BONTANG - Kondisi layanan PLN Cabang Bontang yang kembali memburuk sekitar sepekan terakhir mulai mengikis kesabaran sejumlah elemen masyarakat Bontang. Ketua LSM Pusat Hubungan Masyarakat (PHM) Bontang, H Udin Mulyono yang menghubungi Tribun, Rabu (30/12) kemarin, mengaku sudah tidak bisa mentolerir pemadaman listrik yang bisa terjadi hingga tiga kali sehari.

Ia mengancam akan menduduki kantor layanan PLN Cabang Bontang, jika byar pet listrik tidak segera diselesaikan secepatnya. "Kalau byar pet ini terus terjadi, saya datangi itu kantor PLN. Kita duduki bersama-sama," ujar Udin. Udin juga mengaku kecewa dengan lamanya pemadaman yang kadang berlangsung hingga tiga jam. Menurutnya, fakta tersebut menunjukkan ketidakmampuan manajemen PLN dalam mengelola seluruh mesin pembangkit listrik yang ada di Kota Bontang, baik Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) maupun dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) yang baru.

Senada, Bupati LIRA Bontang Sumijan juga menyayangkan kondisi layanan PLN yang terus mengalami byar pet. Menurutnya, pemerintah dan DPRD harus lebih tanggap dalam menyikapi masalah ini karena terkait langsung dengan roda perekonomian warga dan hajat hidup orang banyak. Sejumlah pengusaha/pedagang yang ada di Pasar Rawa Indah pun mengaku sangat dirugikan akibat seringnya byar pet di sekitar kawasan pasar tradisional terbesar di Bontang. Para pedagang ini mengaku mengalami kerugian hingga 50 persen. "Bagaimana pembeli mau datang kalau lampunya mati terus," ujar H Biyanto, pengusaha makanan cepat saji di bilangan Rawa Indah.

Menanggapi keluhan warga, Manager Distribusi PLN Cabang Bontang Agus Tetuko saat dikonfirmasi langsung menyatakan permohonan maafnya. Ia memaparkan byar pet yang terjadi akibat adanya masalah pada dua unit PLTMG yang baru. Menurutnya, mesin PLTMG yang peka bereaksi terhadap pasokan gas dari PT Total yang tidak murni, yakni memiliki kandungan air yang cukup tinggi. "Tegangan jadi drop (turun, red) karena gas yang masuk memiliki kandungan air yang cukup tinggi," ujar Agus.

Akibat kejadian ini, PLN Bontang menurut Agus mengalami kekurangan daya sekitar 6 Megawatt. Pasalnya, pasokan listrik yang bisa disalurkan ke masyarakat saat ini murni hanya memanfaatkan mesin PLTD kapasitas 9 MW, sementara pada beban puncak, kebutuhan listrik Kota Bontang sekitar 15,3 MW. "Jadi sekarang kami hanya mengoptimalkan mesin diesel karena dua unit mesin PLTM masih dalam perbaikan," tandas Agus.

http://sukses-uang.blogspot.com

Post a Comment

 
Top