Usaha Budidaya Ikan Lele

<div class="post-meta"> <h1 class="post-title" id="post-732"><br /></h1> <p class="post-metadata">Agustus 3, 2008 in <a href="http://id.wordpress.com/tag/budidaya/" title="Lihat seluruh tulisan dalam budidaya" rel="category tag">budidaya</a>, <a href="http://id.wordpress.com/tag/perikanan-tawar/" title="Lihat seluruh tulisan dalam perikanan tawar" rel="category tag">perikanan tawar</a> </p> </div> <div><img alt="" src="http://www.indosiar.com/images/news/kisi-kisi/a_070731_ikan_lele02.jpg" /></div> <p>Reporter : Fella Sumendap, Asep Syaifullah<br />Juru Kamera : Damar Galih, Sugeng Riyadi<br />Penyunting Gambar : Yogya Harmoko<br />Lokasi : Kampung Cibodas, Cibadak, Lebak, Banten<strong><br /></strong></p> <p>Budidaya ikan lele merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni. Permintaannya selalu ada, karena ikan ini banyak diminati. Terutama untuk dijadikan lauk makanan.</p> <p><img align="right" alt="" height="113" src="http://www.indosiar.com/images/news/kisi-kisi/a_070731_ikan_lele03.jpg" width="182" />Salah satu tempat budidaya ikan lele terletak di Kampung Cibodas, Desa Kadu Agung Barat, Kecamatan Cibadak, Banten. Pemiliknya Haji Aip Suhendri. Letak kolam budidaya lele ini tidak jauh dari pusat kota Kabupaten Lebak, Banten.</p> <p>Disini terdapat 15 kolam dengan ukuran 5 kali 10, yang berisi ribuan ekor ikan lele. Budidaya ikan lele di tempat ini dilakukan mulai dari pembenihan. Untuk proses pembenihan disini terdapat 150 ekor induk lele yang berat per ekornya bisa mencapai 4 kilogram.<span id="more-732"></span></p> <p><img align="left" alt="" height="156" src="http://www.indosiar.com/images/news/kisi-kisi/a_070731_ikan_lele01.jpg" width="152" />Benih ikan lele yang dihasilkan, berukuran antara 5 sampai 15 centimeter telah dapat dipasarkan. Harganya berkisar 200 hingga 500 rupiah per ekor. Pembesaran ikan lele di tempat ini, tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 2 bulan.</p> <p>Memelihara ikan lele tergolong mudah. Karena tidak memerlukan air yang banyak dan tidak memerlukan air yang selalu bersih. Selain itu, ikan lele juga tahan terhadap penyakit, asalkan makanannya cukup.</p> <p>Setiap hari sekitar satu ton ikan lele dihasilkan dari tempat ini. Ikan lele ukuran besar dijual antara 8 ribu hingga 10 ribu rupiah per kilogram. Setiap kilogramnya terdiri dari 10 ekor ikan. Usaha budidaya lele ini memiliki prospek yang baik. Keuntungan yang diperoleh setiap bulan paling sedikit 3 juta rupiah.(<em><strong>Helmi Azahari/Ijs</strong></em>)</p>

Usaha Budidaya Ikan Lele

Agustus 3, 2008 in budidaya, perikanan tawar Reporter : Fella Sumendap, Asep SyaifullahJuru Kamera : Damar Galih, Sugeng RiyadiPenyunting Gambar : Yogya HarmokoLokasi : Kampung …

Read more »

Budidaya Lele

<span style="font-size:100%;"><strong></strong></span><br /><br />Untuk membudidayakan ikan lele, Anda bisa mempersiapkan kolam pemeliharaan. Kemudian, Anda membeli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor. Coba isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele. Beli pakan ikan (pelet) lembut, sekitar 5000 rupiah per kg. Sebulan mungkin menghabiskan sekitar 3 kg. Sebagian di atas kolam dibuat atap pelindung, juga bagus. Sebagian terkena cahaya langsung matahari. Kalau ada sisa nasi makan malam/siang, masukkan saja ke kolam, bisa sebagai penambah zat makanan. Air kondisikan alami seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Kalau di awal-awal menabur benih, sebagian ikan mati, jangan panik, ambil saja, buang. 3-4 hari berikutnya ikan akan bertahan hidup normal. Nah, tinggal menunggu sekitar 3 bulan, ikan sudah cukp besar untuk bisa dipanen, dijual dengan harga sekitar 1000 rupiah per ekor.<div align="center"><img alt="http://www.disnak.jawatengah.go.id/img/peternakan/800px-Sembilang.jpg" height="303" src="http://www.disnak.jawatengah.go.id/img/peternakan/800px-Sembilang.jpg" width="455" /></div><span style="font-size:85%;color:#000000;"><br />Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok dulu istilahnya sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.<br /><br />Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.</span>

Budidaya Lele

Untuk membudidayakan ikan lele, Anda bisa mempersiapkan kolam pemeliharaan. Kemudian, Anda membeli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per …

