Bak pendederan terlebih dahulu dibersihkan sebelum diisi dengan air media. Pembersihan bak dapat menggunakan kaporit yang telah dilarutkan dengan air kemudian semprotkan kaporit pada dinding dan dasar bak. Selain disemprot pemberian kaporit pada dinding dan dasar bak dapat dilakukan dengan penyiraman. Tunggu beberapa saat hingga kaporit mengering lalu basuh dengan air sampai bersih. Setelah di basuh dengan air bak pemeliharaan digosok dengan sikat untuk merontokkan sisa-sisa kotoran dan kaporit yang menempel. Apabila sisa kotoran dan kaporit telah hilang segera masukan air ke dalam bak pendederan hingga mencapai ketinggian 50 cm dari dasar bak. Selama pengisian air, bak pemeliharaan dapat langsung ditutup dengan terpal dan membuka aerasi untuk meninggikan kadar oksiger terlarut.

Setelah glass ell ditebar ke dalam bak pemeliharaan, glass ell memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Dalam masa adaptasi glass ell masih mengalami stress yang berakibat pada penurunan nasfu makan sehingga pada hari-hari awal pemeliharan pemberian pakan tidak perlu dipaksakan. Pemberian dilakukan secara adlibitum atau sampai glass ell kenyang dan tidak memakan pakan yang diberikan. Apabila tingkat stress glass ell menurun maka pemberian pakan ditingkatkan seiring dengan mengkatnya aktifitas makan.

Pakan yang diberikan pada tahap pendederan I adalah pakan alami berupa cacing sutra (tubifex). Dosis pemberian pakan sebanyak 10 – 20 % dari berat biomassa glass eel. Pada tahapan ini sintasan (survival rate) glass eel baru ditebar cukup besar dikenalkan pada pemberian pakan homogen agak berbeda dengan ketersediaan pakan di habitat aslinya yang lebih bervariatif. Pemberian pakan dilakukan 3 kali dalam satu hari yaitu pada pagi (06.00-07.00), sore (16.00-17.00) dan malam (23.00-24.00). Glass eel sangat aktif makan pada saat malam hari maka prosentasi pemberian pakan untuk pada malam hari lebih tinggi dari pada pagi dan sore hari (30 : 30 : 40). Hal ini dikarenakan pada saat sore sampai malam hari kandungan oksigen terlarut masih tinggi sehingga glass eel lebih aktif bergerak terutama untuk aktivitas makan.

Pergantian air selama masa pemliharaan bisa mencapai 300% untuk menjaga kadar oksigen terlarut pada kisaran 20 ppm dan membuang kotoran yang terlarut di dalam air. Kotoran yang ada di dalam bak berasal dari sisa pakan, feses glass eel, dan kotoran lain yang datang dari air media. Untuk kotoran yang mengapung dapat diambil menggunakan serok, kotoran yang terlarut dapat keluar melalui pergantian air dan kotoran yang mengendap dapat dikeluarkan dengan cara penyiphonan. Kotoran yang mengendap paling banyak berasal feses glass eel mengandung amoniak sehingga dapat mengganggu kesehatan apabila kotoran tersebut sudah terkumpul dalam jumlah banyak. Penyiphonan dilakukan maksimal 10 hari sekali agar menghindari penimbunan amoniak yang berlebihan.

Pemeliharaan glass eel dilakukan sampai berubah menjadi elver yang ditandai dengan perubahan warna dan panjang tubuh. Elver mempunyai warna hampir sama dengan dewasa dan panjang tubuh sudah mencapai 0,5 cm. Tahap pendederan memakan waktu selama 2,5 – 3 bulan dan menghasilkan 3 grade elver dengan sintasan 90 %. Perbedaan pertumbuhan ini sering terjadi karena terkendala dengan ketersediaan pakan cacing sutra. Cacing sutra yang diberikan berasal dari tangkapan alam sehingga sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Apabila terjadi air pasang atau banjir jumlah cacing sutra yang ada sedikit karena para penangkap cacing sutra kesulitan untuk mendapatkan cacing tersebut karena tempat tangkapan berkurang. Tetapi pada waktu normal (tidak banjir atau pasang laut) cacing sutra tersedia melimpah.

Ukuran elver yang dihasilkan adalah grade I dengan ukuran 1,2 – 3 gr /ekor sebanyak 30 % dari elver yang dihasilkan dari tahap pendederan I. Grade 2 dengan ukuran 0,9 – 1,1 gr/ekor sebanyak 40 % dari elver yang dihasikan. Grade 3 dengan ukuran 0,6 - 0,7 gr/ekor sebanyak 30 % dari elver yang dihasilkan.

Pemanenan elver dilakukan pada sore hari agar menghindari stress akibat tingginya suhu pemeliharaan. Saat pemanenan air media pemeliharaan diturunkan hingga mencapai ketinggian antara 10-15 cm dari dasar bak. Penurunan tinggi air ini dilakukan untuk mempermudah penangkapan dan mempercepat proses pemindahan elver. Apabila tinggi air sudah mencapai 10-15 cm segera pindahkan elver ke dalam wadah plastik dengan menggunakan serok. Penyerokan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai elver. Wadah plastik terlebih dahulu diisi air dengan volume ¾ dari volume total wadah kemudian elver dapat ditempatkan ke dalam wadah plastik. Apabila wadah plastik terisi lebih dari 100 ekor segera pindahkan dan tebarkan elver ke dalam bak pendederan II. Lakukan pemindahan dengan hati-hati dan cepat agar mengurangi stress pada elver. (MJ-Sidatmania).

Post a Comment

 
Top