Instrumen Antikorupsi di Indonesia

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perilaku Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merupakan perilaku yang harus dihilangkan untuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menciptakan penyelenggaraan negara yang bersih, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kuat, dan berwibawa.  </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Untuk menciptakan penyelenggaraan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negara yang bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">maka pemerintah telah menetapkan Undang-Undang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">No. 28 Tahun 1999 tentang Penyeleng garaan Negara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang Bersih dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam undang-undang (peraturan) tersebut dinyatakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bahwa penyelenggara negara adalah pejabat negara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang menjalankan fungsi eksekutif (kekuasan untuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">melaksanakan Undang-Undang), legislatif (kekuasaan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">untuk membuat dan menetapkan Undang-Undang), dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yudikatif (kekuasaan untuk mengawasi dan mengadili p</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">elanggaran Undang-Undang) serta pejabat lain yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">fungsi dan tugas pokoknya adalah berkaitan dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">peraturan perundang-undangan yang berlaku. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 1999, yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dimaksud dengan perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adalah sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam ke tentuan peraturan perundang-undangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang mengatur tindak pidana korupsi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pribadi atau orang lain. Korupsi tidak hanya berupa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">korupsi uang, tetapi juga dapat berupa korupsi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">intelektual dan korupsi waktu.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kolusi adalah permufakatan atau kerja sama melawan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hukum antara penyelenggara negara atau antara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penyelenggara negara dan pihak lain yang merugikan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">orang lain, masyarakat, atau negara.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Nepotisme adalah setiap perbuatan penyelenggara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negara secara melawan hukum yang menguntung kan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">keluarganya dan atau kroninya di atas ke pentingan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">masyarakat, bangsa, dan negara.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perilaku KKN merupakan perilaku yang akan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merusak sendi-sendi dalam kehidupan </span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgel3s_wNtELaO0V6fs985UnIg740eVEyAIJr1-eOnkbshv7C59FoRIedMuH6eHDT215BmHfOxuva3ADDl9pbSNLXHq1KFoEIVtfH4iUMXwXm2J_eVmkgt8XJrf6vIKsjZs4kuxRT2qzEEe/s1600/korupsi.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 0.1em; margin-left: 0.1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgel3s_wNtELaO0V6fs985UnIg740eVEyAIJr1-eOnkbshv7C59FoRIedMuH6eHDT215BmHfOxuva3ADDl9pbSNLXHq1KFoEIVtfH4iUMXwXm2J_eVmkgt8XJrf6vIKsjZs4kuxRT2qzEEe/s1600/korupsi.png" /></a></span></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bermasyarakat, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berbangsa, dan bernegara, serta membahayakan eksistensi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(keberadaan) negara. Hal ini dimungkinkan karena </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perilaku KKN akan merusak berbagai macam tatanan,</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">seperti hukum, politik, ekonomi, sosial, dan budaya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bangsa. Berikut ini dapat dilihat bagaimana dampak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perilaku KKN terhadap hukum, politik, ekonomi, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sosial budaya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Hukum</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sistem hukum tidak lagi berdasarkan pada prinsip-prinsip </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">keadilan hukum.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Besarnya peluang eksekutif mencampuri badan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">peradilan.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hilangnya kepastian hukum dan rasa keadilan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">masyarakat.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sistem hukum dan peradilan dapat dikendalikan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan uang.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hilangnya perlindungan hukum terhadap rakyat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terutama rakyat miskin.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Peradilan dan kepastian hukum menjadi bertele-tele </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">karena di salahgunakan oleh aparat penegak hukum.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Politik</b></span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terpusatnya kekuasaan pada pejabat negara tertentu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(pemerintah pusat).</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Daerah dan pemerintah daerah sangat bergantung </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada pemerintah pusat. Hal ini mematikan daya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kreasi dan inovasi daerah serta berujung kepada </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">tindak penyuapan pejabat pusat untuk me lancarkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pembangunan daerah.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lemahnya sikap mental dan moralitas para penyelenggara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negara.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terhambatnya kaderisasi dan pengembangan sumber </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">daya manusia Indonesia.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terjadinya ketidakstabilan politik karena rakyat tidak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">percaya terhadap pemerintah.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Diabaikannya pembangunan nasional karena </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penyelenggara negara disibukkan dengan membuat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kebijakan populis bukan realistis.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Ekonomi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pembangunan dan sumber-sumber ekonomi di kuasai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">orang yang berada di lingkaran kekuasaan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Munculnya para pengusaha yang mengandalkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kebijakan pemerintah bukan berdasarkan kemandirian.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rapuhnya dasar ekonomi nasional karena pertumbuhan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ekonomi bukan didasarkan pada kondisi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebenarnya.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Munculnya para konglomerat yang tidak memiliki </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">basis ekonomi kerakyatan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Munculnya spekulan ekonomi yang menjatuhkan</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ekonomi secara keseluruhan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hilangnya nilai moralitas dalam berusaha, yakni </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diterap kanya sistem ekonomi kapitalis yang sangat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merugikan pengusaha menengah dan kecil.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Terjadinya tindak pencucian uang (money laundring) </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang di lakukan pejabat dengan pengusaha yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">merugikan negara.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>4. Sosial Budaya</b></span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hilangnya nilai-nilai moral sosial. Hal ini disebabkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">masyarakat melihat banyak perilaku KKN para </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penyelenggara negara. Dengan demikian, rakyat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pun melakukan tindakan pasif bahkan cenderung </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">anarki.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hilangnya figur pemimpin dan contoh teladan dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kehidupan berbangsa dan bernegara.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Berkurangnya tindakan menjunjung tinggi hukum, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berkurangnya kepedulian dan kesetiakawanan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Lunturnya nilai-nilai budaya bangsa.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Undang- </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kemudian dilengkapi dengan UU No. 20 Tahun 2001 </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 memuat peraturan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang tegas tentang konsekuensi hukum bagi pelaku </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sanksi hukum bagi pelaku </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">korupsi, kolusi, dan nepotisme adalah sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b><br /></b></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Pelaku Tindak Pidana Korupsi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Berikut ini beberapa pasal dari UU No. 20 Tahun 2001 </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1999 tentang pemberantas tindak pidana korupsi, yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">memberikan sanksi bagi para pelaku korupsi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Pasal 2 Ayat 1</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negara, dipidana penjara seumur hidup atau pidana </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">juta rupiah) dan paling banyaknya Rp1.000.000.000,00 </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(satu miliar rupiah).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ayat 2</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dalam keadaan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tertentu, pidana mati dapat dijatuhkan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Pasal 3</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang dapat merugikan keuangan negara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau perekonomian negara, dipidana penjara seumur </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">miliar rupiah).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. Pasal 4</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pengembalian kerugian keuangan negara atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perekonomian negara tidak menghapuskan dipidananya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pelaku pidana sebagaimana dimaksud </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam Pasal 2 dan Pasal 3.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Pelaku Tindak Pidana Kolusi</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Pasal </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">21, ditegaskan bahwa bagi penyelenggara negara dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">anggota komisi pemeriksa yang melakukan tindakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kolusi yang merugikan negara pidana penjara paling </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 12 (dua belas) </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tahun dan atau denda paling sedikit Rp200.000.000,00 </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak sebesar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Pelaku Tindak Pidana Nepotisme</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 Pasal 22, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ditegaskan bahwa bagi penyelenggara negara dan anggota </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">komisi pemeriksa yang melakukan tindakan nepotisme </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang merugikan negara dengan pidana penjara paling </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan atau denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">miliar rupiah).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Peraturan perundangan telah mengatur dengan tegas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hukum an dan sanksi yang dapat dikenakan bagi pelaku </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tindak pidana KKN. Namun, penegakan hukum ini tidak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">semudah yang kita bayangkan karena membutuhkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">partisipasi rakyat, ketegasan penegak hukum, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kemauan politik para penyelenggara negara. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme tidak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hanya melanggar hukum, tetapi juga melanggar norma </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">agama, Pancasila, dan UUD 1945. Oleh karena itu, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">untuk mewujudkan hal tersebut marilah kita mulai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam kehidupan terkecil di lingkungan kita, seperti </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan menerapkan perilaku jujur dan mandiri. Orang </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">yang jujur akan berperilaku tidak pernah membohongi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">aturan dan tidak membohongi siapapun karena dia </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">akan berpegang kepada kata hati yang terbaik dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">orang yang mampu mandiri tidak akan melakukan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tindakan kolusi dan nepotisme.</span></div></div>