Read more »

Habitat

<strong></strong><br /><br />Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali ikan lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.<div align="center"><img alt="http://www.disnak.jawatengah.go.id/img/peternakan/800px-Clarias_batra_060702_2571_jtgno_ed_resize.jpg" height="295" src="http://www.disnak.jawatengah.go.id/img/peternakan/800px-Clarias_batra_060702_2571_jtgno_ed_resize.jpg" style="cursor: -moz-zoom-in;" width="420" /></div><p><span style="font-size:85%;color:#000000;"><br />Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.<br /><br />Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang berasal dari Afrika.</span></p>

Habitat

Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali ikan lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga,…

Read more »

<p><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><span style="font-size:100%;"><strong></strong></span><br /><br />Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah) atau ikan keli (Malaysia).<br /><br />Sedang di negara Inggris dikenal dengan nama catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air.</span></p><div align="center"><img alt="http://www.disnak.jawatengah.go.id/img/peternakan/800px-Clarias_060408_4776_tdp_ed.jpg" height="227" src="http://www.disnak.jawatengah.go.id/img/peternakan/800px-Clarias_060408_4776_tdp_ed.jpg" width="453" /></div><span style="color: rgb(0, 0, 0);font-size:85%;" ><br />Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang terkadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya.<br /></span>

Lele, secara ilmiah, terdiri dari banyak spesies. Tidak mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah. Antara lain: ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo dan Aceh)…

Read more »

Kecanduan Facebook, di Toilet pun Update Status

<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoM_4_Fnk9dMNigg1lD6mPItdSt5929nrFQjZytoK7HOuWUEG8i7544NZUXQ_M0bqbSRu9WBwPice3VGWSOJF4fTYv30g6Jz_ptOaeF2mC37Ye6AVYnikMEm5bO7Zsr_taYd_t31ujk16F/s1600-h/gambar.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5451407703241554946" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoM_4_Fnk9dMNigg1lD6mPItdSt5929nrFQjZytoK7HOuWUEG8i7544NZUXQ_M0bqbSRu9WBwPice3VGWSOJF4fTYv30g6Jz_ptOaeF2mC37Ye6AVYnikMEm5bO7Zsr_taYd_t31ujk16F/s400/gambar.jpg" style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 115px;" /></a>Berapa kali dalam sehari Anda mengecek akun Facebook ataupun Twitter Anda? Sebuah survei menunjukkan bahwa kian banyak orang kecanduan situs jejaring sosial, bahkan di toilet pun asyik update status.<br /><br />Dalam survei yang dilakukan Retrevo Inc, sebuah situs review dan belanja barang elektronik, terungkap bahwa banyak orang yang begitu getol untuk berbagi kabar di situs jejaring sosial.<br /><span class="fullpost"><br />dari 1000 responden di Amerika Serikat yang disurvei, 48 persen mengaku meng-update status di malam hari menjelang tidur atau sesegera mungkin setelah bangun tidur.<br /><!-- Begin: http://adsensecamp.com/ --><script src="http://adsensecamp.com/show/?id=PKReCRM4SFk%3D&cid=1mKE6FR8OXo%3D&chan=haSLTpXc03c%3D&type=2&title=0000FF&text=000000&background=FFFFFF&border=FFFFFF&url=2BA94F" type="text/javascript"></script><br />Sementara 9 persen responden di bawah usia 25 tahun mengaku meng-update status kapan saja saat mereka tiba-tiba terjaga dari tidur di malam hari. 11 persen responden di atas usia 25 tahun juga menuturkan hal yang sama.<br /><br />Kecanduan update status ini telah menggeser rutinitas sehari-hari. Jika dulu hal pertama yang biasa dilakukan setelah bangun tidur adalah minum kopi, sarapan atau membaca koran, saat ini hal pertama yang dilakukan adalah eksis di Facebook atau Twitter.<br /><br />Sekitar 42 persen responden mengaku hal pertama yang mereka lakukan di pagi hari adalah cek status, sedangkan 28 persen mengaku eksis di Facebook atau Twitter sebelum beranjak dari tempat tidur. 54 persen mengaku memperoleh berita dari situs jejaring.<br /><br />Bahkan yang cukup menggelitik, sejumlah responden menuturkan tetap eksis di situs jejaring ketika sedang di toilet atau sedang berhubungan intim.<br /><br />"Ini dapat menyebabkan kehidupan nyata mereka terganggu seiring semakin banyaknya waktu dan perhatian yang tersita untuk situs jejaring," ujar Andrew Eisner, Director of Community and Content Retrevo .<br /><script src="http://kumpulblogger.com/scahor.php?b=66469" type="text/javascript"></script><br />http://sukses-uang.blogspot.com<br /></span>

