebih produktif di lembaga-lembaga keuangan; serta
  4. Kegiatan perekonomian terus bergerak ke arah kemajuan.
c . Tahap Lepas Landas (Take Off Stage). Dicirikan dengan:
  1. Semakin berkembangnya usaha-usaha produksi;
  2. Terciptanya berbagai pembaruan yang lebih produktif dan efisien di segala bidang;
  3. Sektor produksi merupakan sektor dominan yang memacu pertumbuhan ekonomi; serta
  4. Semakin meningkatnya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.
d. Tahap Gerak Menuju Kematangan (Drive for Maturity Stage). Dicirikan dengan:
  1. Sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang terus menerus;
  2. Penggunaan teknologi modern pada masyarakat semakin meluas;
  3. Semakin mantapnya struktur ekonomi negara;
  4. Negara mampu menginvestasikan pendapatan nasionalnya; serta
  5. Industri modern semakin berkembang, terutama industri yang padat modal.
e. Tahap Konsumsi Massa Tinggi (Age of High Mass Consumption Stage). Dicirikan dengan:
  • Semakin meningkatnya pendapatan masyarakat, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hingga pada tingkat pemenuhan kebutuhan sekunder bahkan tersier; dan
  • Perkembangan industri mencapai tahap tertinggi dengan kemampuan sumber daya manusia yang sudah mencapai taraf ahli.
Karakteristik Negara Berkembang
Negara berkembang sering disebut negara dunia kedua dan dunia ketiga. Negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup dalam taraf rendah atau sedang dalam perkembangan. Penggunaan kata berkembang berbeda dengan kata tidak berkembang. Suatu negara disebut tidak berkembang jika memangtidak mempunyai potensi untuk berkembang, misalnya negara-negara di gurun gersang yang tidak memiliki sumber daya untuk melakukan pembangunan. Kata ”berkembang” berarti bahwa negara-negara tersebut sedang mengalami proses pembangunan menuju kemajuan.  Indonesia dikategorikan sebagai negara berkembang. Dengan demikian, paling tidak kamu sudah memiliki gambaran tentang ciri-ciri negara berkembang.

Ciri-ciri negara berkembang:
1) Pendapatan per Kapita yang Rendah
Ciri utama negara berkembang adalah rendahnya pendapatan per kapita penduduknya. Menurut Bank Dunia, negara berkembang yang berpendapatan menengah ke bawah yaitu antara US$876–3,465. Negara berkembang yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu antara US$3,466– 10,275. Berikut ini daftar pendapatan per kapita beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.
No.
Negara
Pendapatan Per Kapita (US$)
1.
Thailand
9,100
2.
Kolombia
8,400
3.
Cina
7,600
4.
Maroko
4,400
5.
Mesir
4,400
6.
Indonesia
3,800
Rendahnya pendapatan per kapita mempengaruhi standar hidup di negara berkembang. Standar hidup yang rendah terlihat dari masih banyaknya masyarakat miskin yang hidup di permukiman kumuh. Mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari secara layak. Mereka tinggal di gubuk berukuran kecil, tanpa sarana listrik, air, dan sanitasi.

2) Rendahnya Akumulasi Modal
Rendahnya tingkat pendapatan di negara berkembang menyebabkan masyarakat sulit mengumpulkan tabungan. Padahal, akumulasi tabungan masyarakat merupakan sumber modal bagi kegiatan investasi. Tidak mengherankan apabila kurangnya modal sering menjadi hambatan bagi proses pembangunan di negara-negara berkembang. Sebagai jalan keluarnya, negara berkembang meminjam modal dari negara maju. Hal ini berakibat tingginya ketergantungan ekonomi terhadap negara maju.

3) Perekonomian Mengandalkan Sektor Primer
Perekonomian di negara berkembang masih mengandalkan sektor-sektor primer seperti pertanian, kehutanan, pertambangan, dan perikanan. Sektor ini masih mengandalkan kekayaan alam. Kegiatan di sektor industri pengolahan dan jasa masih sangat kurang. Hal ini karena teknologi produksi yang dikuasai masih rendah dan hanya mengandalkan caracara tradisional untuk mengolah sumber daya yang ada.