Instrumen Antikorupsi di Indonesia

Perilaku Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)  merupakan perilaku yang harus dihilangkan untuk  menciptakan penyelenggaraan negara yang bers...

Read more »

Proses Pembuatan Peraturan Perundang- Undangan Nasional

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Peraturan perundang-undangan memiliki arti </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penting untuk mewujudkan tujuan negara. Terciptanya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ketertiban dan keadilan memungkinkan para pekerja </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dapat bekerja dengan tenang, guru dan siswa belajar </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan nyaman, anak-anak dapat bermain dengan riang, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan presiden dapat mengelola negara dengan bijak. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada akhirnya, stabilitas nasional akan tercipta sehingga </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pembangunan nasional menuju pembangunan manusia </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Indonesia seutuhnya (manusia Indonesia harus dibentuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dari sisi kemanusiaannya baik secara individu maupun </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kelompok) dan masyarakat Indonesia seluruhnya. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam sebuah kehidupan kenegaraan, peraturan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perundang-undangan, seperti UUD 1945 sampai dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">peraturan daerah disusun oleh lembaga yang berwenang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan proses penyusunan yang berbeda.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945)</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pasal 3 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa Majelis </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menetapkan UUD. Hal ini menunjukkan bahwa yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berwenang mengubah dan menetapkan UUD adalah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Majelis Permusyawaratan Rakyat. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menurut Miriam Budiardjo (Pakar Ilmu Politik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Indonesia), UUD 1945 memiliki kedudukan yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">istimewa dibandingkan dengan undang-undang lainnya. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hal ini disebabkan hal berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berbeda dengan pembentukan undang-undang biasa.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">UUD dibuat secara istimewa. Oleh karena itu, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dianggap sesuatu yang luhur.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">UUD adalah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Indonesia dan merupakan dasar organisasi kenegaraan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">suatu bangsa.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">UUD memuat garis besar tentang dasar dan tujuan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negara.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">MPR memiliki kewenangan untuk mengubah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(Amandemen) UUD. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan Pasal 37 UUD 1945. Rancangan perubahan UUD </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di persiapkan oleh Badan Pekerja Majelis. Rancangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut kemudian dibawa ke sidang Paripurna Majelis </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">untuk dibahas dan diambil keputusan. Jika diterima, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sidang paripurna menetapkan dan mengesahkannya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Ketetapan MPR (Tap MPR)</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ketetapan MPR adalah produk hukum yang di tetapkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oleh MPR dalam sidang umum. Produk hukum MPR ada </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dua macam, yaitu ketetapan dan keputusan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>a) Ketetapan</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Produk hukum MPR yang berlaku, baik ke dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">anggota MPR atau ke luar anggota MPR. Maksudnya, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ketetapan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>b) Keputusan</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Produk hukum MPR yang hanya berlaku bagi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">anggota MPR. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Namun berdasarkan UU No. 10 Tahun 2004 ketetapan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan keputusan tersebut bukan termasuk dalam tata </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">urutan perundang-undangan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Proses pembuatan putusan majelis dilakukan melalui </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">empat tingkat pembicaraan. Tingkat pembicaraan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut, yaitu sebagai berikut.</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembahasan Tingkat I. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembahasan oleh Badan Pekerja Majelis terhadap </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bahan-bahan yang masuk dan hasil dari pem bahasan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ini menjadi rancangan putusan majelis sebagai bahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pokok pembicaraan tingkat II.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembahasan Tingkat II. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembahasan oleh Rapat Paripurna Majelis yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">didahului oleh penjelasan pimpinan dan dilanjutkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan pemandangan umum fraksi-fraksi.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembahasan Tingkat III. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembicaraan oleh Komisi atau Panitia Ad Hoc </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(Badan Istimewa yang dibentuk untuk menyelesaikan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">permasalahan yang bersifat kontemporer (sementara)) </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Majelis terhadap semua hasil pembicaraan tingkat I </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dan II. Hasil pembicaraan pada tingkat III ini menjadi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rancangan Putusan Majelis.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembahasan Tingkat IV. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pengambilan putusan oleh Rapat Paripurna Majelis </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">setelah mendengar laporan dari Pimpinan Komisi atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Panitia Ad Hoc Majelis serta usulan atau pendapat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dari fraksi-fraksi jika diperlukan.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">MPR bersidang sedikitnya satu kali dalam lima </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tahun di ibu kota negara. Ketetapan MPR dapat dibuat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dalam sidang umum (5 tahun sekali) atau dalam Sidang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tahunan. Jika ada kondisi yang memaksa, MPR dapat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">melaksanakan Sidang Istimewa. MPR tercatat pernah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">melaksanakan Sidang Istimewa ketika memberhentikan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Presiden Abdurrahman Wahid, kemudian melantik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Megawati Soekarno Putri menjadi Presiden.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Undang-Undang (UU) atau Perpu</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Undang-undang merupakan peraturan perundangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang dibuat untuk melaksanakan UUD 1945. Lembaga yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berwenang membentuk UU adalah Dewan Perwakilan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rakyat bersama Presiden. Kriteria agar suatu masalah dapat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diatur undang-undang adalah sebagai berikut.</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">UU dibentuk atas perintah ketentuan UUD 1945.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">UU dibentuk dalam rangka mencabut, mengubah, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menambah UU yang sudah ada.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">UU dibentuk karena berkaitan dengan hak asasi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">manusia.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">UU dibentuk karena berkaitan dengan kewajiban dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kepentingan orang banyak.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ada beberapa hak DPR yang berhubungan dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pembuatan undang-undang. Hak DPR tersebut adalah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai berikut.</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hak inisiatif, yaitu hak DPR untuk mengajukan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rancangan Undang-Undang (RUU).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hak Amandemen, yaitu hak DPR untuk mengadakan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perubahan Rancangan Undang-Undang (RUU).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hak angket dan menyatakan pendapat.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usulan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">serta hak imunitas.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Hak interpelasi, yaitu hak DPR untuk meminta </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">keterangan mengenai kebijakan pemerintah dibidang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tertentu.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam pembentukan undang-undang ini, presiden </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">memiliki hak mengajukan Rancangan Undang-Undang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(Pasal 5 ayat 1 UUD 1945). Di sisi lain, DPR memegang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kekuasaan membentuk undang-undang yang disebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai kekuasaan legislatif. