Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangat terkait dengan kehidupan kita. Ada beberapa definisi formal komunikasi salah satunya menjelaskan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dari pengirim (sender) kepada penerima (recipient) sehingga penerima dapat memahami pesan yang dimaksud oleh pengirim. Teknologi informasi dan komunikasi adalah ilmu yang mempelajari penggunaan teknologi yang dapat mengelola informasi dan dapat membantu komunikasi.

Teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya membahas benda-benda seperti telepon dan komputer yang termasuk ke dalam perangkat keras (hardware). Teknologi informasi dan komunikasi juga membahas perangkat lunak (software), teknik penggunaan, layanan, dan sistem jaringan. Faktor lain yang mendukung adalah perangkat lunak atau software dan perangkat akal atau brainware. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak terlepas dari pengaruh perkembangan baca tulis, alat cetak, alat komunikasi, serta bilangan dan alat hitung. 

1. Sejarah Baca Tulis
Menurut para ahli sejarah, manusia purba saling berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi hanya berupa gerakan tangan dan dengusan. Manusia purba menyimpan informasi dalam bentuk gambar, lukisan, simpul tali, ukiran, dan prasasti. Berbagai media telah digunakan oleh manusia purba. Misalnya, dinding gua, batu, tulang, pohon, dan tanah liat.

Bangsa Sumeria diyakini sebagai bangsa yang pertama kali dapat membaca dan menulis. Hal ini dibuktikan oleh penemuan tulisan pada lempeng tanah liat yang dibuat sekitar tahun 4100 SM (Sebelum Masehi) sampai tahun 3800 SM. Pada masa yang hampir bersamaan, bangsa Mesir kuno juga telah dapat membaca dan menulis. Bangsa Mesir menggunakan huruf berupa gambar-gambar atau piktograf. Setiap simbol mempunyai bentuk bunyi atau lafal yang berbeda sehingga simbol tersebut dapat membentuk kata, kalimat, dan bahasa. Bangsa Mesir telah menulis pada lembaran papirus sejak tahun 3000 SM. Papirus adalah sejenis tanaman yang banyak dijumpai di sepanjang sungai Nil.

Pada tahun 150 SM, raja Mesir bernama Pharaoh Ptolemy V, melarang ekspor papirus untuk Raja Eumenes
dari kerajaan Pergamon. Hal inilah yang kemudian mendorong penemuan parchment. Parchment dibuat dari sejenis kulit hewan, seperti kulit domba, kambing, dan sapi. Menulis pada selembar parchment jauh lebih mudah dibanding dengan menulis pada papirus.

Pada tahun 1600 SM, bangsa Cina telah mulai menggunakan huruf kanji. Tiga ribu tahun setelah penemuan papirus, bangsa Cina menemukan kertas. Kertas lebih mudah ditulis dibanding dengan menulis pada papirus atau parchment. Kertas dibuat pada masa dinasti Han, yaitu sekitar tahun 100 SM. Orang yang pertama kali memproduksi kertas adalah Ts’ai Lun. Ribuan tahun setelah bangsa Cina menemukan kertas, barulah bangsa India, Arab, dan bangsa-bangsa lain menggunakan kertas untuk keperluan baca tulis.

2. Penemuan Alat Cetak
Wong Jei, seorang berkebangsaan Cina diyakini sebagai penemu alat cetak yang pertama. Naskah pertama dicetak pada tahun 856. Wong Jei mengukir tulisan pada kayu. Kemudian, kayu diberi tinta dan kertas ditekan di atasnya sehingga terbentuklah cetakan pada kertas. Pada tahun 1000, Pi Sheng menemukan cara mencetak yang lebih praktis. Pi Sheng membuat balok-balok huruf dari tanah liat seperti dadu. Kemudian, balok-balok tersebut diberi tinta dan ditempelkan pada kertas. Setiap balok dapat dipindahkan dan dapat digunakan kembali.

Pada tahun 1452 Johannes Gutenberg seorang berkebangsan Jerman, membuat alat cetak modern. Gutenberg menggunakan balok-balok huruf yang terbuat dari logam dan dapat dipindahkan.

3. Sejarah Alat Komunikasi
Menurut sejarah, suku Indian sudah sejak lama menggunakan isyarat asap untuk berkomunikasi jarak jauh. Mereka menggunakan ranting dan daun untuk membuat api dan menggunakan sejenis kain untuk menghasilkan isyarat asap dengan pola tertentu. Sejarah juga mencatat adanya pemanfaatan hewan yang sudah dilatih, seperti burung merpati dan elang. Pesan yang akan dikirim diikat pada burung, kemudian dibawa terbang. Setelah sampai di tempat tujuan, pesan tersebut diterima dan dibaca.

