Bupati Cianjur, Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, M..M.
segera melayangkan surat ke pemerintah pusat jika pihaknya telah
mendapatkan laporan resmi dari pemerintahan desa setempat terkait
dugaan adanya beberapa kapal asing yang berbendera vietnam dan
Thailand melakukan penangkapan ikan diperairan Indonesia khususnya di
wilayah perairan selatan Cianjur. Selain keberadaanya mengganggu
aktivitas nelayan tradisional, keberadaan kapal nelayan asing itu
sudah melanggar batas teritorial.
"Saya akan segera mebuat surat pemberitahuan ke pemerintah pusat
mengenai keberadaan kapal asing yang melakukan penangkapan ikan
diperairan selatan Cianjur. Saya masih menunggu laporan lengkap dari
pemerintahan desa setempat. Kala sudah saya terima segera saya akan
kirim surat ke pusat," kata Bupati, Rabu (3/2).
Menurut bupati, selain keberadaanya mengganggu pendapatan nelayan
tradisional, keberadaan kapal asing diwilayah pantai selatan Cianjur
itu sudah terkait dengan masal teritorial. "Kalau benar demikian,
keberadaan kapal asing diwilayah pantai selatan Cianjur itu tidak bisa
didiamkan, ini harus mendapatkan penanganan serius," tegasnya.
Sementara itu Koordinator Nelayan Jayanti Cianjur selatan, Asep
Samudra mengungkapkan, dalam sebulan terakhir ditenggarai ada beberapa
kapal asing yang melakukan aktivitas penangkapan ikan diwilayah pantai
Jayanti Cianjur selatan. Dari laporan beberapa nelayan, kapal asing
tersebut diiduga berbendera Vietnam dan Thailand.
"Jelas keberadaan kapal asing itu sangat mengganggu aktivitas para
nelayan. Mereka merasa terintimidasi dengan keberadaan kapal asing
itu. Mereka melakukann penangkapan ikat secara besar-besaran dengan
peralatan yang lebih canggih. Bahkan saat para nelayan tidak bisa
melaut lantaran cuaca, mereka masih tetap bisa melakukan penangkapan
ikan," kata Asep.
Sejak adanya kapal asing melakukan aktivitas penangkapan ikan
diwilayah pantai selatan Cianjur itu, pendapatan para nelayan menurun
drastis. Bahkan para nelayan tidak jarang harus kembali tanpa hasil
tangkapan yang memadai. "Hasil tangkapan para nelayan terus menurun
sangat drastis. Keberadaan kapal asing itu benar-benar merugikan para
nelayan," tegasnya.
Untuk itu pihaknya berharap ke Pemkab Cianjur untuk segera turun
tangan mengatasi masalah keberadaan kapal asing itu. "Ini jelas
merupakan salah satu bentuk pelangggaran. Tidak bisa seenaknya begitu
saja kapal asing itu merampok ikan diwilayah kita. Aparat terkait
harus segera mengambil tindakan dengan masalah ini agar para nelayan
bisa kembali melaut dengan perasaan aman dan hasil yang maksimal,"
harapnya (B-101/A-26) .***.
Post a Comment