Budidaya ikan sidat umumnya dibagi ke dalam 3 tahapan, yaitu : tahap Pendederan I, Pendederan II dan kegiatan Pembesaran. Segmentasi budidaya ini dilakukan untuk mempercepat laju pertumbuhan ikan sidat. Sampai saat ini belum dilakukan perekayasaan teknologi pembenihan ikan sidat sedangkan untuk pengadaan benih ikan sidat (glass ell) masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam.

Tahap awal budidaya adalah pendederan I. Tahap pendederan merupakan tahap pengenalan dan sekaligus adaptasi awal benih ikan sidat dari alam supaya dapat dipelihara dalam ekosistem buatan dan pakan yang homogen atau pakan buatan. Pemeliharan pada tahap ini bertujuan untuk memelihara glass ell sampai menjadi benih ikan sidat berukuran elver (fingerling).

Setelah tahap pendederan I dilakukan maka elver sudah bisa masuk ke tahap pendederan selanjunya yaitu tahap pendederan II. Tahap pendederan II ini merupakan tahap persiapan untuk menghasilkan sidat ukuran fingerling (10 gr/ekor) dan selanjutnya siap di pelihara pada tahapan pembesaran. Tahapan terakhir dari kegiatan budidaya ini adalah pembesaran. Tahapan pembesaran bertujuan untuk memperoleh ikan sidat ukuran konsumsi (> 200 gr/ekor).

Tahapan pendederan I bertujuan untuk memperoleh elver (fingerling) yang diperoleh setelah memelihara benih ikan sidat dari ukuran glass ell. Selain itu tahapan pendederan ini berguna sebagai masa adaptasi glass ell terhadap pakan homogen dan ekosistem buatan.

Glass ell yang dipelihara terdiri dari 2 jenis yaitu A. bicolor dan A. marmorata. Glass ell untuk jenis A. bicolor berasal dari pantai selatan Jawa sedangkan A. marmorata berasal dari Poso dan Tatelu. Berat glass ell yang ditebar berukuran 0,17 gr/ekor dengan kepadatan untuk setiap tempat pemeliharaan 6 ekor / liter air.

Penebaran glass ell dilakukan sesegera mungkin setelah glass ell diterima di tempat pemeliharaan. Dirsarankan untuk melakukan transportasi pada malam hari untuk mengurangi stress oleh tingginya suhu lingkungan selama transportasi apabila dilakukan pada siang hari. Sebelum ditebar ke dalam tempat pemeliharaan glass ell harus diaklimatisasi terlebih dahulu.. Perlakuan tersebut bisa dilakukan dengan cara menempatkan plastik packing sehingga mengapung di atas air media pemeliharaan.

Biasanya setiap transportasi benih ikan para produsen benih melakukan pembiusan dan menurunkan suhu air dalam plastik packing yang bertujuan untuk menurunkan aktifitas metabolisme benih. Perlakuan yang dapat dilakukan yaitu dengan menaruh plastik packing di atas air media pemeliharaan kemudian buka karet penutup serta membuka plastik agar udara dapat masuk ke dalam plastik. Segera buang apabila terdapat glass ell mati yang ada didalam plastik.. Setelah suhu air di dalam plastik packing sama dengan suhu air media pemeliharaan maka glass ell sudah dapat beradaptasi dengan suhu air media pemeliharaan. Apabila terlihat glass ell sudah melakukan gerakan secara aktif segera pindahkan glass ell ke dalam tempat pemeliharaan dengan hati-hati agar tidak terjadi luka.

Tempat pemeliharaan yang digunakan adalah bak beton dengan dimensi 2 x 5 x 1,8 m3 dengan air media yang digunakan hanya 5 m3. Bak pemeliharaan dilengkapi dengan sistem aerasi sedang, sistem air mengalir. Air media pemeliharaan berasal dari tandon air sumur artesis yang dialirkan memalui paralon ke dalam bak pemeliharaan. Volume pergantiian air sebanyak 300 % per hari. Pada bagian atas bak ditutupi oleh terpal untuk menjaga suhu air pada kisaran 29 - 31o C. . (MJ-Sidatmania).

Post a Comment

 
Top