Perkembangan teknologi telekomunikasi diawali oleh penemuan telegraf pada tahun 1837. Telegraf dikembangkan oleh Samuel Morse bersama William Cook dan Charles Wheatstone. Telegraf dapat menghasilkan informasi berupa kode morse yang diangkut melalui sinyal listrik. Informasi dikirim melalui kabel penghubung dengan cepat. Jadi, baik pengirim (transmitter) dan penerima (receiver) dapat berkomunikasi pada waktu hampir bersamaan.

Pada tahun 1878, Alexander Graham Bell menemukan alat yang dapat mengirim suara jarak jauh. Pada waktu itu, wilayah yang dipisahkan oleh laut belum dapat dijangkau oleh kabel telepon. Hal ini mendorong para ahli melakukan penelitian gelombang radio dan menemukan pesawat radio. Cukup banyak orang yang berjasa dalam pengembangan gelombang radio dan penemuan pesawat radio. Beberapa di antaranya James Clerk Maxwell, Nikola Tesla, Guglielmo Marconi, dan Alexander Popov.

Guglielmo Marconi mendapat hak paten atas penemuan radio pada tahun 1896. Namun, sebelum Marconi mendapat hak paten atas penemuan radio, ada ahli fisika Rusia bernama Alexander Popov yang juga menemukan radio. Popov melakukan percobaan siaran radio pada tahun 1895. Sayangnya, Popov tidak mengajukan hak paten.

Pada tahun 1884, Paul Nipkow seorang insinyur berkebangsaan Jerman, menemukan prinsip dasar televisi. Jika pesawat telepon dan radio hanya dapat menerima informasi suara maka televisi dapat menerima informasi suara dan gambar bergerak atau video. Saat ini orang dapat mengirim dan menerima informasi berupa gambar, suara, video, teks, dan informasi lainnya menggunakan komputer pribadi. Hal ini dapat diwujudkan karena telah tersedia teknologi canggih berupa jaringan komputer yang disebut Internet.

4. Sejarah Bilangan dan Alat Hitung
Alat hitung sesungguhnya baru muncul sekitar tahun 3000 SM. Alat hitung yang yang berasal dari Babilonia ini disebut Abacus. Abacus di negeri Cina disebut Shipoa, sedangkan di Jepang bernama Soroban. Suku Inka menggunakan simpul-simpul tali untuk mencatat bilangan atau kejadian tertentu. Keseluruhan sistem simpul ini disebut Quipu atau Khipu. Sistem simpul ini dianggap sebagai sistem lambang bilangan pertama. Lambang bilangan yang berasal dari India, kemudian dikembangkan oleh bangsa Arab. Lambang bilangan ini disebut lambang bilangan Arab. Lambang bilangan Arab inilah yang telah dikenal dan diterima di seluruh dunia.

Keperluan manusia menghitung secara cepat dan akurat telah melahirkan ide pembuatan mesin hitung mekanik. Beberapa ahli sejarah mempercayai bahwa Leonardo Da Vinci adalah orang yang kali pertama menemukan ide mesin hitung. Keyakinan ini berdasarkan sketsa yang dibuat oleh Da Vinci pada tahun 1500-an. Namun, Da Vinci belum pernah mewujudkan idenya.

Antara tahun 1641 hingga 1647, Blaise Pascal, seorang ahli matematika dan fisika berkebangsaan Prancis,
Mesin hitung buatan Pascal
membuat mesin hitung menggunakan roda-roda mekanis serta cakra yang bernomor. Mesin hitung ini disebut Pascaline. Pascaline hanya dapat menjumlahkan dua bilangan dan melakukan simulasi pengurangan dua bilangan. Pascal dikenal sebagai penemu kalkulator pertama di dunia. Namun, Franz Hammer ahli sejarah Jerman memiliki bukti lain. Ia mengatakan bahwa Wilhelm Schickard telah menemukan kalkulator mekanik sebelum Pascal. Kalkulator mekanik tersebut diberi nama Calculating Clock atau Schickard’s Calculator yang dibuat pada tahun 1623. Jadi, Calculating Clock dibuat pada tahun yang sama ketika Pascal dilahirkan.

Pada tahun 1673, Gottfried Wilhelm Leibniz ahli matematika Jerman berhasil menciptakan mesin kalkulator mekanik. Kalkulator tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan. Kalkulator mekanik menggunakan roda-roda yang disebut roda Leibniz.

Post a Comment

 
Top