4) Masih Tingginya Tingkat Pengangguran
Kondisi perekonomian yang belum berkembang menyebabkan sempitnya lapangan kerja sehingga tingkat pengangguran di negara berkembang cukup tinggi. Jenis pengangguran yang ditemui di negara berkembang adalah setengah pengangguran dan pengangguran terselubung.

5) Tingginya Laju Pertumbuhan Penduduk
Kondisi kependudukan di negara berkembang ditandai dengan tingkat kelahiran dan tingkat kematian bayi yang tinggi. Tingkat kelahiran yang tinggi ini dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran tentang perencanaan keluarga, pernikahan usia dini, terbatasnya peran wanita dalam dunia kerja, dan kepercayaan bahwa banyak anak banyak rezeki. Sayangnya, tingginya tingkat kelahiran tidak didukung dengan fasilitas kesehatan yang memadai sehingga angka kematian bayi juga tinggi. Komposisi penduduk yang berusia kurang dari 15 tahun relatif besar sehingga menjadi beban bagi penduduk produktif.

6) Rendahnya Tingkat Kesehatan dan Pendidikan
Terbatasnya fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah belum mampu menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan secara merata bagi seluruh masyarakat. Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan tingginya biaya pendidikan menyebabkan keluarga tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka.  

7) Budaya Masyarakat yang Belum Mendukung Kemajuan
Kualitas sumber daya manusia suatu negara tidak terbatas pada tingkat pendidikan saja, tetapi juga meliputi kebudayaan mereka, sikap terhadap pekerjaan, dan keinginan untuk memperbaiki diri. Budaya masyarakat di negara berkembang masih belum menunjang ke arah kemajuan pembangunan. Misalnya, kurang profesional dalam bekerja, kurang berdisiplin, korupsi dan senang mencari jalan termudah untuk meraih keinginan.

8) Rendahnya Penguasaan Teknologi
Tingkat penguasaan teknologi di negara berkembang masih rendah sehingga output produk yang dihasilkan juga lebih rendah dibandingkan negara maju. Cara-cara atau metode produksi masih bersifat tradisional. Teknologi pertanian merupakan warisan dari nenek moyang. Misalnya, tanah dibajak dengan tenaga hewan, penanaman bibit dan pemanenannya masih menggunakan tangan.

Karakteristik Negara Maju
Negara maju adalah negara yang menikmati standar hidup relatif tinggi melalui pemerataan kemajuan teknologi dan ekonomi. Penduduk di negara maju memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Istilah negara maju (developed country atau advanced country) digunakan untuk mengelompokkan negara-negara yang maju secara ekonomi. Sektor industri ketiga (jasa seperti distribusi barang) dan sektor industri keempat (bisnis jasa atau service seperti bisnis informasi dan komunikasi) yang bersifat intelektual mendominasi kegiatan ekonominya. Inggris, Jerman, Amerika Serikat,  Jepang, Australia, dan Selandia Baru contoh negara yang maju.

Ciri-ciri negara maju:
1) Pendapatan per Kapita yang Tinggi
Pendapatan per kapita menunjukkan pendapatan yang dicapai rata-rata penduduknya selama satu tahun.  Pendapatan per kapita yang tinggi menggambarkan standar hidup yang baik pula. Menurut Bank Dunia, kriteria pendapatan per kapita untuk negara maju adalah di atas US$10,726 per tahun.  Berikut ini daftar beberapa negara maju dengan pendapatan per kapitanya.
No.
Negara
Pendapatan Per Kapita (US$)
1.
Amerika Serikat 
43,500
2.
Kanada 
35,200
3.
Australia 
32,900
4.
Belanda 
31,700
5.
Inggris 
31,400
6.
Selandia Baru 
26,600
Pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju biasanya relatif stabil. Kestabilan ini karena mereka memiliki modal-modal pembangunan yang mendukung. Misalnya, kemudahan memperoleh modal untuk mengembangkan usaha. Kemajuan ekonomi di negara maju didukung oleh ketersediaan modal untuk melakukan kegiatan ekonomi. Tingginya pendapatan masyarakat dan kebiasaan berinvestasi menghasilkan kumpulan modal. Selain ditanamkan dalam usaha di dalam negeri, mereka juga melakukan investasi di negara-negara berkembang.