Kecanduan Facebook, di Toilet pun Update Status

Berapa kali dalam sehari Anda mengecek akun Facebook ataupun Twitter Anda? Sebuah survei menunjukkan bahwa kian banyak orang kecanduan situs jejaring sosial, bahkan di toilet pun asyik update status.D…

Read more »

Proses dan Tanda Kematian Manusia

<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCVhxrHqQ2ARoWYyNWDlF2sBR825FYdffFl_oP6JjYxOVZQJBJiPcXokIqmYT0eV9N3BJZ6E30Ff7g0j21HQAhngrYwYhxFYvJtWeEAMNi5v8KZFnunT4PV80uTYGUU6a9Vd6qTDXHYXHS/s1600-h/gambar.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5450009973188118578" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCVhxrHqQ2ARoWYyNWDlF2sBR825FYdffFl_oP6JjYxOVZQJBJiPcXokIqmYT0eV9N3BJZ6E30Ff7g0j21HQAhngrYwYhxFYvJtWeEAMNi5v8KZFnunT4PV80uTYGUU6a9Vd6qTDXHYXHS/s400/gambar.jpg" style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 168px; height: 168px;" /></a>Kematian adalah suatu proses akhir kehidupan yang dialami semua makhluk hidup hanya saja waktunya berbeda-beda. Seperti apa proses kematian yang nantinya akan dialami oleh setiap makhluk hidup?<br /><br />Tidak mudah memang memprediksikan secara tepat kapan seseorang akan meninggal. Kematian itu sendiri bisa disebabkan sakit, kecelakaan atau sebab lainnya.<br /><span class="fullpost"><br />Pada kondisi normal seperti orang sakit biasanya seseorang akan menunjukkan gejala yang mengindikasikan bahwa hidupnya akan segera berakhir beberapa minggu lagi seperti dikutip dari Mayoclinic, yaitu:<br /><br />1. Merasa gelisah. Seseorang akan merasa tidak tenang serta sulit tidur, selain itu dia akan seringkali mengganti posisi saat tidur karena perasaan gelisah.<br />2. Menarik diri. Seseorang tidak ingin lagi terlibat dalam aktifitas sosial ataupun melakukan kegiatan favoritnya.<br />3. Sering mengantuk. Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.<br />4. Kehilangan nafsu makan. Seseorang hanya akan makan dan minum dalam jumlah sedikit dan berbeda dari biasanya.<br />5. Mengalami jeda saat bernapas. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang sedang tidur ataupun terjaga.<br />6. Luka yang sulit sembuh. Luka atau infeksi yang dialami mengalami kesulitan untuk disembuhkan.<br />7. Pembengkakan. Pada beberapa orang terjadi pembengkakan di daerah tangan, kaki atau bagian tubuh lain.<br /><br />Proses sekarat mulai terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sel yang berbeda akan memiliki kecepatan kematian yang berbeda pula, sehingga panjangnya proses seseorang sekarat tergantung pada sel-sel yang kekurangan oksigen ini.<br /><!-- Begin: http://adsensecamp.com/ --><script src="http://adsensecamp.com/show/?id=PKReCRM4SFk%3D&cid=1mKE6FR8OXo%3D&chan=haSLTpXc03c%3D&type=2&title=0000FF&text=000000&background=FFFFFF&border=FFFFFF&url=2BA94F" type="text/javascript"></script><br />Sedangkan otak memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar dan hanya memiliki sedikit oksigen cadangan. Sehingga jika asupan oksigen berkurang maka akan mengakibatkan kematian sel dalam waktu 3-7 menit saja.<br /><br />Beberapa tanda yang ditunjukkan oleh orang yang sekarat adalah lebih banyak tidur, hal ini untuk menghemat energi yang tinggal tersisa sedikit di tubuh. Ketika energi tersebut hilang, maka seseorang akan kehilangan nafsu untuk makan ataupun minum. Proses menelan pun menjadi sulit dan mulut akan sangat kering, sehingga memaksa orang yang sekarat untuk minum akan membuatnya tersedak.<br /><br />Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung kemih dan ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol. Orang akan merasa bingung, gelisah dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas dengan teratur. Ketika sel-sel di dalam tubuh mulai kehilangan sambungan, maka akan mengalami kejang otot.<br /><br />Kematian akan semakin mendekat jika kaki dan tangan terasa dingin dan mulai sedikit membiru akibat terhentinya aliran darah ke daerah tersebut. Tapi lama-kelamaan akan semakin menyebar ke bagian tubuh atas seperti lengan, bibir dan kuku. Selain itu orang menjadi tidak responsif, meskipun matanya terbuka tapi memiliki tatapan mata kosong atau tidak melihat sekelilingnya.<br /><br />Setelah itu pernapasan akan terhenti sama sekali dan diikuti oleh berhentinya kerja jantung, maka secara klinis orang tersebut sudah mati karena tidak ada sirkulasi dan cadangan oksigen untuk bisa mencapai sel-sel di tubuh. Namun kematian klinis bisa dikembalikan melalui proses CPR (napas bantuan), transfusi atau ventilator. Tapi jika 4-6 menit setelah kematian klinis tidak ada perubahan, maka itu artinya jantung sudah tidak bisa bekerja lagi.<br /><br />Karena jantung sudah tidak bekerja, maka secara otomatis aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh dan otak juga akan terhenti. Akibat tidak adanya asupan oksigen dan darah ke otak, maka dalam hitungan beberapa detik otak juga akan mati dan disitulah akhir dari perjalanan hidup seorang manusia.<br /><script src="http://kumpulblogger.com/scahor.php?b=66469" type="text/javascript"></script><br />http://sukses-uang.blogspot.com<br /></span>