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Secara garis besar, proses penyusunan peraturan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">perundang-undangan meliputi beberapa tahapan, yakni </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai berikut.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Tahap Penyiapan Rancangan Undang-Undang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(RUU)</span></b><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Rancangan undang-undang dapat dibuat oleh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pemerintah dan DPR. Pemerintah atau keseluruhan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">departemen dapat mengajukan prakarsa pembentukan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">undang-undang. DPR dapat mengajukan RUU dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menggunakan hak inisiatif. Pengusulan RUU dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menggunakan hak inisiatif dapat diajukan jika disetujui </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oleh sepuluh anggota DPR dari fraksi yang berbeda.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Usulan disampaikan secara tertulis kepada Pimpinan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">DPR. Selanjutnya, dibawa ke rapat paripurna untuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dibahas. Jika disetujui, RUU itu dilanjutkan ke tahap </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berikutnya. Sebaliknya, jika tidak disetujui, berarti RUU </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut tidak dapat ditindaklanjuti.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>b. Tahap Pembahasan</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tahap pembahasan bagi rancangan undang-undang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">di DPR RI ditetapkan melalui empat tingkat pembicaraan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai berikut.</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembicaraan Tingkat I (Rapat Paripurna). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembicaraan pada Tingkat I adalah <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbs3IijBE5G3m0uWsXfSyHjbR1Z9upKrhj3IY8i6_u_LtdpncdgpLHpNJOE9iBclR1suztS_hjCaMj1mIw2zr_NCuaoh4migLuy5Acczce1x0g7xDIn-I34knWNyFbrx34rA1HphLD9rms/s1600/dpr.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 01em; margin-left: 0.3em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbs3IijBE5G3m0uWsXfSyHjbR1Z9upKrhj3IY8i6_u_LtdpncdgpLHpNJOE9iBclR1suztS_hjCaMj1mIw2zr_NCuaoh4migLuy5Acczce1x0g7xDIn-I34knWNyFbrx34rA1HphLD9rms/s1600/dpr.jpg" /></a></div>pemberian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">keterangan atau penjelasan pemerintah mengenai RUU </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang berasal dari pemerintah dan pemberian penjelasan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dari pimpinan komisi atau pimpinan panitia khusus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atas nama DPR jika RUU yang dibahas adalah RUU </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang berasal dari DPR (hak inisiatif).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembicaraan Tingkat II (Rapat Paripurna). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembicaraan Tingkat II terdiri atas dua macam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bergantung pemberi usulan. Jika RUU berasal dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pemerintah, dilakukan pemandangan umum para </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">anggota DPR yang mewakili fraksi masing-masing. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Selain itu, jawaban pemerintah terhadap pemandangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">umum fraksi-fraksi. Jika RUU berasal dari </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">usul inisiatif DPR, dilakukan tanggapan pemerintah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terhadap RUU usul inisiatif dan jawaban pimpinan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">panitia khusus atas nama DPR terhadap tanggapan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pemerintah tersebut.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembicaraan Tingkat III (Rapat Komisi). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Semua RUU dibahas secara mendalam dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">rapat komisi, rapat gabungan komisi, atau panitia </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">khusus. Dalam rapat ini, diundang pihak-pihak yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mewakili pemerintah. Jika dianggap perlu, DPR </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dapat melakukan dengar pendapat (hearing) dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">masyarakat, organisasi massa, atau lembaga swadaya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">masyarakat.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembicaraan Tingkat IV (Rapat Paripurna). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pembicaraan Tingkat IV merupakan pembicaraan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terakhir, dengan tahapan pembicaraannya sebagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berikut. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(a) Pelaporan hasil rapat tingkat III. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(b) Penyampaian pendapat akhir fraksi dan jika perlu</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">disampaikan juga catatan-catatan dari fraksi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(c) Sambutan pejabat yang ditunjuk pemerintah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai komentar terhadap putusan yang ditetapkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">DPR.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>c. Tahap Pengesahan dan Pengundangan</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Hasil dari RUU yang telah disetujui DPR akan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diberikan kepada presiden melalui sekretaris negara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">untuk ditandatangani dan disahkan. Kemudian, undang-undang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut akan diundangkan oleh menteri negara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">atau sekretaris kabinet. Pengundangan mempunyai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">maksud agar seluruh warga negara mengetahui bahwa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ada undang-</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">undang yang baru dan mengikat semua </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">warga negara.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Peraturan Pemerintah Pengganti </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Undang-Undang (Perpu)</span></b><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Perpu dibentuk oleh presiden tanpa terlebih dahulu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mendapat persetujuan DPR. Hal itu dikarenakan perpu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dibuat dalam keadaan “darurat.” Artinya, persoalan </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">yang muncul harus segera ditindak lanjuti. Perpu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tetap harus diajukan ke DPR untuk mendapatkan persetujuan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Jadi, bukan berarti presiden dapat seenaknya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mengeluarkan Perpu karena pada akhirnya harus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diajukan kepada DPR pada persidangan berikutnya. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sebagai lembaga legislatif, DPR dapat menerima atau </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menolak perpu. Jika perpu ditolak DPR, Perpu tersebut </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>5. Peraturan Pemerintah (PP)</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Untuk melaksanakan suatu undang-undang, dikeluar</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kan sebuah Peraturan Pemerintah. Peraturan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pemerintah merupakan bentuk pelaksanaan dari undang-undang. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Adapun tahap penyusunannya adalah sebagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berikut.</span><br /><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tahap persiapan rancangan Peraturan Pemerintah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(PP).</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Rancangan PP disiapkan oleh menteri sebagai </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pimpinan departemen atau kepala pemerintah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">nondepartemen.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tahap penetapan dan pengundangan PP ditetapkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">presiden sesuai Pasal 5 ayat 2 UUD 1945, kemudian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diundangkan oleh sekretaris negara.</span></li></ul><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>6. Peraturan Presiden (Perpres)</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Presiden menetapkan Peraturan Presiden. Dilihat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dari sifatnya, Peraturan Presiden ada dua macam, yaitu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bersifat pengaturan dan penetapan. Dibandingkan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dapat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dibuat, baik dalam rangka melaksanakan UUD 1945, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ketetapan MPR, UU, maupun PP. Adapun PP terbatas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hanya untuk melaksanakan UU sesuai dengan Pasal 5 </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">ayat 2 UUD 1945.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>7. Peraturan Daerah (Perda)</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Peraturan Daerah ditetapkan kepala daerah atas </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bentuk dan prosedur pembentukan peraturan daerah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sama dengan pembentukan undang-undang. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Peraturan Daerah dibedakan, antara lain:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Peraturan Daerah Provinsi</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. Peraturan Desa</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div></div>

Proses Pembuatan Peraturan Perundang- Undangan Nasional

Peraturan perundang-undangan memiliki arti  penting untuk mewujudkan tujuan negara. Terciptanya  ketertiban dan keadilan memungkinkan para p...