2) Kegiatan Ekonomi Utama di Sektor Industri dan Jasa
Mata pencaharian utama masyarakat di negara maju adalah bidang industri dan jasa. Contoh bidang industri adalah industri mobil, elektronik, alat-alat berat, pesawat terbang, dan makanan jadi. Contoh bidang jasa yaitu jasa keuangan, pendidikan, hiburan, dan konsultan.

3) Rendahnya Tingkat Pengangguran
Ciri di bidang ekonomi lainnya adalah rendahnya tingkat pengangguran. Hal ini karena seluruh sumber ekonomi bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Pengangguran yang umum terjadi di negara maju adalah pengangguran friksional, yaitu pengangguran yang terjadi karena peralihan tenaga kerja dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain. Para penganggur di negara maju mendapatkan jaminan sosial dari pemerintah.

4) Rendahnya Laju Pertumbuhan Penduduk
Ciri kependudukan di negara maju adalah rendahnya laju pertumbuhan penduduk. Hal ini ditandai oleh rendahnya angka kelahiran dan rendahnya angka kematian bayi. Keadaan ini ditunjang oleh tingginya kesadaran tentang perencanaan keluarga, kemajuan fasilitas kesehatan, penundaan usia nikah, dan tingginya partisipasi wanita dalam dunia kerja. Dampak positif rendahnya laju pertambahan penduduk yaitu rendahnya beban penduduk golongan produktif atas penduduk golongan tidak produktif.

5) Tingginya Tingkat Pendidikan
Hampir seluruh penduduk bisa membaca dan menulis (melek huruf). Pemerintah mampu memberikan jaminan pendidikan dasar gratis kepada seluruh lapisan masyarakat. Fasilitas pendidikan di negara maju juga tersedia lengkap. Sistem pendidikan yang digunakan lebih menekankan pada kecakapan hidup dan kemandirian peserta didik untuk mengembangkan potensinya.

6) Menjunjung Tinggi Kedisiplinan, Kesetaraan Gender, dan Menghargai Waktu
Menjunjung tinggi etika, kejujuran, disiplin, mau bertanggung jawab, menghormati hak warga negara lain, profesional dalam bekerja, suka bekerja keras, dan menghargai waktu. Dengan sikap-sikap tersebut, mereka mampu mengoptimalkan sumber daya untuk menjalankan pembangunan.  

7) Pesatnya Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sikap masyarakat yang tidak menerima segala sesuatu apa adanya dan cenderung mengedepankan rasionalitas mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Negara maju memiliki ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu. Para ilmuwan ini diberi fasilitas, seperti laboratorium lengkap dan standar gaji tinggi sehingga bisa melakukan inovasi. Hasil-hasil inovasi sangat bermanfaat di berbagai bidang, seperti produksi, militer, ruang angkasa, kedokteran, maupun pengembangan ilmu pengetahuan.

Persebaran Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang
Di dunia ini terdapat lebih dari dua ratus negara yang tersebar di belahan bumi utara dan selatan. Negara-negara maju tersebar di wilayah Amerika Utara, Eropa Barat, Australia, dan sebagian kecil Benua Asia. Negara-negara maju juga disebut First World Countries (Negara Dunia Pertama). Untuk mengetahui persebaran wilayah negara-negara maju, perhatikan bagian peta yang diarsir berikut ini.
Negara berkembang sebagian besar tersebar di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Apabila dilihat dari persebaran wilayahnya, terlihat bahwa sebagian besar negara maju berada di belahan bumi Utara sedangkan negara berkembang tersebar di belahan bumi Selatan. Dilihat dari latar belakang sejarah, negara-negara di kawasan Selatan merupakan negara bekas jajahan.

Organisasi dunia seperti Bank Dunia, IMF, dan CIA mengelompokkan negara-negara berikut menjadi negara maju.
1. Anggota Uni Eropa
Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani ,Irlandia, Italia, Luksemburg Belanda, Spanyol, Swedia, dan  Inggris
2. Negara Non-Uni Eropa
Andorra, Islandia, Liechtenstein, Norwegia, San Marino, Swiss , dan Vatikan
3. Negara Bukan Eropa
Australia, Kanada, Korea Selatan , Hong Kong, Israel, Jepang, Selandia Baru , Singapura, Taiwan , dan Amerika Serikat

Post a Comment

 
Top