Proses dan Tanda Kematian Manusia

Kematian adalah suatu proses akhir kehidupan yang dialami semua makhluk hidup hanya saja waktunya berbeda-beda. Seperti apa proses kematian yang nantinya akan dialami oleh setiap makhluk hidup?Tidak m…

Read more »

5 Menit Pertama dalam Sudut Pandang Pria

<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFFfKorGNkFSC5r5v9FS_hG1XATbVohksuUqkgALPJUc3juSo6_Sq2mk_FU6KksYmlQk4dcTbpGiAxzQROzfY0b9tEiwu7SSktK_jSYqvsL-ISPDxUDsLHw3AcR9VlH_ryCjFwXtZRGruY/s1600-h/2075905856-5-menit-pertama-dalam-sudut-pandang-pria.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449624035088839890" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFFfKorGNkFSC5r5v9FS_hG1XATbVohksuUqkgALPJUc3juSo6_Sq2mk_FU6KksYmlQk4dcTbpGiAxzQROzfY0b9tEiwu7SSktK_jSYqvsL-ISPDxUDsLHw3AcR9VlH_ryCjFwXtZRGruY/s400/2075905856-5-menit-pertama-dalam-sudut-pandang-pria.jpg" style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 178px; height: 134px;" /></a>Jika saat ini Anda sudah memiliki pasangan, dan ia mengatakan kalau ketertarikan awal pada Anda karena kepribadian, bisa jadi ia sedang berkata 'gombal'. Banyak wanita yang penasaran, apa yang membuat seorang pria tertarik atau jatuh hati padanya.<br /><br />Anda mungkin pintar dan sangat menarik untuk dijadikan lawan bicara. Tetapi, ketertarikan pria saat pertama melihat wanita adalah fisik serta seksual, dan bukan kepintaran atau kepribadian Anda yang menarik. Jangan langsung berpikiran bahwa pria berpikiran "dangkal" saat melihat wanita. Hal itu ternyata memang alamiah.<br /><span class="fullpost"><br />Menurut Dr. Paul Dobransky, psikolog dan penulis buku "The Secret Psychology of How We Fall in Love", dalam lima menit pertama saat pria bertemu dengan wanita, ketertarikan fisik yang membuatnya bertahan.<br /><br />"Hal tersebut adalah langkah penting bagi pria sebagai tahap awal memulai suatu hubungan. Tetapi, ketertarikan fisik, bukan merujuk pada tubuh wanita yang bak model, langsing, putih atau semacamnya," kata Dobransky, seperti VIVAnews kutip dari Betty Confidential.<br /><br />Ketertarikan pria pada wanita dalam hal fisik tidak memiliki ukuran yang sama. Pria memiliki selera masing-masing dalam hal kriteria "fisik" pasangannya. Hal itu adalah selera pribadi dan tidak bisa digeneralisasi.<br /><br />"Intinya, bagi pria awal ketertarikannya pada seorang wanita bukan tentang kepribadian, kecerdasan, karier atau beberapa hal pentingnya dalam sebuah hubungan. Pada awalnya, bagi pria daya tarik wanita adalah fisik dan seksual," jelas Dobransky.<br /><script src="http://kumpulblogger.com/scahor.php?b=23130" type="text/javascript"></script><br />http://sukses-uang.blogspot.com<br /></span>

5 Menit Pertama dalam Sudut Pandang Pria

Jika saat ini Anda sudah memiliki pasangan, dan ia mengatakan kalau ketertarikan awal pada Anda karena kepribadian, bisa jadi ia sedang berkata 'gombal'. Banyak wanita yang penasaran, apa yang membuat…

Read more »

(eBook) Beda Sidat dan Belut

Banyak orang menyangka ikan sidat adalah belut. Padahal belut dan ikan sidat adalah dua jenis yang berbeda. Sidat termasuk ordo Anguilliformes dan famili Anguillidae sementara belut masuk dalam ordo Symbranchidae dan famili. Ikan sidat punya sirip (sirip dada, punggung dan dubur) sementara belut tak punya. Ikan sidat mempunyai sisik2 kecil di sekujur tubuhnya sementara belut tidak. Siklus hidup ikan sidat berlangsung di air laut dan air tawar sementara belut hanya berlangsung di air tawar berlumpur. Banyak lagi perbedaan di antara keduanya. Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam seputar perbedaan ini, silahkan download gratis ebook <a href="http://www.ziddu.com/download/8982617/BedaSidatdanBelut.pdf.html"><strong>Beda Sidat dan Belut</strong></a><strong>.</strong>