Read more »

Memahami dan Menghargai Keputusan Bersama

<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Salah satu cara untuk mengatasi <span style="text-align: justify;">perbedaan adalah dengan musyawarah. </span><span style="text-align: justify;">Musyawarah dilakukan untuk menetapkan keputusan bersama. Keputusan </span><span style="text-align: justify;">bersama adalah keputusan yang melibatkan semua orang yang berkepentingan. </span><span style="text-align: justify;">Keputusan bersama melibatkan semua anggota organisasi. Keputusan </span><span style="text-align: justify;">bersama harus dilakukan karena dalam </span><span style="text-align: justify;">organisasi terdapat banyak orang. Dalam </span><span style="text-align: justify;">organisasi, kita tidak bisa menyerahkan </span><span style="text-align: justify;">keputusan kepada satu orang. Keputusan </span><span style="text-align: justify;">juga tidak boleh diserahkan kepada ketua </span><span style="text-align: justify;">organisasi saja. Semua warga organisasi </span><span style="text-align: justify;">harus terlibat dalam pengambilan keputusan. Ada beberapa nilai dasar dalam melakukan musyawarah, antara lain :</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="text-align: justify;">1. Kebersamaan</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="text-align: justify;">2. Persamaan hak</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="text-align: justify;">3. Kebebasan mengemukakan pendapat</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="text-align: justify;">4. Mengharagai pendapat orang lain</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="text-align: justify;">5. Pelaksanaan hasil keputusan secara bertanggung jawab</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Bentuk-bentuk Keputusan Bersama</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Musyawarah untuk mufakat</b></span></div><div style="text-align: justify;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb5ISpyMyQm6-B3MvNDinGI4nWnp5DNDsek1iWz3AD-4tNSvlqwWx6_E_9keRgffeCxrkAkoSF-JK7Tw_kGVGruyy1A-YmrtOlPApgVsj_3tUEBJixKbWBs6Rns1MNCTjxM7RqKUeUfbU/s1600/musyawarah.gif" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb5ISpyMyQm6-B3MvNDinGI4nWnp5DNDsek1iWz3AD-4tNSvlqwWx6_E_9keRgffeCxrkAkoSF-JK7Tw_kGVGruyy1A-YmrtOlPApgVsj_3tUEBJixKbWBs6Rns1MNCTjxM7RqKUeUfbU/s1600/musyawarah.gif" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="color: blue;">Musyawarah</span></i></td></tr></tbody></table><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Musyawarah berasal darikata "syawara" ( bahasa Arab ) yang berarti berunding, urun rembug, mengatakan atau menyampaikan sesuatu. Musyawarah berarti suatu proses membicarakan suatu persoalan, dengan maksud mencapai kesepakatan bersama. Kesepakatan yang telah disetujui semua peserta dalam musyawarah di sebut mufakat.  </span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Musyawarah untuk mufakat adalah bentuk pengambilan keputusan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bersama yang mengedepankan kebersamaan. Musyawarah dilakukan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dengan cara mempertemukan semua pendapat yang berbeda-beda. Setelah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">semua pendapat didengar dan ditampung, pendapat yang paling baik akan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">disepakati bersama. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dari berbagai pendapat, tentunya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tidak mudah menentukan pendapat yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terbaik. Biasanya semua orang akan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mengatakan bahwa pendapatnyalah yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terbaik.  </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ketika seluruh pendapat sudah dikemukakan, pembicaraan pun terjadi. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Setelah dipertimbangkan akhirnya satu pendapat disepakati. Itulah yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kemudian disebut mufakat atau kesepakatan bersama. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dengan jalan mufakat, diharapkan keputusan bersama yang diambil </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mencerminkan semua pendapat. Dengan demikian, tidak ada lagi anggota </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang merasa bahwa pendapatnya tidak diperhatikan.  </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam pelaksanaan musyawarah, setiap orang mempunyai hak yang sama untuk menyampaikan usul atau saran. Setiap peserta musyawarah hendaknya lebih mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan. Meskipun Pasal 28 E ayat 3 UUD 1945 menjamin kebebasan setiap orang untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat, kita harus ingat bahwa orang lain memiliki hak yang sama dengan kita, jadi kebasan kita dibatasi kebebasan orang lain.  </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Pemungutan suara</b></span></div><div style="text-align: justify;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid4xGMF2cHEMeRMCIvO1iQahBAstg-m_S_wjY21ACIUedHWCRhGO_ZGl7hz2JdRb7-qBCllSutrLSYepRz247TKaqo5cZBBUt3IWn6ofxbphNotg3TaiilVDFOyHEqeoNh05UaHpsMtAQ/s1600/voting.gif" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid4xGMF2cHEMeRMCIvO1iQahBAstg-m_S_wjY21ACIUedHWCRhGO_ZGl7hz2JdRb7-qBCllSutrLSYepRz247TKaqo5cZBBUt3IWn6ofxbphNotg3TaiilVDFOyHEqeoNh05UaHpsMtAQ/s1600/voting.gif" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="color: blue;">Voting</span></i></td></tr></tbody></table><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Cara musyawarah untuk mufakat tidak selalu membuahkan hasil. Hal ini </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terjadi bila ada perbedaan pendapat tidak dapat diselesaikan. Misalnya, beberapa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pendapat dianggap sama baiknya. Atau karena beberapa pendapat dianggap </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tidak menguntungkan semua pihak. Jika demikian, ditempuhlah pemungutan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">suara atau voting. Tujuannya untuk </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mendapatkan keputusan bersama. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pemungutan suara biasanya disepakati </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">oleh tiap-tiap pendukung pendapat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang berbeda. Sebelum dilakukan, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">diadakan kesepakatan. Yakni setiap </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">anggota akan menerima pendapat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang didukung oleh suara terbanyak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Voting merupakan cara kedua jika cara musyawarah untuk mufakat </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">gagal dilakukan. Sebelum voting dilaksanakan, perlu diperhatikan beberapa </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hal berikut :</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Voting ditempuh setelah cara musyawarah untuk mufakat sudah dilaksanakan</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Voting dilakukan karena ketidakmungkinan menempuh musyawarah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">untuk mufakat lagi. Ketidakmungkinan ini disebabkan munculnya beragam </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">pendapat yang bertentangan. Pertentangan inilah yang mencegah pencapaian </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kata mufakat.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Voting dilakukan karena sempitnya waktu, sementara keputusan harus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">segera diambil.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Voting dilakukan setelah semua peserta musyawarah mempelajari setiap </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pendapat yang ada.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Voting dilakukan jika peserta musyawarah hadir mencapai kuorum.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Voting dianggap sah sebagai keputusan jika separuh lebih peserta yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hadir menyetujuinya.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dalam voting, pendapat yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">memperoleh suara terbanyak men</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">jadi keputusan bersama. Dengan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">demikian, pendapat lain yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">mendapat suara lebih sedikit </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terpaksa diabaikan.  </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kedua cara pengambilan keputusan bersama di atas, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk mufakat, kemungkinan terjadinya pertikaian dan perpecahan akan lebih kecil. Karena keputusan baru diambil jika telah dicapai kesepakatan dari semua peserta musyawarah ( dicapai mufakat ). Namun cara seperti ini akan memakan waktu yang lebih lama dibandingkan voting. Akan butuh waktu yang panjang untuk mencari jalan tengah yang dapat diterima semua pihak, apalagi jika peserta musyawarah jumlahnya banyak. Akan sangat sulit dicapai mufakat, karena semakin banyakorang pasti akan semakin banyak pendapat dan kepentingan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pada cara voting, keputusan akan dapat diambil dengan waktu yang lebih singkat, namun kemungkinan terjadinya ketidak puasan dari pihak yang kalah suara, jauh lebih besar. Pihak yang pendapatnya tidak disetujui akan dengan terpaksa menerima keputusan yang akhirnya diambil, sehingga bisa terjadi perpecahan. </span><br /><b style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></b><b style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">3. Aklamasi</b><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ada kalanya keputusan bersama tidak diambil dengan cara mufakat atau voting, tetapi dengan cara aklamasi. Aklamasi adalah pernyataan setuju secara lisan dari seluruh anggota kelompok. Pernyataan setuju ini dilakukan untuk melahirkan keputusan bersama. Pernyataan setuju dilakukan tanpa melalui pemungutan suara. Aklamasi terjadi karena adanya pendapat yang dikehendaki oleh semua anggota kelompok. Keputusan bersama yang disetujui dengan cara aklamasi ini harus dilaksanakan oleh seluruh anggota.</span><br /><b style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></b><b style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mematuhi Keputusan Bersama</b><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam melaksanakan keputusan bersama ada beberapa asas yang harus dijungnung tinggi.  Diantaranya adalah asas kekeluargaan dan gotong royong. Asas kekeluargaan menganggap setiap anggota kelompok sebagai keluarga sendiri, semua harus mematuhi keputusan bersama. Melaksanakan keputusan bersama secara kekeluargaaan mempunyai beberapa manfaat. Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1. Semua anggota merasa memiliki kedudukan yang sama.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">2. Terciptanya keadilan antaranggota.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">3. Setiap anggota melaksanakan keputusan bersama dilandasi rasa tanggung jawab.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dengan menerima dan menaati keputusan bersama, kita telah mengamalkan Pancasila. Tepatnya, kita telah mengamalkan sila keempat Pancasila. Sila keempat tersebut berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Dalam sila tersebut, terkandung beberapa nilai yang harus kita amalkan. Berikut ini nilai-nilai sila keempat Pancasila.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1. Setiap warga Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    musyawarah.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">6. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan penuh tanggung </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    jawab.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">7. Musyawarah mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    golongan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">8. Musyawarah dilaakukan dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    Yang Maha Esa.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">10. Keputusan bersama mencakup nilai-nilai kebenaran dan keadilan.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">11. Keputusan tersebut mencakup nilai harkat dan martabat manusia</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">12. Keputusan bersama mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">13. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk melaksanakan </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">      musyawarah</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Soal UH <a href="http://mastugino.blogspot.com/2012/11/soal-uh-memahami-dan-menghargai.html" target="_blank">Memahami dan Menghargai Keputusan Bersama</a></span></div>