(eBook) Beda Sidat dan Belut

Banyak orang menyangka ikan sidat adalah belut. Padahal belut dan ikan sidat adalah dua jenis yang berbeda. Sidat termasuk ordo Anguilliformes dan famili Anguillidae sementara belut masuk dalam ordo S…

Read more »

Pria bodoh suka selingkuh

<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisic8Dw_MU6jX_QmZkLxUAwsYKQu26EEdklU8N90smhD73_oXVARbfg14_b_TlMfXRvKFbV-9Y7-GB4-ke5YnrqlU-tVC1cDIdq_544iv84tQ_-vSNxOFfcgdqjbgjTDS1zwEAKypO2SI/s1600-h/gambar.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5444219366779264226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiisic8Dw_MU6jX_QmZkLxUAwsYKQu26EEdklU8N90smhD73_oXVARbfg14_b_TlMfXRvKFbV-9Y7-GB4-ke5YnrqlU-tVC1cDIdq_544iv84tQ_-vSNxOFfcgdqjbgjTDS1zwEAKypO2SI/s400/gambar.jpg" style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 174px; height: 130px;" /></a>Berdasarkan sebuah penelitian, pria yang tergolong cerdas cenderung tidak akan mengkhianati pasangan mereka. Ini merupakan hasil sebuah analisis baru yang menunjukkan tren sosial.<br /><br />Peneliti di sebuah universitas di Inggris menemukan, pria dengan IQ lebih tinggi akan lebih setia pada pasangannya dan selalu menjunjung tinggi nilai monogami dibandingkan pria lain yang IQ-nya tergolong rendah.<br /><span class="fullpost"><br />Namun, dari hasil penelitian ini, hubungan antara moralitas seksual konvensional dan intelektualitas tidak tercermin pada wanita. Para peneliti tidak menemukan bukti bahwa wanita yang IQ-nya lebih tinggi memiliki sikap sama seperti pria cerdas dengan IQ tinggi.<br /><br />Pola-pola kesetiaan justru hanya ditemukan dalam diri pria yang diteliti oleh Dr. Satoshi Kanazawa dari London School of Economics pada jurnal yang dipublikasikan di 'Psikologi Sosial Quarterly' edisi Maret.<br /><br />Sebagai bagian dari studi, Dr. Kanazawa menganalisis dua survei utama AS yang dipastikan sikap sosial dan IQ dari ribuan remaja dan orang dewasa.<br /><!-- Begin: http://adsensecamp.com/ --><script src="http://adsensecamp.com/show/?id=PKReCRM4SFk%3D&cid=1mKE6FR8OXo%3D&chan=haSLTpXc03c%3D&type=2&title=0000FF&text=000000&background=FFFFFF&border=FFFFFF&url=2BA94F" type="text/javascript"></script><br />Dia menyimpulkan: "Sebagai analisis empiris menunjukkan, pria yang lebih cerdas cenderung lebih monogami dan selalu menjunjung nilai eksklusivitas seksual dibandingkan dengan pria kurang cerdas alias ber-IQ rendah."<br /><br />Dr. Kanazawa juga mengklaim, korelasi antara kecerdasan dan monogami pada pria memiliki asal-usul dalam perkembangan evolusioner. Menurutnya, eksklusivitas seksual adalah sebuah "evolusi novel" kualitas yang bermanfaat bagi orang-orang di zaman purba, yang diprogram untuk mengetahui tingkat kesetiaan seseorang.<br /><br />Dunia modern tidak lagi menganugerahkan keuntungan evolusioner untuk orang-orang yang memiliki beberapa mitra seksual, tetapi hanya orang-orang cerdas yang mampu melepaskan beban psikologis spesies mereka dan mengadopsi cara-cara baru berperilaku.<br /><br />Berdasrkan studi ini "evolusi novel" merupakan kualitas yang lebih umum di kalangan orang-orang dari kecerdasan yang lebih tinggi.<br /><script src="http://kumpulblogger.com/scahor.php?b=66469" type="text/javascript"></script><br />Sumber : VIVAnews<br />http://sukses-uang.blogspot.com<br /></span>

Pria bodoh suka selingkuh

Berdasarkan sebuah penelitian, pria yang tergolong cerdas cenderung tidak akan mengkhianati pasangan mereka. Ini merupakan hasil sebuah analisis baru yang menunjukkan tren sosial.Peneliti di sebuah un…

Read more »

PENANDAAN KAPAL

Pemberian  tanda  bagi  kapal  perikanan  dimaksudkan  untuk  mempermudah pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap setiap pelaku penangkapan.<br /><a name='more'></a> Lampiran II<br />dari FAO Technical Guide Line for Responsible Fisheries in Fishing Operation menyebutkan<br />bahwa  dari  penandaan  kapal  ini  dapat  diketahui  kebangsaan  kapal,  tidak  merugikan<br />konvensi  internasional,  nasional  maupun  bilateral.    Berdasarkan  Juklak  Penandaan<br />Sarana  Perikanan  Tangkap,  Dinas  Kelautan  dan  Perikanan  melalui  Keputusan Menteri<br />Pertanian  Nomor  :  392/Kpts/IK.120/4/99,  penandaan  kapal  perikanan  adalah  sebagai<br />berikut.<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp_fzn8ciCU66VFD4dTsI3UTPERFl_JXM06s6Oue6b_afIXge6t2sYXAMx5ixdynGUMasbgV7KFAaesBenFzNCNxwGfP_u58XC221veQR8JQjcv_1uGCe6u0A_c6tLIpJe4ka1O_sTXhIk/s1600-h/Picture1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp_fzn8ciCU66VFD4dTsI3UTPERFl_JXM06s6Oue6b_afIXge6t2sYXAMx5ixdynGUMasbgV7KFAaesBenFzNCNxwGfP_u58XC221veQR8JQjcv_1uGCe6u0A_c6tLIpJe4ka1O_sTXhIk/s400/Picture1.jpg" width="400" /></a></div>

PENANDAAN KAPAL

Pemberian  tanda  bagi  kapal  perikanan  dimaksudkan  untuk  mempermudah pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap setiap pelaku penangkapan. Lampiran IIdari FAO Technical Guide Line for Responsib…

Read more »