Memahami dan Menghargai Keputusan Bersama

Salah satu cara untuk mengatasi  perbedaan adalah dengan musyawarah.  Musyawarah dilakukan untuk menetapkan keputusan bersama. Keputusan  be...

Read more »

Pengaruh Globalisasi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kata "globalisasi" diambil dari kata globe </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang artinya bola bumi tiruan atau dunia </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tiruan. Kemudian, kata globe menjadi global, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang berarti universal atau keseluruhan yang </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">saling berkaitan. Jadi, globalisasi adalah proses </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menyatunya warga dunia secara umum dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menyeluruh menjadi kelompok masyarakat.</span></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kemajuan dari <a href="http://mastugino.blogspot.com/2012/11/teknologi-produksi-komunikasi-dan.html" target="_blank">teknologi transportasi dan komunikasi</a> pasti akan membawa dampak atau pengaruh bagi kehidupan kita. Misalnya, barang-barang luar negeri yang dahulu sangat sulit diperoleh, sekarang dengan mudah kita dapatkan di mana saja. Contoh lain, yaitu handphone atau telepon selular, yang dahulu hanya terdapat di negara-negara maju, sekarang sudah ada di berbagai belahan dunia</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Dampak Positif Globalisasi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Globalisasi, sebagai akibat dari kemajuan Iptek, memberikan manfaat yang begitu besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Ini berarti bahwa globalisasi memberikan dampak positif bagi umat manusia. Sebagai contoh, mudahnya masyarakat memperoleh informasi maka masyarakat memiliki wawasan yang lebih luas. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Bayangkan, jika suatu daerah yang sulit mendapatkan informasi dan transportasi. Pasti tempat tersebut menjadi tempat yang tertinggal dari daerah yang lainnya. Bayangkan jika informasi sulit masuk ke daerah kita. Betapa tertinggalnya daerah kita.  </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Secara garis besar dampak positif globalisasi adalah sebagai berikut :</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Mudah melakukan komunikasi</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Cepat dalam bepergian ( mobilitas tinggi )</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">6. Mudah memenuhi kebutuhan</span><br /><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Dampak Negatif Globalisasi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Masuknya informasi dengan mudah melalui berbagai media cetak dan elektronik dari luar tidak dapat dibendung dengan mudah. Kebiasaan negara Barat yang tidak sesuai dengan kebiasaan bangsa Timur dapat memengaruhi kejiwaan generasi bangsa Indonesia. Untuk itu, diperlukan penyaring (filter) dalam menerima segala bentuk arus globalisasi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sekarang ini swalayan sudah banyak berdiri bahkan sampai di perdesaan. Dengan adanya pasar swalayan, masyarakat akan mudah membeli barang-barang yang sangat diperlukan. Namun, karena mudahnya mendapatkan barang, masyarakat akan mudah membelanjakan uangnya dengan membeli barang yang tidak diperlukan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Bentuk lain globalisasi adalah televisi. Televisi dapat membawa pengaruh terhadap seseorang. Jika tidak dapat memanfaatkannya dengan baik, orang menjadi malas belajar karena banyak acara televisi yang menarik. Berikut ini dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut :</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Informasi yang tidak tersaring</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Perilaku konsumtif (menghabur-hamburkan uang)</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat</span><br /><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Budaya Indonesia dalam Misi Kebudayaan Internasional</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Banyak negara lain yang tertarik dengan keunikan budayanya. Tidak jarang mereka mengundang <a href="http://mastugino.blogspot.com/2012/09/daftar-nama-tari-di-indonesia.html" target="_blank">kesenian</a> yang ada di Indonesia lewat Kedutaan Besar Republik Indonesia setempat. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kita pernah melihat kesenian Indonesia ditampilkan di negara lain Ini merupakan kerja sama yang dilakukan kedua negara untuk saling mengenalkan budaya masing-masing. Keuntungan yang diperoleh bagi negara Indonesia adalah sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Kebudayaan Indonesia akan lebih dikenal di negara lain.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. Mempererat hubungan dengan negara lain yang ada di permukaan bumi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Indonesia diakui sebagai negara yang memiliki kesenian dan kebudayaan tinggi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kesenian Indonesia di dunia internasional dapat dijumpai dalam berbagai bentuk. Ragam budaya bangsa Indonesia yang telah dikenal oleh masyarakat luar negeri, antara lain sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp9CC6WPJvbr3S9Jt-uZdeS5O-regQ0j3GgYSFdjb8NZ048t4BkYIs0IF3LcUgtgREowEEfa1iiuUGP0BeFaL2S6ODe7mguKR37Claj6y084IpUwAnSqh55na7mMmx8K9zWHVW2qbwsS8/s1600/kecak.gif" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp9CC6WPJvbr3S9Jt-uZdeS5O-regQ0j3GgYSFdjb8NZ048t4BkYIs0IF3LcUgtgREowEEfa1iiuUGP0BeFaL2S6ODe7mguKR37Claj6y084IpUwAnSqh55na7mMmx8K9zWHVW2qbwsS8/s1600/kecak.gif" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><span style="color: blue;">Tari Kecak</span></i></td></tr></tbody></table><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="http://mastugino.blogspot.com/2012/09/daftar-nama-tari-di-indonesia.html" target="_blank">Tarian daerah</a>, seperti tari kecak dari Bali, tari jaipong dari Jawa Barat telah dikenal oleh masyarakat dunia.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="http://mastugino.blogspot.com/2012/09/alat-musik-tradisional-indonesia.html" target="_blank">Musik gamelan</a> dari Bali, Jawa, dan Sunda telah dikenal di luar negeri bahkan dipelajari oleh masyarakat luar negeri di negaranya masing-masing.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><a href="http://mastugino.blogspot.com/2012/09/kesenian-daerah-di-indonesia.html" target="_blank">Musik angklung</a> yang dimainkan di luar negeri sebagai salah satu kesenian dari bangsa Indonesia bahkan menjadi barang kesenian yang diekspor ke luar negeri.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Batik sebagai hasil karya kerajinan tangan bangsa Indonesia banyak digemari pasar dunia.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Benda-benda pahat, seperti patung dari Bali dan Suku Asmat menjadi barang yang diminati turis asing sebagai cinderamata.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kesenian Indonesia sering dipentaskan oleh kedutaan besar Republik Indonesia di negara lain. Misi dari kesenian tersebut sebagai upaya memperkenalkan budaya bangsa Indonesia kepada negara lain. Selain itu, misi kesenian di internasional bertujuan menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia.  </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Menyikapi Pengaruh Globalisasi</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh kita sebagai bangsa yang bermartabat dan memiliki jati diri yang luhur, di antaranya sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mempertebal keimanan dan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Ikut berperan dalam kegiatan organisasi keagamaan dalam mengatasi perubahan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Belajar dengan giat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat berperan maksimal dalam menjalani era globalisasi.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mencintai kebudayaan bangsa sendiri dari pada kebudayaan asing.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Melestarikan budaya bangsa dengan mempelajari dan menguasai kebudayaan tersebut, baik seni maupun adat istiadatnya.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Memilih informasi dan hiburan dengan selektif agar menjaga dari pengaruh negatif.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menjauhi kebiasaan buruk gaya hidup dunia barat yang bertentangan nilai dan norma yang berlaku.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Agar kita tetap memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia, kita perlu mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya bangsa yang dapat diterima oleh semua kalangan. Nilai-nilai Pancasila yang kita amalkan dapat mencegah pengaruh negatif dari globalisasi. Oleh karena itu, untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mengembangkan demokrasi politik.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara baik dan benar.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menegakkan hukum.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sistem ekonomi kerakyatan merupakan salah satu cara untuk melumpuhkan pengaruh negatif dari globalisasi dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam semua hal. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu kiranya segera diwujudkan hal-hal sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik untuk pasar dalam negeri sehingga memperkuat perekonomian rakyat.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pertanian dijadikan prioritas utama karena mayoritas penduduk Indonesia bermata pencarian sebagai petani.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Industri-industri haruslah menggunakan bahan baku dari dalam negeri sehingga tidak bergantung pada impor dari luar negeri.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, segala sesuatu kebutuhan hidup yang menyangkut masyarakat luas haruslah bersifat murah dan terjangkau.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tidak bergantung pada badan-badan multilateral, seperti Bank Dunia.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara-negara maju di dunia.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Globalisasi sangat erat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, agar tidak berdampak buruk terhadap kehidupan kita sehari-hari, perlu mengusahakan perubahan nilai dan perilaku. Adapun perilaku tersebut, antara lain sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Terbuka terhadap inovasi dan perubahan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Berorientasi pada masa depan daripada masa lampau.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dapat memanfaatkan iptek.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menghargai jenis pekerjaan sesuai dengan prestasi.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menggunakan potensi lingkungan secara tepat untuk pembangunan berkelanjutan.</span></li><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia.</span></li></ul></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Gaya hidup masyarakat yang cenderung menonjolkan diri dan cenderung selalu ingin berbeda dengan kebiasaan di masyarakat. Meskipun demikian, dampak globalisasi, baik yang negatif maupun yang positif tidak dapat dicegah. Tidak satupun bangsa di dunia ini mampu mencegah pengaruh globalisasi. Jika suatu bangsa menolak globalisasi, mereka akan jauh tertinggal dan terbelakang. Menolak globalisasi berarti menolak kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Oleh sebab itu, masyarakat harus mampu memilih hal positif dari globalisasi.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><a href="http://mastugino.blogspot.com/2012/11/soal-uh-pengaruh-globalisasi.html" target="_blank">Soal UH Pengaruh Globalisasi</a></span></div></div>