Liberalisasi Nelayan Asing di Depan Mata

<div style="text-align: justify;">Dalam Pasal 35A Ayat (2) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan disebutkan, kapal perikanan berbendera asing yang melakukan penangkapan ikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia wajib menggunakan anak buah kapal berkewarganegaraan Indonesia paling sedikit 70 persen dari jumlah anak buah kapal.</div><a name='more'></a><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketentuan itu berarti kapal perikanan berbendera asing hanya boleh mempekerjakan nelayan asing sebanyak 30 persen dari jumlah anak buah kapal (ABK).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara itu, dalam Pasal 35A Ayat (1) UU No 45/2009 disebutkan, kapal perikanan berbendera Indonesia yang melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia wajib menggunakan nakhoda dan ABK berkewarganegaraan Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sesuai ketentuan Ayat (1) Pasal 35A, UU No 45/2009 yang disahkan tanggal 29 Oktober 2009 itu, kapal perikanan berbendera Indonesia wajib menggunakan 100 persen nakhoda dan ABK berkewarganegaraan Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedua ketentuan itu sangat kontradiktif dengan fakta di lapangan. Saat ini, justru sudah banyak kapal perikanan berbendera Indonesia yang menggunakan atau mempekerjakan nelayan asing lebih dari 90 persen. Hal itu memperlihatkan liberalisasi di sektor perikanan—yaitu mempekerjakan nelayan-nelayan asing di kapal-kapal berbendera Indonesia di perairan Indonesia—telah berada di depan mata.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertanyaannya, apakah pemerintah dan masyarakat sudah siap? Apakah aparat negara siap mengawasi kapal-kapal perikanan yang berbendera Indonesia, mempekerjakan nelayan asing, dan beroperasi di laut lepas, khususnya Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI)?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apakah nelayan atau pelaut lokal sudah siap bersaing dengan nelayan asing untuk berkompetisi dalam ladang mata pencarian sebagai nelayan?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pertanyaan itu memang tidak mudah dijawab. Namun, yang jelas, keberadaan nelayan asing di kapal perikanan berbendera Indonesia yang beroperasi di perairan Indonesia atau ZEEI cukup mengkhawatirkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengapa? Nelayan asing yang bekerja di kapal berbendera Indonesia dikhawatirkan melakukan kegiatan alih muatan kapal, berupa hasil tangkapan, (transshipment) ke kapal-kapal nelayan Thailand atau kapal-kapal pengumpul ikan dari Thailand di tengah laut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pelaut lokal</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, nelayan-nelayan atau pelaut-pelaut lokal semakin kehilangan kesempatan untuk dapat bekerja atau menangkap ikan dengan kapal-kapal besar di wilayah perairan Indonesia sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Fakta bahwa kapal-kapal berbendera Indonesia menggunakan nelayan asing setidaknya mulai terlihat saat kapal patroli Mabes Polri menangkap tiga kapal eks Thailand di perairan Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), pertengahan Januari 2010.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketiga kapal yang ditangkap itu adalah KM Jala Komira 803, KM Mutiara Mina, dan KM Jala Komira 809. Ketiga kapal itu ditangkap karena diduga melakukan pelanggaran wilayah penangkapan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nakhoda ketiga kapal itu berasal dari Thailand, yaitu Piyakorn Chantapazu, Nipon Wongchai, dan Atit Sinpaksa. Dari jumlah ABK sebanyak 30 orang, hanya tiga orang berasal dari Indonesia, sisanya berasal dari Thailand (Kompas, 13/1).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setidaknya puluhan kapal eks Thailand yang berbendera Indonesia itu berpangkalan di pelabuhan perikanan (fishing port) Barelang, Pulau Nipah, pulau kecil di sekitar Pulau Batam, Rempang, dan Galang (Barelang), Kepri. Perairan di kawasan itu cukup strategis sebagai pangkalan kapal-kapal eks Thailand yang akan beroperasi di Laut China Selatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kota Batam Yuslibar mengakui adanya nelayan-nelayan Thailand yang bekerja di kapal-kapal eks Thailand di pelabuhan perikanan Barelang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Yuslibar, kapal yang menggunakan jaring pukat ikan (fish net) mempekerjakan 12 nelayan asing dan 2 nelayan lokal. Kapal yang menggunakan jaring pukat cincin (purse seine) mempekerjakan 30-35 nelayan asing dan 2-5 nelayan lokal.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Terkait dengan pelabuhan perikanan Barelang itu, Betel Zebua, Manajer Operasional PT Mandra Guna Gema Sejati (PT MGGS)—perusahaan pengelola pelabuhan perikanan Barelang—mengatakan, jumlah kapal yang berpangkalan di pelabuhan itu mencapai 67 kapal.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Betel mengakui, sebagian besar kapal adalah kapal-kapal eks Thailand atau kapal nelayan Thailand yang dilelang. Kapal-kapal itu berbobot 100 ton sampai 200 ton. Kapal-kapal eks Thailand itu sudah beralih status kepemilikannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">”Kapal-kapal itu sudah menjadi milik perusahaan di Indonesia,” kata Betel. Ia menambahkan, sebagian besar nelayan yang dipekerjakan di kapal-kapal eks Thailand itu memang merupakan nelayan-nelayan Thailand.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Betel menjelaskan, pihak PT MGGS sebenarnya hanya merupakan pengelola pelabuhan perikanan. Kapal-kapal eks Thailand yang berpangkalan di pelabuhan itu merupakan kapal-kapal milik perusahaan lain yang sudah bekerja sama dengan PT MGGS.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">PT MGGS bekerja sama dengan 10 perusahaan penangkap ikan yang berasal beberapa daerah, termasuk Jakarta. ”Kerja sama dalam bentuk penangkapan ikan. Ikan yang terkumpul di bongkar di pelabuhan perikanan,” kata Betel.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wilayah</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wilayah penangkapan ikan kapal-kapal itu, lanjut Betel, berada di Laut China Selatan. Ia menambahkan, selama tahun 2009, hasil penangkapan ikan melalui pelabuhan perikanan Barelang 400 ton sampai 500 ton.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jumlah itu tentu sangat kecil jika dibandingkan dengan armada kapal eks Thailand yang berpangkalan di pelabuhan itu. Dari 67 kapal eks Thailand berbobot 100 ton-200 ton, dengan asumsi 20 kapal saja yang beroperasi selama 2-3 bulan dan rata-rata hasil tangkapan 20 ton per kapal, itu berarti hasil tangkapan mencapai 400 ton dalam 2-3 bulan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan minimnya hasil tangkapan, muncullah dugaan atau kekhawatiran adanya praktik alih muatan ikan yang ditangkap (trans-shipment) ke kapal-kapal nelayan Thailand atau kapal pengumpul ikan dari Thailand yang juga beroperasi di laut China Selatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dugaan atau kekhawatiran itu diungkapkan Ketua Ikatan Kerukunan Keluarga Nelayan Kepulauan Anambas Tarmizi. Ia mengaku cemas terhadap kapal-kapal Indonesia dan berbendera Indonesia yang menggunakan nelayan asing. Nelayan asing yang bekerja di kapal berbendera Indonesia dikhawatirkan melakukan alih muatan kapal di tengah laut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bahkan, Fadel mengakui, pencurian ikan saat ini sering dilakukan menggunakan kapal-kapal bekas nelayan asing yang sudah dilelang. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan untuk menangani modus pencurian ikan tersebut (Kompas, 27/1).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejauh mana pemerintah mampu mengawasi kapal-kapal berbendera Indonesia yang mempekerjakan nelayan-nelayan asing dan beroperasi di perairan Laut China Selatan dan ZEEI? Tanpa pengawasan yang ketat, liberalisasi nelayan asing dan keberadaan nelayan asing di kapal-kapal berbendera Indonesia jelas menjadi bumerang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sumber daya kelautan kemungkinan besar semakin tereksploitasi dengan praktik trans-shipment. Pelabuhan perikanan yang seharusnya dapat berkembang dengan pembangunan industri olahan sektor perikanan justru hanya menjadi pangkalan nelayan-nelayan asing yang bekerja di kapal-kapal berbendera Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Sumber: Kompas </b></div>