Pengaruh Globalisasi

Kata "globalisasi" diambil dari kata globe  yang artinya bola bumi tiruan atau dunia  tiruan. Kemudian, kata globe menjadi global,...

Read more »

Pemerintahan Tingkat Pusat

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Pemerintah pusat biasanya disebut “pemerintah” saja. Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas Presiden dan para pembantu presiden. Pembantu presiden adalah wakil presiden dan para menteri. Pemerintah mempunyai tugas menjalankan pemerintahan untuk mencapai tujuan nasional. Tujuan nasional negara kita adalah:</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Indonesia,</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2. memajukan kesejahteraan umum,</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">4. ikut melaksanakan perdamaian dunia.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lembaga negara merupakan perangkat dalam</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sistem pemerintahan di Indonesia. Indonesia menganut paham pembagian kekuasaan, bukan pemisahan kekuasaan. Lembaga negar dikelompokan kedalam tiga kelompok yaitu legeslatif, eksekutif dan yudikatif. Berikut ini usunan Pemerintahan Pusat sesudah Amandemen UUD 1945</span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV3n-LXgKmkfULzwST_jsDWHpMyn9jHBuEqcL2_YhyuhLi6extwllZLS7o-rh2tKFbnfcJbybaBX-PEH2priSMfJQaT_L-6HxnEPnQpbqLKu-l3OD7KNnxR36nzb1V-yK5VOvAOMUO3hk/s1600/pusat.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="181" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV3n-LXgKmkfULzwST_jsDWHpMyn9jHBuEqcL2_YhyuhLi6extwllZLS7o-rh2tKFbnfcJbybaBX-PEH2priSMfJQaT_L-6HxnEPnQpbqLKu-l3OD7KNnxR36nzb1V-yK5VOvAOMUO3hk/s320/pusat.gif" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Lembaga Legeslatif</b></span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lembaga legislatif adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan membentuk undang-undang. Lembaga ini terdiri atas DPR, MPR, dan DPD.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Majelis Permusyawaratan Rakyat merupakan lembaga tinggi negara. Susunan MPR terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum. Sebelum adanya amandemen UUD 1945 MPR merupakan lembaga tertinggi negara.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum. Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan Presiden. Sebelum reformasi, MPR terdiri atas anggota DPR, utusan daerah, dan utusan golongan, menurut aturan yang ditetapkan undang-undang. Jumlah anggota MPR periode 2009–2014 adalah 692 orang yang terdiri atas 560 Anggota DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.</span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tugas dan wewenang MPR adalah sebagai berikut :</span></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum dalam sidang paripurna MPR.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam masa jabatannya setelah presiden dan atau wakil presiden diberi kesempatan untuk menyampaikan penjelasan di dalam sidang paripurna MPR.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya, selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari.</span></li></ul><div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)</b></span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dewan Perwakilan Rakyat terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum (pemilu) yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum. Rakyat Indonesia, semenjak pemilu 2004 langsung memilih anggota DPR. Dewan Perwakilan Rakyat merupakan lembaga yang menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat Indonesia. Jumlah anggota DPR, yaitu 550 orang. Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPR berkedudukan di Jakarta.</span></div></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div></div><div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tugas dan wewenang DPR adalah sebagai berikut:</span></div></div><div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">membentuk undang-undang yang dibahas dengan presiden untuk mendapat persetujuan bersama;</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li style="text-align: justify;">membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah pengganti undang-undang;</li><li style="text-align: justify;">menerima dan membahas usulan rancangan undang-undang yang diajukan DPD;</li><li style="text-align: justify;">memperhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;</li><li style="text-align: justify;">menetapkan APBN bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD.</li></span></ul></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum. Anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak empat orang. Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Tugas dan wewenang DPD adalah sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mengajukan kepada DPR tentang rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran, penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pelaksanaan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diajukan, baik oleh DPR maupun oleh pemerintah.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><div style="font-weight: bold;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lembaga Eksekutif</span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lembaga eksekutif artinya lembaga yang memegang kekuasaan pemerintahan. Lembaga ini merupakan lembaga yang paling luas wewenang dan tugasnya dibanding lembaga negara legislatif dan yudikatif. Lembaga inilah yang mengendalikan dan melaksanakan pembangunan sesuai UU. Lembaga ekskutif dipimpin oleh presiden dan wakil presiden. Presiden dan wakil presiden juga dibantu menteri-menteri dan lembaga negara lainnya. Lembaga eksekutif itulah yang disebut dengan pemerintah pusat. Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat Indonesia dalam pemilihan presiden.</span><br /><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Presiden merupakan pemimpin sebuah negara. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Presiden termasuk lembaga eksekutif.Dalam </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Presiden dibantu oleh wakil presiden dan para </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">menteri. Menteri-menteri tersebut tunduk dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bertanggung jawab kepada Presiden. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lembaga eksekutif bertugas mengurus </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">berbagai urusan pemerintah. Urusan pemerintahan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tersebut sebagai berikut:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. melaksanakan politik luar negeri;</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. menciptakan pertahanan nasional;</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">c. menjaga keamanan dan melindungi seluruh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">warga negara Indonesia.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="font-weight: bold;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lembaga Yudikatif</span></div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lembaga yudikatif adalah lembaga yang memegang kekuasaan di bidang kehakiman. Lembaga ini bebas dari campur tangan siapa pun. Lembaga yudikatif juga yang menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Lembaga yudikatif terdiri atas :</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>1. Mahkamah Agung (MA)</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mahkamah Agung (MA) adalah badan yang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">melakukan kekuasaan kehakiman. Susunan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mahkamah Agung terdiri atas pimpinan, hakim </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">anggota, panitera, dan seorang sekretaris. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pimpinan dan hakim anggota Mahkamah Agung </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">adalah Hakim Agung. Jika masalah hukum tidak </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">selesai di pengadilan negeri dan pengadilan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tinggi, masalah tersebut dapat diselesaikan di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Mahkamah Agung.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-weight: bold;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><b style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">2. Mahkamah Konstitusi (MK)</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan salah </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kehakiman. Susunan Mahkamah Konstitusi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">seorang wakil ketua merangkap anggota, dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tujuh orang anggota hakim konstitusi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bersifat final untuk:</span></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">menguji undang-undang terhadap Undang- </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Undang Dasar Negara Republik Indonesia </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Tahun 1945;</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">memutus sengketa kewenangan lembaga </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">negara yang kewenangannya diberikan oleh </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Undang-Undang Dasar Negara Republik </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Indonesia Tahun 1945;</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">memutus pembubaran partai politik;</span></li><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">memutus perselisihan tentang hasil pemilihan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">umum.</span></li></ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>3. Komisi Yudisial (KY)</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Komisi Yudisial merupakan lembaga negara </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">yang bersifat mandiri. Dalam pelaksanaan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">wewenangnya, Komisi Yudisial bebas dari campur </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tangan atau pengaruh kekuasaan lainnya. Pimpinan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Komisi Yudisial terdiri atas seorang ketua dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">seorang wakil ketua yang merangkap anggota. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Komisi Yudisial mempunyai tujuh orang anggota </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">komisi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Komisi Yudisial mempunyai wewenang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kepada DPR, dan</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Menegakkan kehormatan dan keluhuran </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">martabat serta menjaga perilaku hakim.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Komisi Yudisial didirikan dengan tujuan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">1) menyiapkan calon hakim agung yang ber - </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">akhlak mulia, jujur, berani, dan kompeten;</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">2) mendorong pengembangan sumber daya </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">hakim menjadi insan yang mengabdi dan </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">     menegakkan hukum dan keadilan;</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">3) melaksanakan pengawasan penye lenggaraan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kekuasaan kehakiman yang jujur, </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bersih, </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">     transparan, dan profesional.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Badan Pemeriksa Keuangan adalah badan yang bertugas memeriksa tentang keuangan negara. Dalam pelaksanaan tugasnya, BPK terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah. Hal tersebut dinyatakan dalam Pasal 23 E Ayat 1 UUD 1945 bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.</span></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Adapun anggota BPK berjumlah sembilan orang yang terdiri atas seorang ketua, wakil ketua, dan tujuh orang anggota. Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan disahkan oleh presiden. Pemimpin BPK dipilih dari dan oleh anggota BPK. Anggota BPK memegang jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.</span></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Badan Pemeriksa Keuangan mempunyai kewenangan sebagai berikut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">a. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">b. Menyerahkan hasil pemeriksaan keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">    dengan kewenangannya.</span></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dengan demikian, lembaga BPK merupakan lembaga yang mengawasi keluar dan masuknya keuangan negara. Melalui adanya pengawasan BPK, diharapkan pelaksanaan pembangunan di seluruh Indonesia berjalan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan oleh presiden dan DPR. Dengan demikian, tidak terjadi penyimpangan dalam penggunaan anggaran negara.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><div><b><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Organisasi </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Pemerintahan Pusat</span></b></div><div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>1. Presiden</b></span></div><div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ_M6MQ_SKugYTOpT-9CfvL9pHFz4FcVe3p0_VEOHSjB41BN29iv6yrhnnn1ft-8l2Ag3A6uBB3_n9XlDXQ44QVXvCV3ir4Lw-thgGuv5stbx__mGp3IHc-S1lBVqPsQerCLzEQBogs8k/s1600/sby_budiono.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ_M6MQ_SKugYTOpT-9CfvL9pHFz4FcVe3p0_VEOHSjB41BN29iv6yrhnnn1ft-8l2Ag3A6uBB3_n9XlDXQ44QVXvCV3ir4Lw-thgGuv5stbx__mGp3IHc-S1lBVqPsQerCLzEQBogs8k/s1600/sby_budiono.gif" /></a></div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut undang-undang </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">dasar. Dalam melakukan kewajibannya, presiden dibantu oleh satu orang wakil presiden. Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pemilihan umum. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Presiden memiliki tugas yang besar demi kemajuan bangsa. Berikut ini yang termasuk</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">tugas-tugas presiden.</span></div><div><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang.</span></li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><li>Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang jika keadaan memaksa.</li><li>Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah untuk melaksanakan undang-undang.</li></span></ul></div></div><div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam bidang kehakiman, presiden mempunyai kewenangan sebagai berikut.</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. Memberi grasi atau pengurangan masa hukuman bagi narapidana.</span></div></div><div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. Memberi amnesti atau pengampunan kepada orang yang telah dijatuhi hukuman</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. Memberikan abolisi atau penghapusan suatu tuntutan pidana</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">d. Memberikan rehabilitasi atau pemulihan nama baik seseorang</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">e. Menetapkan hakim agung</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">f. Menetapkan hakim konstitusi</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">g. Mengangkat dan memberhentikan anggota komisi yudisial dengan persetujuan DPR</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Presiden mempunyai kewenangan yang lain di antaranya sebagai berikut.</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>a. Mengangkat duta dan konsul.</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Duta adalah orang yang mewakili suatu negara di negara lain. Konsul adalah orang yang mewakili suatu negara di kota negara lain. Konsul berada di bawah kedutaan besar.</span></div></div><div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>b. Menerima penempatan duta negara lain.</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam pengangkatan duta dan penerimaan duta negara lain, presiden harus memperhatikan</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">pertimbangan DPR.</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Presiden Republik Indonesia selain sebagai kepala pemerintahan juga berperan sebagai kepala negara dan panglima tertinggi angkatan bersenjata. Sebagai kepala negara, presiden memiliki kekuasaan membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR. Presiden juga dapat memberikan tanda jasa, gelar, dan tanda kehormatan lainnya. Sebagai seorang panglima tertinggi angkatan bersenjata, presiden mempunyai kekuasaan untuk menyatakan keadaan bahaya, menyatakan perang, dan membuat perdamaian dengan persetujuan DPR. Masa jabatan</span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> presiden adalah lima tahun.</span></div></div><div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b><br /></b></span> <span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>2. Wakil Presiden</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Dalam menjalankan pemerintahan, presiden dibantu oleh wakil presiden. </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Wakil presiden mempunyai tugas sebagai berikut.