Liberalisasi Nelayan Asing di Depan Mata

Dalam Pasal 35A Ayat (2) Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan disebutkan, kapal perikanan berbendera asing yang melakukan penangkapan ikan di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia wajib meng…

Read more »

Kapal Asing Beroperasi di Cianjur

<div style="text-align: justify;">Bupati Cianjur, Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, M..M.</div><div style="text-align: justify;">segera melayangkan surat ke pemerintah pusat jika pihaknya telah</div><div style="text-align: justify;">mendapatkan laporan resmi dari pemerintahan desa setempat terkait</div><div style="text-align: justify;">dugaan adanya beberapa kapal asing yang berbendera vietnam dan</div><div style="text-align: justify;">Thailand melakukan penangkapan ikan diperairan Indonesia khususnya di</div><div style="text-align: justify;">wilayah perairan selatan Cianjur. Selain keberadaanya mengganggu</div><div style="text-align: justify;">aktivitas nelayan tradisional, keberadaan kapal nelayan asing itu</div><div style="text-align: justify;">sudah melanggar batas teritorial.</div><a name='more'></a><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Saya akan segera mebuat surat pemberitahuan ke pemerintah pusat</div><div style="text-align: justify;">mengenai keberadaan kapal asing yang melakukan penangkapan ikan</div><div style="text-align: justify;">diperairan selatan Cianjur. Saya masih menunggu laporan lengkap dari</div><div style="text-align: justify;">pemerintahan desa setempat. Kala sudah saya terima segera saya akan</div><div style="text-align: justify;">kirim surat ke pusat," kata Bupati, Rabu (3/2).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut bupati, selain keberadaanya mengganggu pendapatan nelayan</div><div style="text-align: justify;">tradisional, keberadaan kapal asing diwilayah pantai selatan Cianjur</div><div style="text-align: justify;">itu sudah terkait dengan masal teritorial. "Kalau benar demikian,</div><div style="text-align: justify;">keberadaan kapal asing diwilayah pantai selatan Cianjur itu tidak bisa</div><div style="text-align: justify;">didiamkan, ini harus mendapatkan penanganan serius," tegasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sementara itu Koordinator Nelayan Jayanti Cianjur selatan, Asep</div><div style="text-align: justify;">Samudra mengungkapkan, dalam sebulan terakhir ditenggarai ada beberapa</div><div style="text-align: justify;">kapal asing yang melakukan aktivitas penangkapan ikan diwilayah pantai</div><div style="text-align: justify;">Jayanti Cianjur selatan. Dari laporan beberapa nelayan, kapal asing</div><div style="text-align: justify;">tersebut diiduga berbendera Vietnam dan Thailand.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Jelas keberadaan kapal asing itu sangat mengganggu aktivitas para</div><div style="text-align: justify;">nelayan. Mereka merasa terintimidasi dengan keberadaan kapal asing</div><div style="text-align: justify;">itu. Mereka melakukann penangkapan ikat secara besar-besaran dengan</div><div style="text-align: justify;">peralatan yang lebih canggih. Bahkan saat para nelayan tidak bisa</div><div style="text-align: justify;">melaut lantaran cuaca, mereka masih tetap bisa melakukan penangkapan</div><div style="text-align: justify;">ikan," kata Asep.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sejak adanya kapal asing melakukan aktivitas penangkapan ikan</div><div style="text-align: justify;">diwilayah pantai selatan Cianjur itu, pendapatan para nelayan menurun</div><div style="text-align: justify;">drastis. Bahkan para nelayan tidak jarang harus kembali tanpa hasil</div><div style="text-align: justify;">tangkapan yang memadai. "Hasil tangkapan para nelayan terus menurun</div><div style="text-align: justify;">sangat drastis. Keberadaan kapal asing itu benar-benar merugikan para</div><div style="text-align: justify;">nelayan," tegasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk itu pihaknya berharap ke Pemkab Cianjur untuk segera turun</div><div style="text-align: justify;">tangan mengatasi masalah keberadaan kapal asing itu. "Ini jelas</div><div style="text-align: justify;">merupakan salah satu bentuk pelangggaran. Tidak bisa seenaknya begitu</div><div style="text-align: justify;">saja kapal asing itu merampok ikan diwilayah kita. Aparat terkait</div><div style="text-align: justify;">harus segera mengambil tindakan dengan masalah ini agar para nelayan</div><div style="text-align: justify;">bisa kembali melaut dengan perasaan aman dan hasil yang maksimal,"</div><div style="text-align: justify;">harapnya (B-101/A-26) .***.</div>

Kapal Asing Beroperasi di Cianjur

Bupati Cianjur, Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh, M..M.segera melayangkan surat ke pemerintah pusat jika pihaknya telahmendapatkan laporan resmi dari pemerintahan desa setempat terkaitdugaan adanya beber…

Read more »