</span></div></div><div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">a. Melaksanakan tugas teknis pemerintahan sehari-hari</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">b. Melaksanakan tugas-tugas khusus kenegaraan yang diberikan presiden, jika presiden </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    berhalangan</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">c. Menggantikan jabatan presiden apabila presiden berhenti, diberhentikan, atau meninggal </span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">    dunia.</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Untuk membantu pelaksanaan tugas, wakil presiden dibantu oleh sekretariat wakil presiden</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">(setwapres). Susunan organisasi setwapres antara lain sebagai berikut.</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">1. Sekretaris wakil presiden</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">2. Deputi bidang politik</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">3. Deputi bidang ekonomi</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">4. Deputi bidang kesra</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">5. Deputi bidang dukungan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan</span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">6. Deputi bidang administrasi</span><br /><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><b>3. Menteri</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menteri dibagi tiga, yaitu menteri koordinator, menteri departemen, dan menteri negara.</span></div><div><ul><li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Menteri koordinator mempunyai tugas untuk menghubungkan atau melakukan kerja sama antara satu menteri dengan menteri yang lainnya. </span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Misalnya Menteri Koordinator </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">presiden dalam mengkoordinasikan perencanaan dan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">penyusunan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">bidang kesejahteraan rakyat dan penanggulangan </span><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;">kemiskinan.</span></li><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"><li>Menteri departemen ialah menteri yang memimpin departemen. Departemen merupakan badan pelaksana pemerintah yang dibagi menurut bidang-bidangnya masing-masing atau per departemen. Misalnya, menteri perhubungan dan menteri perdagangan.</li><li>Menteri negara ialah menteri yang menangani bidang khusus yang tidak ditangani oleh menteri departemen. Misalnya, menteri negara BUMN dan menteri lingkungan hidup.</li></span></ul><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>4. Sekretariat Kabinet</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Sekretariat Kabinet adalah lembaga pemerintah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Adapun tugasnya memberikan dukungan staf dan pelayanan administrasi kepada presiden selaku kepala pemerintahan dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan negara. Sekretaris Kabinet pada masa kabinet Indonesia Bersatu adalah Sudi Silalahi. Jadi, sekretaris kabinet merupakan pejabat setingkat menteri.</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>5. Lembaga Pemerintah Nondepartemen (LPND)</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Lembaga pemerintah nondepartemen (LPND) adalah lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden. Kepala LPND berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden</span></div><div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li>Badan Intelejen Negara (BIN)</li><li>Badan Kepegawaian Negara (BKN)</li><li>Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)</li><li>Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)</li><li>Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL)</li><li>Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG)</li><li>Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)</li><li>Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)</li><li>Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)</li><li>Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)</li><li>Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)</li><li>Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)</li><li>Badan Pertanahan Nasional (BPN)</li><li>Badan Pusat Statistik (BPS)</li><li>Badan Standarisasi Nasional (BSN)</li><li>Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)</li><li>Lembaga Administrasi Negara (LAN)</li><li>Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)</li><li>Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANNAS)</li><li>Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN)</li><li>Lembaga Sandi Negara (LEMSANEG)</li><li>Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS)</li><li>Badan SAR Nasional (BASARNAS)</li></span></ul></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>6. Kejaksaan</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung. Jaksa Agung dipilihlangsung oleh presiden. Karena itu jaksa agung bertanggung jawab terhadap presiden. Lembaga kejaksaan adalah lembaga yang bertugas mengajukan tuntutan di muka pengadilan terhadap para pelaku kejahatan.</span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>7. Badan Ekstra Struktural</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Badan ekstra struktural adalah lembaga yang dibentuk untuk memberi pertimbangan kepada presiden atau menteri dalam rangka koordinasi atau pelaksanaan kegiatan tertentu. Lembaga ini juga membantu tugas tertentu dari suatu departemen. Lembaga ini bersifat ekstra struktural. Jadi, tidak termasuk dalam struktur organisasi kementerian, departemen, ataupun lembaga pemerintah nondepartemen. Lembaga ini dapat dikepalai oleh menteri. Bahkan wakil presiden atau presiden sendiri. Berikut contoh badan ekstrastruktural</span></div><div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dewan Ekonomi Nasional (DEN)</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li>Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD)</li><li>Badan Pertimbangan Kepegawaian (Bapek)</li><li>Badan Pelaksana APEC</li><li>Badan Pertimbangan Jabatan Nasional (Baperjanas)</li><li>Lembaga Sensor Film (LSF)</li><li>Tim Bakorlak Inpres 6</li><li>Tim Pengembangan Industri Hankam</li><li>Komite Olahraga Nasional Indonesia</li><li>Komisi Hukum Nasional Republik Indonesia</li><li>Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk Aceh dan Nias (BRR Aceh – Nias)</li><li>Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)</li></span></ul></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>8. Badan Independen</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Badan independen adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah pusat, namun bekerja secara independen.</span></div><div><ul><li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Badan Nasional Sertifikasi Profesi</span></li><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><li>Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)</li><li>Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan)</li><li>Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)</li><li>Komisi Ombudsman Nasional (KON)</li><li>Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)</li><li>Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)</li><li>Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)</li><li>Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)</li></span></ul></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><b>9. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara RI (Polri)</b></span></div><div><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">TNI dipimpin oleh seorang panglima. Panglima TNI dipilih oleh presiden dengan persetujuan DPR. TNI dibagi menjadi 3 angkatan, yaitu angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut. Setiap angkatan dipimpin oleh seorang kepala staff. TNI bertugas menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman dari luar maupun dari dalam. Demikian juga dengan Polri. Polri juga termasuk lembaga negara. Kepolisian dipimpin oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Kapolri dipilih presiden dengan persetujuan DPR. Kepolisian bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat.</span><br /><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span> <span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Soal UH <a href="http://mastugino.blogspot.com/2012/11/soal-uh-pemerintahan-tingkat-pusat.html" target="_blank">Pemerintahan Tingkat Pusat</a></span></div><ul><span style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif;"> </span></ul></div></div></div></div></div>

Pemerintahan Tingkat Pusat

Pemerintah pusat biasanya disebut “pemerintah” saja. Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas Presid...

Read more »